• Memiliki motivasi kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari kelompok.
• Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan individuanggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka.
2.1.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi
Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun 1992, Bab II pasal 3 dikatakan “ Tujuan koperasi adalah menuju kesejahteraan aggotanya pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil
dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. Dalam bab III, bagian kedua, Pasal 5 UU No.25 Tahun 1992 diuraikan
bahwa : 1. Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut :
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. • Kemandirian
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut :
• Pendidikan perkoperasian • Kerja sama antara koperasi
Universitas Sumatera Utara
Dalam penjelasan dari Pasal 5 UU No.25 Tahun 1992 tersebut, diuraikan bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berwatak sosial. Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai
badan usaha dan merupakan ciri khas serta jati diri koperasi. Dengan adanya prinsip tersebut, koperasi dapat dibedakan dari badan usaha lainnya, karena
adanya : a. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi.
Sikap kesukarelaan dalam anggota koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan
juga mengandung makna bahwa seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi.
Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Adanya prinsip demokrasi. Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelola koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha berdasarkan atas prinsip keadilan dan asas kekeluargaan. Pembagian hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-
mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang dimiliki ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.
d. Koperasi bukan merupakan akumulasi modal. Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk pemanfaatan
anggotanya, bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang
berlaku dalam pasar. e. Prinsip kemandirian dari koperasi.
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan,
keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani
mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri Djumhana, 1994.
2.1.3 Jenis Koperasi di Indonesia