Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit pada Credit Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo
SKRIPSI
ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN KREDIT PADA CREDIT UNION SONDANG
NAULI KECAMATAN MUNTE KABUPATEN KARO
OLEH
Adi Sahputra Ginting
090523026
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
Ketua Program Studi
Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D NIP : 19710503 200312 1 003
Ketua Departemen
Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec NIP : 19730408 199802 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN PEMBANGUNAN
Tanggal, _______________
PERSETUJUAN PENCETAKAN
Nam : Adi Sahputra Ginting
NIM : 090523026
Depertemen : Ekonomi Pembangunan
Konsentrasi : Perbankan
Judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi permintaan Kredit Pada Credit Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
(3)
Dosen Pembimbing
Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP NIP : 19590912 198703 1 003
Dosen Pembaca Penilai
Dr. Saparuddin, SE, AK, SAS, M.Ag NIP : 19630718 200112 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
DEPARTEMEN PEMBANGUNAN
Tanggal, _______________
PERSETUJUAN
Nam : Adi Sahputra Ginting
NIM : 090523026
Depertemen : Ekonomi Pembangunan
Konsentrasi : Perbankan
Judul : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi permintaan Kredit Pada Credit Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
(4)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2012. Adapun Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan, Jumlah tanggungan dan Tingkat Pendidikan anggota.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah metode Ordinanary Least Square (OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.0.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit dan signifikan secara statistik pada
α = 1 %, tingkat pendidikan anggota mempunyai pengaruh positif terhadap Permintaan Kredit namun tidak signifikan pada α = 1%, sedangkan variabel tanggungan anggota mempunyai pengaruh negatif.
Kata kunci: CU Sondang Nauli,Permintaan,Pendapatan, JumlahTanggungan , Tingkat Pendidikan.
(5)
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the factors for the Credit Union Credit Demand Sondang Nauli Munte Karo District in 2012. The independent variables used in this study are income, number of dependents and level of education members.
The method used in the analysis of demand factors for the Credit Union Credit Sondang Nauli Sub Munte Ordinanary Karo is the method of least squares (OLS) using the analysis tools to process data by using SPSS 17.0
Based on the estimation results indicate that the income variable has a positive effect on credit demand and statistically significant at α = 1%, the level of education members have a positive impact on credit demand, but not significant at
α = 1%, while the dependent variable has a negative influence members. Keywords: CU Sondang Nauli, demand, revenue, number of dependents, level
(6)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih karunia serta kemurahan hati-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul ”Analisi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang
Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo”.
Skripsi ini membahas tentang permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Tujuan dari skripsi ini salah satunya adalah untuk memberikan pengetahuan terutama untuk mahasiswa Universitas Sumatera Utara tentang penggunaan kredit pada Credit Union dan memberdayakan Credit Union sehingga mampu menciptakan perekonomian yang dapat membantu masyarakat pada umumnya.
Usaha dan kerja yang telah dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan rasa tulus dan ikhlas penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian skripsi ini terutama :
1. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak dan Ibu serta Kakak dan Adek penulis, terimakasih atas kasih sayangnya, doa serta dukungan moril, dan materi yang tidak pernah putus diberikan kepada penulis.
2. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(7)
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku ketua Depertemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc, Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
5. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, memberi bimbingan dan masukan dari awal pengerjaan sampai dengan selesainya skripsi ini.
7. Bapak Dr. Saparuddin selaku dosen pembaca yang memberikan petunjuk dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.
8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi terhusus Ekonomi Pembangunan atas pengajaran, bimbingan, dan bantuannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
9. Teman-teman terbaik penulis yang telah memberikan dorongan, membantu, menemani dan memberi semangat kepada penulis terhusus anak Ekonomi Pembangunan angkatan 2009.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan ataupun kelemahan dalam penyusunan serta jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu penulis menerima segala masukan yang positif dan yang membangun dari para pembaca guna penyempurnaan isi maupun teknik penulisan
(8)
yang benar. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Medan, Juli 2012 Penulis
Adi Sahputra Ginting Nim : 090523026
(9)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……… ABSTRCT ……… KATA PENGANTAR ……… DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ……….... DAFTAR GAMBAR ……… DAFTAR LAMPIRAN ………
BAB I PENDAHULUAN ………..
1.1 Latar Belakang ……….
1.2 Perumusan Masalah ………
1.3 Tujuan Penelitian ……….
1.4 Manfaat Penelitian …………...
BAB II URAIAN TEORITIS ……….
2.1 Koperasi ……… 2.1.1 Pengertian Koperasi ……… 2.1.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi ……… 2.1.3 Jenis-jenis Koperasi ………
2.1.3.1 Koperasi Konsumsi ……… 2.1.3.2 Koperasi Kredit ……… 2.1.3.3 Koperasi Produksi ……… 2.1.3.4 Koperasi Jasa ……… 2.1.3.5 Koperasi Serba Guna ……… 2.1.4 Aspek Permodalan Koperasi ……… 2.2 KREDIT ………
2.2.1 Pengertian Kredit ……… 2.2.2 Tujuan Kredit ……… 2.2.3 Fungsi Kredit ……… 2.2.4 Jenis-Jenis Kredit ……… 2.2.5 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ……… 2.2.6 Jaminan Koperasi ………
BAB III METODE PENELITIAN ………..
3.1 Penelitian ……… 3.2 Jenis Penelitian ………. 3.3 Populasi Sample ……… 3.4 Sumber Dan Metode Pengambilan Data ………
3.4.1 Wawancara ………. 3.4.2 Kuisioner ……… 3.5 Metode Pengolahan Data ………. 3.6 Model Analisi Data ……… 3.7 Uji Kesesuaian ………
3.7.1 Uji Kesesuaian Determinasi ………
i ii iii vi viii ix x 1 1 4 4 4 6 6 6 7 10 10 10 12 12 12 12 13 13 16 17 19 23 26 28 28 29 29 29 30 30 30 31 32 32
(10)
3.7.2 Uji T-Statistik (Uji Parsial)……….... 3.7.3 Uji F-Statistik (Uji Keseluruhan) ………. 3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ………
3.8.1 Uji Normalitas ……… 3.8.2 Uji Linieritas ……… 3.8.3 Uji Multikolineritas ……… 3.9 Definisi Operasional ……….....
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo …...
4.2 Analisis Dan Hasil Pembahasan ……….. 4.2.1 Karateristik Umum Respon ………
4.2.1.1 Pendapatan Anggota ……… 4.2.1.2 Tanggungan Anggota ……… 4.2.1.3 Pendidikan Anggota ………. 4.3 Hasil Dan Analisis ……… 4.4 Interprestasi Modal ……… 4.5 Uji Kesesuaian ………..………
4.5.1 Uji Koefisien Determinasi…..….……… 4.5.2 Uji T-Statistk (Uji Parsial)………..………. 4.5.3 Uji F-Statistik((Uji Kesesuaian)………. 4.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ………
4.6.1 Uji Normalitas ……… 4.6.2 Uji Linieritas ……… 4.6.3 Uji Multikolineritas ………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….
