Metode Pengumpulan Data Pembahasan

No. Kode Efek Nama Emiten 16. ENRG Energi Mega Persada Tbk. 17. GGRM Gudang Garam Tbk. 18. GJTL Gajah Tunggal Tbk. 19. INCO International Nickel Indonesia Tbk. 20. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 21. INDY Indika Energy Tbk. 22. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 23. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 24. JSMR Jasa Marga Persero Tbk. 25. KLBF Kalbe Farma Tbk. 26. LPKR Lippo Karawaci Tbk. 27. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 28. PGAS Perusahaan Gas Negara Persero Tbk. 29. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk. 30. SMGR Semen Gresik Persero Tbk. 31. TINS Timah Persero Tbk. 32. TLKM Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. 33. UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk. 34. UNTR United Tractors Tbk. 35. UNVR Unilever Indonesia Tbk. Sumber: www.idx.com

3.6. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia tentang data laporan keuangan perusahaan LQ-45 dari Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012, buku-buku referensi, internet, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

3.8. Teknik Analisis

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda tanpa intercept multiple regression through origin dan untuk menguji kebenaran hipotesis digunakan statistik t uji t. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data-data saham perusahaan yang tetap terdaftar dalam LQ-45 pada Agustus 2011 sampai Juli 2012. 2. Menghitung return saham harian, dengan menggunakan rumus: � � = � � − � �−1 � �−1 Dimana: � � : Return saham � � : Harga saham penutupan closing price � �−1 : Harga saham pembukaan opening price 3. Menghitung return saham rata-rata dalam satu periode. 4. Menglompokkan return saham rata-rata yang telah dihitung berdasarkan hari perdagangan, yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at. 5. Mengelompokkan return saham rata-rata pada hari Senin minggu pertama sampai ketiga dan return saham rata-rata pada hari Senin minggu keempat dan kelima. 6. Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t berdasarkan persamaan regresi yang telah disusun.

3.8.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederhana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas.

3.8.2. Metode Analisis Statistik

3.8.2.1. Uji Asumsi Klasik

Penulis menggunakan bantuan program software SPSS 19 for Windows Statistic Product and Service Solution dalam penelitian ini. Sebelum data dianalisis, maka model regresi linier berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik. Asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Hasil uji normalitas yang baik adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Jika data berdistribusi normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk seperti huruf S, maka menunjukkan bahwa data menjulur skew Rochaety et.al, 2009: 104. Uji normalitas ini biasa dapat dilakukan dengan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Alat ini digunakan untuk menguji normalitas data. Hipotesisnya sebagai berikut: Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Menggunakan nilai Asymp. Sig. 2-tailed. Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang kita tetapkan sebelumnya, apakah 10, 5 atau 1. Kriteria yang digunakan yaitu Ho diterima apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed dari tingkat alpha yang ditetapkan misalnya 5, karenanya dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal Sudarmanto, 2005: 108.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar Gujarati, 1997 dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat Rietveld dan Sunaryanto, 1993 dalam Sudarmanto, 2005: 148.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempatruang, atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri Sugiarto, 1992. Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Makridakis 1983 dalam Sulaiman, 2002: 156 menyatakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1. 1,65 DW 2,35, kesimpulannya tidak ada autokorelasi. 2. 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79, kesimpulannya tidak dapat disimpulkan inconclusive. 3. DW 1,21 atau DW 2,79, kesimpulannya terjadi autokorelasi.

4. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas independen satu dengan variabel bebas independen yang lainnya. Dalam analisis regresi ganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas atau variabel independen yang diduga akan mempengaruhi variabel tergantungnya. Pendugaan tersebut akan dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear multikolinearitas di antara variabel-variabel independen.

3.8.2.2. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda tanpa intercept multiple regression through origin. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Untuk dapat menguji kebenaran hipotesis maka digunakan statistik t uji t. Penelitian ini akan melakukan dua pengujian, yaitu day of the week effect dan week-four effect.

1. Day of The Week Effect

Untuk hipotesis pertama yaitu pengaruh hari perdagangan terhadap return saham LQ-45 di BEI, digunakan rumus sebagai berikut: � � = � 1 ���� + � 2 ���� + � 3 ���� + � 4 ���� + � 5 ���� + � Keterangan: � � = Return saham rata-rata pada hari t � 1 − � 5 = Koefeisien regresi untuk variabel dummy Senin - Jumat DSEN = Variabel dummy untuk hari Senin DSEL = Variabel dummy untuk hari Selasa DRAB = Variabel dummy untuk hari Rabu DKAM = Variabel dummy untuk hari Kamis DJUM = Variabel dummy untuk hari Jum’at e = Error term Nilai DSEN = 1 apabila return saham rata-rata merupakan return pada hari Senin dan diberi nilai 0 pada hari lainnya. Nilai DSEL = 1 apabila return saham rata-rata merupakan return pada hari Selasa dan diberi nilai 0 pada hari lainnya. Demikian juga berlaku untuk DRAB, DKAM, DJUM. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05, � diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan jika nilai sig. t 0,05, maka � � diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.

