Objek Penelitian Uji Signifikansi Simultan Uji F

Nova Nuraeni, 2014 STUDI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI BEBERAPA USAHA KATERING DI WILAYAH KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di usaha katering yang berada di Kota Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas X independent variable yaitu kualitas produk yang terdiri dari indikator warna, penampilan, porsi, bentuk, tekstur, temperatur, aroma dan rasa. Harga yang terdiri dari indikator keterjangkauan harga terhadap daya beli, kesesuaian antara harga terhadap kualitas produk, dan harga memiliki daya saing terhadap produk sejenis. Promosi yang memiliki indikator discount price, promosi penjualan berupa brosur, website dan promosi melalui pameran. Demografi yang terdiri dari indikator tingkat usia, pendapatan, pekerjaan, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Budaya yang terdiri dari indikator budaya daerah asal dan agama. Sosial yang terdiri dari indikator keluarga sebagai referensi, teman kerja sebagai referensi dan teman komunitas sebagai referensi. Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat Y dependent variable yaitu keputusan pembelian yang terdiri dari indikator pertimbangan sebelum membeli, cepat dalam memutuskan dan puas dengan keputusan yang telah diambil.

3.2 Metode Penelitian

50 Menurut Sugiyono 2013, hlm.3 metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, serta variabel-variabel yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif verikatif. Penelitian ini berjenis riset deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada katering di Kota Bandung. Menurut Sugiyono 2010, hlm.35 penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai varibel mandiri, baik suatu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungan antara satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini juga merupakan analisis verifikatif. Penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini menggunakan alat penelitian yaitu angket kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di beberapa usaha katering di wilayah Kota Bandung. Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono 2010, hlm.9 menjelaskan “Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel lain”.

3.2.1 Operasionalisasi Variabel

Menurut Silalahi 2009, hlm.201 mengungkapkan bahwa Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel 51 operasional atau variabel empiris indikatoritem yang menunjuk langsung pada hal- hal yang dapat diamati atau diukur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 Operasioal Variabel: TABEL 3.1 OPERASIONAL VARIABEL Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala No Item Kualitas Produk X1 Kualitas pada makanan adalah segala sesuatu yang ada berhubungannya secara langsung dengan nilai atau mutu makanan. Warna X 1.1 Ordinal 1 Penampilan X 1.2 Ordinal 2 Porsi X 1.3 Ordinal 3 Bentuk X 1.4 Ordinal 4 Tekstur X 1.5 Ordinal 5 Temperatur X 1.6 Ordinal 6 Aroma X 1.7 Ordinal 7 Rasa X 1.8 Ordinal 8 Harga X2 harga adalah jumlah uang yang dikenakan biaya untuk produk atau jasa; jumlah dari nilai bahwa pertukaran pelanggan untuk manfaat memiliki Keterjangkauan harga terhadap daya beli X 2.1 Ordinal 1 Kesesuaian antara harga terhadap kualitas produk 2 52 atau menggunakan produk atau jasa. Kotler dan Armstrong, 2012, hlm.290 X 2.2 Harga memiliki daya saing dengan produk sejenis X 2.3 3 Promosi X3 Promosi merupakan berbagai kumpulan alat- alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kotler dan Keller, 2012, hlm.519 Discount pricepotongan harga X 2.1 Ordinal 1 Pengaruh brosur dan website X 2.1 Ordinal 2 Promosi melalui pameran X 2.3 Ordinal 3 Demografi X4 Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan, ukuran keluarga, dan daur hidup Kotler dan Amstrong, 2012, hlm.97 Usia X 4.1 Ordinal 1 Pendapatan X 4.2 Ordinal 2 Pekerjaan X 4.3 Ordinal 3 Kondisi Ekonomi X 8.4 Ordinal 4 Gaya HidupLife Style X 4.5 Ordinal 5 53 Budaya X5 Budaya ialah keadaan system nilai budaya, adat istiadat dan cara hidup masyarakat yang mengelilingi kehidupan seseorang. Kotler dan Keller, 2012, hlm.151 Budaya daerah asal X 5.1 Ordinal 1 Agama X 5.2 2 Sosial X6 Faktor sosial merupakan pengaruh orang lain baik baik secara formal maupun informal Kotler dan Keller, 2012, hlm.151 Keluarga sebagai referensi dalam memilih katering X 6.1 Ordinal 1 Teman kerja sebagai referensi dalam memilih katering X 6.2 Ordinal 2 Teman komunitas sebagai referensi memilih katering X 6.3 Ordinal 3 Keputusan Pembelian Y Keputusan meneruskan atau tidak meneruskan pembelian Kotler dan Keller, 2012, hlm.167 Kemantapan membeli Ordinal 1 Pertimbangan dalam membeli 2 Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan 3 Sumber : Data diolah, 2014 54