5.1 Kesimpulan ……… 5.2 Saran ……… DAFTAR PUSTAKA ……….
LAMPIRAN …………
33 34 35 35 36 36 37 38 38 42 42 42 43 44 45 46 49 49 50 53 54 54 55 56 57 57 58 60 61
(11)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Juduk Halaman
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit pada Credit Union
Sondang Nauli 2005-2011 ……….. 39
4.2 Perkembangan Aggota Kredit pada Credit Union Sondang Nauli 2005-2011 ……….. 40
4.3 Perkembangan Aset dan Pendapatan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli 2005-2011 ……… 41
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota ……….. 43
4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anggota ………. 44
4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……….. 45
4.7 Hasil Regresi ……….. 47
4.8 Koefisien Determinan ……… 49
4.9 Uji Normalitas ………... 54
4.10 Uji Linieritas ……… 55
(12)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Juduk Halaman
4.1 Uji T-Statistik Tingkat Pendapatan Anggota ………… 51 4.2 Uji T-Statistik Jumlah Tanggungan Anggota ………… 52 4.3 Uji T-Statistik Tingkat Pendidikam Anggota ………… 53 4.4 Kurva Uji F-Statistik ……… 54
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Juduk Halaman
1 Kuisioner Penelitian ………..………… 61
2 Data Permintaan, Pendapatan, Tanggungan dan Pendidikan Anggota ………. 63
3 Hasil Regresi Linier ……….. 64
4 Hasli Koefisien Determinan.……….. 64
5 Hasil Uji Normalitas ………. 64
6 Hasil Uji Linieritas ……… 65
(14)
(15)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2012. Adapun Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendapatan, Jumlah tanggungan dan Tingkat Pendidikan anggota.
Metode yang digunakan dalam analisis terhadap Faktor-Faktor Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah metode Ordinanary Least Square (OLS) dengan menggunakan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 17.0.
Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit dan signifikan secara statistik pada
α = 1 %, tingkat pendidikan anggota mempunyai pengaruh positif terhadap Permintaan Kredit namun tidak signifikan pada α = 1%, sedangkan variabel tanggungan anggota mempunyai pengaruh negatif.
Kata kunci: CU Sondang Nauli,Permintaan,Pendapatan, JumlahTanggungan , Tingkat Pendidikan.
(16)
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the factors for the Credit Union Credit Demand Sondang Nauli Munte Karo District in 2012. The independent variables used in this study are income, number of dependents and level of education members.
The method used in the analysis of demand factors for the Credit Union Credit Sondang Nauli Sub Munte Ordinanary Karo is the method of least squares (OLS) using the analysis tools to process data by using SPSS 17.0
Based on the estimation results indicate that the income variable has a positive effect on credit demand and statistically significant at α = 1%, the level of education members have a positive impact on credit demand, but not significant at
α = 1%, while the dependent variable has a negative influence members. Keywords: CU Sondang Nauli, demand, revenue, number of dependents, level
(17)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan. Hal ini secara jelas tertuang dalam ketentuan Bab II, bagian pertama, pasal (2) UU No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa bangsa Indonesia.
Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat pedesaan dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi, karena koperasi memiliki prinsip gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Organisasi koperasi yang diperlukan masyarakat adalah koperasi yang jujur dan dinamis sehingga potensi anggota dalam menghimpun dana dapat terwujud (Arif S, 2003).
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
(18)
Berdasarkan jenis kegiatan dan wilayah kerjanya koperasi yang dibina oleh pemerintah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Perkotaan (Kopta). KUD mempunyai kegiatan utama antara lain menyalurkan pupuk, kredit pengadaan pangan, pemasaran bersama dan teknologi pedesaan. Disamping itu, KUD merupakan kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk tujuan pembangunan pedesaan dan meningkatkan ketahanan pangan. Sedangkan Kopta lebih fokus pada kegiatan penyediaan kredit dan usaha yang berkaitan dengan keperluan anggotanya.
Jenis lain dari koperasi yang berkembang adalah Credit Union (CU) yang dalam bahasa Indonesia disebut Koperasi Kredit. Credit Union merupakan salah satu koperasi murni yang berkembang sejak tahun 1936. Pengelolaanya mengacu pada prinsip Rochdale yaitu swadaya, soldaritas dan pendidikan. Credit Union didirikan dengan tujuan utama untuk memberdayakan rakyat baik secara ekonomi, sosial maupun secara budaya secara komprehensif. Credit Union dianggap sebagai salah satu lembaga koperasi yang muncul dan berkembang atas prakarsa masyarakat (Lubis, 2008).
Koperasi memiliki peranan yang cukup penting bila dikaitkan dengan pembangunan ekonomi di desa sesuai dengan kondisi pedesaan yang sebagian besar masyarakatnya termasuk golongan ekonomi lemah serta memiliki sifat kekeluargaan dan gotong royong. Maka keberadaan koperasi credit union akan membantu dalam mengembangkan segala usaha yang ada di masyarakat. Untuk itu perkembangan keberhasilan koperasi credit union sangat didukung oleh keberadaan partisipasi anggota koperasi itu sendiri (Yulinda, 2003).
(19)
Pinjaman atau kredit merupakan jantung dari Credit Union. Apabila jantung tidak berfungsi dengan baik maka aliran darah keseluruh tubuh akan terganggu, akibatnya akan menyebabkan kematian. Begitu juga dengan pinjaman, apabila pinjaman tidak diberikan maka Credit Union akan mengalami kelebihan likuiditas yang menyebabkan besarnya beban biaya modal, sementara Credit Union tidak memperoleh pendapatan. Akan tetapi bila pinjaman yang dicairkan tidak dikembalikan secara berimbang, juga akan menyebabkan Credit Union mengalami gangguan (Credit Union Sondang Nauli, 2012).
Pada tahun 2006 jumlah outstanding kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo adalah sebesar Rp. 270,8 juta meningkat dibanding tahun 2005 sebesar Rp. 143,8 juta atau meningkat sebesar 88,31% dibanding tahun 2005, pada tahun 2011 permintaan kredit pada Credit
Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo meningkat sebesar Rp. 19.76 milyar lebih meningkat dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6,25 milyar
atau meningkat sebesar 216%. Rata-rata peningkatan permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2005 sampai 2011 adalah sebesar 66,66%.
Demikian halnya dengan Credit Union Sondang Nauli yang beroperasi di Kecamatan Munte Kabupaten Karo, cukup memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah tersebut. Dan sesuai uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan menulis skripsi dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli
(20)
1.1 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka di buat rumusan agar pelaksanaan penelitian cepat terlaksana secara terarah. Adapun yang menjadi perumusan masalah sebagai berikut
1) Bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo?
2) Bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan pendidikan terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo?
1.2Tujuan Penelitian.
Adapun tujunan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendapatan, tanggungan dan pendidikan terhadap permintaan kredit pada Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
1.3Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni serta mengaplikasikannya baik secara kontektual maupun secara tekstual.
(21)
2. Diharapkan penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang ingin membahas lebih mendalam terhadap studi atau kajian yang sama.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Koperasi
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Hadikusuma, 2002).
Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun 1992, Bab I pasal 1 dikatakan “Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan “.