2. Week-four Effect

Untuk hipotesis kedua yaitu pengaruh hari Senin minggu keempat dan kelima terhadap return saham LQ-45 hari Senin yang terendah, digunakan rumus sebagai berikut: � � = � 1 ���� 1,2,3 + � 2 ���� 4,5 + � Keterangan: � � = Return saham rata-rata pada hari t � 1 − � 2 = Koefisien regresi variabel ���� 1,2,3 = Variabel dummy untuk Senin minggu pertama, kedua, ketiga ���� 4,5 = Variabel dummy untuk Senin minggu keempat dan kelima e = Standard Error Apabila return saham rata-rata merupakan return pada hari Senin minggu pertama, kedua dan ketiga, maka ���� 1,2,3 bernilai 1 dan ���� 4,5 bernilai 0. Begitu juga sebaliknya, apabila return saham rata-rata merupakan return pada Senin minggu keempat dan kelima, maka ���� 4,5 bernilai 1 dan D ��� 1,2,3 bernilai 0. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05, � diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan jika nilai sig. t 0,05, maka � � diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan semestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: 1. Desember 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 2. 1914 – 1918: Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I. 3. 1925 – 1942: Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya. 4. Awal tahun 1939: Karena isu politik Perang Dunia II, Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup. 5. 1942 – 1952: Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II. 6. 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif. 7. 1956 – 1977: Perdagangan di Bursa Efek vakum. 8. 10 Agustus 1977: Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal. Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama. 9. 1977 – 1987: Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masayarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal. 10. 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 PAKDES 87 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia. 11. 1988 – 1990: Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat. 12. 2 Juni 1988: Bursa Pararel Indonesia BPI mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek PPUE, sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. 13. Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 PAKDES 88 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. 14. 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya BES mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. 15. 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ. 16. 22 Mei 1995: Sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem komputer JATS Jakarta Automated Trading Systems. 17. 10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996. 18. 1995: Bursa Pararel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya. 19. 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. 20. 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh remote trading. 21. 2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. 22. 2 Maret 2009: Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG.

4.1.2. Struktur Pasar Modal Indonesia

Sumber: www.idx.co.id Gambar 4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK Bursa Efek Bursa Efek Indonesia -BEI Lembaga Kliring dan Penjaminan Kliring Penjaminan Efek Indonesia-KPEI Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kustodian Sentral Efek Indonesia-KSEI Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Profesi Penunjang PEMODAL - EMITEN - PERUSAHAAN PUBLIK - REKSADANA - Penjamin Emisi - Perantara Perdagangan Efek - Manajer Investasi - Biro Administrasi Efek - Bank Kustodian - Wali Amanat - Pemeringkat Efek - Akuntan - Notaris - Penilai - Konsultan Hukum - Domestik - Asing

4.1.3. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia 1. Visi Bursa Efek Indonesia

Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

2. Misi Bursa Efek Indonesia

Misi Bursa Efek Indonesia adalah menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan anggota bursa dan partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

3. Core Values

1. Teamwork 2. Integrity 3. Professionalism 4. Service Excellence

4. Core Competencies

1. Building Trust 2. Integrity 3. Strive for Excellence 4. Customer Focus

4.1.4. Gambaran Umum Perusahaan Sampel 1. Astra Agro Lestari Tbk.

PT Astra Agro Lestari Tbk didirikan pada tahun 1989 yang merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minyak kelapa sawit dan kernel. Kantor pusat nya terletak di Jakarta, Indonesia dengan total karyawan 18.402 orang. PT Astra Agro Lestari merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk. Pada tahun 1984, PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang sudah memiliki 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di provinsi Riau. Keputusan bisnis terbukti tepat sebagai bisnis minyak sawit yang telah tumbuh kokoh, memberikan dampak positif terhadap unit usaha perseroan. Akhirnya, PT Astra International Tbk memutuskan untuk melepas unit usaha menjadi anak perusahaan kelapa sawit baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala baru pada tanggal 3 Oktober 1988. PT Suryaraya Cakrawala diubah menjadi PT Astra Agro Niaga pada tahun 1989. Didorong oleh bisnis kelapa sawit yang berkembang, PT Astra Agro Niaga digabung dengan PT Suryaraya Bahtera pada tahun 1997 dan berganti nama menjadi PT Astra Agro Lestari. PT Astra Agro Lestari mencatatkan sahamnya untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Desember 1997 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang keduanya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia BEI.

2. Adaro Energy Tbk.

Adaro Energy Tbk adalah produsen batubara terbesar di belahan bumi selatan dan keempat terbesar di dunia. Adaro Energy didirikan dengan nama PT Padang Karunia, suatu perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia pada tahun 2004. Pada 18 April 2008, Padang Karunia berubah nama menjadi PT Adaro Energy Tbk dalam persiapan untuk menjadi perusahaan publik. Adaro dan anak perusahaannya saat ini di bidang pertambangan batubara dan perdagangan, infrastruktur dan logistik batubara, dan jasa kontraktor pertambangan. Adaro Energy Tbk memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu Adaro Indonesia, Saptaindra Sejati, Makmur Sejahtera Wisesa, Maritim Barito Perkasa, Sarana Daya Mandiri, Indonesia Bulk Terminal, Coaltrade Services Intl.

3. Aneka Tambang Persero Tbk.

PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa disebut PT Antam merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia 65 dan masyarakat 35. PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi. Anak perusahaan PT Antam, yaitu PT Indonesia Coal Resources Indonesia, PT Cibaliung Sumberdaya Indonesia, PT Gag Nikel Indonesia, Asia Pasific Nickel Pty., Ltd. Australia, PT Antam Resourcindo Indonesia, PT Borneo Edo International Indonesia, PT Mega Citra Utama Indonesia, PT Indonesia Chemical Alumina Indonesia, PT Antam Jindal Stainless Indonesia Indonesia, PT Logam Mulia Indonesia.

4. Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk “Perseroan” didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perusahaan ini didirikan oleh Tjia Kian Tie dan William Soeryadjaya almarhum. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jardine Cycle and Carriage’s sebesar 50,1. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Total karyawan pada tahun 2011 adalah 168.703 orang. Ruang lingkup kegiatan perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. PT Astra International Tbk memiliki divisi usaha di bidang otomotif, agroindustri, pelayanan finansial, alat-alat berat, teknologi informasi, infrstruktur, dan telekomunikasi dan informasi.

5. Bank Central Asia Tbk.

Bank Central Asia adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Pendiri Bank Central Asia adalah Sudono Salim. Presiden Direktur saat ini masa jabatan 1999 sampai sekarang adalah Djohan Emir Setijoso. Krisis moneter yang terjadi tahun 1997 memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998. BCA berhasil pulih pada tahun yang sama dan bulan Desember 1998, dana pihak ketiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000. BCA mengambil langkah besar menjadi perusahaan publik dimana penawaran saham perdana berlangsung pada tahun 2000. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001. Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis.

6. Bank Negara Indonesia Persero Tbk.

Bank Negara Indonesia BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia BNI, dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Gatot Mudiantoro Suwondo. Bank Negara Indonesia BNI adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga mempunyai unit perbankan syariah, yang dinamakan BNI syariah. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi, serta sekaligus sebagai pendiri dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia BNI yang pertama adalah Raden Mas R.M. Margono Djojohadikusumo. Anak perusahaan Bank Negara Indonesia BNI, yaitu BNI Remittance Limited Hongkong, PT Bina Usaha Indonesia, PT BNI Life, PT BNI Multi Finance, PT BNI Nomura Jafco Invesment, PT BNI Nomura Jafco Manajemen Ventura, PT BNI Nomura Jafco Ventura Satu, PT BNI Secutities, PT Pembiayaan Artha Negara dan PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia.

7. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk.

Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia pribumi. Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pemegang saham Bank Rakyat Indonesia adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 56,75 dan publik 43,25. Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia Persero yang didirikan sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 123 Kantor InspeksiSPI, 170 Kantor Cabang dalam negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.705 BRI Unit dan 357 Pos Pelayanan Desa.

8. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.

PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk bergerak dalam industri perbankan dimana bank berfokus pada tujuan untuk menyalurkan dana ke arah bisnis kredit perumahan. Bank Tabungan Negara tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 17 Desember 2009. Bank Tabungan Negara didirikan pada tanggal 30 November 1934 dengan nama Postpaarbank dan pada tanggal tanggal 9 Februari 1950 berubah nama menjadi Bank Tabungan Pos. Sejak 1953, Pemerintah Republik Indonesia mengambil Postpaarbank Ordinantie di bawah ketentuan Bank Tabungan Pos. Kantor pusat Bank Tabungan Negara berada di Gedung Menara BTN, Jl. Gajah Mada No. 1, Jakarta dengan total karyawan 4.395 orang.

9. Bank Danamon Indonesia Tbk.

Bank Danamon Indonesia didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia yang berasal dari kata “dana moneter”. Bank ini menkadi bank pertama yang mempelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989. Saat ini, Bank Danamon adalah salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia dari jumlah pegawai sekitar 61.875 termasuk karyawan anak perusahaan pada September 2011. Saat ini, Bank Danamon juga bank keenam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan cabang kedua terbesar yairtu lebih dari 2.900 kantor cabang dan point of sales, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam DSP dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon juga didukung oleh serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif. Anak perusahaan Bank Danamon adalah Adira Finance, Adira Insurance, Adira Kredit.

10. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan nama PD Bank Karya Pembangunan. Awalnya bank ini merupakan perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis De Erste Nederlansche Indische Shareholding yang bergerak di bidang bank hipotek. Tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa. Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan maka pada tahun 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT. Pada tahun 2000, Bank Jabar menjadi Bank Pambangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan pelayanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Pada tanggal 29 November 2007 nama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Bank Jabar dan Banten. Bank Jabar dan Banten memiliki 1 kantor cabang utama dan 55 kantor cabang lainnya, 281 kantor cabang pembantu, 112 kantor kas, 4 kantor wilayah dan 22 unit layanan.

11. Bank Mandiri Persero Tbk.

PT Bank Mandiri Persero Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Bumi Daya BBD, Bank Dagang Negara BDN, Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Bank Mandiri memiliki kantor pusat di Jakarta dengan 1.296 kantor cabang dan jumlah karyawan lebih dari 24.000 orang. Produk yang ditawarkan Bank Mandiri adalah Mandiri tabungan, Mandiri deposito, e-toll card, dll. Jasa yang ditawarkan Bank Mandiri adalah tabungan, giro, deposito, pinjaman, investasi dll. Bank Mandiri memiliki anak perusahaan, yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, AXA-Mandiri Financial Service, Bank Sinar Harapan Bali dan Mandiri Tunas Finance.

12. Bumi Resources Tbk.

Bumi Resources adalah perusahaan pertambangan besar di Indonesia yang merupakan perusahaan induk. Didirikan pada tahun 1973 dengan jumlah karyawan sebesar 35.000 orang. Awalnya Bumi Resources memiliki nama PT Bumi Modern Tbk dan berubah pada tanggal 20 September 2000 menjadi PT Bumi Resources Tbk. Perusahaan go public melalui Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, sepenuhnya mencatatkan sahamnya di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Bumi resources memiliki anak perusahaan, yaitu PT Kaltim Prima Coal KPC yang mengoperasikan 90.000 hektar konsesi pertambangan batubara di provinsi Kalimantan Timur, PT Arutmin Indonesia yang mengoperasikan 70.000 hektar konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Tenggara, Bumi Resources Mineral yang mengoperasikan aset pertambangan lainnya non batubara, Darma Henwa yang merupakan jasa pertambangan kontraktor, Gallo Oil, Fajar Bumi Sakti dan Pendopo Energi Batubara.

13. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk “Perseroan” adalah penghasil pakan ternak, Day Old Chicks dan makanan olahan terbesar di Indonesia. Perseroan didirikan tahun 1972 dengan pabrik pakan ternak terbesar pertama di Jakarta untuk menghasilkan pakan ternak berkualitas. Saat ini, perseroan memfokuskan usahanya pada kegiatan agrobisnis yang mencakup bisnis unggas, dari memproduksi pakan ternak berkualitas, pembibitan ayam yang cepat tumbuh dan tahan penyakit serta menghasilkan produk ayam olahan berkualitas tinggi. Perseroan mengembangkan usaha untuk menhadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang dapat dipercaya dan berkualitas tinggi dengan membangun fasilitas produksi di Balajara Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah, Sepanjang dan Krian Jawa Timur, Bandar Lampung Lampung, Medan Sumatera Utara, dan Makassar Sulawesi Selatan.

14. Delta Dunia Makmur Tbk.

PT Delta Dunia Makmur Tbk adalah induk perusahaan dengan fokus investasi pada jasa penambangan. Melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama BUMA, Delta Dunia Makmur, saat ini adalah perusahaan terbesar yang murni bermain dalam kontraktor pertambangan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Kantor pusat nya terletak di Jl. H. R. Rasuna Said blok X-5 No. 13, Jakarta.

15. Bakrieland Development Tbk.

PT Bakrieland Development, Tbk adalah perusahaan publik yang bergerak dalam pengembangan properti dan properti yang berhubungan dengan infrastruktur. Perusahaan ini adalah yang pertama dan superblok terbesar 53,5 Ha pengembang di Jakarta dan juga perumahan dan proyek hotel dan resort yang semua terletak di daerah utama. Bakrieland memiliki wilayah pengembangan terbesar dan cadangan lahan terbesar di Jakarta Prima Central Business District CBD. Kapitalisasi pasarnya juga merupakan salah satu yang terbesar di antara pengembang properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengembangan yang dilakukan adalah properti kota, perumahan, hotel dan resort.

16. Energi Mega Persada Tbk.

Energi Mega Persada Tbk didirikan pada Oktober 2001 yang dikenal sebagai pengembang, produser aktif dan eksplorer di hulu minyak dan gas. Terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada Juni 2004. Energi Mega Persada memiliki anak perusahaan berdasarkan penggabungan dan akuisisi. Berdasarkan penggabungan, yaitu RHI Corporation, Kondur Petroleum S. A., PT Imbang Tata Alam, Kalila Energy Ltd, Pan Asia Enterprise Ltd, Lapindo Brantas Inc, Energi Mega Pratama Inc, EMP Kangean Limited, EMP Exploration Kangean Limited, Malacca, Brantas Finance B. V. Berdasarkan hasil akuisisi, yaitu PT Tunas Harapan Perkasa, Semberani Persada Oil, Semberah Group Shallow Rights TAC, Pt Insani Mitrasani Gelam, Sungai Gelam A, B dan D TAC, Costa International Group Ltd, Gerbang PSC Block, Kalila Bentu Ltd.

17. Gudang Garam Tbk.

PT Gudang Garam Tbk adalah sebuah merekperusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan ini merupakan peringkat kelima tertua dan terbesar di Indonesia setelah Djarum dalam produksi rokok kretek. Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 are di Kediri, Jawa Timur. Induk perusahaan dari Gudang Garam adalah Imperial Tobacco. Jumlah karyawan Gudang Garam pada tahun 2009 adalah 28.300. Produk Gudang Garam adalah sigaret kretek linting, sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin. Kantor pusat Gudang Garam terletak di Kediri, Jawa Timur, Indonesia.

18. Gajah Tunggal Tbk.

PT Gajah Tunggal Tbk adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1951 dengan memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahuin 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan niaga pada tahun 1981. Awal tahun 90-an, perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk. Pada saat ini Gajah Tunggal mengoperasikan lima pabrik ban dan ban dalam utnuk memproduksi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta dua pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR Styrene Butadiene Rubber yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer di sebelah barat Jakarta. Sedangkan pabfik SBR berlokasi di komplek Industri Kimi di Merak, Banten, sekitar 90 km di sebelah barat Jakarta. Pada akhir tahun 2010, perseroan mempekerjakan total 11.725 karyawan.

19. International Nickel Indonesia Tbk.

PT Vale Indonesia Tbk Vale adalah anak perusahaan dari Vale, kedua terbesar di dunia perusahaan pertambangan yang berkantor pusat di Brasil. PT Vale Indonesia Tbk Vale Indonesia sebelumnya dikenal sebagai PT International Nickel Indonesia, Tbk adalah sebuah perusahaan investasi asing dengan izin dari Pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi, menambang, mengolah dan memproduksi nikel. Perusahaan ini didirikan pada bulan Juli 1968. Saat ini sedang beroperasi di Pulau Sulawesi di bawah Kontrak Karya KK, kesepakatan dengan Pemerintah Indonesia. Perusahaan menandatangani perjanjian Kontrak Karya awal dengan pemerintah pada tanggal 27 Juli 1968. Pada 15 Januari 1996, menandatangani perjanjian mengenai modifikasi dan perpanjangan kontrak karya asli, berlaku efektif sejak tanggal 1 April 2008 sampai 28 Desember 2025.

20. Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood Sukses Makmur merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Indofood memiliki total karyawan saat ini sekitar 70.000 karyawan. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Indofood memiliki anak perusahaan, yaitu PT Indofood Fritolay Makmur, PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia, PT Indolakto, PT PepsiCola Indobeverages, PT Sari Incofood Corporation, PT Quaker Indonesia, PT Surya Rengo Container, PT Indomarco Adi Prima.

21. Indika Energy Tbk

Didirikan pada tahun 2000, PT Indika Energy Tbk “Indika Energy” sebelumnya dikenal sebagai PT Dipta Diwangkara atau PT Indika Inti Energi. Bagaimanapun, Indika Energy telah berada di sektor energi sejak 1973 dengan pendirian Tripatra, pemimpin dalam penyediaan mesin terpadu, pengadaan dan konstruksi jasa untuk industri minyak dan gas di Indonesia. Pelaku utama dalam tiga pilar bisnis Indika Energy adalah PT Kideco Jaya Agung dan PT Santan Batubara dalam Sumber Daya Energi; PT Petrosea, PT Tripatra Engineers Constructors dan PT Tripatra Engineering dalam jasa energi; PT Cirebon Electic Power dalam infrstruktur energi.

22. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen di Indonesia. Indocement merupaka produsen terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini didirikan tahun 1985 yang merupakan hasil penggabungan enam perusahaan yang menghasilkan sebuah perusahaan semen dengan delapan pabrik sejak 1975. Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement disingkat OPC dan Pozzolan Portland Cement disingkat PPC yang kemudian digantikan oleh Portland Composite Cement disingkat PPC sejak 2005. Indocement juga memproduksi semen jenis lain misalnya Portland Cement Type II dan Type V serta Oil Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih White Cement di Indonesia. Pada akhir tahun 2011 Indocement mempekerjakan total 6.316 orang.

23. Indo Tambangraya Megah Tbk.

Didirikan pada tahun 1988, PT Indo Tambangryaa Megah Tbk ITM adalah perusahaan pemasok batubara terkemuka Indonesia untuk pasar energi dunia. Perusahaan berupaya menetapkan baku tertinggi dalam tata kelola perusahaan, kepatuhan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Seluruh kegiatan ITM dilaksanakan dengan kerja sama yang erat dengan masyarakat setempat dan pemangku kepentingan lainnya. Sejak berdiri, ITM telah dikenal sebagai produsen utama batubara dan telah membangun basis pelanggan yang beraneka ragam. Indo Tambangraya Megah memiliki lima anak perusahaan yaitu PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston dan PT Kitadin Embalut, PT Bharinto Ekatama dan PT Kitadin Tandung Mayang.

24. Jasa Marga Persero Tbk.

PT Jasa Marga Persero Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Perusahaan ini dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 setelah jalan tol pertama, yang menghubungkan Jakarta-Bogor selesai dibangun. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi jalan umum bukan tol.

25. Kalbe Farma Tbk.

PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan farmasi. PT Kalbe Farma Tbk “Perseroan” atau “Kalbe” didirikan pada 10 September 1966, yaitu Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. Kalbe memiliki fokus bisnis pada empat divisi, yaitu SBU Pharmaceutical divisi obat resep, kontribusi 25, SBU Consumer Health divisi produk kesehatan, kontribusi 17, SBU Nutritionals divisi nutrisi, kontribusi 22, SBU Distribution dan logistik divisi distribusi dan kemasan, kontribusi 36. Selain di Indonesia, Kalbe memiliki 10 cabang di luar negeri, yaitu Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka, Nigeria dan Afrika Selatan. Kalbe memiliki lebih dari 15.000 karyawan.

26. Lippo Karawaci Tbk.

PT Lippo Karawaci Tbk pertama kali didirikan sebagai PT Tunggal Reksakencana didirika pada tahun 1990 oleh Mochtar Riasy sebagai anak perusahaan grup Lippo. Pada bulan Januari 1993, Lippo meresmikan pembangunan kota mandiri pertama nya Lippo Vilage di Karawaci, Tangerang. Pada tahun yang sama, perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan. Selanjutnya Lippo Karawaci mengembangkan kota mandiri Tanjung bunga di Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997. Melalui penggabungan delapan perusahaan properti terkait pada tahun 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Intergrated Development, Retails Malls, Hospitals, Hotels and Leisure serta Free-besed Income.

27. PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London Sumatra yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”, berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di empat pulau terbesar di Indonesia. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

28. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk.

PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk disingkat PGN adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I. J. N. Eindhoven Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Anak perusahaan dan perusahaan afiliasi dari PGN, yaitu PT Transportasi Gas Indonesia, PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT PGAS Solution, PT Nusantara Regas, PT Saka Energi Indonesia, PT Gagas Energi Indonesia, PT Gas Energi Jambi, PT Banten Gas Synergi.

29. Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk.

Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919. Pada 1950, Pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara tambang Arang Bukit Asam PN TABA. Pada 1981, PN TABA kemudian berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk, yang selanjutnya disebut perseroan. Persero memiliki anak perusahaan, yaitu PT Batubara Bukit Kendi, PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam Prima, PT International Prima Coal, PT Bukit Asam Banko, PT Bukit Asam Transpacific Railways, PT Huadian Bukit Asam Power, PT Bukit Asam Methana Enim, PT Bukit Asam Metana Ombilin, PT Bukit Asam Metana Peranap.