3.2.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Menurut Sugiyono 2013, hlm.193 berdasarkan sumber datanya, maka pengumpulan data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua: 1. Data Primer Primary Data Source Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi. 2. Data Sekunder Secondary Data Source Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan data internal, internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, serta membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang megkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder. Berikut adalah Tabel 3.2 yang menyajikan jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian: TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA No. Jenis Sumber Data Kategori Data Sumber Data 1. Data Kunjungan Wisatawan Sekunder Badan Pusat Statistik 2. Data Jumlah Katering Sekunder Assosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia APJI 3. Data Keputusan Pembelian Pendahuluan Primer Konsumen Katering 55 4. Gambaran Kualitas Produk Primer Konsumen Katering 5. Gambaran Kesesuaian Harga Primer Konsumen Katering 6. Gambaran Strategi Promosi Primer Konsumen Katering 7. Gambaran Demogafi Primer Konsumen Katering 8. Gambaran Faktor Budaya Primer Konsumen Katering 9. Gambaran Faktor Sosial Primer Konsumen Katering Sumber: Data diolah, 2014 3.2.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2013, hlm.119. Populasi dalam penelitian ini adalah konumen yang pernah menggunakan usaha jasa katering di Kota Bandung.

3.2.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2013, hlm.120 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini tidak mungkin semua populasi diteliti. Hal ini disebabkan keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti. 56 59 91 102 126 20 40 60 80 100 120 140 2010 2011 2012 2013 GRAFIK FLUKTUASI ANGGOTA APJI Sampel yang dipilih untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah menggunakan jasa katering yang terdaftar di Assosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia APJI. Berikut adalah gambar data fluktuasi Anggota Apji dari tahun 2010 – 2013: Sumber: APJI Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia, 2014 Gambar 3.1 Fluktuasi Anggota APJI Bandung Dari gambar 3.1 diketahui bahwa perkembangan usaha jasa boga di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan selama 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010 – 2013. Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel diambil dengan menggunakan teknik non probably sampling. Ferdinand dalam 2006, hlm.46 mengatakan jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jadi bila terdapat 27 indikator, besarnya sampel adalah 57 antara 135 - 270. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuesioner dengan jumlah responden 270, karena semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi.