Undang-undang koperasi No.25 Tahun 1992 dalam definisinya tidak menyebut secara eksplisit adanya unsur sosial dalam koperasi, tetapi secara implisit tersirat dalam prinsip ekonomi dan dalam asas kekeluargaan.
Dari beberapa perumusan pengertian koperasi diatas dapat disimpulkan bahwa pada tiap-tiap organisasi koperasi akan terlihat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Adanya sekelompok orang yang mempunyai kepentingan ekonomis yang
sama.
(23)
• Memiliki motivasi kuat untuk dapat berdikari sebagai kekuatan utama dari
kelompok.
• Kepentingan bersama yang merupakan cerminan dari kepentingan
individu/anggota adalah tujuan utama usaha bersama mereka.
2.1.2 Tujuan dan Prinsip Koperasi
Menurut undang-undang Koperasi No.25 Tahun 1992, Bab II pasal 3 dikatakan “ Tujuan koperasi adalah menuju kesejahteraan aggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
Dalam bab III, bagian kedua, Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 diuraikan bahwa :
1. Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut : • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
• Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota. • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. • Kemandirian
2. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut :
• Pendidikan perkoperasian • Kerja sama antara koperasi
(24)
Dalam penjelasan dari Pasal (5) UU No.25 Tahun 1992 tersebut, diuraikan bahwa prinsip koperasi adalah merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berkoperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut, koperasi mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berwatak sosial.
Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas serta jati diri koperasi. Dengan adanya prinsip tersebut, koperasi dapat dibedakan dari badan usaha lainnya, karena adanya :
a. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi.
Sikap kesukarelaan dalam anggota koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
b. Adanya prinsip demokrasi.
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelola koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan anggota. Para anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
c. Pembagian sisa hasil usaha berdasarkan atas prinsip keadilan dan asas kekeluargaan. Pembagian hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga
(25)
berdasarkan pertimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang dimiliki ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan. d. Koperasi bukan merupakan akumulasi modal.
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk pemanfaatan anggotanya, bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga yang berlaku dalam pasar.
e. Prinsip kemandirian dari koperasi.
Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung jawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri (Djumhana, 1994).
2.1.3 Jenis Koperasi di Indonesia
Dalam ketentuan pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 dinyatakan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Sedangkan dalam penjelasan pasal tersebut, mengenai jenis koperasi ini diuraikan seperti berikut :
(26)
2.1.3.1 Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi ialah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi (Hadhikusuma, 2002 ).
Tujuan koperasi konsumsi adalah agar anggota dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga layak. Untuk melayani anggota-anggotanya, maka koperasi konsumsi mengadakan usaha-usaha yaitu membeli barang-barang konsumsi keperluan sehari-hari dalam jumlah yang besar sesuai dengan kebutuhan anggota, menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggota dengan harga yang layak dan membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk keperluan anggota. Barang konsumsi yang disediakan koperasi adalah barang-barang yang dibutuhkan setiap hari seperti barang-barang pangan, barang-barang sandang dan barang-barang pembantu keperluan sehari-hari.
2.1.3.2 Koperasi Kredit (Koperasi Simpan Pinjam)
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraanya. Sesuai dengan undang-undang koperasi No.25 Tahun 1992 Bab IV, pasal 44 tentang lapangan usaha disebut bahwa koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan , koperasi lain atau anggotanya. Kegiatan koperasi simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah
(27)
satu atau satu-satunya kegiatan usaha koperasi. Pelaksanaan koperasi simpan pinjam diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dalam memberikan pelayanan-pelayanan, koperasi simpan pinjam berusaha supaya bunga ditetapkan serendah mungkin agar dirasakan ringan oleh para anggotanya.
Tujuan Koperasi Kredit:
• Membantu keperluan kredit kepada para anggotanya yang sangat
membutuhkan dengan syarat-syarat yang ringan
• Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga
membentuk modal sendiri
• Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari
pendapatan mereka
• Menembah pengetahuan tentang perkoperasian.
2.1.3.3 Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah Koperasi yang dibentuk oleh kelompok masyarakat yang bersama-sama dalam bidang penghasilan barang seperti hasil pertanian, hasil laut, hasil hutan dan lain-lain (Lubis, 2008)
2.1.3.4 Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang aktifitasnya bergerak dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi perencanaan dan konstuksi bangunan.
(28)
2.1.3.5 Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha merupakan koperasi yang jenis usahanya memiliki kegiatan lebih dari suatu macam, misalnya koperasi yang melakukan kegiatan produksi dan konsumen (Ninik, 1993).
Intinya kegiatan koperasi serba usaha ini memiliki aktifitas lebih dari suatu macam kegiatan dari keempat lapangan jenis usaha koperasi yang dikemukakan diatas.
2.1.3 Aspek Permodalan Koperasi
Sumber permodalan koperasi menurut UU No.25 Tahun 1992 menyatakan bahwa modal koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Yang dimaksud dengan modal sendiri adalah modal yang menanggung resiko atau disebut modal equity, ini dapat berasal dari :
a. Simpanan pokok ialah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk diserahkan kepada koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota koperasi tersebut dan besarnya sama untuk semua anggota. Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan pokok ini ikut menanggung kerugian.
b. Simpanan wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota untuk membayarkan kepada koperasi pada waktu tertentu, misalnya pada waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan sebagainya. Simpanan wajib ini tidak ikut menanggung kerugian.
(29)
c. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi jika diperlukan.
d. Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya orang tersebut. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum dia meninggal dunia.
2.2 Kredit
2.2.1 Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin kredit disebut “credera” yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkanya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. Oleh karena itu, untuk meyakinkan koperasi bahwa si anggota benar-benar dapat dipercaya, maka sebelum kredit diberikan, terlebih dahulu koperasi mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang anggota atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar koperasi yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman (Kasmir, 2003).
Kredit atau kepercayaan (believeness) adalah penyedia uang atau tagihan-tagihan berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara pemberi pinjaman
(30)
dengan pihak lain dimana jika pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu bersama dengan kadar bunga yang ditetapkan (Lubis, 2008).
Dalam kata kredit mengandung berbagai maksud, atau dengan kata lain dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga jika kita bicara kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang termasuk didalamnya.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
• Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan memberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh koperasi, dimana sebelumnya telah dilakukan penelitian penyelidikan tentang anggota baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap anggota pemohon kredit. • Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditanda tangani kedua belah pihak sebelum kredit dikucurkan.
(31)
• Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah di sepakati. Jangka waktu tersebut bisa jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
• Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan kreditur (pemberi kredit), baik resiko yang di sengaja oleh anggota, maupun oleh resiko yang tidak di sengaja. Misalnya, terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha anggota tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga anggota tidak mampu lagi melunasi kredit yang diperolehnya.
• Balas Jasa
Merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan administrasi kredit ini merupakan keuntungan koperasi.
(32)
2.2.2 Tujuan Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit ini tidak akan terlepas dari misi lembaga keuangan tersebut. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:
1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh kreditur sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang di bebankan kepada anggota. Di sisi lain anggota juga akan bertambah maju dalam usahanya.
