6. Persyarat an administ rat if adalah persyarat an mengenai perizinan usaha
dari perusahaan pembangunan perumahan, izin lokasi dan at au
perunt ukannya, perizinan mendirikan bangunan IMB, sert a izin layak huni yang diat ur dengan perat uran perundang-undangan dan disesuaikan
dengan kebut uhan dan perkembangan.
7. Nilai perbandingan proporsional
adalah angka yang menunj ukkan
perbandingan ant ara sat uan rumah susun t erhadap hak at as bagian bersama, benda bersama, dan t anah bersama dihit ung berdasarkan luas
at au nilai sat uan rumah susun yang bersangkut an t erhadap j umlah luas bangunan at au nil ai rumah susun secara keseluruhan pada wakt u
penyelenggara pembangunan unt uk pert ama kali memperhit ungkan biaya pembangunannya secara keseluruhan unt uk menent ukan harga j ualnya.
BAB II PENGATURAN DAN PEMBINAAN RUMAH SUSUN
Bagian Pert ama Arah Kebij aksanaan
Pasal 2 1 Pengat uran dan pembinaan rumah susun diarahkan unt uk dapat
meningkat kan usaha pembangunan perumahan dan pemukiman yang f ungsional bagi kepent ingan rakyat banyak.
2 Pengat uran dan pembinaan rumah susun sebagai mana dimaksud dal am ayat 1 dimaksudkan unt uk :
a. mendukung konsepsi t at a ruang yang dikait kan dengan
pengembangan pembangunan daerah perkot aan ke arah vert ikal dan unt uk meremaj akan daerah-daerah kumuh;
b. meningkat kan opt imasi penggunaan sumber daya t anah perkot aan;
c. mendorong pembangunan pemukiman berkepadat an t inggi.
Pasal 3 Pengat uran dan pembinaan rumah susun berlandaskan :
a. kebij aksanaan umum;
b. kebij aksanaan t eknis dan kebij aksanaan operasional yang digariskan oleh
masing-masing inst ansi yang berwenang.
Pasal 4 Penyusunan rencana j angka panj ang dan j angka pendek pembangunan rumah
susun dilaksanakan oleh Pemerint ah Daerah yang bersangkut an berdasarkan kebij aksanaan dan pedoman Pemerint ah Pusat .
Pasal 5 Pengat uran dan pembinaan rumah susun meliput i ket ent uan-ket ent uan
mengenai persyarat an t eknis dan administ ra t if pembangunan rumah susun, izin layak huni, pemilikan sat uan rumah susun, penghunian, pengelolaan, dan t at a
cara pengawasannya.
Bagian Kedua Wewenang dan Tanggung Jawab
Pasal 6 1 Pengat uran dan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang
bersif at umum dal am art i yang sel uas-l uasnya t erhadap pembangunan rumah susun dan pengembangannya, menj adi wewenang dan t anggung
j awab Pemerint ah Pusat .
2 Wewenang dan t anggung j awab Pemerint ah Pusat sebagaimana dimaksud dal am ayat 1 dil akukan ol eh Ment eri yang dit unj uk pada pasal yang
bersangkut an dalam Perat uran Pemerint ah ini. 3 Pengat uran dan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang
mempunyai karakt erist ik l okal , berhubungan dengan t at a kot a dan t at a daerah, menj adi wewenang dan t anggung j awab Pemerint ah Daerah,
sesuai dengan asas desent ralisasi sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang Nomor 5 Tahun 1974.
4 Pel aksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat 3 dilakukan oleh Pemerint ah Daerah yang bersangkut an berdasarkan pedoman dan
arahan Ment eri sebagaimana dimaksud dalam ayat 2. Bagian Ket iga
Rumah Susun unt uk Hunian dan Bukan Hunian Pasal 7
Rumah susun yang digunakan unt uk hunian at au bukan hunian secara mandiri at au secara t erpadu sebagai kesat uan sist em pembangunan, waj ib memenuhi
ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.
BAB III PERSYARATAN TEKNIS