3.2.3.3 Teknik Sampling

Sugiyono 2010:116 mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Secara garis besar terdapat dua macam teknik sampling, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. Pada penelitian ini menggunakan teknik Non probability sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2013, hlm.125. Teknik sampel ini meliputi teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangankriteria tertentu Sugiyono, 2013, hlm.126. Kriteria tersebut adalah responden yang pernah menggunakan jasa usaha katering. Dengan jenis judgement sampling, yaitu menyebarkan kuesioner di wilayah Kota Bandung, sesuai dengan kemudahan memperolehnya.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen Sugiyono 2010, hlm.402. 58 Jadi, dalam pengumpulan data diatas yaitu primer dan sekunder, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah variabel yang diteliti, yang teridiri dari produk, harga, promosi, demografi, perilaku konsumen, dan keputusan pembelian. 2. Wawancara Menurut Sugiyono 2013, hlm.188, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara tidak terstruktur mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam menggunakan usaha katering untuk keperluan sehari-hari, pesta, perusahaan, dan lain-lain. 3. Kuesioner Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2013, hlm.193. Kuesioner ini berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, penilaian responden, serta tanggapan responden khusunya mengenai variabel yang berpengaruh pada keputusan pembelian. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner jika dilihat dari strukturnya dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu unstructured questions dan structured questions. Unstructured questions yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, sehingga responden dapat merespon secara bebas. Menurut Malhotra dalam Sudrajat 2012, hlm.41, penelitian yang menggunakan pernyataan terstruktur structured questions terdiri atas 3 jenis, yaitu: 59 a. Multiple choice questions, dimana peneliti menyediakan alternatif jawaban dan responden diminta menjawab 1 atau lebih alternatif tersebut. b. Dichotomous questions, yaitu pertanyaan yang hanya memiliki 2 alternatif jawaban, yaitu “ya” atau “tidak”. c. Scales, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan skala dalam mengukur dan mengetahui tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan dalam kuesioner. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2013, hlm.136. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Instrumen penelitian yang menggunkan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Pada penelitian ini menggunaka bentuk pilihan ganda, karena rata-rata responden adalah ibu-ibu sehingga dibuat agar kuesioner mudah dimengerti oleh responden. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3. TABEL 3.3 DESAIN PENGUKURAN KUISIONER Tingkat Penilaian Nilai Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-ragu RG 3 60 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2013, hlm.137

3.3 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Tujuan analisis data adalah untuk menginteprestasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Menurut Sugiyono 2010, hlm.334 Analisis Kualitatif adalah sebagai berikut: Analisis data kualitatif ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola , memilih mana yang penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan menggunakan variabel berukuran nominal. Karena dalam penelitian ini menggunakan analisis path maka data ditransformasikan menjadi skala ukuran Interval dengan Method of Succecive Interval MSI. Setelah data diperoleh dengan lengakap maka dilakukan analisis data sebagai berikut: 61

3.3.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian sedangkan benar atau tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

3.3.1.1 Pengujian Validitas

Penelitian yang peneliti lakukan adalah berjudul studi analisis faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel kualitas produk X1, harga X2, promosi X3, demografi X4, budaya X5 dan sosial X6 ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel keputusan pembelian Y, dengan menafsirkan data yang terkumpul dari responden melalui kuesioner. Dalam sebuah penelitian data merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena di dalam sebuah data memiliki sebuah penggambaran dari variabel yang diteliti dan juga mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Menurut Sugiyono 2013, hlm.187, validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dalam uji validitas digunakan koefisien korelasi. Dalam rangka mengetahui uji validitas, dapat digunakan korelasi bivariate pearson atau product moment jika r hitung r tabel , maka instrument atau item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Jika r hitung r tabel , maka instrument atau item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. 62 Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut : r = Keterangan: r = Koefisien validasi item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y X 2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X Y 2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X n = Banyaknya responden Peneliti dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai teknik korelasi product moment, dikarenakan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dan terdapat prasyarat pengolahan data yang menggunakan tehnik korelasi product moment sekurang-kurangnya merupakan data interval. Maka data dalam penelitian ini perlu untuk ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval MSI. Teknik korelasi menggunakan pearson product moment. Untuk proses perhitungannya dibantu } }{ { 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n           63 dengan software SPSS17 for windows Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2010, hlm. 245 adalah sebagai berikut : Menurut Arikunto 2010, hlm.245 untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. TABEL 3.4 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah Sumber : Arikunto 2010, hlm.245 Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi t dilakukan dengan taraf signifikansi 5. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut : = � √ − √ − � ; = − Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf signifikansi adalah sebagai berikut : 1. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi � = , 5 64 2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika r hitung r tabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika r hitung r tabel 4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk n-2, 30-2=28, maka didapat nilai r tabel sebesar 0,3610. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti. TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN No Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan A. Kualitas Produk 1 Kombinasi warna makanan 0.911 0,3610 Valid 2 Penampilan makanan 0.972 0,3610 Valid 3 Jumlah porsi makanan 0.933 0,3610 Valid 4 Bentuk makanan 0.974 0,3610 Valid 5 Suhu makanan 0.829 0,3610 Valid 6 Tekstur makanan 0.910 0,3610 Valid 7 Aroma makanan 0.779 0,3610 Valid 65 8 Rasa makanan 0.786 0,3610 Valid B Harga 1 Harga sesuai kemampuan daya beli 0.787 0,3610 Valid 2 Harga sesuai dengan kualitas makanan 0.810 0,3610 Valid 3 Harga memiliki daya saing dengan produk sejenis 0.892 0,3610 Valid C Promosi 1 Promosi melalui discount pricepotongan harga 0.883 0,3610 Valid 2 Promosi melalui brosurwebsite 0.824 0,3610 Valid 3 Promosi melalui pameran 0.886 0,3610 Valid D Demografi 1 Pemilihan katering menunjukan status ekonomi 0.637 0,3610 Valid 2 Pemilihan katering sesuai dengan usia 0.636 0,3610 Valid 3 Pemilihan katering disesuaikan dengan pendapatan 0.611 0,3610 Valid 4 Pekerjaan menuntut menggunakan jasa katering 0.783 0,3610 Valid 5 Menggunakan katering karena sedang menjadi trend 0.871 0,3610 Valid E Budaya 1 Pemilihan menu katering disesuaikan dengan daerah asal 0.929 0,3610 Valid 2 Pemilihan menu katering sesuai dengan agama yang dianut 0.900 0,3610 Valid F Sosial 1 Keluarga sebagai referensi 0.896 0,3610 Valid 2 Teman kerja sebagai referensi 0.949 0,3610 Valid 66 3 Teman komunitas sebagai referensi 0.933 0,3610 Valid G Keputusan Pembelian 1 Cepat dalam memutuskan katering yang akan digunakan 0.763 0,3610 Valid 2 Pertimbangan sebelum menggunakan katering yang akan digunakan 0.894 0,3610 Valid 3 Puas dengan keputusan 0.929 0,3610 Valid Sumber : Pengolahan Data 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid, karena koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari 0,3610.

