Pengertian Hasil Belajar HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUANALAM (IPA) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO.

27 pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang mengalami perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak. Apabila dicermati lebih lanjut, perubahan yang timbul akibat proses belajar tidak hanya berwujud perubahan tingkah laku, melainkan mencakup aspek lain seperti dalam segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang. Menurut Rahyubi 2012: 1, beliau mengatakan bahwa belajar adalah proses hidup baik secara sadar ataupun tidak yang harus dijalani semua manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pendapat ini sejalan dengan pendapat dari Winkel Purwanto: 38-39 yang mendefinisikan belajar merupakan proses individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dari beberapa definisi yang diungkapkan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah usaha sadar maupun tidak sadar yang diperoleh individu dari hasil interaksi dengan lingkungan. Dengan interaksi tersebut, individu memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan, mencakup aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotorik keterampilan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Kita dapat melihat keberhasilan sebuah proses belajar dengan melihat pada hasil belajar 28 siswa. Susanto 2014: 5 mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Winkel Purwanto, 2010:45 hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan tersebut mengacu pada taksonomi tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli seperti Bloom. Simpson, dan Harrow mencakup aspek kognitif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotorik keterampilan. Proses belajar merupakan sebuah aktivitas sadar untuk membuat siswa belajar. Proses sadar mengandung implikasi bahwa belajar merupakan sebuah proses yang direcanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks tersebut, Purwanto 2010: 45 mengatakan hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran ends are being attained. Berdasarkan pada definisi beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan dalam diri siswa yang diperoleh setelah melalui proses belajar. Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Benjamin Bloom Nana Sudjana, 1991:22 menekankan bahwa secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu sebagai berikut: 29 a. Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotrik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotrik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar