Nova Nuraeni, 2014 STUDI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI BEBERAPA USAHA
KATERING DI WILAYAH KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
49
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di usaha katering yang berada di Kota Bandung. Adapun yang menjadi
objek penelitian sebagai variabel bebas X independent variable yaitu kualitas produk yang terdiri dari indikator warna, penampilan, porsi, bentuk, tekstur,
temperatur, aroma dan rasa. Harga yang terdiri dari indikator keterjangkauan harga terhadap daya beli, kesesuaian antara harga terhadap kualitas produk, dan harga
memiliki daya saing terhadap produk sejenis. Promosi yang memiliki indikator discount price, promosi penjualan berupa brosur, website dan promosi melalui
pameran. Demografi yang terdiri dari indikator tingkat usia, pendapatan, pekerjaan, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Budaya yang terdiri dari indikator budaya daerah
asal dan agama. Sosial yang terdiri dari indikator keluarga sebagai referensi, teman kerja sebagai referensi dan teman komunitas sebagai referensi.
Masalah penelitian yang merupakan variabel terikat Y dependent variable yaitu keputusan pembelian yang terdiri dari indikator pertimbangan sebelum
membeli, cepat dalam memutuskan dan puas dengan keputusan yang telah diambil.
3.2 Metode Penelitian
50
Menurut Sugiyono 2013, hlm.3 metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang
penelitian, serta variabel-variabel yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif verikatif.
Penelitian ini berjenis riset deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen pada katering di Kota Bandung. Menurut Sugiyono 2010, hlm.35 penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai varibel mandiri, baik suatu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan atau menghubungan antara satu dengan
variabel yang lain. Penelitian ini juga merupakan analisis verifikatif. Penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui
pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini menggunakan alat penelitian yaitu
angket kuesioner. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian di beberapa usaha katering di wilayah Kota Bandung.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono 2010,
hlm.9 menjelaskan “Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh
antara satu variabel dengan variabel lain”.
3.2.1 Operasionalisasi Variabel
Menurut Silalahi 2009, hlm.201 mengungkapkan bahwa Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel
51
operasional atau variabel empiris indikatoritem yang menunjuk langsung pada hal- hal yang dapat diamati atau diukur.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 Operasioal Variabel:
TABEL 3.1 OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Konsep Teoritis
Indikator Skala
No Item Kualitas
Produk X1
Kualitas pada makanan adalah
segala sesuatu
yang ada berhubungannya secara langsung dengan
nilai atau mutu makanan. Warna
X
1.1
Ordinal 1
Penampilan X
1.2
Ordinal 2
Porsi X
1.3
Ordinal 3
Bentuk X
1.4
Ordinal 4
Tekstur X
1.5
Ordinal 5
Temperatur X
1.6
Ordinal 6
Aroma X
1.7
Ordinal 7
Rasa X
1.8
Ordinal 8
Harga X2
harga adalah jumlah uang yang
dikenakan biaya
untuk produk atau jasa; jumlah dari nilai bahwa
pertukaran pelanggan
untuk manfaat memiliki
Keterjangkauan harga terhadap daya beli
X
2.1
Ordinal 1
Kesesuaian antara harga terhadap
kualitas produk
2
52
atau menggunakan produk atau jasa. Kotler dan
Armstrong, 2012,
hlm.290 X
2.2
Harga memiliki daya saing dengan produk
sejenis X
2.3
3
Promosi X3
Promosi merupakan
berbagai kumpulan alat- alat insentif yang sebagian
besar berjangka pendek, yang
dirancang untuk
merangsang pembelian
produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan
lebih besar
oleh konsumen atau pedagang.
