Definisi Operasional PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL BERDASARKAN PROFIL HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif ke Arah Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Peserta Didik Kelas XI di SMK-PPN Lembang Tahun Ajaran 20

43 Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan Profil Harga Diri Self-Esteem Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bagan 3.1 Alur penelitian untuk meningkatkan harga diri self-esteem Tahap pertama, penelitian dimulai dengan melakukan kajian secara teoritris mengenai permasalahan yang diteliti, baik itu mengenai bimbingan dan konseling maupun mengenai self-esteem. Tahap kedua, kegiatan penelitian difokuskan untuk mengkaji secara empiris profil harga diri self-esteem peserta didik kelas XI di SMK-PPN Lembang Tahun Ajaran 2012-2013. Kajian empiris dilakukan dengan mengidentifikasi gambaran harga diri dengan melakukan penyebaran instrumen berupa angket self-esteem kepada peserta didik. Tahap ketiga adalah pengembangan program hipotetik untuk meningkatkan self-esteem peserta didik. pengembangan pogram dilakukan berdasarkan kajian mengenai profil self-esteem peserta didik kelas XI di SMK-PPN Lembang Tahun Ajaran 2012-2013. Tahap keempat ialah pengujian programhipotetik secara rasional oleh pakar BK dan praktisi Guru BKKonselor atau judgemnet program Tahap kelima adalah revisifinalisasi program hipotetik berdasarkan masukan atau hasil judgement program yang dilakukan pakar dan praktisi Bimbingan dan Konseling, sehingga diperoleh program akhir yang layak dilaksanakan.

C. Definisi Operasional

Pengembangan program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan harga diri self esteem peserta didik yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pengembangan program bimbingan pribadi-sosial sebagai variabel bebas, sedangkan harga diri self esteem peserta didik sebagai variabel terikat. 1. Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Program bimbingan pribadi-sosial adalah proses pemberian bantuan yang dibeikan oleh guru BKkonselor kepada peserta didik dalam rangka membantu perkembangan pribadi sosialnya, khususnya harga diri peserta didik. 44 Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan Profil Harga Diri Self-Esteem Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Definisi operasional dari pengembangan program bimbingan pribadi-sosial untuk meningkatkan self-esteem peserta didik SMK-PPN Lembang merupakan suatu kerangka rencana kegiatan bimbingan dan konseling yang bersifat hipotetik, dirumuskan oleh peneliti secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami peserta didik khususnya mengenai harga diri self-esteem. Pengembangan program bimbingan pribadi-sosial dalam penelitian ini merujuk pada buku Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal yang dikembangkan oleh ABKIN, khususnya pada bagian Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Sistematika pengembangan program mencakup: a rasional, b visi dan misi, c deskripsi kebutuhan, d tujuan program, e komponen program, f rencana operasional, g pengembangan tematopik, h pengembangan satuan pelayanan, dan i evaluasi. 2. Harga Diri Self Esteem Harga diri Self-Esteem menurut Coopersmith 1967: 5 dapat diartikan sebagai evaluasi yang dibuat dan kebiasaan dalam memandang dirinya, terutama mengenai sikap menerima dan menolak, dan merupakan indikasi dari besarnya kepercayaan terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan. Secara singkat, harga diri adalah hasil penilaian pribadi seorang individu yang diekspresikan dalam sikap-sikap terhadap dirinya sendiri. Definisi harga diri self-esteem dalam penelitian ini adalah bagaimana individu memberikan penilaian mengenai dirinya terutama mengenai besarnya kepercayaan terhadap kesuksesan successes, nilai value, aspirasi aspirations, dan daya tahan defenses yang dimiliki. Kesuksesan individu tersebut dapat terlihat dari adanya kekuatan, keberartian, kebajikan, dan kemampuan. Secara operasional, harga diri dalam penelitian ini merupakan skor total dari aspek-aspek dan indikator sebagai berikut: a. Kesuksesan successes 45 Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan Profil Harga Diri Self-Esteem Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pada aspek kesuksesan terdapat empat sub aspek yang digunakan juga untuk mendefinisikan sukses dan merupakan sumber-sumber dari harga diri: 1 Kekuatan power Indikator kekuatan pada penelitian ini adalah: a Adanya rasa hormat dari orang lain, b Mampu mengontrol perilaku sendiri, dan c Mampu mengontrol perilaku orang lain. 2 Keberartian significance Indikator dari significance adalah: a Adanya penerimaan diri, b Adanya kesukaan orang lain terhadapnya, c Adanya perhatian dari orang lain terhadapnya, dan d Adanya pengakuan orang lain. 3 Kebajikan virtue Indikator virtue pada penelitian ini adalah: a Taat pada peraturan yang berlaku sesuai moral, b Taat pada peraturan yang berlaku sesuai agama, dan c Taat pada peraturan yang berlaku sesuai etika. 4 Kemampuan competence Indikator dari competence adalah: a Mampu menyelesaikan tugas yang diberikan, dan b Mampu mengambil keputusan sendiri. b. Nilai value Pada aspek value terdiri dari indikator sebagai berikut: a Internalisasi norma sosial di sekolah, dan b Internalisasi norma sosial di keluarga. c. Aspirasi aspirations Pada aspek aspirations terdiri dari indikator sebagai berikut: a Adanya harapancita-cita untuk masa depan, dan 46 Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 Pengembangan Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan Profil Harga Diri Self-Esteem Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b Mampu mengemukakan pendapat dengan jelas. d. Daya Tahan defenses Pada aspek defenses terdiri dari indikator sebagai berikut: a Mampu mengurangi kecemasan, dan b Mampu mengatasi masalah. Sebagai gambaran dari variabel dan sumber harga diri tersebut berikut disajikan bagan aspek pembentuk harga diri:

D. Instrumen Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI BERDASARKAN PROFIL PENALARAN MORAL PESERTA DIDIK : studi deskriprif terhadap program bimbingan pribadi di SMP negeri 2 Lembang tahun ajaran 2014/2015.

3 10 43

PROFIL SELF DISCLOSURE PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL.

5 21 40

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL BERDASARKAN PERILAKU ASERTIF PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif terhadap peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

1 6 45

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN PERILAKU ETIS PESERTA DIDIK : Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Ciledug Al Musaddadiyah Garut Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 35

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) SISWA BERSTATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH.

2 3 44

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR BERDASARKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMA: Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMAN 1 Cimalaka Tahun Ajaran 2012-2013.

0 0 55

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK SMP: StudiDeskriptifterhadap Peserta DidikKelas VII SMP Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 38

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI PESERTA DIDIK: Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Profita Kota Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

1 12 49

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL BERDASARKAN PENDEKATAN HUMANISTIK UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK.

0 0 70

PROFIL SELF-EFFICACY KARIR PESERTA DIDIK MAN 2 KOTA BANDUNG :Studi Deskriptif Ke Arah Pengembangan Program Bimbingan Karir Kelas XI Tahun Ajaran 2011/2012).

0 0 41