Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap perubahan orientasi pekerjaan masyarakat, karena secara langsung maupun tidak langsung faktor-faktor ini
berpengaruh terhadap cara pandang dan sikap individu terhadap suatu pekerjaan, serta dipengaruhi oleh kondisi fisik di lingkungan dimana individu melakukan
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
D. LAHAN
1. Pengertian Lahan
Lahan merupakan sumber daya yang penting bagi manusia, manusia memanfaatkan lahan sebagai tempat hidup, tempat untuk mencari nafkah, dan
tempat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya dengan mengolah dan melakukan pembangunan. Hampir semua pembangunan fisik membutuhkan lahan
seperti sektor industri, sektor pertanian, perumahan, transportasi, kehutanan dan pertambangan.
Mubyarto 1991, hlm. 89 mengatakan bahwa : Dalam pertanian, terutama negara kita, faktor produksi tanah mempunyai
kedudukan paling penting. Masyarakat pertanian yang hidupnya
bergantung pada tanah sebagai sarana produksi merupakan korban utama dari adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, karena
tidak dipungkiri dengan adanya alih fungsi lahan pertanian ke lahan pemukiman maka para petani dan buruh tani telah kehilangan sarana
produksinya.
Bagi petani, lahan merupakan sumber daya yang vital, petani menggantungkan tanah sebagai sarana produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
Jumlah lahan pertanian sangat berpengaruh bagi petani, ketika jumlah lahan pertanian mengalami penyusutan karena pembangunan dan sebagainya, petani
merupakan korban utama karena petani kehilangan sarana produksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2002, hlm. 624 “lahan adalah tanah terbuka; tanah garapan.” Selanjutnya menurut Jamulya dan
Sunarto dalam Fajarwanto, 2012, hlm. 14 lahan diartikan sebagai “suatu