2. Membantu usaha anggota
Tujuan lainnya yakni untuk membantu usaha anggota yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang di sebarkan akan semakin baik, karena dengan kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Keuntungan tersebut berupa, penerimaan pajak, membuka kesempatan kerja, meningkatkan jumlah barang dan jasa, menghemat devisa negara karena mengurangi impor dan bahkan meningkatkan devisa negara apabila kredit yang di berikan untuk keperluan ekspor.
2.2.3 Fungsi Kredit
Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas. Fungsi kredit yang secara luas tersebut antara lain:
(33)
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, maka uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang di berikan atau di salurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh koperasi akan dapat di gunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. Misalkan seorang petani yang hanya memiliki sebidang tanah tanpa mempunyai modal untuk mengolah sawah, baik itu untuk membeli bibit, pupuk dan pestisida, maka sawah tersebut tidak akan berguna. Jadi, dengan memperoleh kredit, maka petani tersebut akan memiliki modal untuk mengolah sawah tersebut dan dapat berproduksi.
4. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dapat menjadi alat stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang di berikan akan menambah jumlah barang yang di perlukan oleh masyarakat. Dan kredit tersebut juga dapat membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.
(34)
5. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat menigkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si anggota yang memang modalnya pas-pasan. Dengan memproleh kredit, anggota bergairah untuk memperbesar atau memperluas usahanya.
6. Untuk meningkatan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang di salurkan, maka akan semakin baik, terutama dalam hal pemerataan pendapatan. Jika kredit di berikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat memperoleh pendapatan seperti gaji bagi karyawan yang bekerja di pabrik dan membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi pabrik.
7. Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan rasa saling membutuhkan antara si penerima dan si pemberi kredit. Sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.
2.2.4 Jenis-Jenis kredit
Beragam jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis kredit juga menjadi beragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan anggota.
Dalam prakteknya kredit yang diberikan koperasi untuk masyarakat terdiri dari beberapa jenis,
(35)
Secara umum jenis-jenis kredit dapat di lihat dari berbagai segi antara lain: 1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi yang masa pemakainnya untuk suatu periode yang relatif lama. Contohnya, untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Misalnya, untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit a. Kredit produktif
Kredit yang di gunakan untuk peningkatan usaha atau produksi ataupun investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan akan menghasilkan bahan tambang atau industri lainnya.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang di hasilkan, karena memang untuk di gunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. Sebagai
(36)
contoh, kredit perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumsi lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya di harapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh, kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam, atau untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang masa pengembaliannya di atas 3 atau 5 tahun. Biasanya kedit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit kosumtif seperti kredit perumahan.
(37)
4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
5. Dilihat dari segi sektor usaha tediri dari:
a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang di biayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang.
b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar.
d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, timah dan minyak.
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
(38)
f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para profesional, seperti dosen, dokter, atau pengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian rumah.
2.2.5 Prinsip – Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum memberikan suatu fasilitas kredit, maka kreditur harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara, prosedur dan kriteria yang telah di tetapkan sebagai standar penilaian setiap kreditur.
Biasanya, kriteria penilaian yang harus di lakukan oleh koperasi untuk mendapatkan anggota yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P kredit.
Adapun analisis singkat 5C kredit adalah sebagai berikut: 1. Character
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang yang akan diberi kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si anggota baik yang bersifat pribadi seperti pola hidup, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial. Ini semua merupakan ukuran kemauan membayar.
2. Capacity
Untuk melihat anggota dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang di hubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
(39)
Begitu juga dalam kemampuannya dalam menjalankan usahanya, termasuk kekuatan yang ia miliki. Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang di salurkan.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi). Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon anggota baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dieksekusi secepat mungkin.
5. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai kondisi ekonomi sekarang dan kemungkinan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta di akibatkan dengan prospek usaha yang di biayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
(40)
1. Personality
Yaitu menilai anggota dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan anggota dalam menghadapi suatu masalah.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan anggota ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.
3. Purpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan anggota dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang di inginkan anggota. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam, apakah untuk modal kerja, konsumtif atau produktif dan lain sebagainya.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha anggota di masa yang akan datang apakah akan menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara anggota di masa yang akan datang mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.
(41)
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan anggota dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
2.2.6 Jaminan Kredit
Untuk melindungi uang yang dikucurkan lewat kredit dari resiko kerugian, maka pihak koperasi membuat pagar pengamanan. Dalam kondisi sebaik apa pun atau analisis sebaik mungkin, resiko kredit macat tidak dapat dihindari. Pagar pengamanan yang dibuat biasa berupa jaminan yang harus disediakan debitur. Tujuan jaminan adalah untuk melindungi kredit dari resiko kerugian, baik disengaja maupun tidak disengaja (Kasmir, 2003).
Adapun jaminan yang dapat di jadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut.
1. Dengan Jaminan a. Jaminan benda
Yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti : Tanah, kebun, sawah, Bangunan, rumah, pabrik, Kenderaan bermotor, Mesin-mesin/peralatan, Barang dagangan, Tanaman/kebun/sawah, dll.
(42)
b. Jaminan surat-surat berharga
Yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti: Sertifikat saham, Sertifikat obligasi, Sertifikat tanah, Sertifikat deposito, Rekening tabungan yang di bekukan, Rekening giro yang di bekukan, Wessel, Bukti Pemilikan Kenderaan Bermotor (BPKB), dll.
c. Jaminan orang
Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya. 2. Kredit Tanpa Jaminan
Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya kredit ini diberikan untuk perusahaan yang benar-benar bonafit dan profesional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macat sangat kecil. Kredit tanpa jaminan hanya mengandalkan kepada penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha yang memiliki loyalitas yang tinggi.
(43)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Penelitian
Penelitian merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segi teori maupun praktek. Penelitian ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun skripsi. Suatu penelitian harus ditunjang dengan peraturan-peraturan yang menjadi dasar penelitian tersebut, sehingga penelitian yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan ,mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam suatu yang ada. Menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada dirasa masih atau menjadi diragukan kebenarannya. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode penelitian suatu metode cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Metode adalah pedoman cara seorang ilmuan mempelajari dan memahami lingkungan-lingkungan yang dipahami, selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
3.2Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian da definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan
(44)
ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
3.3 Popoulasi dan Sampel
Yang menjadi populasi adalah anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Penarikan sampel dilakukan secara acak sederhana (simpel random sampling) dimana tiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang .
3.4Sumber dan Metode Pengambilan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan baik data kualitas maupun data kuantitas yang relevan terarah dan bertujuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan dari penulis, maka dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data skunder.
Data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara langsung dan menyebarkan kuisioner kepada anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Data skunder merupakan keterangan atau fakta yang diperoleh secara tidak langsung, tapi diperoleh melalui studi pustaka, literature, peraturan perundang-undangan, karya ilmiah dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
(45)
3.4.1Wawancara (interview)
Yaitu merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu dengan melakukan percakapan atau wawancara langsung antara peneliti dengan subyek penelitian untuk memperoleh berbagai keterangan atau jawaban yang dibenarkan dalam penelitian.
