Indeks Periodontal, Debris dan Kalkulus

2.6 Indeks Periodontal, Debris dan Kalkulus

Pengukuran indeks status periodontal yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kriteria Russell. Indeks ini digunakan untuk memperkirakan kedalaman penyakit peridontal dengan cara mengukur ada atau tidaknya inflamasi gingiva dan keparahannya, pembentukan saku dan fungsi pengunyahan. Pengukuran dilakukan pada minimal 6 gigi, dimana gigi tersebut mewakili 1 gigi anterior rahang atas dan bawah, 1 gigi posterior kanan rahang atas dan bawah, 1 gigi posterior kiri rahang atas dan bawah. Semua jaringan gingiva yang mengelilingi tiap gigi yang diperiksa untuk melihat inflamasi gingiva dan keterlibatan periodontal. Russell memilih skor nilai 0,1,2,6,8 untuk menghubungkan level penyakit dalam suatu penelitian epidemiologi untuk mengamati kondisi klinis. 27 PI SCORE = Jumlah Skor Individu Jumlah Gigi yang Diperiksa Tabel 1. Indeks periodontal russell SKOR KRITERIA DAN PENILAIAN DALAM STUDI LAPANGAN PENAMBAHAN KRITERIA X-RAY DIIKUTI DALAM UJI KLINIS Negatif : tidak ada inflamasi pada jaringan yg dilihat ataupun kehilangan fungsi akibat kerusakan jaringan pendukung Penampilan radiografis normal 1 Mild gingivitis : ada area inflamasi pada gingival bebas, tetapi area tersebut tidak membatasi gigi 2 Gingivitis : inflamasi telah membatasi gigi sepenuhnya, tetapi tidak tampak kerusakan perlekatan pada epitel 4 Digunakan bila terdapat alat radiografi Ada seperti cekukan awal resorpsi tulang alveolar 6 Gingivitis with pocket formation : ada kerusakan pada perlekatan epitel dan terdapat saku. Tidak ada gangguan fungsi pengunyahan. Gigi masih melekat erat dan tidak melayang. Adanya kehilangan tulang horizontal meliputi seluruh tulang alveolar sampai setengah dari panjang akar gigi. Kehilangan tulang horizontal meliputi seluruh tulang alveolar sampai setengah dari panjang akar gigi 8 Kerusakan lanjutan dengan hilangnya fungsi penguyahan. Gigi mungkin tanggal melayang. Gigi tampak pudar saat diperkusi, dan mungkin tertekan dalam soket. Ada kehilangan tulang lanjutan, meliputi lebih dari satu setengah panjang akar gigi. Terjadi perluasan ligamen periodontal bukan resorpsi Tabel 2. Kondisi klinis dan skor periodontal Kondisi Klinis Grup-Skor Periodontal Indeks Level penyakit Jaringan pendukung normal secara klinis 0-0,2 Simple gingivitis 0,3-0,9 Permulaan penyakit periodontal destruktif 0,7-1,9 Reversible Penyakit periodontal destruktif 1,6–5,0 Irreversible Penyakit Tahap Akhir 3,8-8,0 Irreversible Pengukuran OHI-S digunakan untuk mengukur status kebersihan mulut berdasarkan indeks debris dan kalkulus yang terdapat pada gigi yang representatif pada rongga mulut. Perbedaan OHI-S dan OHI terletak pada permukaan gigi yang dinilai dan cara dalam menentukan gigi yang representatif. Pada OHI-S permukaan gigi yang dinilai adalah permukaan bukal pada kedua molar 2 rahang atas dan permukaan lingual kedua molar 2 rahang bawah serta permukaan labial gigi insisivus 1 kanan rahang atas dan insisivus 1 kiri rahang bawah.. Skor OHI-S didapatkan dengan menjumlahkan Skor Debris dan Skor Kalkulus. Skor Debris didapat dengan menjumlahkan skor bukal dengan lingual lalu dibagi enam. Skor kalkulus didapat dengan menjumlahkan skor bukal dan lingual lalu dibagi enam. 27 Tabel 3. Skor klasifikasi debris Skor Kriteria Tidak terdapat debris 1 Terdapat debris kurang dari sepertiga permukaan gigi atau tidak ada debris yang dijumpai namun terdapat bercak stain pada gigi 2 Terdapat debris lebih dari sepertiga namun kurang dari dua pertiga permukaan gigi 3 Terdapat debris lebih dari dua pertiga permukaan gigi. Tabel 4. Skor klasifikasi kalkulus Skor Kriteria Tidak terdapat kalkulus 1 Terdapat kalkulus supragingival kurang dari sepertiga permukaan gigi. 2 Terdapat kalkulus supragingival lebih dari sepertiga namun kurang dari dua pertiga permukaan gigi atau terdapat garis putus putus kalkulus subgingival yang melingkari servikal gigi 3 Terdapat kalkulus supragingival lebih dari dua pertiga permukaan gigi atau terdapat garis utuh kalkulus subgingival yang melingkari servikal gigi Tabel 5. Indeks Debris dan indeks kalkulus Skor Penilaian Sangat baik 0,1-0,6 baik 0,7-1,8 Sedang 1,9-3,0 buruk Tabel 6. OHI-S Skor Penilaian Sangat baik 0,1-1,2 baik 1,3-3,0 Sedang 3,1-6,0 buruk

2.7 Peran Radiografi dalam Pemeriksaan Penyakit Periodontal

Dokumen yang terkait

Kehilangan tulang alveolar maksila regio kanan secara radiografi panoramik dihubungkan dengan penyakit periodontal pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang

1 49 164

Kehilangan tulang alveolar mandibula regio kiri secara radiografi panoramik dihubungkan dengan penyakit periodontal pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang

4 69 74

Kehilangan Tulang Alveolar Maksila Regio Kiri Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

2 85 86

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 12

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 1

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

0 0 6

Kehilangan Tulang Alveolar Mandibula Regio Kanan Secara Radiografi Panoramik Dihubungkan Dengan Penyakit Periodontal Pada Masyarakat Kecamatan Medan Selayang

1 2 16

Kehilangan Tulang Alveolar Dikaitkan Dengan Penyakit Periodontal Ditinjau Secara Radiografi Panoramik Pada Masyarakat Kecamatan Binjai Selatan Di Kelurahan Tanah Seribu, Rambung Barat dan Rambung Dalam

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Kehilangan Tulang Alveolar Dikaitkan Dengan Penyakit Periodontal Ditinjau Secara Radiografi Panoramik Pada Masyarakat Kecamatan Binjai Selatan Di Kelurahan Tanah Seribu, Rambung Barat dan Rambung Dalam

0 0 18

KEHILANGAN TULANG ALVEOLAR DIKAITKAN DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL DITINJAU SECARA RADIOGRAFI PANORAMIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN BINJAI SELATAN DI KELURAHAN TANAH SERIBU, RAMBUNG BARAT DAN RAMBUNG DALAM

0 0 12