Teknik Analisis Data PERANAN LABORATORIUM PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC COMPETENCES PESERTA DIDIK.

Rose Fitria Lutfiana, 2014 Peranan laboratorium pendidikan Pancasila dalam mengembangkan CIVIC competences peserta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bantul, ibu Denok dan ibu Muji, guru PKn sekaligus ketua Laboratorium Pendidikan Pancasila di SMPN 1 Bantul. Peneliti melakukan ijin penelitian sekaligus melakukan wawancara tak berstruktur secara singkat mengenai Laboratorium Pendidikan Pancasila. Dalam tahap pra-penelitian tersebut peneliti memiliki data mengenai Laboratorium Pendidikan Pancasila, meskipun sifat data mentah tersebut hanya sedikit. Dalam tahap penelitian yang sedang berlangsung nanti peneliti akan mencari lebih dalam data-data tentang Laboratorium Pendidikan Pancasila. Proses pengumpulan data tersebut akan peneliti lakukan dengan proses observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. 2. Data Reduction reduksi data Reduksi data merupakan tahap analisis data setelah kita melakukan pengumpulan data atau data collections. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif dan memerlukan kecerdasan dan keleluasaan serta kedalaman wawasan yang tinggi bagi peneliti, hal ini dikarenakan dalam melakukan proses reduksi, data yang kita kumpulkan atau yang kita hasilkan pastilah sangat banyak, untuk itu peneliti harus memilah dan memilih data mana yang sesuai dengan fokus penelitian yang diteliti atau data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Berdasarkan data-data yang peneliti peroleh dari proses wawancara, observasi dan studi dokumenter kemudian akan peneliti saring dengan menggunakan teknik triangulasi dan member check. Mana data-data yang layak atau data yang valid atau sesui dan tidak dalam penelitian ini. 3. Data Display penyajian data Data display atau penyajian data merupakan tahap analisis data setelah kita melakukan reduksi data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan “the most Rose Fitria Lutfiana, 2014 Peranan laboratorium pendidikan Pancasila dalam mengembangkan CIVIC competences peserta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative tex” Sugiyono, 2013: 339. Penyajian data dalam penelitian ini akan membahas tentang Laboratorium Pendidikan Pancasila dalam mengembangkan civic knowledge peserta didik. Penyajian ini akan dilakukan secara deskripsi untuk memperjelas dan agar lebih detail atau holistik. 4. Conclusions: Drawingverifying Kesimpulan Langkah terakhir dalam analisis data model Miles and Huberman adalah conclisions atau kesimpulanverifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisiten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka simpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel Sugiyono, 2013: 343. Oleh karena itu kesimpulan dalam penelitian kualitatif sifatnya mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, atau dapat berupa temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Setelah berbagai tahap dilalui maka hasil akhir dari penelitian tentang Laboratorium Pendidikan Pancasila adalah kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh mungkin saja berbeda atau mungkin saja sesuai dengan apa yang telah dirumuskan sebelumnya oleh peneliti. Rose Fitria Lutfiana, 2014 Peranan laboratorium pendidikan Pancasila dalam mengembangkan CIVIC competences peserta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 130 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Merujuk pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan simpulan umum sebagai berikut: 1. Simpulan umum Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan dan kurikulum 2013 memiliki tujuan yang sama yaitu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di persekolahan haruslah mengajarkan civic competences atau kompetensi kewarganegaraan. Civic competences atau kompetensi kewarganegaraan ini terdiri dari tiga aspek yaitu civic knowledge pengetahuan kewarganegaraan, civic skills ketrampilan kewarganegaraan, dan juga civic disposition watak kewarganegaraan. Ketiga aspek tersebut harus diajarkan secara seimbang dan beriringan. Melalui pengetahuan yang diperoleh maka peserta didik dapat mengaplikasikannya melalui ketrampilan dan sikap. Salah satu sarana dan prasarana pengembangan kompetensi peserta didik yaitu laboratorium yang digunakan sebagai salah satu sumber belajar. Laboratorium Pendidikan Pancasila merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran yang ada di SMP Negeri 1 Bantul – Yogyakarta. 2. Simpulan khusus Berdasarkan simpulan umum di atas maka simpulan khusus dalam penelitian ini antara lain: a. Laboratorium Pendidikan Pancasila yang ada di SMP Negeri 1 Bantul mempunyai peranan dalam mengembangkan civic competences peserta didik. Pengembangan civic competences peserta didik diwujudkan dalam proses pembelajaran di Laboratorium Pendidikan Pancasila. Dalam proses pembelajaran di Laboratorium Pendidikan Pancasila dengan menggunakan Rose Fitria Lutfiana, 2014 Peranan laboratorium pendidikan Pancasila dalam mengembangkan CIVIC competences peserta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu model pembelajaran, metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan civic comptences atau kompetensi kewarganegaraan peserta didik. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran antara lain Tanya jawab, diskusi, presentasi, debate. Kemudian model pembelajaran yang digunakan meliputi role playing atau bermain peran, dan portofolio. Sedangkan media pembelajaran yang ada di Laboratorium Pendidikan Pancasila meliputi; peralatan multimedia TV, laptop, LCD, jaringan wifi, vidio player, radio tape, gambar, buku, kartu norma, album, CD pembelajaran, makalah, banner dan juga portofolio peserta didik. Dengan menggunakan metode pebelajaran, model pembelajaran dan juga media pembelajaran tersebut dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. b. Civic knowledge atau pengetauan kewarganegaraan merupakan rangkaian pengetahuan kewarganegaraan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Civic knowledge atau pengetahuan kewarganegaraan secara rinci telah rumuskan dalam lima pernyataan penting yang terdiri dari: 1 Apa kehidupan kewarganegaraan, politik dan pemerintahan?; 2 Apa dasar-dasar sistem politik Indonesia?; 3 Bagaimana pemerintahan yang dibentuk oleh Konstitusi mengejawantahkan tujuan-tujuan, nilai-nilai, prinsip-prinsip demokrasi Indonesia?; 4 Bagaimana hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia?; dan yang terakhir 5 Apa peran warga negara dalam demokrasi Indonesia?. Hasil yang diperoleh peserta didik ketika memanfaatkan Laboratorium Pendidikan Pancasila sebagai sumber belajar antara lain peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman materi hak dan kewajiban, konstitusi, pemerintahan, hak asasi manusia, demokrasi, politik. c. Civic skills atau ketrampilan kewarganegaraan merupkan ketrampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai warga Negara Indonesia. Civic skills atau ketrampilan kewarganegaraan dikelompokkan menjadi dua bentuk yaitu ketrampilan intelektual dan juga ketrampilan partisipasi. Ketrampilan intelektual terdiri dari identifying and describing yaitu mengidentifikasi dan

Dokumen yang terkait

PERANAN KEGIATAN MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK (MOPD) DALAM MENYIAPKAN PESERTA DIDIK BARU

0 13 98

PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK (Studi Kasus di Asrama Peran Boarding School Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter Peserta Didik(Studi Kasus di Asrama Baitul Hikmah MTs Negeri 1 Surakarta Tahun 2016).

0 3 14

PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Peran Boarding School Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter Peserta Didik(Studi Kasus di Asrama Baitul Hikmah MTs Negeri 1 Surakarta Tahun 2016).

0 2 22

PERANAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MATERI HAM DALAM MENUMBUHKAN SOCIAL SENSITIVITY PESERTA DIDIK.

0 3 48

PERANAN LABORATORIUM PENDIDIKAN PANCASILA DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC COMPETENCES PESERTA DIDIK - repository UPI T PKN 1201468 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI PERANAN EKOSISTEM PENDIDIKAN DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

0 0 9

HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

0 1 10

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 BENTENG KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

1 1 86

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF DI SMP NEGERI I SOMAGEDE)

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) - PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF DI SMP NEGERI I SOMAGEDE) - repository per

0 0 52