Saham Uraian Teoritis 1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product GDP Lubis, 2008: 10. Perkembangan terakhir pasar modal memperlihatkan bahwa para pemodal itu kebanyakan terdiri dari pengelola dana fund manager dari dana pensiun, kepentingan mereka ikut campur tangan di dalam kepengurusan perusahaan yang sahamnya mereka beli melalui pasar modal menjadi semakin tidak berarti. Mereka justru mau membeli saham dari perusahaan-perusahaan itu karena mereka percaya kepada pemimpin yang mengelola perusahaan sekarang ini Anoraga dan Pakarti, 2006: 6.

2.1.2. Saham

Saham biasa common stock merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek, perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan tersebut Anoraga dan Pakarti, 2006: 58. Pada dasarnya, ada 2 dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6-7, yaitu: 1. Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. 2. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Fakhruddin dan Hadianto 2001: 9-10 menyatakan, saham dikenal dengan karakteristik high risk – high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan capital gain dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya: 1. Tidak mendapat dividen. Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan dan mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS untuk membagikan dividen. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. 2. Capital loss. Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss.

2.1.3. Tingkat Keuntungan Saham Return