30. Semen Gresik Persero Tbk.

PT Semen Gresik Persero Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama. Anak perusahaan perseroan adalah PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Kawasan Industri Gresik, PT Industri Kemasan Semen Gresik, PT United Tractors Semen Gresik, PT Swadaya Graha, PT Varia Usaha, PT Etrnit Gresik. Afiliasi perseroan adalah PT Varia Usaha Beton, PT Waru Abadi, PT Varia Usaha Bahari, PT Varia Usaha Dharma Segara, PT Varia Usaha Lintas Negara, PT Varia Usaha Barito, PT Swabina Gatra, PT Konsulta Semen Gresik.

31. Timah Persero Tbk.

PT Timah sebagai perusahaan perseroan didirikan tanggal 2 Agustus 1976 dan merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang pertambangan timah. PT Timah merupakan produsen dan eksportir logam timah, dan memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran. Anak perusahaan PT Timah adalah PT Tambang Timah, PT Timah Industri, PT Timah Investasi Mineral, PT Timah Eksplomin, PT Dok Perkapalan Air Kantung, Indomental London Ltd. PT Timah dan anak perusahaannya memperkerjakan hampir 6.000 orang karyawan pada berbagai bidang usahanya.

32. Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk persero biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom didirikan pada tanggal 23 Oktober 1856. Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel fixed wireline, jasa telepon tetap nirkabel fixed wireless, jasa telepon bergerak mobile service, datainternet serta jasa multimedia lainnya. Anak perusahaan Telkom adalah PT Telekomunikasi Selular, PT Multimedia Nusantara, PT Sigma Cipta Caraka, PT Finnet Indonesia, PT Metra-Net, PT Telekomunikasi Indonesia International, PT Pramindo Ikat Nusantara, PT Infomedia Nusantara, PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Indonusa Telemedia, PT Graha Sarana Duta, PT Napsindo Primatel Internasional, PT Administrasi Medika.

33. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk adalah salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun 1911 ketika NV Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschappij membuka perkebunan karet pertama di Kisaran, Sumatera Utara. Pada tahun 1986, perusahaan ini diakuisisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian diganti namanya menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations. Bakrie Sumatera Plantations memiliki 22 anak perusahaan. Karyawan Bakrie Sumatera Plantations memiliki 8.795 orang.

34. United Tractors Tbk.

United Tractors UTPerseroan didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Selain menjadi distributor terbesar alat berat di dalam negeri, perseroan juga memainkan peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru mencoba ke bisnis pertambangan batubara. Tiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan pertambangan. United Tractors memiliki anak perusahaan yaitu PT Bina Pertiwi, PT Komatsu Indonesia, PT United Tractors Pandu Engineering, PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Semen Gresik, UT Heavy industry S Pte Ltd, PT Komatsu Remanufacturing Asia, PT Multi Prima Universal, PT Tuah Turangga Agung, PT Harmoni Mitra Utama, PT Andalan Multi Kencana. United Tractors memiliki 14.500 karyawan pada tahun 2010.

35. Unilever Indonesia Tbk.

PT Unilever Indonesia Tbk didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N. V., sebuah anak perusahaan dari Level Brothers yang pada awalnya beroperasi sebagai sebuah perusahaan sabun di Angke, Jakarta. Namanya diubah menjadi Unilever Indonesia pada tnggal 22 Juli 1980. Perseroan memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Anugrah Lever dalam likuidasi, anak perusahaan yang dimiliki 100 sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk kecap yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51 yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang dagangan. Unilever memiliki lebih dari 6.000 karyawan di seluruh nusantara. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah suatu analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas. Berikut ini adalah tabel analisis deskriptif return rata-rata saham pada bulan Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012. Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Senin 66 -.0113809670 .0038685433 -.004277953547 .0040181065933 Selasa 70 -.0044850890 .0125277350 .003178511190 .0039868782578 Rabu 68 -.0045791390 .0109558940 .004459106655 .0031155758870 Kamis 69 -.0131199560 .0063410040 -.001298817969 .0042726179777 Jumat 70 -.0100339450 .0085882460 -.000684028519 .0035846813272 Valid N listwise 66 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pada Tabel 4.1, kita dapat mengetahui adanya return saham rata-rata. Pada hari Senin return saham rata-rata memiliki nilai yang negatif sebesar - 0,4278. Hari Selasa return saham rata-rata mengalami kenaikan dan memiliki nilai yang positif sebesar 0,3179. Pada hari Rabu return saham rata-rata kembali mengalami kenaikan dan memiliki nilai yang positif yaitu sebesar 0,4459. Return saham rata-rata pada hari Rabu merupakan return saham rata- rata tertinggi. Hari Kamis return saham rata-rata kembali mengalami penurunan dan bernilai negatif yaitu sebesar -0,1299. Pada hari Jum’at, return saham rata- rata terus mengalami penurunan dan memiliki nilai yang negatif yaitu sebesar - 0,0684. Standar deviasi merupakan penyimpangan dari harga rata-rata mean. Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa standar deviasi yang paling tinggi terjadi pada hari Kamis yaitu sebesar 0,0042726179777 dan paling rendah terjadi pada hari Rabu yaitu sebesar 0,0031155758870, sehingga dapat dijelaskan bahwa return saham rata-rata pada hari Senin memiliki risiko tertinggi dibanding hari perdagangan lainnya dan return saham rata-rata pada hari Rabu memiliki risiko yang paling kecil dibandingkan pada hari lain. 4.2.2. Analisis Statistik 4.2.2.1. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil uji normaliitas yang baik adalah data memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.2 Histogram Variabel Dependen Return Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa kurva seimbang ke kiri dan ke kanan atau tidak condong ke kiri atau ke kanan dan berbentuk seperti lonceng. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.3 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.3 merupakan kurva P-Plot yang menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik plot data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 343 Normal Parameters Mean

