Pajak adalah Iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan norma- norma hukum, guna menutup biaya produksi barang- barang dan jasa- jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Waluyo,2006:2
1. Fungsi Pajak
Pemerintah dalam melakukan pungutan pajak harus tetap “menempatkan” sesuai dengan fungsinya. Dalam buku Mardiasmo, Perpajakan, 2002; 1, fungsi pajak dapat dikelompokkan
menjadi duua yakni : a.
Fungsi Budgeter
Yaitu pajak sebagai alat untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah baik yang bersifat rutin maupun
pembangunan. b.
Fungsi Regulern Yaitu pajak sebagai alat mengukur kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi
dan konsumsi, perdagangan dan perkembangan harga.
2. Azas Pemungutan Pajak
a. Azas Domisili atau Azas Tempat Tinggal, yaitu Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan dari dalam
maupun luar negeri.
b. Azas Sumber, yaitu Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal dari wajib pajak.
c. Azas Kebangsaan, yaitu pengenaan dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara, misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan Kebangsaan
Indonnesia, azas ini berlaku untuk wajib pajak Luar Negeri.
3. Jenis-jenis Pajak
Dalam buku Mrdiasmo, Perpajakan, 2002; 5, pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat memiliki beberapa jenis yang pembagiannya dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain :
a. Menurut Golongannya
1. Pajak Langsung adalah pajak yang dipungut secara periodik menurut kohir daftar
piutang pajak dan pembebanannya langsung kepada wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, contohnya pajak penghasilan.
2. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pengenaannya atau pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada orang lain, contohnya PPn dan Bea Materai. b.
Menurut Sifatnya 1.
Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam hal memperhatikan keadaan diri wajib pajak, contohnya Pajak Penghasilan.
2. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan
keadaan diri wajib pajaknya, contohnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah.
c. Menurut Lembaga Pemungutannya
A. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan yang digunakan untuk
membiayai rumah tangga Negara, contohnya PPn, PBB dan PPnBM. B.
Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, menurut Undang-undang nomor 34 tahun 2000.
4. Sistem Pemungutan Pajak