3.3.1.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Sugiyono 2013, hlm.168 Reliabilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten. Sedangakn menurut Arikunto 2010, hlm.178 reliabilitas menunjuk kepada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunkan rumus Cronbach’s alpha, yaitu: Sumber: Arikunto 2010, hlm.239 Keterangan : � = K K − − ∑ � � � 67 r = Koefisien reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan Σσb 2 = Total varians butir σt 2 = Total varians jumlah varian butir tiap pernyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan Σσb 2 sebagai berikut: Keterangan: n = Jumlah sampel σ = Nilai variansi x = nilai skor yang dipilih total dari nomor-nomor butir pernyataan keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item r 1 ≥ r tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item r 1 r tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2010, hlm.245 adalah sebagai berikut : TABEL 3.6 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi ∑ x 2 - ∑ x 2 σ 2 = n 68 Sumber: Arikunto 2010, hlm.245 Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk n-2 30-2=28 dengan menggunakan software komputer SPSS Statistical Product for Service Solution 17.0, diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan �� masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai 0,700. Berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian: TABEL 3.7 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI USAHA KATERING DI KOTA BANDUNG No Variabel r hitung Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan Perceived 1 Kualitas Produk 0.961 0,70 Reliabel 2 Harga 0.733 0,70 Reliabel 3 Promosi 0.817 0,70 Reliabel 4 Demografi 0.758 0,70 Reliabel 5 Budaya 0.799 0,70 Reliabel 6 Sosial 0.882 0,70 Reliabel Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah 69 7 Keputusan 0.770 0,70 Reliabel Sumber : Pengolahan Data 2014

3.3.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya Sugiyono, 2013, hlm.148. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variable-variabel penelitian antara lain: 1. Analisis Deskriptif Variabel Independen X Variabel independen adalah variabel bebas yang artinya variable tersebut merupakan sesuatu yang mempengaruhi atau menghasilkan variabel dependen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di beberapa usaha katering diidentifikasikan sebagai variabel independen. 2. Analisis Deskriptif Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variable tersebut merupakan sesuatu yang dipengaruhi atau dihasilkan oleh variable independen. Keputusan pembelian diidentifikasikan sebagai variabel dependen. Variabel berfungsi sebagai pembeda agar jelas setiap item yang diteliti dan juga sekaligus berfungsi untuk menggambarkan adanya saling keterkaitan atau memiliki hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya serta memberi gambaran hubungan keterkaitan yang erat dengan teori yang digunakan, dalam hal ini adalah tentang keputusan pembelian pada beberapa usaha katering di wilayah Kota Bandung. 70 Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dengan masing-masing variabelnya, maka variabel dalam penelitian ini terdiri faktor kualitas produk dengan delapan variabel X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, …X1.8, faktor harga dengan tiga variabel X2.1, X2.2, X2.3, faktor promosi dengan tiga variabel X3.1, X3.2, X3.3, faktor demografi dengan tujuh variabel X4.1, X4.2, X4.3,…X4.5, faktor budaya dengan dua variabel X5.1, X5.2, faktor sosial dengan tiga variabel X6.1, X6.2, X6.3, dan faktor keputusan pembelian dengan tiga variabel X7.1, X7.2, X7.3. Gambaran mengenai faktor dan variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.8. TABEL 3.8 KONSTRUK, FAKTOR DAN VARIABEL DALAM KERANGKA “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH KATERING DI KOTA BANDUNG Konstruk Faktor Variabel Kode Pengukuran Keputusan pembelian terhadap beberapa usaha katering di wilayah Kota Bandung Produk F1 Warna X1.1 Ordinal Penampilan X1.2 Ordinal Porsi X1.3 Ordinal Bentuk X1.4 Ordinal Tekstur X1.5 Ordinal Temperatur X1.6 Ordinal Aroma X1.7 Ordinal Rasa X1.8 Ordinal Harga F2 Keterjangkauan harga terhadap daya beli X2.1 Ordinal Kesesuaian harga terhadap kualitas makanan X2.2 Harga memiliki pesaing X3.3 71 dengan produk sejenis Promosi F3 Discount pricepotongan harga X3.1 Ordinal Promosi penjualan berupa brosur dan website X3.2 Ordinal Promosi melalui bazar X3.3 Ordinal Demografi F4 Usia X4.1 Ordinal Pendapatan X4.2 Ordinal Pekerjaan X4.3 Ordinal Kondisi Ekonomi X4.4 Ordinal Gaya hiduplife style X4.6 Ordinal Budaya F5 Budaya daerah asal X5.1 Ordinal Agama X5.2 Ordinal Sosial F6 Keluarga sebagai referensi X6.1 Ordinal Teman kerja sebagai referensi X6.2 Ordinal Teman komunitas sebagai referensi X6.3 Ordinal Keputusan Pembelian F7 Cepat dalam memutuskan X7.1 Ordinal Pertimangan dalam membeli X7.2 Ordinal Puas dengan keputusan X7.3 Ordinal Sumber: Data diolah, 2014

3.3.3 Analisis Verifikatif

72 Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian. Proses yang dilakukan adalah melalui analisis path. Dalam hal ini analisis jalur Path Analysis digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , X 4 ,X 5, X 6 terhadap Y baik secara langsung maupun tidak langsung

3.3.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Dalam penggunaan alat statistik di penelitian ini sudah ditentukan skala minimal data yang dibutuhkan. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data berskala ordinal skala likert, sehingga menurut Agusyana 2011, hlm.147 perlu dilakukan proses tranformasi data dari ordinal ke data interval karena persyaratan alat analisis membutuhkan data interval. Hays yang dikutip dalam Agusyana 2011, hlm.147 menjelaskan bahwa metode transformasi yang dapat digunakan adalah method of succesive interval MSI. Metode digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Riduwan Kuncoro 2011, hlm.12 menjabarkan langkah-langkah MSI adalah sebagai berikut : 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan. 2. Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut dengan proporsi. 4. Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dari tabel. 7. Tentukan nilai skala NS dengan menggunakan rumus: � = density at lower limit − density at upper limit � � � � � − � � � � � � 73 8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: Y = NS + [ 1 + | � |] Untuk memudahkan proses transformasi data dari ordinal ke data interval, peneliti menggunakan program MSI pada MS.Excel yang digunakan untuk proses transformasi data.

3.3.5 Analisis Jalur

Menurut Riduwan dan Kuncoro 2011, hlm.2 analisis jalur path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat eksogen. Adapun langkah-langkah dalam menguji path analysis menurut Riduwan dan Kuncoro 2011, hlm.116 adlah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural X 1 X X X X 5 Y ε X 5 74 GAMBAR 3.1 DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS Keterangan : Y : Keputusan pembelian X 1 : Kualitas produk X 2 : Harga X 3 : Promosi X 4 : Demografi X 5 : Budaya X 6 : Sosial  : residu variabel lain di luar variabel X yang berpengaruh ke variabel akibat endogenous dinyatakan oleh besarnya dari variable eksogenous. Berdasarkan gambar 3.1 ditunjukan bahwa X 1, X 2 , X 3 , X 4 , X 5 dan X 6 yang merupakan vaiabel independen eksogen mempunyai jalur hubungan langsung Y endogen. Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk X 1 , harga X 2 , prmosi X 3 , demografi empati X 4 , budaya X 5 dan sosial X 6 berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian Y yang terdiri dari di usaha katering di Kota Bandung. b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 C 1.1 C 1.2 C 1.3 C 1.4 C 1.5 C 1.6 C 2.2 C 2.3 C 2.4 C 2.5 C 2.6 C 3.3 C 3.4 C 3.5 C 3.6 C 4.4 C 4.5 C 4.6 C 5.5 C 5.6 C 6.6 75 r YX1 r YX2 r YX3 r YX4 r YX5 r YX6 c. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus sebagai berikut: d. Hitung R 2 Y X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , X 5, X 6 yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X terhadap Y dengan menggunakan rumus: R 2 Y X 1, X 2, X 3 , X 4 , X 5, X 6 = [� ,…….., � 6 ] e. Statistik Uji yang Digunakan F = X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 C 1.1 C 1.2 C 1.3 C 1.4 C 1.5 C 1.6 C 2.2 C 2.3 C 2.4 C 2.5 C 2.6 C 3.3 C 3.4 C 3.5 C 3.6 C 4.4 C 4.5 C 4.6 C 5.5 C 5.6 C 6.6. ρYX 1 ρYX 2 ρYX 3 ρYX 4 ρYX 5 ρYX 6 r YX1 r YX2 r YX3 r YX4 r YX5 r YX6 76 Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedecor, apabila F hitung ≥ F tabel , maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah: t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1. f. Menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap variabel Pengaruh X 1 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 2 = ρYX 1 . rX 1 X 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 3 = ρYX 1 . rX 1 X 3 . ρYX 3 Pengaruh tidak langsung melalui X 4 = ρYX 1 . rX 1 X 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 5 = ρYX 1 . rX 1 X 5 . ρYX 5 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 1 . rX 1 X 6 . ρYX 6 + Pengaruh total X 1 terhadap Y = ……………………… Pengaruh X 2 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 1 = ρYX 2 . rX 2 X 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 3 = ρYX 2 . rX 2 X 3 . ρYX 3 77 Pengaruh tidak langsung melalui X 4 = ρYX 2 . rX 2 X 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 5 = ρYX 2 . rX 2 X 5 . ρYX 5 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 2 . rX 2 X 6 . ρYX 6 + Pengaruh total X 2 terhadap Y = ……………………… Pengaruh X 3 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 3 . ρYX 3 Pengaruh tidak langsung melalui X 1 = ρYX 3 . rX 3 X 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 2 = ρYX 3 . rX 3 X 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 4 = ρYX 3 . rX 3 X 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 5 = ρYX 3 . rX 3 X 5 . ρYX 5 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 3 . rX 3 X 6 . ρYX 6 + Pengaruh total X 3 terhadap Y = ……………………… Pengaruh X 4 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 1 = ρYX 4 . rX 4 X 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 2 = ρYX 4 . rX 4 X 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 3 = ρYX 4 . rX 4 X 3 . ρYX 3 Pengaruh tidak langsung melalui X 5 = ρYX 4 . rX 4 X 5 . ρYX 5 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 4 . rX 4 X 6 . ρYX 6 + Pengaruh total X 4 terhadap Y = ……………………… 78 Pengaruh X 5 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 5 . ρYX 5 Pengaruh tidak langsung melalui X 1 = ρYX 5 . rX 5 X 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 2 = ρYX 5 . rX 5 X 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 3 = ρYX 5 . rX 5 X 3 . ρYX 3 Pengaruh tidak langsung melalui X 4 = ρYX 5 . rX 5 X 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 5 . rX 5 X 6 . ρYX 6 + Pengaruh total X 5 terhadap Y = ……………………… Pengaruh X 6 terhadap Y Pengaruh langsung = ρYX 6 . ρYX 6 Pengaruh tidak langsung melalui X 1 = ρYX 6 . rX 6 X 1 . ρYX 1 Pengaruh tidak langsung melalui X 2 = ρYX 6 . rX 6 X 2 . ρYX 2 Pengaruh tidak langsung melalui X 3 = ρYX 6 . rX 6 X 3 . ρYX 3 Pengaruh tidak langsung melalui X 4 = ρYX 6 . rX 6 X 4 . ρYX 4 Pengaruh tidak langsung melalui X 6 = ρYX 6 . rX 6 X 5 . ρYX 5 + Pengaruh total X 6 terhadap Y = ………………………