a,b

.0000000 Std. Deviation .00374263 Most Extreme Differences Absolute .034 Positive .032 Negative -.034 Kolmogorov-Smirnov Z .635 Asymp. Sig. 2-tailed .815 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Tabel 4.2 merupakan uji normalitas dengan uji statitistik non-parametrik yaitu One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,815 lebih besar dari nilai alpha sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya residual data berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan Korelasi Spearman’s Rho dengan mengkorelasikan variabel independen dengan unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 5. Apabila korelasi antara variabel independen dengan residual memiliki nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi 5, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedatisitas pada model regresi duwiconsultant.blogspot.com. Tabel 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Unstandardized Residual Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Spearmans rho Unstandardized Residual Correlation Coefficient 1.000 .000 -.036 -.010 -.016 .062 Sig. 2-tailed . .998 .511 .852 .761 .251 N 343 343 343 343 343 343 Senin Correlation Coefficient .000 1.000 -.247 -.245 -.243 -.247 Sig. 2-tailed .998 . .000 .000 .000 .000 N 343 343 343 343 343 343 Selasa Correlation Coefficient -.036 -.247 1.000 -.254 -.252 -.256 Sig. 2-tailed .511 .000 . .000 .000 .000 N 343 343 343 343 343 343 Rabu Correlation Coefficient -.010 -.245 -.254 1.000 -.250 -.254 Sig. 2-tailed .852 .000 .000 . .000 .000 N 343 343 343 343 343 343 Kamis Correlation Coefficient -.016 -.243 -.252 -.250 1.000 -.252 Sig. 2-tailed .761 .000 .000 .000 . .000 N 343 343 343 343 343 343 Jumat Correlation Coefficient .062 -.247 -.256 -.254 -.252 1.000 Sig. 2-tailed .251 .000 .000 .000 .000 . N 343 343 343 343 343 343 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa semua korelasi variabel independen dengan residual memiliki nilai signifikansi labih besar dari alpha sebesar 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Makridakis 1983 dalam Sulaiman, 2002: 156 menyatakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: a. 1, 65 DW 2,35, kesimpulannya tidak ada autokorelasi. b. 1,21 DW 1,65 atau 2,35 DW 2,79, kesimpulannya tidak dapat disimpulkan inconclusive. c. DW 1,21 atau DW 2,79, kesimpulannya terjadi autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .643 .414 a .405 .0037647140948 1.780 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 maka dapat diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,780. Berdasarkan ketentuan, maka 1,65 1,780 2,35 dan kesimpulannya adalah tidak ada autokorelasi.

4. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas independen satu dengan variabel bebas independen lainnya. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Senin -.004 .000 -.384 -9.232 .000 1.000 1.000 Selasa .003 .000 .294 7.064 .000 1.000 1.000 Rabu .004 .000 .406 9.749 .000 1.000 1.000 Kamis -.001 .000 -.103 -2.464 .014 1.000 1.000 Jumat -.001 .000 -.063 -1.520 .129 1.000 1.000 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai VIF lebih kecil dari 5 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas.

4.2.2.2. Analisis Data 1. Hipotesis Pertama

Analisis data hipotesis pertama yaitu pengaruh hari perdagangan terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 19.00. Dengan menggunakan tingkat signifikansi α 5, jika nilai sig. t 0,05, H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan jika nilai sig. t 0,05, maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Senin -.004 .001 -.337 -7.555 .000 Selasa .003 .001 .258 5.781 .000 Rabu .004 .001 .356 7.979 .000 Kamis -.001 .001 -.090 -2.017 .045 Jumat -.001 .001 -.107 -2.408 .017 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.5, maka didapatkan suatu persamaan regresi sebagai berikut: Rt = -0,004DSEN + 0,003DSEL + 0,004DRAB – 0,001DKAM – 0,001DJUM + e Dimana: Rt = Return saham rata-rata DSEN = Variabel dummy untuk hari Senin DSEL = Variabel dummy untuk hari Selasa DRAB = Variabel dummy untuk hari Rabu DKAM = Variabel dummy untuk hari Kamis DJUM = Variabel dummy untuk hari Jum’at e = Standard error Interpretasi: 1. Koefisien regresi variabel dummy untuk hari Senin sebesar -0,004 yang menunjukkan bahwa apabila variabel dummy untuk hari Senin adalah 1 dan variabel dummy untuk hari lainnya adalah 0 maka return saham Indeks LQ-45 sebesar -0,004. 2. Koefisien regresi variabel dummy untuk hari Selasa sebesar 0,003 yang menunjukkan bahwa apabila variabel dummy untuk hari Selasa adalah 1 dan variabel dummy untuk hari lainnya adalah 0 maka return saham Indeks LQ-45 sebesar 0,003. 3. Koefisien regresi variabel dummy untuk hari Rabu sebesar 0,004 yang menunjukkan bahwa apabila variabel dummy untuk hari Rabu adalah 1 dan variabel dummy untuk hari lainnya adalah 0 maka return saham Indeks LQ-45 sebesar 0,004. 4. Koefisien regresi variabel dummy untuk hari Kamis sebesar -0,001 yang menunjukkan bahwa apabila variabel dummy untuk hari Kamis adalah 1 dan variabel dummy untuk hari lainnya adalah 0 maka return saham Indeks LQ-45 sebesar -0,004. 5. Koefisien regresi variabel dummy untuk hari Jum’at sebesar -0,001 yang menunjukkan bahwa apabila variabel dummy untuk hari Jum’at adalah 1 dan variabel dummy untuk hari lainnya adalah 0 maka return saham Indeks LQ-45 sebesar -0,001. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat hasil uji signifikansi masing-masing hari perdagangan, sebagai berikut: 1. Nilai t hitung hari Senin adalah -7,555 dan nilai t tabel adalah 1,960 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Senin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap retun saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. 2. Nilai t hitung hari Selasa adalah 5,781 dan nilai t tabel adalah 1,960 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Selasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap retun saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. 3. Nilai t hitung hari Rabu adalah 7,979 dan nilai t tabel adalah 1,960 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,000, lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Rabu berpengaruh positif dan signifikan terhadap retun saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. 4. Nilai t hitung hari Kamis adalah -2,017 dan nilai t tabel adalah 1,960 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,045, lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Kamis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. 5. Nilai t hitung hari Jum’at adalah -2,408 dan nilai t tabel adalah 1,960 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,017, lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Jum’at berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia.