Adapun subyek penelitian yang dimaksudkan yaitu : Kepala Credit Union Sondang Nauli di Desa Kineppen Kecamatan Munte Kabupaten Karo yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.4.2Kuisioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis :1995).
3.5 Metode Pengolahan Data
Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputer SPSS 17.0, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika dibandingkan pencatatan ulang secara manual.
3.6 Model Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (independent) yakni pendapatan anggota, jumlah tanggungan anggota dan tingkat pendidikan anggota terhadap variabel terikat (dependen) yakni jumlah kredit yang diminta menggunakan model ekonometrika
(46)
dengan meregresikan variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS).
Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = f ( X1, X2, X3 ) ………(1)
Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan kedalam model persamaan linier berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut :
Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + π ………(2)
Dimana :
Y = Jumlah permintaan kredit
X1 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan)
X2 = Jumlah Tanggungan Anggota (diukur dalam jiwa)
X3 = Tingkat Pendidikan Anggota
= intercept / Konstanta
β1,β2,β3 = koefisien masing-masing variabel bebas
= kesalahan Pengganggu / Error Bentuk hipotesisnya sebagai berikut
< 0, Artinya jika X1 (Pendapatan anggota) meningkat maka Y (permintaan
kredit pada CU Sondang Nauli) akan menurun, ceteris paribus.
> 0, Artinya jika X2 (jumlah tanggungan anggota) meningkat maka Y
(permintaan kredit pada CU Sondang Nauli) akan meningkat, ceteris paribus
> 0, Artinya jika X3 (Tingkat Pendidikan anggota) meningkat maka Y
(permintaan kredit pada CU Sondang Nauli) akan menurunt, ceteris paribus
(47)
3.7 Uji penyimpangan Asumsi klasik
Gujarati (dalam Wahyu dan Paidi : 2007, 88) mengemukakan bahwa uji penyimpangan asumsi klasik dimaksudkan untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut dapat dikatakan baik dan efisien. Uji penyimpangan asumsi klasik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dan heterokendastisitas dalam hasil estimasi.
3.8Uji Kesesuaian
3.8.1Uji Kesesuaian Determinasi
Pengujian ini dilakukan untuk melihat kebaikan garis regresi yang dicocokan terhadap kumpulan data. Koefisien Determinasi (R²) merupakan ikhtisar yang menyatakan seberapa baik garis regresi sampel mencocokkan data secara verbal R² dengan mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang menjelaskan model regresi.
Dimana :
R : Koefisien determinasi Y : Variabel dependen Xi : Variabel Independen i : 1,2,…..dan seterusnya
Batasan adalah 0 <R² < 1, apabila R² sebesar 1 maka kecocokan sempurna. R²=1 berarti garis regresi cocok yaitu menjelaskan 100% variabel yaitu menjelaskan 100% variabel Y, dan sebaliknya apabila R² bernilai 0 maka berarti tidak ada hubungan antara variabel idependen dengan variabel dependen. Kecocokan model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasi mendekati 1.
(48)
3.8.2 Uji t-statistik (Uji parsial)
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut :
Ho : Ha :
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Ha : Ha diterima (t* >t-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
t* : t – hitung
bi : koefisien variabel ke i
b : nilai hipotesis nol
Sbi : simpangan baku dari variabel independen ke – i 3.8.3 Uji keseluruhan (Uji F-Statistik)
Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :
(49)
Ho : Ha :
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Ha : Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
F* : F-hitung
R² : koefisien determinasi k : jumlah variabel independen n : jumlah sampel
3.9Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memastikan apakah faktor pengganggu ( ) berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas digunakan Jarcue-Berra test adalah angka probabilitasnya > 0.05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya apabila angka probabilitasnya < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
(50)
3.10 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model untuk digunakan sudah benar atau tidak. Salah satu uji yang digunakan untuk menguji linieritas ada uji Ramsey (Ramsey Reset test). Ketentuannya adalah hitung > F-tabel maka model tersebut tidak linier, sedangkan apabila F-hitung < F-F-tabel maka model adalah linier.
3.11 Uji Multikolineritas
Multikolineritas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung serta standard error.
Adanya multikolineritas ditandai dengan: 1. standard error tidak terhingga.
2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada = 5%, = 10%, dan
α = 1%.
3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. 4. R² sangat tinggi.
3.9 Definisi Operasional
Defenisi operasional variabel merupakan batasan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Permintaan kredit adalah jumlah kredit atau pinjaman yang diminta oleh
anggota pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
(51)
2. Pendapatan anggota adalah semua jenis pendapatan atau penghasilan atau gaji rata-rata yang diperoleh respon.
3. Jumlah tanggungan adalah jumlah orang yang harus dibayar oleh anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo
4. Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir anggota, lamanya masa pendidikan SD = 6 tahun, SMP 9 tahun, SLTA = 12 tahun dan Perguruan Tinggi = 16 tahun.
(52)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Permintaan Kredit Pada Credit Union Sondang Nauli
Kecamatan Munte Kabupaten Karo
Credit Union Sondang Nauli adalah Koperasi Kredit/Credit Union yang berdiri tanggal 23 April 1983 di Kabanjahe, Kabupaten Karo yang berkantor pusat di Jalan Sukaraja Munte No. 40 Kabanjahe, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Awalnya, ikatan pemersatu Credit Union Sondang Nauli adalah para perantau Katolik yang datang ke Kabanjahe dan sekitarnya yang tergabung dalam Punguan Sondang Nauli, namun sejak ber-Badan Hukum (BH No. 145/BH/KDK 2.2/IX/2004) maka sejak Juni 2005, Credit Union Sondang Nauli terbuka untuk UMUM dan tidak membedakan suku, agama dan golongan/ras (SARA) Usia yang terbilang cukup dewasa ini patut disyukuri karena tetap dipercaya dan semakin eksis melayani dan memberdayakan masyarakat (society empowerment), khususnya di bidang ekonomi mikro terutama bagi masyarakat diwilayah Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo tahun 2011 adalah sebesar Rp. 19,76 Milyar meningkat dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 6,25 Milyar atau meningkat sebesar 216% dibanding tahun 2010. Jumlah peminjam selama tahun 2011 adalah sebanyak 2.611 orang naik 233% dibanding tahun 2010 jumlah peminjam 748 orang.
Berikut adalah perkembangan permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2005 s/d 2011:
(53)
Tabel 4.1
Perkembangan Permintaan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005 s/d 2011 (dalam ribuan rupiah)
Tahun
Permintaan Kredit
Peminjam (Orng)
Rata-rata (Rp)
2005 143.800 38 3.784
2006 270.800 34 7.964
2007 443.200 56 7.914
2008 946.200 75 12.616
2009 1.756.793 191 9.198
2010 6.254.500 748 7.978
2011 19.762.480 2.611 7.569
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Pertambahan anggota baru pada Credit Union Sondang Nauli tahun 2011 adalah sebanyak 1.776 jiwa orang, mengalami kenaikan sebesar 109,49% dibanding tahun 2010 sebanyak 836. Sedangkan anggota yang keluar berjumlah 76 orang karena meninggal dunia, pindah tugas atau tarik diri (Credit Union Sondang Nauli, 2012).
