Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

36 memperhatikan jam belajar, dan dipenuhi orang-orang terpelajar akan berpengaruh positif terhadap belajar siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, belajar tidak lepas dari faktor- faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bisa datang dari dalam diri siswa dan bisa juga datang dari luar diri siswa. Dalam penelititan ini, peneliti menekankan pada faktor sekolah.

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang hubungan antara kondisi lingkungan belajar di sekolah dengan hasil belajar sudah pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut termuat dalam penelitian yang dilakukan oleh Indra Adhitama dengan penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah, dan Kepercayaan Diri Siswa dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Jetis Kabupaten Bantul Semester Genap Tahun Ajaran 20132014. Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Jetis Semester Genap Tahun Ajaran 20132014. Hal ini ditunjukkan oleh F hitung = 7,504 F tabel = 2,947 sehingga semakin baik motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah, dan kepercayaan diri siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika siswa. Relevansi dengan penelitian ini adalah variabel yang sama yaitu lingkungan belajar dan hasil belajar siswa. Perbedaannya, penelitian Indra Adhitama melihat pada hasil belajar matematika sedangkan penelitian ini melihat pada hasil belajar IPA. Dalam 37 penelitian Indra Adhitama juga dilaksanakan di SMP sedangkan dalam penelitian ini dilaksanakan di SD.

F. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat disusun kerangka pikir sebagai berikut. Dewasa ini banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satunya adalah lingkungan belajar siswa di sekolah. Lingkungan belajar siswa di beberapa SD masih kurang mendukung pembelajaran. Khususnya mata pelajaran IPA, sehingga nilai mata pelajaran IPA masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Ujian Akhir Semester I mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Se-Gugus Mulyodadi yang masih banyak yang di bawah KKM. Di Sekolah Dasar se-gugus Mulyodadi masih ditemukan sekolah kurang mempunyai media pembelajaran IPA yang memadai. Selain itu, guru juga masih jarang memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber pembelajaran IPA. Oleh karena itu, pihak sekolah seharusnya lebih memperhatikan keadaan lingkungan belajar di sekolah, baik lingkungan fisik yang meliputi kondisi gedung, ketersediaan fasilitas belajar, dan media pembelajaran, ataupun lingkungan sosial yang mencakup hubungan antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan karyawan sekolah. Dengan adanya kondisi lingkungan belajar di sekolah yang baik, diharapkan hasil belajar siswa juga dapat meningkat, tidak hanya mata pelajaran IPA tetapi juga mata pelajaran lainnya. 38 . Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

G. Perumusan Hipotesis