Praktis PERUBAHAN ORIENTASI PEKERJAAN SEBAGAI DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN: Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ORIENTASI PEKERJAAN
Setiap manusia memerlukan alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia memerlukan
pekerjaan. Pekerjaan digunakan sebagai alat atau media untuk mencukupi kebutuhan hidup seorang individu. Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan
individu untuk memenuhi tugas-tugasnya dan mendapatkan imbalan atas apa yang sudah dilakukan.
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2002, hlm. 803, “orientasi adalah 1 peninjauan untuk menentukan sikap arah, tempat, dsb yang
tepat dan benar; 2 pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
” Sementara itu Cascio dalam Sedarmayanti, 2010, hlm. 114 mengemukakan bahwa
“orientasi adalah pengakraban dan penyesuaian dengan situasi atau lingkungan.
” Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2002, hlm. 554,
pekerjaan adalah 1 barang apa yang dilakukan diperbuat, dikerjakan, dsb; tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan: 2 pencaharian; yang
dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah: 3 hal bekerjanya sesuatu.
Orientasi pekerjaan dapat diartikan sebagai sikap, pandangan dan kecenderungan seseorang terhadap suatu pekerjaan. Orientasi pekerjaan
dipengaruhi oleh realitas kondisi fisik dan sosial yang terjadi di lingkunganya. Kondisi ini berupa keadaan alam, pengetahuan yang dimiliki manusia, dan
kemajuan teknologi yang dimiliki penduduk pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
Pekerjaan tidak terlepas dari pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai sumber pendapatan. Jumlah lahan yang terbatas sementara
laju pertumbuhan penduduk berjalan dengan pesat menyebabkan kepemilikan
Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
lahan semakin sempit. Sempitnya lahan mengurangi sarana produksi petani sebagai sumber pendapatan, hasil pertanian menjadi rendah yang menyebabkan
pendapatan petani juga semakin rendah. Dengan penghasilan yang rendah sedangkan kebutuhan semakin naik, masyarakat melakukan perubahan orientasi
pekerjaan sebagai upaya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan dapat memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
B. PERUBAHAN ORIENTASI PEKERJAAN
Orientasi pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah lingkungan.
Pekerjaan masyarakat di wilayah pedesaan pada umumnya masih berorientasi pada sektor pertanian, hal ini dipengaruhi oleh kondisi alam di
pedesaan yang umumnya memiliki lahan yang subur dan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani secara turun
temurun. Namun pada saat ini daerah pedesaan cenderung mengarah pada perubahan orientasi pekerjaan dari sektor pertanian ke non pertanian. Pekerjaan di
luar sektor pertanian saat ini sudah mulai menjadi pekerjaan utama dan tumpuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini terjadi karena pesatnya
pembangunan dan alih fungsi lahan yang menyebabkan perubahan kondisi alam di pedesaan.
Perubahan lingkungan yang terjadi di pedesaan akibat adanya pembangunan dan alih fungsi lahan dapat menyebabkan perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan sesuai dengan pendapat Adimiharji dalam Mulyawan, 2006, hlm. 23 yang mengemukakan mengenai:
Dua teori tentang perubahan kebudayaan yaitu: environtmental determinism dan environtmental posibilism. Determinis lingkungan
berpandangan bahwa lingkunganlah yang menentukan perubahan terhadap pola kehidupan manusia. Lingkungan alam tempat manusia hidup
memberikan daya dukung terhadap berbagai bentuk kemungkinan yang dapat dipilih manusia dalam memilih jalan hidupnya. Berpikir tentang
determinis ini berdasarkan pada pengaruh faktor geografi seperti topografi, lokasi, iklim dan sumber daya alam yang memengaruhi kondisi-kondisi
dalam suatu lingkungan tempat tinggalnya.
Eriska Meidayanti, 2014 Perubahan Orientasi Pekerjaan Sebagai Dampak Alih Fungsi Lahan
Studi Kasus Di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Jadi kondisi lingkungan sangat berperan penting dalam menentukan pola kehidupan manusia, termasuk pekerjaan sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Setiap kondisi fisik dan perubahan yang terjadi pada lingkungan akan berpengaruh terhadap pekerjaan di suatu wilayah karena manusia melakukan
penyesuaian dalam menentukan pekerjaan dengan memperhatikan sumber daya dan kondisi geografi wilayah tersebut. Demikian pula yang dilakukan masyarakat
pedesaan yang mengalami alih fungsi lahan. Mereka melakukan perubahan orientasi pekerjaan sebagai upaya adaptasi dan memperoleh penghasilan untuk
dapat tetap memenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat disimpulkan bahwa perubahan orientasi pekerjaan adalah
berubahnya sikap, pandangan dan kecenderungan seseorang terhadap suatu pekerjaan. Perubahan orientasi pekerjaan dapat terjadi secara sukarela maupun
terpaksa karena adanya dorongan dari berbagai faktor.
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI
PERUBAHAN ORIENTASI PEKERJAAN
Perubahan orientasi pekerjaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor yang beragam. Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan orientasi pekerjaan
adalah sebagai berikut: