Jenis-jenis kegiatan yang dibeayai melalui BLM PNPM Mandiri

commit to user 23

5. Jenis-jenis kegiatan yang dibeayai melalui BLM PNPM Mandiri

Perdesaan adalah sebagai berikut : a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM, b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat pendidikan nonformal, c. Kegiatan peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal tidak termasuk penambahan modal, d. Penambahan modal Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP. 6. Mekanisme Usulan Kegiatan PNPM Untuk memanfaatkan dana BLM, setiap desa boleh mengajukan paling banyak 3 tiga usulan di mana tiap usulan terdiri atas 1 satu jenis kegiatanpaket kegiatan yang secara langsung saling berkaitan. Usulan tersebut didasarkan pada usulan atau prioritas kebutuhan khusus kelompok perempuan, kelompok laki-laki dan atau kebutuhan kelompok campuran antara kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Tiga usulan dimaksud adalah : 1. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar atau kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat kesehatan atau pendidikan atau peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan, commit to user 24 2. Usulan kegiatan simpan pinjam bagi Kelompok Perempuan SPP yang ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan. Alokasi dana untuk kegiatan SPP sampai dengan 25 dari BLM. 3. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat kesehatan atau pendidikan dan peningkatan kapasitasketrampilan kelompok usaha ekonomi yang ditetapkan oleh musyawarah desa perencanaan. Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang dapat didanai adalah sebesar Rp 350 juta. Usulan kegiatan pendidikan atau kesehatan mempertimbangkan rencana induk dari instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten. 7. Konsep Pemberdayaan Pemberdayaan secara teoritik dianggap sebagai pendekatan yang situsional. Pemberdayaan dapat berarti sebagai suatu proses, suatu mekanisme dimana individu, organisasi dan masyarakat menjadi ahli akan masalah yang mereka hadapi. Teori pemberdayaan mengasumsikan bahwa 1 pemberdayaan akan berbeda bentuk untuk orang yang berbeda; 2 pemberdayaan akan berbeda bentuk untuk konteks yang berbeda; 3 pemberdayaan akan berfluktuasi atau berubah sejalan dengan waktu. Seseorang dapat merasa terberdayakan pada waktu yang lain, bergantung pada kondisi yang mereka hadapi pada suatu waktu. Para akademisi teori pemberdayaan menyatakan bahwa konsep pemberdayaan berlaku tidak hanya bagi individu sebagai kelompok, commit to user 25 organisasi dan masyarakat, namun juga bagi individu itu sendiri Fred, 1998. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan empowerment, berasal dari kata ’power’ kekuasaan atau keberdayaan. Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap kejadian- kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh ketrampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya Parsons, 1994:106. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya Rappaport,1984:3. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk a memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang- barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan; dan b berpartisipasi dalam commit to user 26 proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Berdasarkan definisi-definisi pemberdayaan di atas, dapat dinyatakan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan . sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu- individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. C. Pandangan Teoritis Mengenai Kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya. Dalam Panduan Keluarga Sejahtera 1996: 10 kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam panduan PNPM 2008: 26 bahwa kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si commit to user 27 miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Kemiskinan ini ditandai oleh sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan yang seakan-akan tidak dapat diubah yang tercermin di dalam lemahnya kemauan untuk maju, rendahnya kualitas sumber daya manusia, lemahnya nilai tukar hasil produksi, rendahnya produktivitas, terbatasnya modal yang dimiliki berpartisipasi dalam pembangunan. Mengamati secara mendalam tentang kemiskinan dan penyebabnya akan muncul berbagai tipologi dan dimensi kemiskinan karena, kemiskinan itu sendiri multikompleks, dinamis dan berkaitan dengan ruang, waktu serta tempat dimana kemiskinan dilihat dari berbagai sudut pandang. Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang diukur dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memnuhi kebutuhan dasarnya sedangkan kemiskinan relatif adalah penduduk yang telah memiliki pendapatan sudah mencapai kebutuhan dasar namun jauh lebih rendah dibanding keadaan masyarakat sekitarnya. Kemiskinan menurut tingkatan kemiskinan adalah kemiskinan sementara dan kemiskinan kronis. Kemiskinan sementara yaitu kemiskinan yang terjadi sebab adanya bencana alam dan kemiskinan kronis yaitu yang terjadi pada mereka yang kekurangan ketrampilan, aset, dan stamina Aisyah, 2001: 151. Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro 2000: 107 sebagai berikut : 1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan commit to user 28 timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah. 2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnyapun rendah. 3. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal. Ketiga penyebab kemiskinan itu bermuara pada teori lingkaran setan kemiskinan the vicious circle of proverty lihat gambar 1.1, adanya keterbelakangan, ketidak sepurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi, rendahnya investasi akan berakibat pada keterbelakangan dan seterusnya. Logika berpikir yang dikemukakan Nurkse yang dikutip Kuncoro 2000:7 yang mengemukakan bahwa negara miskin itu miskin karena dia miskin a poor country is poor because it is poor. Untuk lebih jelas logika berfikir seperti yang dikemukakan Nurkse dapat dilihat pada gambar 1.1 : Ketidaksempurnaan pasar Keterbelakangan dan Ketinggalan Investasi Rendah Produktivitas Rendah Tabungan Pendapatan Rendah Riil Rendah Kekurangan Modal commit to user 29 Menurut Bayo 1996: 18 yang mengutip pendapat Chambers bahwa ada lima ’ketidakberuntungan” yang melingkari orang atau keluarga miskin yaitu sebagai berikut :

1. Kemiskinan proverty memiliki tanda-tanda sebagai berikut : rumah

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Nias Barat

5 117 182

Analisis Dampak Program Pnpm Mandiri Perkotaan Bidang Infrastruktur Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Kota Tebing Tinggi

0 35 104

PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN LAGUBOTI TOBA SAMOSIR

0 65 7

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Dampak Program Dana Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Medan Kota

0 95 100

Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Study Deskriptif di Desa Purbadolok, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbanghasundutan)

4 63 111

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Efektivitas Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Efektivitas Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan (Studi evaluasi CIPP Efektivitas Komunikasi Pembangunan Unit Pengelolaan Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah).

0 1 15

Efektifitas Kegiatan Komunikasi Pembangunan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Matesih Efektivitas Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan (Studi evaluasi CIPP Efektivitas Komunikasi Pembangunan Unit Pengelolaan Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Mate

0 2 18

ANALISIS PENGARUH PNPM TERHADAP PENDAPATAN WARGA MISKIN DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13