Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Berdasarkan Golongan Ketentuan Umum Pengertian Pajak Daerah

Bagian Umum KeuanganPenyusunan Program 36 Orang Bendahara PenerimaanPengeluaran 20 Orang Penyimpan Barang Berharga, Penyimpan Barang Pengurus Barang 14 Orang 2 Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah 26 Orang 3 Bidang Penagihan 49 Orang 4 Bidang Pendataan dan Penetapan DATAP 77 Orang 5 Bidang Bagi Hasil Pendapatan BHP 85 Orang 6 Unit Pelaksana Teknis UTS 336 Orang 7 Security 18 Orang Jumlah PNS Pegawai Honor 662Orang

E. Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah 1 IVb 1 orang 2 IVa 5 orang 3 IIId 35 orang 4 IIIc 37 orang 5 IIIb 62 orang 6 IIIa 70 orang 7 IId 8 orang 8 IIc 17 orang 9 IIb 6 orang 10 IIa 51 orang Jumlah Keseluruhan 292 orang Keterangan: Pegawai Negeri Sipil : 292 orang Pegawai Honor : 59 orang Yang dikaryakan : 1 orang Pegawai Outsourcing : 310 orang Jumlah : 662 orang Kepala Dinas Sekretaris SubBagian Umum SubBagian Keuangan SubBagian Penyusunan Program Bidang Pendataan dan Penetapan Seksi Pendataan dan Pendaftaran Seksi Pemeriksaan Seksi Penetapan Seksi Pengolahan Data dan Informasi Bidang Penagihan Seksi Pembukuan dan Sertifikasi Seksi Penagihan dan Perhitungan Seksi Pertimbangan dan Retribusi Bidang Bagi Hasil Pendapatan Seksi Bagi Hasil Pajak Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah Seksi Pengembangan Data Seksi Pengembangan Retribusi Seksi Pengembangan Pendapatan Lain- lain Seksi Peraturan Perundang- undangan dan Pengkajian Pendataan Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Kota Medan UPT Kelompok Jabatan Fungsional BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL

A. Ketentuan Umum

Dalam UUD RI 1945 yaitu pasal 23A menyatakan bahwa “Pajak di pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan undang-undang”. Pasal tersebut menunjukan bahwa pengatur bidang perpajakan bukan hanya sekedar hak, tetapi merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh Negara sekaligus sebagai bentuk identitas dalam pengaturan bidang perpajakan.

B. Pengetian Pajak Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH

Pajak adalah Iuaran kepada kas Negara berdasarkan Undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa imbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Waluyo, 2006:3 Menurut Prof.Dr.M.J.H.Smeet Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma- norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada kalanya kontraperstasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Waluyo,2006:2 Menurut Dr.Soeparman Soemahamidjaja 32 Pajak adalah Iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan norma- norma hukum, guna menutup biaya produksi barang- barang dan jasa- jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Waluyo,2006:2

1. Fungsi Pajak

Pemerintah dalam melakukan pungutan pajak harus tetap “menempatkan” sesuai dengan fungsinya. Dalam buku Mardiasmo, Perpajakan, 2002; 1, fungsi pajak dapat dikelompokkan menjadi duua yakni : a. Fungsi Budgeter Yaitu pajak sebagai alat untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah baik yang bersifat rutin maupun pembangunan. b. Fungsi Regulern Yaitu pajak sebagai alat mengukur kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi dan konsumsi, perdagangan dan perkembangan harga.

2. Azas Pemungutan Pajak

a. Azas Domisili atau Azas Tempat Tinggal, yaitu Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal diwilayahnya, baik penghasilan dari dalam maupun luar negeri. b. Azas Sumber, yaitu Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber dari wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal dari wajib pajak. c. Azas Kebangsaan, yaitu pengenaan dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara, misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan Kebangsaan Indonnesia, azas ini berlaku untuk wajib pajak Luar Negeri.

3. Jenis-jenis Pajak

Dalam buku Mrdiasmo, Perpajakan, 2002; 5, pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat memiliki beberapa jenis yang pembagiannya dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain : a. Menurut Golongannya 1. Pajak Langsung adalah pajak yang dipungut secara periodik menurut kohir daftar piutang pajak dan pembebanannya langsung kepada wajib pajak, tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain, contohnya pajak penghasilan. 2. Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pengenaannya atau pembebanannya dapat dilimpahkan kepada orang lain, contohnya PPn dan Bea Materai. b. Menurut Sifatnya 1. Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam hal memperhatikan keadaan diri wajib pajak, contohnya Pajak Penghasilan. 2. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajaknya, contohnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah. c. Menurut Lembaga Pemungutannya A. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan yang digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, contohnya PPn, PBB dan PPnBM. B. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah, menurut Undang-undang nomor 34 tahun 2000.

4. Sistem Pemungutan Pajak

Dalam buku Mardiasmo, 2002:7, sistem pemungutan pajak terdiri atas : a. Official Assessment System Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. b. Self Assessment System Adalah suatu sistem pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. c. With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus atau bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

C. Pengertian Pajak Daerah

Menurut UU RI No.34 Tahun 2000, Pajak daerah adalah iuran wajib dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung seimbang, dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan berlaku, hasil pemungutan pajak digunakan untuk membiayai penyelenggara pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Dalam Peraturan Daerah No.12 Tahun 2003, tentang Pajak daerah Kota Medan: a. Daerah adalah Kota Medan b. Pemerintah Daerah adalah Kota Medan c. Kepala Daerah adalah Walikota Medan d. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan e. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang perpajakan Daerah dan atau Retribusi daerah sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku f. Kas Daerah adalah Kas pemerintah Kota Medan g. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak yang terutang termasuk pemugut atau pemotong pajak tertentu h. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan lainnya,Badan Usaha Milik Negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi yang sejenis, lembaga, dan pension, Bentuk Usaha Tetap, serta bentuk badan usaha lainnya i. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan dengan pembayaran direstoran j. Restoran atau Rumah Makan adalah tempat yang disediakan untuk menyantap makanan dan minuman dengan dipungut bayaran kedai nasi,kedai mie, kedai kopi, warung tempat jual makananminuman, tempat berdiscotik dan berkaroke, usaha jasa catering dan jasa boga k. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang dapat disingkat SSPD, adalah: yang digunakan oleh ewajib pajak untuk melaporkan perhitungan pembayaran pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undang perpajakan daerah l. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah dapat disingkat SPTPD, adalah yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan perhitungan pembayaran pajak yang terutang ke kas daerah atau tempat lain ditetapkan oleh kepala daerah m. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD, adalah keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang n. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang Dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pajak yang tetutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pada besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar o. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang dapat disingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan jumlah pajak yang telah ditetapkan p. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak terutang atau tidak seharusnya terutang q. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang dapat disisngkat SKPDN dalah surat Ketetapan pajak yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak r. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disisngkat STPD adalah untuk melakukan tagihan pajak dan sanksi administrasi berupa bunga atau denda.

D. Sistem Pemungutan Pajak Daerah