Latar Belakang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar modal adalah perantara antara pihak yang kelebihan dana investor dengan pihak yang membutuhkan dana. Pihak yang memerlukan dana perusahaan menerbitkan surat berharga dan para investor menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan tersebut. Para investor berharap akan menerima return dari saham tersebut. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal di Indonesia. Hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia dilakukan pada hari Senin sampai hari Jum’at. Aktivitas perdagangan setiap harinya dibagi ke dalam dua sesi. Pada hari Senin sampai Kamis, sesi pertama dilakukan pada pukul 09.30 WIB sampai 12.00 WIB. Sesi kedua dibuka pada pukul 13.30 WIB dan ditutup pada pukul 16.00 WIB. Pada hari Jum’at, sesi pertama dibuka pada pukul 09.30 WIB sampai 11.30 WIB dan sesi kedua dibuka pada pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB. Para investor membutuhkan informasi-informasi dalam melakukan investasi, sehingga investor mengetahui risiko yang akan dihadapi dalam investasi tersebut, return yang akan diperoleh dari investasi tersebut, dan investor juga mengetahui kapan harus membeli atau menjual saham. Harga saham bergerak secara acak berarti bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru new information yang akan diterima, tetapi informasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterimanya sehingga informasi baru dan harga saham itu disebut unpredictable. Apakah informasi tersebut bersifat kabar buruk bad news ataukah kabar baik good news juga tidak diketahui. Apabila sudah diketahui, maka informasi itu disebut sebagai informasi sekarang today’s information dan segera akan mempengaruhi harga saham sekarang. Akan tetapi, tidak ada satu pun pihak yang dapat terus-menerus menebak dengan benar harga saham pada esok hari karena informasi baru untuk esok hari tidak dapat diketahui pada hari ini Samsul, 2006: 269. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh informasi ekonomi baik secara makro maupun mikro. Ekonomi makro meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Misalnya jika inflasi naik, dan suku bunga meningkat maka harga saham cenderung turun. Ekonomi mikro meliputi perilaku konsumen dan perusahaan, penawaran dan permintaan. Misalnya permintaan saham pada hari tertentu meningkat, maka harga saham akan meningkat, sesuai dengan hukum permintaan, apabila permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka harga barang dan jasa akan meningkat. Kondisi internal perusahaan juga akan mempengaruhi harga saham. Informasi mengenai kondisi perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Harga saham mencerminkan semua informasi yang ada di masyarakat sehubungan dengan nilai perusahaan. Efisien tidaknya suatu pasar sangat tergantung pada seberapa cepat dampak suatu informasi yang dicerminkan dari harga surat-surat berharga Keown et.al, 2008: 18. Hal ini dikenal dengan efisiensi pasar. Fama 1970 dalam Jogiyanto, 2003: 370 menyajikan tiga macam bentuk dari informasi, yaitu efisiensi pasar bentuk lemah weak form, efisiensi pasar bentuk setengah kuat semi-strong form dan efisiensi pasar bentuk kuat strong form. Secara tidak langsung melalui informasi-informasi tersebut akan mempengaruhi perdagangan saham setiap harinya dan return saham setiap harinya. Sehingga return yang diperoleh oleh para investor akan sesuai dengan informasi yang diterima oleh para investor. Khajar 2008 dalam penelitiannya menemukan bahwa Bursa Efek Indonesia sudah efisien dalam bentuk lemah baik pada periode krisis maupun pasca krisis. Pada periode pasca krisis moneter, efisiensi juga tidak mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini juga dilakukan dalam efisiensi pasar dalam bentuk lemah. Penelitian ini akan menggunakan Indeks LQ-45 untuk diteliti karena perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 memiliki likuiditas saham yang tinggi dan juga dipertimbangkan sebagai kapitalisasi pasar saham. Di Bursa Efek Indonesia rata-rata return saham LQ-45 periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 memiliki nilai yang berbeda setiap harinya. Tabel 1.1 Rata-rata Return Pasar Indeks Saham LQ-45 Periode Agustus 2011 - Juli 2012 URAIAN HARI PERDAGANGAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT Jumlah Hari Perdagangan 50 kali 52 kali 50 kali 50 kali 48 kali Rata-rata Return Pasar -0,325 0,3 0,45 -0,265 0,03 Sumber: BEI, 2012 diolah Pada Tabel 1.1 rata-rata return saham LQ-45 memiliki nilai yang sangat berbeda setiap harinya. Pada hari Senin, rata-rata return saham bernilai negatif sebesar -0,325 dan pada hari Selasa rata-rata return saham mengalami kenaikan dan bernilai positif sebesar 0,3. Rata-rata return saham paling tinggi dan bernilai positif pada hari Rabu sebesar 0,45. Pada hari Kamis, rata-rata return saham mengalami penurunan dan bernilai negatif sebesar -0,265. Pada hari Jum’at rata-rata return saham kembali mengalami kenaikan dan bernilai positif sebesar 0,03. Berdasarkan data pada Tabel 1.1 terjadi perbedaan return saham setiap harinya atau yang dikenal dengan istilah day of the week. Rita 2009 menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari perdagangan di bursa. Ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya. Monday effect terjadi hanya pada Senin minggu keempat dan kelima, sedangkan return Senin pada minggu pertama sampai ketiga secara statistik tidak berbeda dengan nol. Hal ini berkaitan dengan tuntutan likuiditas investor individu yang jatuh pada setiap bulan. Individu melakukan pembayaran bulanan mereka pada akhir bulan, dan indvidu cenderung membeli saham pada pergantian bulan dan melikuidasinya pada saat mendekati akhir bulan Wang et.al, 1997 dalam Rita, 2009. Sun dan Tong 2002 dalam Supriyono dan Wibowo, 2008 mengkonfirmasi penelitian Wang, et.al 1997 tentang fenomena Monday effect yang disebabkan oleh efek minggu keempat dan minggu kelima. Temuan mereka menyebutkan bahwa return hari Senin yang negatif muncul terutama pada minggu keempat setiap bulan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia” dengan berfokus pada pengujian day of the week effect dan week-four effect.

1.2. Perumusan Masalah