Kotler dan Keller, 2012,
hlm.519 Discount
pricepotongan harga X
2.1
Ordinal 1
Pengaruh brosur dan website
X
2.1
Ordinal 2
Promosi melalui pameran
X
2.3
Ordinal 3
Demografi X4
Dalam segmentasi
demografi, pasar dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan
umur, jenis
kelamin, pendapatan,
pendidikan, agama, ras,
kebangsaan, ukuran
keluarga, dan daur hidup Kotler dan Amstrong,
2012, hlm.97
Usia X
4.1
Ordinal 1
Pendapatan X
4.2
Ordinal 2
Pekerjaan X
4.3
Ordinal 3
Kondisi Ekonomi X
8.4
Ordinal 4
Gaya HidupLife Style X
4.5
Ordinal 5
53
Budaya X5 Budaya
ialah keadaan
system nilai budaya, adat istiadat dan cara hidup
masyarakat yang
mengelilingi kehidupan
seseorang. Kotler dan
Keller, 2012, hlm.151 Budaya daerah asal
X
5.1
Ordinal 1
Agama X
5.2
2
Sosial X6 Faktor sosial merupakan
pengaruh orang lain baik baik
secara formal
maupun informal Kotler dan
Keller, 2012,
hlm.151
Keluarga sebagai referensi dalam
memilih katering X
6.1
Ordinal 1
Teman kerja sebagai referensi dalam
memilih katering X
6.2
Ordinal 2
Teman komunitas sebagai referensi
memilih katering X
6.3
Ordinal 3
Keputusan Pembelian Y
Keputusan meneruskan
atau tidak meneruskan pembelian Kotler dan
Keller, 2012, hlm.167 Kemantapan membeli
Ordinal 1
Pertimbangan dalam membeli
2
Kesesuaian atribut dengan keinginan dan
kebutuhan
3
Sumber : Data diolah, 2014
54
3.2.2 Jenis dan Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Menurut Sugiyono 2013, hlm.193 berdasarkan sumber datanya,
maka pengumpulan data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua: 1.
Data Primer Primary Data Source Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode
pengumpulan data berupa survey ataupun observasi. 2.
Data Sekunder Secondary Data Source Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel
yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan data internal,
internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, serta membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang megkhususkan diri untuk
menyajikan data sekunder. Berikut adalah Tabel 3.2 yang menyajikan jenis dan sumber data yang
digunakan dalam penelitian:
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
No. Jenis Sumber Data
Kategori Data Sumber Data
1. Data Kunjungan Wisatawan
Sekunder Badan Pusat Statistik
2. Data Jumlah Katering
Sekunder Assosiasi
Pengusaha Jasaboga
Indonesia APJI 3.
Data Keputusan
Pembelian Pendahuluan
Primer Konsumen Katering
55
4. Gambaran Kualitas Produk
Primer Konsumen Katering
5. Gambaran Kesesuaian Harga
Primer Konsumen Katering
6. Gambaran Strategi Promosi
Primer Konsumen Katering
7. Gambaran Demogafi
Primer Konsumen Katering
8. Gambaran Faktor Budaya
Primer Konsumen Katering
9. Gambaran Faktor Sosial
Primer Konsumen Katering
Sumber: Data diolah, 2014
3.2.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2013, hlm.119. Populasi dalam penelitian ini adalah konumen yang pernah menggunakan usaha jasa katering
di Kota Bandung.
3.2.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2013, hlm.120 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini tidak mungkin
semua populasi diteliti. Hal ini disebabkan keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah
ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang diteliti.
56
59 91
102 126
20 40
60 80
100 120
140
2010 2011
2012 2013
GRAFIK FLUKTUASI ANGGOTA APJI
Sampel yang dipilih untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah menggunakan jasa katering yang terdaftar di Assosiasi
Pengusaha Jasa Boga Indonesia APJI.
Berikut adalah gambar data fluktuasi Anggota Apji dari tahun 2010
– 2013: Sumber: APJI Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia, 2014
Gambar 3.1 Fluktuasi Anggota APJI Bandung
Dari gambar 3.1 diketahui bahwa perkembangan usaha jasa boga di Kota Bandung mengalami peningkatan yang signifikan selama 4 tahun terakhir yaitu dari
tahun 2010 – 2013.
Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel diambil dengan menggunakan teknik non probably sampling.
Ferdinand dalam 2006, hlm.46 mengatakan jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jadi bila terdapat 27 indikator, besarnya sampel adalah
57
antara 135 - 270. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuesioner dengan jumlah responden 270, karena semakin besar jumlah sampel maka semakin kecil
peluang kesalahan generalisasi.
3.2.3.3 Teknik Sampling
Sugiyono 2010:116 mengemukakan bahwa teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Secara garis besar terdapat dua macam teknik sampling, yaitu probability
sampling dan non-probability sampling. Pada penelitian ini menggunakan teknik Non probability sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2013, hlm.125. Teknik sampel ini meliputi teknik
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangankriteria tertentu Sugiyono, 2013, hlm.126. Kriteria tersebut adalah responden yang pernah
menggunakan jasa usaha katering. Dengan jenis judgement sampling, yaitu menyebarkan kuesioner di wilayah Kota Bandung, sesuai dengan kemudahan
memperolehnya.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau dokumen Sugiyono 2010, hlm.402.
58
Jadi, dalam pengumpulan data diatas yaitu primer dan sekunder, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah variabel
yang diteliti, yang teridiri dari produk, harga, promosi, demografi, perilaku konsumen, dan keputusan pembelian.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono 2013, hlm.188, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara tidak terstruktur mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dalam menggunakan usaha katering untuk keperluan sehari-hari, pesta, perusahaan, dan lain-lain.
3. Kuesioner Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya Sugiyono, 2013, hlm.193. Kuesioner ini berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden,
penilaian responden, serta tanggapan responden khusunya mengenai variabel yang berpengaruh pada keputusan pembelian. Pertanyaan yang ada dalam
kuesioner jika dilihat dari strukturnya dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu unstructured questions dan structured questions. Unstructured questions yaitu
pertanyaan yang bersifat terbuka, sehingga responden dapat merespon secara bebas. Menurut Malhotra dalam Sudrajat 2012, hlm.41, penelitian yang
menggunakan pernyataan terstruktur structured questions terdiri atas 3 jenis, yaitu:
59
a. Multiple choice questions, dimana peneliti menyediakan alternatif
jawaban dan responden diminta menjawab 1 atau lebih alternatif tersebut. b.
Dichotomous questions, yaitu pertanyaan yang hanya memiliki 2 alternatif jawaban, yaitu “ya” atau “tidak”.
c. Scales, yaitu suatu bentuk pertanyaan yang menggunakan skala dalam
mengukur dan mengetahui tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan dalam kuesioner.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2013, hlm.136. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Instrumen penelitian yang
menggunkan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Pada penelitian ini menggunaka bentuk pilihan ganda, karena rata-rata responden
adalah ibu-ibu sehingga dibuat agar kuesioner mudah dimengerti oleh responden. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.
TABEL 3.3 DESAIN PENGUKURAN KUISIONER
Tingkat Penilaian Nilai
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Ragu-ragu RG 3
60
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono 2013, hlm.137
3.3 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Tujuan analisis data adalah untuk menginteprestasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Analisis data dilakukan dengan dua
cara yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah analisis yang berdasarkan data yang dinyatakan
dalam bentuk uraian. Menurut Sugiyono 2010, hlm.334 Analisis Kualitatif adalah sebagai berikut:
Analisis data kualitatif ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola , memilih mana yang penting yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden yang bersangkutan dengan masalah yang diteliti. Pengisian kuesioner dilakukan secara
langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah skala Likert dengan menggunakan variabel berukuran nominal. Karena dalam penelitian ini menggunakan analisis path maka data ditransformasikan menjadi skala
ukuran Interval dengan Method of Succecive Interval MSI. Setelah data diperoleh dengan lengakap maka dilakukan analisis data sebagai
berikut:
61
3.3.1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil
penelitian sedangkan benar atau tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabel.