2. Hipotesis Kedua

Analisis data hipotesis kedua menggunakan uji t dengan bantuan program SPSS 19.00 untuk melihat pengaruh hari Senin minggu keempat dan kelima terhadap return saham LQ-45 yang terendah. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Senin 1,2,3 -.004 .001 -.256 -3.849 .000 Senin 4,5 -.008 .001 -.567 -8.513 .000 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pada Tabel 4.6 dapat dilihat hasil uji signifikansi hari Senin tiga minggu pertama dan dua minggu terakhir, sebagai berikut: 1. Nilai t hitung hari Senin minggu pertama, kedua dan ketiga adalah -3,849 dan t tabel adalah 1,977 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,000, lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Senin minggu pertama, kedua dan ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin. 2. Nilai t hitung hari Senin minggu keempat dan kelima adalah -8,513 dan t tabel adalah 1,977 sehingga t hitung t tabel dan nilai signifikansi 0,000, lebih kecil dari nilai alpha sebesar 0,05 sehingga hari Senin minggu keempat dan kelima berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin.

4.3. Pembahasan

Hasil uji hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hari Senin, Kamis dan Jum’at berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham rata-rata Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hari Selasa dan Rabu berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham rata-rata LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ- 45 dan masing-masing hari memiliki pengaruh yang berbeda pada return saham rata-rata Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia sehingga hipotesis pertama diterima, yaitu terdapat pengaruh hari perdagangan Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat fenomena day of the week effect pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan nilai t hitung , maka hari Kamis memiliki nilai yang paling rendah yaitu, -2,017. Hal ini menunjukkan bahwa return saham rata-rata terendah sering ditemukan pada hari Kamis. Berdasarkan nilai t hitung , maka hari Rabu memiliki nilai tertinggi yaitu, 7,979. Hal ini menunjukkan bahwa return saham rata-rata tertinggi sering ditemukan pada hari Rabu. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Iramani dan Mahdi 2006 bahwa terdapat perbedaan return untuk masing-masing hari perdagangan dalam satu minggu. Lakonishok dan Maberly 1990 dalam Supriyono dan Wibowo, 2008 menyatakan bahwa aktivitas perdagangan saham berubah dari hari ke hari. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan perilaku investor dalam melakukan aktivitas perdagangan di bursa. Indikator-indikator aktivitas perdagangan di bursa misalnya banyaknya transaksi dan volume perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham di pasar modal. Perubahan perilaku investor akan berpengaruh terhadap pola return harian saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati 2009, Iramani dan Mahdi 2006, Supriyono dan Wibowo 2006 yang menemukan fenomena day of the week effect pada Indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aly, Median dan Perry 2004 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan return hari perdagangan dalam satu minggu di Egyptian Stock Market. Hasil uji hipotesis kedua dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hari Senin minggu pertama, kedua dan ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham rata-rata Indeks LQ-45 pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia. Hari Senin minggu keempat dan kelima juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham rata-rata Indeks LQ-45 pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan nilai t hitung , maka hari Senin minggu keempat dan kelima memiliki niali terendah yaitu, -8,513, yang menunjukkan bahwa return terendah pada hari Senin lebih banyak ditemukan pada minggu keempat dan kelima. Berdasarkan nilai signifikansi, maka hari Senin minggu pertama, kedua dan ketiga juga memiliki return rata-rata terendah pada hari Senin dan signifikan yaitu, 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara return saham rata- rata di hari Senin minggu pertama, kedua, ketiga dengan hari Senin minggu keempat, kelima dan secara keseluruhan hari Senin dalam setiap minggu memiliki return yang rendah sehingga hipotesis kedua ditolak, yaitu terdapat pengaruh hari Senin minggu keempat dan kelima terhadap return saham yang terendah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi fenomena week-four effect pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rita 2009, Ambarwati 2009 dan Supriyono dan Wibowo 2008 yang tidak menemukan fenomena week-four effect di Bursa Efek Indonesia. Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iramani dan Mahdi 2006 yang menemukan fenomena week-four effect pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan