Seiring dengan waktu, infeksi ini dapat menyebabkan inflamasi pada tulang dimana akan menyebabkan tulang perlahan habis dan merusak perlekatan
antara tulang dengan gigi. Kehilangan tulang ini akan membedakan periodontitis dengan gingivitis.
24
2.2 Etiologi
Faktor penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor lokal ekstrinsik dan faktor sistemik intrinsik. Faktor lokal
merupakan penyebab yang berada pada lingkungan di sekitar gigi, sedangkan faktor sistemik dihubungkan dengan metabolisme dan kesehatan umum.
19
Kerusakan tulang dalam penyakit periodontal terutama disebabkan oleh faktor lokal yaitu inflamasi gingiva dan trauma dari oklusi atau gabungan
keduanya. Kerusakan yang disebabkan oleh inflamasi gingiva mengakibatkan pengurangan ketinggian tulang alveolar, sedangkan trauma dari oklusi
menyebabkan hilangnya tulang alveolar pada sisi permukaan akar.
19
Faktor lokal : a.
19
b. Plak bakteri
c. Kalkulus
d. Impaksi makanan
e. Pernafasan mulut
f. Sifat fisik makanan
g. Iatrogenik dentistry
Trauma dari oklusi
Faktor Sistemik Respon jaringan terhadap bakteri, ransangan kimia serta fisik dapat
diperberat oleh keadaan sistemik. Untuk metabolisme jaringan dibutuhkan material – material seperti hormon, vitamin, nutrisi dan oksigen. Bila
keseimbangan material ini terganggu dapat mengakibatkan gangguan lokal yang berat. Gangguan keseimbangan tersebut dapat berupa kurangnya materi yang
dibutuhkan oleh sel – sel penyembuhan, sehingga iritasi lokal yang seharusnya dapat ditahan atau hanya menyebabkan inflamasi ringan saja, dengan adanya
gangguan keseimbangan tersebut maka dapat memperberat atau menyebabkan kerusakan jaringan periodontal.
19
Faktor – faktor sistemik ini meliputi : a.
19
b. Demam yang tinggi
c. Defisiensi vitamin
d. Pemakaian obat – obatan
Hormonal
2.3 Proses Resorpsi Tulang Alveolar pada Penyakit Periodontal
Resorpsi tulang adalah proses morfologi kompleks yang berhubungan dengan adanya erosi pada permukaan tulang dan sel raksasa multinucleated
osteoklas. Osteoklas berasal dari jaringan hematopoietic dan terbentuk dari penyatuan sel mononuclear.
25
Ketika osteoklas aktif, terjadi pertambahan yang banyak dari enzim hidrolitik yang akan disekresikan pada daerah border. Enzim ini merusak bagian
organik tulang. Aktivitas osteoklas dan morfologi border dapat dimodifikasi dan diregulasi oleh hormon seperti parathormone dan calcitonim yang mempunyai
reseptor pada membran osteoklas.
25
Kerusakan periodontal terjadi secara episodik dan intermitten selama periode tidak aktif. Periode kerusakan menghasilkan kehilangan kolagen dan
tulang alveolar dengan pendalaman poket periodontal. Onset destruksi tidak semuanya dapat dijelaskan walaupun telah dikemukakan beberapa teori sebagai
berikut : a.
25 .
b. Aktivitas destruksi berhubungan dengan ulserasi subgingiva dan
reaksi inflamasi akut yang menghasilkan kehilangan tulang alveolar yang cepat. Aktivitas destruksi mirip dengan konversi lesi predominan limfosit T
yang mengalami infiltrasi ke dalam sel plasma predominan limfosit B.
c. Periode eksaserbasi berhubungan dengan peningkatan flora gram -
anaerob yang terdapat di dalam poket, dan periode remisi sama dengan pembentukan flora gram + dengan kecenderungan mengalami mineralisasi.
d. Invasi jaringan oleh satu atau beberapa spesies bakteri diikuti dengan
pertahanan lokal dari host.
Menurut Garant dan Cho 1979, faktor lokal yang menyebabkan resorpsi tulang terdapat pada bagian proksimal permukaan tulang. Menurut Page dan
Schroeder 1982, bakteri plak dapat menyebabkan kehilangan tulang sekitar 1,5– 2,5 mm, dan apabila diatas 2,5 mm tidak memberikan efek. Defek angular
interproksimal dapat timbul hanya pada ruangan yang lebarnya lebih dari 2,5 mm karena ruangan yang sempit akan rusak total. Defek besar yang mm dari jauh
melebihi 2,5 permukaan gigi pada tipe periodontitis agresif dapat disebabkan oleh adanya bakteri di dalam jaringan.
25
Gambar 6. Perbedaan antara gingival sehat, gingivitis dan periodontitis
Gingiva yang sehat akan mendukung gigi. Apabila terjadi gingivitis dan tidak dirawat, maka gingival menjadi lemah dan terbentuk poket di sekeliling
gigi. Terdapat banyak plak dan kalkulus di dalam poket, gingiva mengalami resesi, dan terjadi periodontitis.
26
2.4 Mekanisme Kerusakan Tulang