yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.”
51
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian guru adalah guru Pendidikan
Agama Islam yang memiliki akhlak mulia yang tercermin dalam setiap perbuatannya dan mampu menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi
para siswanya.
2. Kriteria Kompetensi Kepribadian Guru
Gumelar dan Dahyat merujuk pada pendapat
Asian Institut for Teacher Education
, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi: 1
pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama, 2 pengetahuan tentang budaya dan tradisi, 3 pengetahuan tentang inti
demokrasi, 4 pengetahuan tentang estetika, 5 memiliki apresiasi dan kesadaran sosial, 6 memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan
pekerjaan, 7 setia terhadap harkat dan martabat manusia. Sedangkan kompetensi guru secara lebih khusus lagi adalah bersikap empati, terbuka,
berwibawa, bertanggung jawab, dan mampu menilai diri pribadi.
52
Johnson mengemukakan kemampuan personal guru, mencakup: 1
penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya,
2 pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru, 3 kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan
dalam upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para peserta didiknya.
53
Menurut Farida Sarimaya, subkompetensi kepribadian meliputi: 1
kepribadian yang mantap dan stabil dengan indikator: bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, bangga sebagai guru, memiliki konsisten
dalam bertindak sesuai dengan norma, 2 kepribadian yang dewasa dengan indikator: menampilkan kemandirian dalam bertindak dan
memiliki etos kerja sebagai guru, 3 kepribadian yang arif indikatornya:
51
Farida Sarimaya, Op.cit., h. 18
52
Rasto, Kompetensi Guru, http:www.wordpress.com25 Oktober 2012,h. 5-6
53
Ibid.
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
dan bertindak, 4 kepribadian yang berwibawa indikatornya: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan perilaku yang
disegani, 5 akhlak mulia dan dapat menjadi teladan indikatornya: bertindak sesuai dengan norma religius dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik, dan 6 evaluasi diri dan pengembangan diri indikatornya: memiliki kemampuan untuk berintropeksi dan mampu
mengembangkan potensi diri secara optimal.
54
Dengan demikian
kompetensi kepribadian
atau personal
mengharuskan guru memiliki kepribadian yang mantap sehingga menjadi sumber inspirasi bagi subyek didik, dan patut diteladani oleh siswa.
Berdasarkan uraian di atas, kompetensi kepribadian guru tercermin dari indikator sikap dan keteladanan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Ahzab ayat 21:
Artinya: Sungguh telah ada suri teladan yang baik pada diri Rasulullah bagimu, yaitu bagi orang-orangb yang mengharap rahmat Allah dan
kedatangan Hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
55
Dari berbagai pendapat tersebut, maka dapat dipahami bahwa ada beberapa kriteria kompetensi kepribadian guru Pendidikan Agama Islam
adalah:
54
Farida, Op.cit., h. 335
55
Departemen Agama RI, Op.cit., h. 420
a. menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
b. bersikap empati dan terbuka
c. berwibawa
d. bertanggung jawab
e. konsisten dalam bertindak
f. mampu mengendalikan diri
g. memiliki etos kerja sebagai guru
h. mampu mengintropeksi diri
i. memiliki akhlak yang mulia
j. mampu menjadi teladan yang baik bagi siswa.
3. Upaya Membentuk Kompetensi Kepribadian Guru