perkumpulan keguruan lainnya, seperti KKG, MGMP, yang berguna untuk meningkatkan kompetensi guru.
Untuk meningkatkan kompetensi guru menjadi tanggung jawab semua pihak yang membutuhkan peranan guru termasuk di dalamnya adalah guru
yang bersangkutan. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat, harus menyediakan dan
memberikan kesempatan
kepada setiap
guru untuk
dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya khususnya berkaitan dengan
profesi keguruannya. Begitu juga dengan guru itu sendiri harus memiliki kemauan meningkatkan kompetensi diri dengan terus belajar.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Pada
peristiwa pertama, motivasi siswa yang rendah menjadi lebih baik setelah siswa memperoleh informasi yang benar. Pada peristiwa kedua, motivasi
belajar dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali. Pada kedua peristiwa tersebut peran guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
sangat berarti. Pada peristiwa ketiga, motivasi diri siswa tergolong tinggi. Timbul pertanyaan-pertanyaan seperti 1 kekuatan apa yang menjadi
penggerak belajar siswa, 2 berapa lama kekuatan tersebut berpengaruh dalam kegiatan belajar, dan 3 dapatkah kekuatan tersebut dipelihara?
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan
mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar tersebut sebagai motivasi belajar.
64
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,
dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
65
Sebelum mengacu pada pengertian motivasi, terlebih dahulu akan ditelaah pengidentifikasian kata motif dan kata motivasi. Motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.
66
Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan
tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikologi menyebut
motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan keajegan prilaku yang diarahkan oleh tujuan.
64
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 80
65
Isbandi Rukminto Adi, Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu Kesejahteraan Sosial: Dasar - Dasar Pemikiran,
Jakarta: Grafindo Persada, 1994, h. 154
66
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grafindo, 1996, h. 151
Dalam motivasi
tercakup konsep-konsep,
seperti kebutuhan
untukberprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.
67
Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat berbagai teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan yang
berbeda satu sama lain. Ada teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan dan pencapaian kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan.
Motivasi menurut asas kebutuhan saat ini banyak diminati. Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan
need
. Kebutuhan
yang menyebabkan
seseorang berusaha
untuk dapat
memenuhinya. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada satu
tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari
beberapa unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
68
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu
kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
67
Thomas L. Good Jere E. Brophy, Educational Psychology: A Realistic Approach, New York: Longman, 1990, h. 360
68
Hamzah B. Uno, Op.cit., h. 5
Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang untuk mengubah
situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan. Maslow, sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, menyatakan
bahwa kebutuhan manusia secara hierarkis semuanya laten dalam diri manusia. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis sandang
pangan, kebutuhan rasa aman bebas bahaya, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri.
69
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Motivasi berarti “Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar maupun tidak sadar untuk
berbuat dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat keputusan dengan perbuatannya.”
70
Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah lakuaktivitas tertentu
lebih baik dari keadaan sebelumnya.
69
Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, New Jersey: Printice Hall Cliffs, 1986, h. 213-214
70
Eka Yani Arfina, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Tiga Dua Surabaya h. 273
2. Macam-Macam Motivasi