3.3.1.1 Pengujian Validitas
Penelitian yang peneliti lakukan adalah berjudul studi analisis faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah antara variabel kualitas produk X1, harga X2, promosi X3, demografi X4, budaya X5 dan sosial X6 ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel
keputusan pembelian Y, dengan menafsirkan data yang terkumpul dari responden melalui kuesioner. Dalam sebuah penelitian data merupakan suatu hal yang sangat
penting. Karena di dalam sebuah data memiliki sebuah penggambaran dari variabel yang diteliti dan juga mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Menurut
Sugiyono 2013, hlm.187, validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Dalam uji validitas digunakan koefisien korelasi. Dalam rangka mengetahui
uji validitas, dapat digunakan korelasi bivariate pearson atau product moment jika
r hitung
r tabel
, maka instrument atau item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Jika
r hitung r tabel
, maka instrument atau item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.
62
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson
sebagai berikut : r =
Keterangan: r
= Koefisien validasi item yang dicari X
= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y
= Skor total X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y X
2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X Y
2
= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X n
= Banyaknya responden Peneliti dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan
melihat besarnya koefisien korelasi. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor
total memakai teknik korelasi product moment, dikarenakan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dan terdapat prasyarat pengolahan data yang
menggunakan tehnik korelasi product moment sekurang-kurangnya merupakan data interval. Maka data dalam penelitian ini perlu untuk ditransformasi menjadi skala
interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval MSI. Teknik korelasi menggunakan pearson product moment. Untuk proses perhitungannya dibantu
} }{
{
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
63
dengan software SPSS17 for windows Untuk mengadakan interpretasi mengenai
besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2010, hlm. 245 adalah sebagai berikut :
Menurut Arikunto 2010, hlm.245 untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.
TABEL 3.4 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah
Sumber : Arikunto 2010, hlm.245
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi t dilakukan dengan taraf signifikansi 5. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
= � √ −
√ − � ;
= − Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf
signifikansi adalah sebagai berikut : 1.
Nilai r dibandingkan dengan nilai r
tabel
dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi � = , 5
64
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika r
hitung
r
tabel
3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika r
hitung
r
tabel
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat
signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk n-2, 30-2=28, maka didapat nilai r
tabel
sebesar 0,3610. Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 17 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan
peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.
TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PEMBELIAN No
Pertanyaan r
hitung
r
tabel
Keterangan A.
Kualitas Produk
1 Kombinasi warna makanan
0.911 0,3610
Valid 2
Penampilan makanan 0.972
0,3610 Valid
3 Jumlah porsi makanan
0.933 0,3610
Valid 4
Bentuk makanan 0.974
0,3610 Valid
5 Suhu makanan
0.829 0,3610
Valid 6
Tekstur makanan 0.910
0,3610 Valid
7 Aroma makanan
0.779 0,3610
Valid
65
8 Rasa makanan
0.786 0,3610
Valid
B Harga
1 Harga sesuai kemampuan daya beli
0.787 0,3610
Valid 2
Harga sesuai dengan kualitas makanan 0.810
0,3610 Valid
3 Harga memiliki daya saing dengan produk
sejenis 0.892
0,3610 Valid
C Promosi
1 Promosi melalui discount pricepotongan
harga 0.883
0,3610 Valid
2 Promosi melalui brosurwebsite
0.824 0,3610
Valid 3
Promosi melalui pameran 0.886
0,3610 Valid
D Demografi
1 Pemilihan katering menunjukan status
ekonomi 0.637
0,3610 Valid
2 Pemilihan katering sesuai dengan usia
0.636 0,3610
Valid 3
Pemilihan katering disesuaikan dengan pendapatan
0.611 0,3610
Valid 4
Pekerjaan menuntut menggunakan jasa katering
0.783 0,3610
Valid 5
Menggunakan katering karena sedang menjadi trend
0.871 0,3610
Valid
E Budaya
1 Pemilihan menu katering disesuaikan
dengan daerah asal 0.929
0,3610 Valid
2 Pemilihan menu katering sesuai dengan
agama yang dianut 0.900
0,3610 Valid
F Sosial
1 Keluarga sebagai referensi
0.896 0,3610
Valid 2
Teman kerja sebagai referensi 0.949
0,3610 Valid
66
3 Teman komunitas sebagai referensi
0.933 0,3610
Valid
G Keputusan Pembelian
1 Cepat dalam memutuskan katering yang
akan digunakan 0.763
0,3610 Valid
2 Pertimbangan sebelum menggunakan
katering yang akan digunakan 0.894
0,3610 Valid
3 Puas dengan keputusan
0.929 0,3610
Valid Sumber : Pengolahan Data 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid, karena koefisien korelasi yang
diperoleh lebih besar dari 0,3610.