Berikut adalah perkembangan keanggotaan Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada tahun 2005 s/d 2011:
(54)
Tabel 4.2
Perkembangan Keanggotaan Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005 s/d 2011
Tahun Anggota Masuk (Orng)
Anggota Keluar(Orng)
Jumlah Anggota(Orng)
Pertumbuhan .Anggota (%)
2005 22 17 267 1,19
2006 30 21 276 3,37
2007 70 19 327 18,48
2008 129 12 444 35,78
2009 401 15 830 86,94
2010 830 33 1.622 96,75
2011 1.622 74 3.324 109,49
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Tabel 4.2 diatas memperlihatkan bahwa 5 tahun terakhir 2005 s/d 2011 persentase pertambahan anggota selalu meningkat. Pertumbuhan anggota ideal adalah sebesar 12%. Hal ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat masuk Credit Union Sondang Nauli.
Secara umum, kinerja keuangan Credit Union Sondang Nauli selama tahun 2011 menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dari indikator peningkatan aset (kekayaan) dan Pendapatan seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut perkembangan Kopdit Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo sejak 2005 s/d Desember 2011, seperti terlihat pada tabel berikut ini :
(55)
Tabel 4.3
Perkembangan Aset dan Pendapatan Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo 2005-2011
Tahun Aset Pendapatan Kenaikan
Aset (%)
Kenaikan Pendapatan (%)
2005 266.675 45.750 - -
2006 348.312 56.376 30,61 23,23
2007 592.403 104.846 70,08 85,98
2008 1.220.801 199.177 106,08 89,97
2009 2.624.829 359.107 115,01 80,30
2010 8.028.517 975.983 139,67 153,93
2011 21.424.906 4.716.331 192,45 240,09
Sumber : Buku Anggota Koperasi Kredit (Credit Union) Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan aset dan pendapatan Kopdit Sondang Nauli dari tahun ketahun selalu menunjukkan kenaikan . aset meningkat 192,45% dari Rp 8,02 Milyar tahun 2010 menjadi Rp. 21,42 Milyar pada tahun 2011. Pendapatan juga mengalami kenaikan yang sangat menggembirakan yakni sebesar 240,09% dari Rp.9875,98 juta pada tahun 2010 menjadi Rp. 4,7 Milyar pada tahun 2011. Pendapatan ini jauh melebihi target sebesar Rp. 3,7 Milyar. Sumber pendapatan utama dan terbesar berasal dari bunga piutang anggota.
Jika dibandingkan khusus tiga tahun buku terakhir (satu periode), pertumbuhan aset dan pendapatan meningkat secara signifikan masing-masing sebesar 1.245% dan 1.269% (dengan membandingkan perolehan tahun 2011 dengan perolehan tahun 2008) masing-masing adalah 358% dan 335%. Hal ini menunjukkan perkembangan dan kinerja Kopdit Credit Union Sondang Nauli dari
(56)
hari ke hari, dari periode ke periode semakin baik, membanggakan dan terpercaya anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal ini karena Credit Union Sondang Nauli memperhatikan dan menerapkan 3 Sehat Kopdit yakni : Sehat Organisasi, Sehat Administrasi, dan Sehat Usaha.
4.2 Analisis dan Hasil Pembahasan
4.2.1 Karateristik Umum Responden
Para responden Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo pada umumnya memiliki berbagai macam pekerjaan seperti guru, petani, pegawai swasta, wirausaha, pedagang dan lain-lain. Jumlah anggota Credit Union Sondang Nauli hingga bulan Desember 2011 yaitu berjumlah 3.324 orang.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi anggota meminta kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo, antara lain:
4.2.1.1Pendapatan Anggota
Pendapatan yang dimaksud oleh penulis disini adalah segala bentuk pendapatan atau penghasilan yang diperoleh oleh anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Pendapatan atau penghasilan sering juga disebut sebagai gaji. Gaji yang diterima oleh para anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo tidak hanya terdiri dari gaji tetap tetapi juga dari gaji tidak tetap.
Jumlah pendapatan yang diterima oleh anggota Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:
(57)
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Anggota 2005-2011
No Pendapatan (Rupiah/bulan)
Jumlah Anggota (Orang)
Persentase (%)
1 < Rp. 750.000,- 0 0
2 Rp. 750.000,- s.d Rp. 1.000.000,- 8 26,67
3 Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 2.000.000,- 14 46,6
4 > Rp. 2.000.000,- 8 26,67
Jumlah 30 100%
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian) 4.2.1.2Tanggungan Anggota
Jumlah tanggungan anggota terdiri dari anak, istri termasuk keluarga yang tinggal bersama anggota. Keluarga yang tinggal dengan anggota adalah temasuk orang tua kandung, mertua, maupun saudara yang tinggal dengan para anggota. Jumlah tanggungan anggota dapat di deskripsikan dalam bentuk tabel dibawah ini;
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Anggota
No Jumlah Tanggungan Anggota
Jumlah Anggota (Orang)
Persentase (%)
1 Tidak ada tanggungan 0 0
2 1 orang 0 0
3 2 orang 8 26,7
4 3 orang 8 26,7
5 > 3 orang 14 46,6
Jumlah 30 100%
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 kuisioner diperoleh data tidak ada tanggungan sebesar 0% dan yang mempunyai 1 orang tanggungan yaitu sebesar 0%. Sedangkan yang mempunyai tanggungan 2 orang
(58)
yaitu sebanyak 8 orang (26,7%), yang mempunyai tanggungan 3 orang sebanyak 8 orang (26,7%) dan yang mempunyai > 3 orang yaitu sebanyak 14 orang (46,6%)
4.2.1.3Pendidikan Anggota
Jenjang pendidikan terakhir anggota kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Adapun jenjang pendidikan terakhir anggota kredit Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo dimulai dari SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Anggota
No Tingkat Pendidikan Anggota Jumlah Anggota (Orang)
Persentase (%)
1 SD 1 3,4
2 SLTP 6 20
3 SLTA 19 63,3
4 Perguruan Tinggi 4 13,3
Jumlah 30 100%
Sumber :Kuisioner (Data Olahan Hasil Penelitian)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 kuisioner dapat diperoleh bahwa jenjang pendidikan terakhir anggota adalah SD yaitu 1 orang (3,4%), SLTP sebanyak 6 orang (20%), SLTA sebanyak 19 orang (63,3), dan Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang dengan persentase (13,3%)
4.3 Hasil dan Analisis
Analisis pembahasan ini dimaksud untuk mengetahui korelasi antara variabel terikat (Permintaan Kredit) dengan variabel bebasnya (Pendapatan, Tanggungan dan Pendidikan anggota). Untuk membuktikan kebenaran hipotesa yang di buat, penulis menganalisisnya dalam bentuk analisis matematik, sehingga
(59)
dapat diketahui bahwa Permintaan Kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo dipengaruhi oleh pendapatan anggota, tanggungan anggota dan pendidikan anggota.
