2
kebisingan tersebut dapat teratasi, maka minat belajar serta kenyamanan dalam menggunakan fasilitas ruang baca dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut keputusan MENLH No : KEP-48MENLHII1996, bahwa perpustakaan harus memiliki tingkat baku kebisingan maksimum sebesar 55 dBA.
Tingkat baku kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan sekitar. Nilai baku tingkat kebisingan yang ditetapkan
ditambahkan dengan nilai toleransi 3dB.
1.2 Perumusan Masalah
Penelitian ini memusatkan kajian pada tingkat intensitas kebisingan serta faktor-faktor yang menyebabkan kebisingan pada perpustakaan Arsitektur USU.
Rumusan masalahnya adalah : a. Seberapa besarkah tingkat kebisingan yang ada di perpustakaan Arsitektur USU
dan apakah
telah sesuai
dengan keputusan
dari MENKES
No.718Men.KesPerXI1987 dan
Menteri Lingkungan
Hidup No.48MENLHII1996?
b. Apakah faktor penyebab timbulnya kebisingan di perpustakaan Arsitektur USU?
Universitas Sumatera Utara
3
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengukur tingkat intensitas kebisingan pada perpustakaan Arsitektur USU
2. Mengamati faktor kebisingan perpustakaan arsitektur USU secara
umum
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat intensitas kebisingan pada perpustakaan Arsitektur USU dan faktor
kebisingan tersebut.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah : 1.
Dapat memberikan kontribusi dan informasi bahwa tingkat kebisingan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pada perpustakaan.
2. Memberikan solusi pada pembuatan perpustakaan selanjutnya.
3. Memberikan saranmasukan dalam upaya meningkatkan kenyamanan
pada perpustakaan Arsitektur USU. 4.
Memberikan pengetahuan bahwa telinga memiliki batas pendengaran yang dianjurkan dalam MENKES No.718Men.KesPerXI1987 dan
Menteri Lingkungan Hidup No.48MENLHII1996.
Universitas Sumatera Utara
4
1.6 Kerangka Berpikir
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir
Latar Belakang
Kebisingan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan pada perpustakaan karena termasuk polusi yang mengganggu dan bersumber pada suara atau bunyi.
Apabila faktor kebisingan tersebut dapat teratasi, maka minat belajar serta kenyamanan dalam menggunakan fasilitas ruang baca dapat terpenuhi dengan baik.
STUDI INTENSITAS KEBISINGAN PADA PERPUSTAKAAN ARSITEKTUR USU
Perumusan Masalah
a. Tingkat kebisingan pada perpustakaan Arsitektur USU dengan standar
b. Faktor penyebab timbulnya kebisingan di perpustakaan arsitektur USU.
Batasan penelitian:
Mengukur tingkat
kebisingan dan
mengamati faktor kebisingan perpustakaan arsitektur USU secara umum.
Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat intensitas kebisingan
perpustakaan Arsitektur USU dan faktor
kebisingan tersebut.
Metoda Penelitian Metoda penelitian kuantitatif
deskriptif. Menentukan
titik ukur
penelitian Pengukuran lapangan dengan
alat SLM
Data Primer
Survey lokasi
Data Sekunder
Studi Literatur
Analisa
Membandingkan hasil
pengukuran intensitas kebisingan setiap titik pada
periode waktu tertentu dengan standar baku dan menganalisa faktor kebisingan
perpustakaan dan
melakukan usaha
reduksi kebisingan
apabila tingkat
kebisingan tinggi.
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1