3.3.1.2 Pengujian Reliabilitas
Menurut Sugiyono 2013, hlm.168 Reliabilitas adalah pengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten. Sedangakn menurut
Arikunto 2010, hlm.178 reliabilitas menunjuk kepada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini menggunkan rumus Cronbach’s alpha, yaitu:
Sumber: Arikunto 2010, hlm.239 Keterangan :
� = K
K − −
∑ �
�
�
67
r = Koefisien reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σσb
2 =
Total varians butir σt
2 =
Total varians jumlah varian butir tiap pernyataan dapat dicari dengan cara mencari nilai
varians tiap butir yang kemudian dijumlahkan Σσb
2
sebagai berikut:
Keterangan: n = Jumlah sampel
σ =
Nilai variansi x = nilai skor yang dipilih total dari nomor-nomor butir pernyataan
keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika koefisien internal seluruh item r
1
≥ r
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item r
1
r
tabel
dengan tingkat signifikansi 5 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto 2010, hlm.245 adalah sebagai berikut :
TABEL 3.6
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
∑
x 2
-
∑
x 2
σ
2
=
n
68
Sumber: Arikunto 2010, hlm.245
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk n-2 30-2=28 dengan
menggunakan software komputer SPSS Statistical Product for Service Solution 17.0, diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan
�� masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang bernilai
0,700. Berikut tabel uji reliabilitas instrumen penelitian:
TABEL 3.7 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI USAHA KATERING DI KOTA BANDUNG No
Variabel r
hitung
Cronbach’s Alpha
r
tabel
Keterangan Perceived
1 Kualitas Produk
0.961 0,70
Reliabel 2
Harga 0.733
0,70 Reliabel
3 Promosi
0.817 0,70
Reliabel 4
Demografi 0.758
0,70 Reliabel
5 Budaya
0.799 0,70
Reliabel 6
Sosial 0.882
0,70 Reliabel
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah
69
7 Keputusan
0.770 0,70
Reliabel Sumber : Pengolahan Data 2014
3.3.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat
digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data atau populasi
tanpa perlu diuji signifikansinya Sugiyono, 2013, hlm.148. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variable-variabel
penelitian antara lain: 1.
Analisis Deskriptif Variabel Independen X Variabel independen adalah variabel bebas yang artinya variable tersebut
merupakan sesuatu yang mempengaruhi atau menghasilkan variabel dependen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian di beberapa usaha
katering diidentifikasikan sebagai variabel independen. 2.
Analisis Deskriptif Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel tidak bebas yang artinya variable tersebut
merupakan sesuatu yang dipengaruhi atau dihasilkan oleh variable independen. Keputusan pembelian diidentifikasikan sebagai variabel dependen.
Variabel berfungsi sebagai pembeda agar jelas setiap item yang diteliti dan juga sekaligus berfungsi untuk menggambarkan adanya saling keterkaitan atau
memiliki hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya serta memberi gambaran hubungan keterkaitan yang erat dengan teori yang digunakan, dalam hal ini
adalah tentang keputusan pembelian pada beberapa usaha katering di wilayah Kota Bandung.
70
Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dengan masing-masing variabelnya, maka variabel dalam penelitian ini terdiri faktor kualitas
produk dengan delapan variabel X1.1, X1.2, X1.3, X1.4, …X1.8, faktor harga
dengan tiga variabel X2.1, X2.2, X2.3, faktor promosi dengan tiga variabel X3.1, X3.2, X3.3, faktor demografi dengan tujuh
variabel X4.1, X4.2, X4.3,…X4.5, faktor budaya dengan dua variabel X5.1, X5.2, faktor sosial dengan tiga variabel
X6.1, X6.2, X6.3, dan faktor keputusan pembelian dengan tiga variabel X7.1, X7.2, X7.3. Gambaran mengenai faktor dan variabel penelitian dapat dilihat pada
tabel 3.8.
TABEL 3.8 KONSTRUK, FAKTOR DAN VARIABEL DALAM KERANGKA “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH KATERING DI KOTA BANDUNG
Konstruk Faktor
Variabel Kode
Pengukuran
Keputusan pembelian
terhadap beberapa usaha
katering di
wilayah Kota
Bandung Produk F1
Warna X1.1
Ordinal Penampilan
X1.2 Ordinal
Porsi X1.3
Ordinal Bentuk
X1.4 Ordinal
Tekstur X1.5
Ordinal Temperatur
X1.6 Ordinal
Aroma X1.7
Ordinal Rasa
X1.8 Ordinal
Harga F2 Keterjangkauan
harga terhadap daya beli
X2.1 Ordinal
Kesesuaian harga
terhadap kualitas
makanan X2.2
Harga memiliki pesaing X3.3
71
dengan produk sejenis Promosi F3
Discount pricepotongan harga
X3.1 Ordinal
Promosi penjualan
berupa brosur
dan website
X3.2 Ordinal
Promosi melalui bazar X3.3
Ordinal Demografi
F4 Usia
X4.1 Ordinal
Pendapatan X4.2
Ordinal Pekerjaan
X4.3 Ordinal
Kondisi Ekonomi X4.4
Ordinal Gaya hiduplife style
X4.6 Ordinal
Budaya F5 Budaya daerah asal
X5.1 Ordinal
Agama X5.2
Ordinal Sosial F6
Keluarga sebagai
referensi X6.1
Ordinal Teman
kerja sebagai
referensi X6.2
Ordinal Teman
komunitas sebagai referensi
X6.3 Ordinal
Keputusan Pembelian
F7 Cepat
dalam memutuskan
X7.1 Ordinal
Pertimangan dalam
membeli X7.2
Ordinal Puas dengan keputusan
X7.3 Ordinal
Sumber: Data diolah, 2014
3.3.3 Analisis Verifikatif
72
Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel
penelitian. Proses yang dilakukan adalah melalui analisis path.
Dalam hal ini analisis jalur Path Analysis digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen
X
1
, X
2
, X
3
, X
4
,X
5,
X
6
terhadap Y baik secara langsung maupun tidak langsung
3.3.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval
Dalam penggunaan alat statistik di penelitian ini sudah ditentukan skala minimal data yang dibutuhkan. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data
berskala ordinal skala likert, sehingga menurut Agusyana 2011, hlm.147 perlu dilakukan proses tranformasi data dari ordinal ke data interval karena persyaratan alat
analisis membutuhkan data interval. Hays yang dikutip dalam Agusyana 2011, hlm.147 menjelaskan bahwa metode transformasi yang dapat digunakan adalah
method of succesive interval MSI. Metode digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Riduwan Kuncoro 2011, hlm.12 menjabarkan
langkah-langkah MSI adalah sebagai berikut : 1.
Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan. 2.
Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
dengan proporsi. 4.
Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi
kumulatif yang diperoleh. 6.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dari tabel. 7.
Tentukan nilai skala NS dengan menggunakan rumus: � =
density at lower limit − density at upper limit �
� � � � − �
� � � � �
73
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
Y = NS + [ 1 + | �
|] Untuk memudahkan proses transformasi data dari ordinal ke data interval,
peneliti menggunakan program MSI pada MS.Excel yang digunakan untuk proses transformasi data.
3.3.5 Analisis Jalur
Menurut Riduwan dan Kuncoro 2011, hlm.2 analisis jalur path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat eksogen.