4.4 Interprestasi Model
Model persamaan adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + µ ………(1)
Keterangan :
Y = Jumlah permintaan kredit
X1 = Tingkat pendapatan (diukur dalam rupiah per bulan)
X2 = Jumlah tanggungan anggota (diukur dalam jiwa)
X3 = Tingkat Pendidikan anggota
= Intercept / Konstanta
β1,β2,β3= koefisien masing-masing variabel bebas
= Term of error (kesalahan pengganggu)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh estimasi sebagai berikut:
(60)
Tabel 4.7 Hasil Regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
Stand
ardize
d
Coeffi
cients T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF B
Std.
Error
1 (Constant) 74153.552 538030.139 .138 .891
X1 .316 .110 .465 2.880 .008 .923 1.083
X2 -64601.128 68308.530 -.151 -.946 .353 .949 1.054
X3 54074.979 36436.266 .235 1.484 .150 .955 1.047
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dan telah diolah dengan menggunakan SPSS 17.0. maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut: Y = 74153,552+0,316 X1-64601,128X2 +54074,979X3 + µ
Dari hasil estimasi diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel independen (variabel bebas) yaitu pendapatan, tanggungan dan pendidikan anggota. Terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu permintaan kredit sebagai berikut:
1. Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,316. artinya setiap kenaikan pendapatan Rp. 1,- maka permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli
(61)
Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 0,316,- dengan
tingkat kepercayaan 99% atau α = 1%, ceteris paribus.
2. Jumlah tanggungan berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi jumlah tanggungan anggota yaitu -64601,128. Artinya setiap bertambahnya 1 jumlah tanggungan anggota maka permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo menurun sebesar Rp -64601,128X2,- ceteris paribus.
Pernyataan ini tidak sejalan dengan pernyataan dalam hipotesis. Setelah diuji secara empiris jumlah tanggungan anggota berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Jawaban ini bukanlah untuk semua data yang berkaitan dengan permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo melainkan jawaban ini merupakan jawaban yang diperoleh dari data primer yang diolah penulis sendiri dari pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah tanggungan anggota tidak menjamin bahwa akan meningkatnya permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Terlihat dari data bahwa seorang anggota yang memiliki sedikit tanggungan mampu memproleh permintaan kredit yang lebih tinggi dari anggota lain yang memiliki jumlah tanggungan yang lebih banyak.
(62)
3. Pendidikan anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pendidikan yaitu sebesar 54074,979, Artinya setiap kenaikan 1 tingkat pendidikan maka permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 54074,979,- dengan tingkat kepercayaan 99% atau pada
α = 1%, ceteris paribus. 4.5 Uji Kesesuaian
4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R-square)
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi (R-square)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .613a .375 .303 4.258362E5 2.223
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independen atau variabel bebas yang disertakan dalam model estimasi secara simultan atau secara bersama-sama dapat member penjelasan terhadap variabel dependen atau terikat. Dari hasil regresi diperoleh R-square = 0,375 atau 37,5 %, dan sisanya sebesar 62,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam model estimasi.
(63)
4.5.2 Uji T-statistik (Uji Parsial)
Uji T statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan secara parsial terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan, dalam uji ini digunakan criteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Ho : β = 0 Ho diterima (t-satatistik < t-tabel) artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap variabel dependen.
Ho : β = 0 Ho diterima (t-satatistik > t-tabel) artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau signifikan terhadap variabel dependen.
1. Pendapatan Anggota
Dari hasil analisis, t-hitung adalah 2,880
α = 1 %
df = n – k – 1 = 30 -3 -1 = 26
Maka T-tabel = 2,479
Dari hasil estimasi diatas, dapat diketahui bahwa nilai t-hitung > t-tabel (2,880 > 2,479). Dengan demikian Ha diterima, artinya pendapatan anggota (X1)
berpengaruh nyata (signifikan) terhadap permintaan kredit (Y) pada tingkat kepercayaan 99%.
(64)
F (t)
H0 ditolak H0 ditolak
Ho diterima
-2,479 0 2,479 2,880t
Gambar 4.1
Uji t-Statistik Tingkat Pendapatan Anggota (X1)
2. Jumlah Tanggungan Anggota
Dari hasil analisi, t-hitung adalah – 0,946
α = 1 %
df = n-k-1 = 30 - 3 – 1 = 26
Maka t-tabel = 2,479
Dari hasil estiamsi diatas, dapat diketahui bahwa nilai t-hitung < t-tabel (-0,946 < 2,479). Dengan demikian Ho diterima, artinya jumlah tanggungan anggota (X2)
tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap permintaan Kredit (Y) pada tingkat kepercayaan 99%.
(65)
Ho ditolak Ho ditolak
H0 diterima
-2,479 – 0,946 0 2,479
Gambar 4.2
Uji t-Statistik Jumlah Tanggungan Anggota (X2)
3. Tingkat Pendidikan Anggota
Dari hasil analisis, t-hitung adalah 1,484
α = 1%
df = n – k -1 = 30 -3 -1 = 26
Maka t-hitung = 2,479
Dari hasil estimasi diatas, dapat diketahui bahwa nilai t-hitung < t-tabel (1,484 < 2,479). Dengan demikian Ho diterima, artinya tingkat pendidikan anggota (X3)
tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap Permintaan Kredit (Y) pada tingkat kepercayaan 99%.
(66)
Ho ditolak Ho ditolak
H0 diterima
-2,479 0 1,484 2,479
Gambar 4.3
Uji t-Statistik Tingkat Pendidikan Anggota (X3)
4.6 Uji F-statistik (Uji Kesesuaian)
Uji F-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan variabel dependen. a. Hipotesis : Ho : b1 = b2 = 0 ………..Tidak signifikan
Ha : b1 ≠ b2≠ 0 ………Signifikan
b. V1 = k = 3
V2 = n-k-1 = 30-3-1 =26 α = 1%
F-tabel = 5,534 F-hitung = 13,5449
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa F-hitung > F-tabel (13,54493 > 5,534), dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan anggota (X1), jumlah
tanggungan (X2), dan tingkat pendidikan (X3) secara bersama-sama (keseluruhan)
mempengaruhi permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo (Y) pada tingkat 99%.
(67)
Ho diterima
Ha diterima
5,534 13,545
Gambar 4.4 Kurva Uji F-Statistik
4.7 Uji Normalitas
Tabel 4.9 Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Y ,255 30 ,000 ,900 30 ,008
a. Lilliefors Significance Correction
Jika signifikansi yang diperoleh >α , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, Jika signifikansi yang diperoleh <α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil di atas kita melihat taraf signifikan 0,08 > 0,05. Dengan kata lain data dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.
4.8 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah signifikan model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini dapat diketahui
(68)
bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris.
Tabel 4.10 Uji Linieritas
ANOVA Tabel
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig. Y *
X2
Between Groups
(Combined) 7.083E11 4 1.771E11 .600 .666 Linearity 4.471E11 1 4.471E11 1.514 .230 Deviation from
Linearity
2.612E11 3 8.707E10 .295 .829
Within Groups 7.677E12 26 2.953E11
Total 8.385E12 30
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 0,295 dengan signifikan 0,829.