3.3.6 Analisis Koefisien Determinasi

R 2 79 Menurut Ghozali 2011: 97 koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila R² kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, dan sebaliknya apabila nilainya mendekati satu berarti variabel-variabe independen memberikian hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Riduwan 2009:228 menyatakan secara statistik koefisien determinasi dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut : KP= r 2 ×100 Keterangan : KP = Koefisien Determinasi r 2 = Nilai koefisien korelasi

3.3.7 Uji Hipotesis a.

Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasbebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali. 2005, hlm.84. pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas Kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial terhadap variabel terikat keputusan pembelian secara terpisah atau parsial. Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 80 H : β 0 = 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian. H 1 : β 1 ≠ 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2011, hlm.84: 1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan tabel. a Apabila t tabel t hitung, maka H diterima dan H 1 ditolak b Apabila t tabel t hitung, maka H ditolak dan H 1 diterima c Dengan tingkat signifikansi 95 α = 5 dengan nilai df degree of freedom n-k-1 2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima.

b. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Dalam penelitian ini untuik mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependent dilakukan dengan menggunakan uji F test yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh 81 secara bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2011, hlm.84. Pada penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu keputusan pembelian. F = − − ∑ � i� i � �= − − ∑ � i� i � �= Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedecor, apabila F hitung ≥ F tabel , maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah: = � � − � � √ − , , � + � + � − − t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1. Hipotesa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: H : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = β 6 = 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian. H a : β i ≠ 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan Ghozali, 2011, 84: 1. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. 82 Apabia F tabel F hitung, maka H diterima H 1 ditolak. Apabia F tabel F hitung, maka H ditolak H 1 diterima. 2. Dengan mengguanakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H diterima H 1 ditolak. Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H ditolak H 1 diterima. Nova Nuraeni, 2014 STUDI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI BEBERAPA USAHA KATERING DI WILAYAH KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada beberapa usaha katering di wilayah kota Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kualitas produk merupakan faktor terbesar ketiga yang mempengaruhi keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dalam melakukan keputusan pembelian memberikan dampak pada peningkatan keputusan pembelian pada usaha jasa katering. 2. Faktor harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tetapi tidak signifikan. Artinya faktor harga tidak memberikan dampak pada keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada usaha jasa katering. 3. Dari hasil penelitian faktor promosi merupakan faktor terbesar keempat yang mempengaruhi keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Sub variabel yang paling mempengaruhi pada variabel promosi adalah promosi melalui website atau brosur.