Adapun langkah-langkah dalam menguji path analysis menurut Riduwan dan Kuncoro 2011, hlm.116 adlah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
X 1
X
X
X
X 5
Y
ε
X 5
74
GAMBAR 3.1 DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS
Keterangan : Y : Keputusan pembelian
X
1
: Kualitas produk X
2
: Harga X
3
: Promosi X
4
: Demografi X
5
: Budaya X
6
: Sosial
: residu variabel lain di luar variabel X yang berpengaruh ke variabel akibat
endogenous dinyatakan oleh besarnya dari variable eksogenous. Berdasarkan gambar 3.1 ditunjukan bahwa X
1,
X
2
, X
3
, X
4
, X
5
dan X
6
yang merupakan vaiabel independen eksogen mempunyai jalur hubungan langsung Y
endogen. Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa kualitas produk X
1
, harga X
2
, prmosi X
3
, demografi empati X
4
, budaya X
5
dan sosial X
6
berpengaruh terhadap variabel dependent yaitu keputusan pembelian Y yang terdiri dari di usaha katering di Kota Bandung.
b. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
Menghitung matriks invers korelasi
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
C
1.1
C
1.2
C
1.3
C
1.4
C
1.5
C
1.6
C
2.2
C
2.3
C
2.4
C
2.5
C
2.6
C
3.3
C
3.4
C
3.5
C
3.6
C
4.4
C
4.5
C
4.6
C
5.5
C
5.6
C
6.6
75
r
YX1
r
YX2
r
YX3
r
YX4
r
YX5
r
YX6
c. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus sebagai berikut:
d. Hitung R
2
Y X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5,
X
6
yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X terhadap Y dengan menggunakan rumus:
R
2
Y X
1,
X
2,
X
3
, X
4
, X
5,
X
6
= [�
,……..,
�
6
]
e. Statistik Uji yang Digunakan
F =
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
C
1.1
C
1.2
C
1.3
C
1.4
C
1.5
C
1.6
C
2.2
C
2.3
C
2.4
C
2.5
C
2.6
C
3.3
C
3.4
C
3.5
C
3.6
C
4.4
C
4.5
C
4.6
C
5.5
C
5.6
C
6.6.
ρYX
1
ρYX
2
ρYX
3
ρYX
4
ρYX
5
ρYX
6
r
YX1
r
YX2
r
YX3
r
YX4
r
YX5
r
YX6
76
Hasil F
hitung
dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedecor, apabila F
hitung
≥ F
tabel
, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:
t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1.
f. Menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap variabel
Pengaruh X
1
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
2
=
ρYX
1
. rX
1
X
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
3
=
ρYX
1
. rX
1
X
3
.
ρYX
3
Pengaruh tidak langsung melalui X
4
=
ρYX
1
. rX
1
X
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
5
=
ρYX
1
. rX
1
X
5
.
ρYX
5
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
=
ρYX
1
. rX
1
X
6
.
ρYX
6
+ Pengaruh total X
1
terhadap Y =
………………………
Pengaruh X
2
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
1
=
ρYX
2
. rX
2
X
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
3
=
ρYX
2
. rX
2
X
3
.
ρYX
3
77
Pengaruh tidak langsung melalui X
4
=
ρYX
2
. rX
2
X
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
5
=
ρYX
2
. rX
2
X
5
.
ρYX
5
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
= ρYX
2
. rX
2
X
6
.
ρYX
6
+ Pengaruh total X
2
terhadap Y =
………………………
Pengaruh X
3
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
3
.
ρYX
3
Pengaruh tidak langsung melalui X
1
=
ρYX
3
. rX
3
X
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
2
=
ρYX
3
. rX
3
X
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
4
=
ρYX
3
. rX
3
X
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
5
=
ρYX
3
. rX
3
X
5
.
ρYX
5
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
=
ρYX
3
. rX
3
X
6
.
ρYX
6
+ Pengaruh total X
3
terhadap Y =
………………………
Pengaruh X
4
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
1
=
ρYX
4
. rX
4
X
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
2
=
ρYX
4
. rX
4
X
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
3
=
ρYX
4
. rX
4
X
3
.
ρYX
3
Pengaruh tidak langsung melalui X
5
=
ρYX
4
. rX
4
X
5
.
ρYX
5
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
=
ρYX
4
. rX
4
X
6
.
ρYX
6
+ Pengaruh total X
4
terhadap Y =
………………………
78
Pengaruh X
5
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
5
.
