bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris.
Tabel 4.10 Uji Linieritas
ANOVA Tabel
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig. Y
X2 Between
Groups Combined
7.083E11 4 1.771E11
.600 .666
Linearity 4.471E11
1 4.471E11 1.514 .230
Deviation from Linearity
2.612E11 3 8.707E10
.295 .829
Within Groups 7.677E12
26 2.953E11 Total
8.385E12 30
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,295 dengan signifikan 0,829. Bila α Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier, bila α
≥ Sig., maka H1diterima, berarti regresi tidak linier.
Ternyata hasil analisis menunjukka n bahwa sig.0,829 α 0,05, dengan kata
lain data dalam penelitian ini telah Linier.
4.9 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi independen di antara satu sama lain. Kemungkinan ada
multikoleniarity jika nilai R-square dan F-hitung tinggi sedangkan nilai t-hitung
Universitas Sumatera Utara
banyak yang tidak signifikan. Standard error tidak terhingga, tidak ada satu pun t-
statistik yang signifikan pada α = 1, α = 5, α = 10 terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori, R
2
sangat tinggi.
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1
.945 1.058
X2 .966
1.035 X3
.959 1.043
a. Dependent Variable: Y
Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas Pendapatan X
1
, Jumlah Tanggungan X
2
, dan Pendidikan X
3
terhadap Permintaan Y tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte
Kabupaten Karo, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien Determinan R-square sebesar 0,375 atau 37,5 , hal ini menunjukkan bahwa variabel independen Pendapatan Anggota, Jumlah
Tanggungan Anggota, dan Pendidikan Anggota dapat menjelaskan variabel dependen permintaan kredit sebesar 37,5 , sedangkan sisanya sebesar 62,5
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi,ceteris paribus.
2. Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukan oleh
koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,316. Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp. 1,- maka permintaan kredit permintaan kredit pada Credit
Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 0,316,-
dengan tingkat kepercayaan 99 atau α = 1, ceteris paribus.
3. Jumlah tanggungan anggota berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien regresi jumlah tanggungan anggota yaitu sebesar -
Universitas Sumatera Utara