BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal merupakan suatu penyakit jaringan penyangga gigi yaitu yang melibatkan gingival, ligament periodontal, sementum, dan tulang
alveolar karena suatu proses inflamasi. Inflamasi berasal dari gingival gingivitis yang tidak dirawat, dan bila proses berlanjut maka akan menginvasi struktur di
bawahnya sehingga akan terbentuk poket yang menyebabkan peradangan berlanjut dan merusak tulang serta jaringan penyangga gigi, akibatnya gigi
menjadi goyang dan akhirnya harus dicabut. Karakteristik periodontitis dapat dilihar dengan adanya inflamasi gingival, pembentukan poket periodontal,
kerusakan ligament periodontal dan tulang alveolar sampai hilangnya sebagian atau seluruh gigi.
16
Gejala penyakit ini biasanya tidak dirasakan sampai penyakit sudah lanjut, gejala tersebut berupa bau mulut yang tidak hilang, gusi merah dan membengkak,
gusi yang sakit dan berdarah, rasa sakit pada saat mengunyah, gigi goyang dan gigi sensitif.
16
Terdapat beberapa sub-tingkatan dari penyakit periodontal, tetapi tingkat utamanya hanya ada tiga. Tingkat pertama adalah periodontitis I, juga dikenal
sebagai gingivitis. Gingivitis dikenal melalui gingiva yang gembung dan berdarah saat dilakukan pengukuran dalam dari poket gingiva dalam dari daerah antara
gingiva dan gigi.
9,1
Pasien yang menderita gingivitis akan memiliki kedalaman poket sedalam 3 mm; pasien normal memiliki kedalaman poket kurang dari 3 mm Hafernick.
Tingkat kedua dari penyakit periodontal adalah periodontitis II; ini dikenal melalui penggelembungan, gingiva yang berdarah dengan kedalaman poket
hingga 5 mm dan kehilangan tulang tahap awal Hafernick. Tingkat tertinggi dari penyakit periodontal adalah periodontitis III; ini dikenal dengan pembengkakan,
gusi yang berdarah dan kehilangan tulang yang lebih banyak, resesi gingiva dan kedalaman poket hingga 6 mm Hafernick.
9
a b
c d
Gambar 1. Tahapan penyakit periodontal : a batas gingiva normal b periodontal I gingivitis c periodontitis II d periodontitis III
Periodontitis menunjukkan peradangan yang sudah mengenai jaringan pendukung gigi yang lebih dalam. Penyakit ini berifat progresif, biasanya
dijumpai antara usia 30-40 tahun dan bersifat irreversible tidak dapat kembali normal. Apabila tidak dirawat dapat menyebabkan kehilangan gigi dan bila gigi
tersebut sampai hilangtanggal berarti terjadi kegagalan dalam mempertahankan keberadaan gigi di dalam rongga mulut seumur hidup Karakteristik periodontal
berupa pembentukan poket dan kerusakan tulang alveolar. Dari gambaran radiografi dapat dibandingkan ketinggian tulang alveolar terhadap cemento
enamel junction CEJ. Ketinggian tulang alveolar terhadap CEJ 2-3 mm belum menunjukan kehilangan tulang yang nyata. Sedangkan ketinggian tulang alveolar
terhadap CEJ lebih dari 3 mm biasanya menunjukan kehilangan tulang yang nyata.
18,19,20
Penyebab dari penyakit periodontal ini adalah kebersihan rongga mulut yang buruk.
21
Periodontitis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam kalkulus karang gigi yang biasanya terdapat pada leher
gigi. Penyakit periodontal yang ringan akan terlihat peradangan hanya pada gusi, sedangkan pada keadaan yang lebih berat akan terjadi kerusakan pada tulang
pendukung gigi. Gingiva terkena penyakit ketika ada bakteri via tartar yang
terdeposit antara gigi dan gingiva. Ini merusak jaringan gingiva melalui aksi provokatif.
Gigi melekat pada rahang oleh ligamen – ligamen yang kuat. Gingiva juga terhubung dengan gigi oleh serat – serat mikroskopis dan gusi terletak antara
perlekatan gigi dan tulang sebagai pelindung. Periodontitis dimulai pada bagian dangkal dimana gigi dan gingiva bertemu, biasanya terbentuk sebagai infeksi
gingiva ringan, gingivitis.
17
22,23
Perkembangan bakteri pada kantung ini disebabkan oleh kebersihan rongga mulut yang inadekuat. Gingiva mulai terlepas dari gigi
dan kantung semakin dalam, sehingga semakin susah untuk dibersihkan dan mendorong pembentukan deposit yang melekat kuat dibawah batas gingiva.
23
Gambar 5. Penurunan tulang alveolar dan kehilangan perlekatan
Seiring dengan waktu, infeksi ini dapat menyebabkan inflamasi pada tulang dimana akan menyebabkan tulang perlahan habis dan merusak perlekatan
antara tulang dengan gigi. Kehilangan tulang ini akan membedakan periodontitis dengan gingivitis.
24
2.2 Etiologi