ρYX
5
Pengaruh tidak langsung melalui X
1
=
ρYX
5
. rX
5
X
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
2
=
ρYX
5
. rX
5
X
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
3
=
ρYX
5
. rX
5
X
3
.
ρYX
3
Pengaruh tidak langsung melalui X
4
=
ρYX
5
. rX
5
X
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
=
ρYX
5
. rX
5
X
6
.
ρYX
6
+ Pengaruh total X
5
terhadap Y =
………………………
Pengaruh X
6
terhadap Y
Pengaruh langsung =
ρYX
6
.
ρYX
6
Pengaruh tidak langsung melalui X
1
=
ρYX
6
. rX
6
X
1
.
ρYX
1
Pengaruh tidak langsung melalui X
2
=
ρYX
6
. rX
6
X
2
.
ρYX
2
Pengaruh tidak langsung melalui X
3
=
ρYX
6
. rX
6
X
3
.
ρYX
3
Pengaruh tidak langsung melalui X
4
=
ρYX
6
. rX
6
X
4
.
ρYX
4
Pengaruh tidak langsung melalui X
6
=
ρYX
6
. rX
6
X
5
.
ρYX
5
+ Pengaruh total X
6
terhadap Y =
………………………
3.3.6 Analisis Koefisien Determinasi
R
2
79
Menurut Ghozali 2011: 97 koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen
terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila R² kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen amat terbatas, dan sebaliknya apabila nilainya mendekati satu berarti variabel-variabe independen memberikian hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Riduwan 2009:228 menyatakan secara statistik koefisien determinasi dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai
berikut : KP= r
2
×100
Keterangan : KP
= Koefisien Determinasi r
2
= Nilai koefisien korelasi
3.3.7 Uji Hipotesis a.
Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasbebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali.
2005, hlm.84. pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas Kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial terhadap variabel
terikat keputusan pembelian secara terpisah atau parsial. Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
80
H : β
0 =
0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat keputusan pembelian. H
1 :
β
1
≠ 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2011, hlm.84:
1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan tabel.
a Apabila t tabel t hitung, maka H
diterima dan H
1
ditolak b
Apabila t tabel t hitung, maka H ditolak dan H
1
diterima c
Dengan tingkat signifikansi 95 α = 5 dengan nilai df degree of freedom n-k-1
2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Dalam penelitian ini untuik mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama simultan terhadap variabel
dependent dilakukan dengan menggunakan uji F test yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel. Uji F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
81
secara bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2011, hlm.84. Pada penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur
besarnya pengaruh kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu keputusan pembelian.
F =
− − ∑ � i� i
� �=
− − ∑ � i� i
� �=
Hasil F
hitung
dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedecor, apabila F
hitung
≥ F
tabel
, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:
= � � − � �
√ − ,
, � + � + �
− − t mengikuti distribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Hipotesa yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: H
: β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= β
5
= β
6
= 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian. H
a
: β
i
≠ 0, variabel-variabel bebas kualitas produk, harga, promosi, demografi, budaya dan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian. Dasar pengambilan keputusan Ghozali, 2011, 84:
1. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.
82
Apabia F tabel F hitung, maka H diterima H
1
ditolak. Apabia F tabel F hitung, maka H
ditolak H
1
diterima. 2.
Dengan mengguanakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
diterima H
1
ditolak. Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka H
ditolak H
1
diterima.
Nova Nuraeni, 2014 STUDI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DI BEBERAPA USAHA
KATERING DI WILAYAH KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada beberapa usaha katering di wilayah kota Bandung
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas produk merupakan faktor terbesar ketiga yang mempengaruhi
keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dalam melakukan keputusan pembelian
memberikan dampak pada peningkatan keputusan pembelian pada usaha jasa katering.
2. Faktor harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian tetapi tidak
signifikan. Artinya faktor harga tidak memberikan dampak pada keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada usaha jasa katering.
3. Dari hasil penelitian faktor promosi merupakan faktor terbesar keempat yang
mempengaruhi keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Sub variabel yang paling mempengaruhi pada variabel promosi adalah promosi
melalui website atau brosur.