Bila α< Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier, bila α ≥ Sig., maka
H1diterima, berarti regresi tidak linier.
Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa sig.(0,829) > α (0,05), dengan kata lain data dalam penelitian ini telah Linier.
4.9 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat korelasi independen di antara satu sama lain. Kemungkinan ada
(69)
banyak yang tidak signifikan. Standard error tidak terhingga, tidak ada satu pun t-statistik yang signifikan pada α = 1%, α = 5%, α = 10% terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori, R2 sangat tinggi.
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 X1 .945 1.058
X2 .966 1.035
X3 .959 1.043
a. Dependent Variable: Y
Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas Pendapatan (X1), Jumlah
Tanggungan (X2), dan Pendidikan (X3) terhadap Permintaan (Y) tidak terjadi
(70)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien Determinan (R-square) sebesar 0,375 atau 37,5 %, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (Pendapatan Anggota, Jumlah Tanggungan Anggota, dan Pendidikan Anggota) dapat menjelaskan variabel dependen (permintaan kredit) sebesar 37,5 %, sedangkan sisanya sebesar 62,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi,ceteris paribus.
2. Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukan oleh koefisien regresi pendapatan yaitu sebesar 0,316. Artinya setiap kenaikan pendapatan Rp. 1,- maka permintaan kredit permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 0,316,- dengan tingkat kepercayaan 99% atau α = 1%, ceteris paribus.
3. Jumlah tanggungan anggota berpengaruh negatif terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi jumlah tanggungan anggota yaitu sebesar
(71)
-64601,128. Artinya setiap bertambahnya 1 jumlah tanggungan maka permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo menurun sebesar Rp. -64601,128,- ceteris paribus.
4. Tingkat Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi tingkat pendidikan sebesar 54074,979. Artinya setiap kenaikan 1 tingkat pendidikan maka permintaan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo akan menurun sebesar Rp. 54074,979,- dengan tingkat kepercayaan 99% atau
pada α = 1%, ceteris paribus. 5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Diharapkan kepada masyarakat Kecamatan Munte Kabupaten Karo agar memanfaatkan pemberian kredit yang diberikan Credit Union Sondang Nauli secara lebih baik dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
1. Kepada anggota diharapkan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan koperasi, hal ini dapat dilakukan dengan meminjam kredit pada pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
2. Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo hendak meningkatkan pemberian kredit kepada anggotanya dengan menambah besar pinjaman yang dapat diambil dan memberikan pengertian kepada anggotanya
(72)
bahwa pengambilan kredit pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo bukan hanya meningkatkan kesejahteraan anggotanya tapi juga dapat meningkatkan modal pinjaman pada pada Credit Union Sondang Nauli Kecamatan Munte Kabupaten Karo.
(1)
I.
IDENTITAS RESPONDEN
5.1 KUISIONER
1.
Nama :
2.
Jenis Kelamin :
3.
Umur :
4.
Pekerjaan
:
5.
Jumlah Anggota Keluarga
:
II.
Permintaan Kredit
1.
Berapa jumlah permintaan kredit yang bapak/ibu pinjam pada Credit
Union Sondang Nauli?
………rupiah
III.
Jumlah Keluarga
1.
Berapa jumlah tanggungan saudara (termasuk orangtua, saudara dan
lain-lain yang ikut menjadi tanggungan saudara)?
………..orang
IV.
Pendapatan
1.
Berapa besarnya pendapatan sekeluarga Saudara setiap bulan?
a.
< Rp 750.000,-
b.
Rp 750.000,- s/d Rp 1.500.000,-
c.
> Rp 1.500.000,-
2.
Berapa besarnya rata-rata pengeluaran Saudara per bulan?
a.
< Rp 500.000,-
(2)
b.
Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,-
c.
Rp 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-
d.
> Rp. 2.000.000,-
V.
Pendidikan
1.
Jenjang pendidikan terahir yang bapak/ibu jalani :
a.
SD
b.
SLTP
c.
SLTA
(3)
Lampiran 5.2 Data Permintaan, Pendapatan, Tanggungan dan Tingkat
Pendidikan Pada Credit Union Sondang Nauli
Y
X1
X2
X3
1500000
2000000
5
12
1000000
1000000
3
12
1850000
2500000
2
16
1400000
3000000
2
9
1000000
1900000
3
12
500000
1000000
3
12
500000
1500000
6
12
2000000
800000
3
12
700000
2500000
2
16
800000
1500000
2
9
1000000
1500000
5
12
800000
1500000
2
12
2000000
4000000
2
12
900000
3000000
4
12
800000
2000000
5
12
800000
1000000
3
9
1000000
1850000
2
16
1300000
1500000
4
16
1000000
1000000
3
12
2500000
3000000
3
12
1500000
2000000
5
16
500000
1000000
4
9
500000
1500000
5
9
800000
1500000
3
12
1000000
1000000
4
12
1000000
1000000
2
12
700000
1000000
4
9
1000000
1800000
4
12
350000
2200000
4
9
1400000
2000000
2
12
Keterangan :
Y
: Permintaan Kredit
X1
: Pendapatan Anggota
X2
: Jumlah Tanggungan Anggota
X3
: Tingkat Pendidikan Anggota
(4)
Lampiran 5.3 Hasil Regresi Linear
Coefficients(a)
Mod
el Unstandardized Coefficients
Standa rdized Coeffici
ents t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolera
nce VIF B
Std. Error
1 (Constant) 74153.552 538030.139 .138 .891
X1 .316 .110 .465 2.880 .008 .923 1.083
X2 -64601.128 68308.530 -.151 -.946 .353 .949 1.054
X3 54074.979 36436.266 .235 1.484 .150 .955 1.047
a Dependent Variable: Y
Lampiran 5.4 Hasil Koefisien Determinan (R-Square)
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .564 .610 .303 425836.189007 2.223
a Predictors: (Constant), Pendidikan, Tanggungan, Pendapatan b Dependent Variable: Permintaan
Lampiran 5.5 Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Y .247 30 ,813834 .900 30 .008
(5)
Lampiran 5.6 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Y * X1 Bet wee n Gro ups (Combined )
3159250000000.001 9 351027777777.778 1.600 .182
Linearity 2231154298122.367 1 2231154298122.367 10.168 .005
Deviation
from Linearity
928095701877.633 8 116011962734.704 .529 .821
Within Groups 4388750000000.000 20 219437500000.000
Total 7548000000000.000 29
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Y * X2
Between Groups
(Combined
) 1086714285714.286 4 271678571428.572 1.051 .401
Linearity 578931651749.390 1 578931651749.390 2.240 .147
Deviation
from Linearity
507782633964.896 3 169260877988.299 .655 .587
Within Groups 6461285714285.710 25 258451428571.429
Total 7548000000000.000 29
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Y * X3
Between Groups
(Combined)
1165714285714.286 2 582857142857.143 2.466 .104
Linearity 896309629284.218 1 896309629284.218 3.792 .062
Deviation
from Linearity
269404656430.068 1 269404656430.068 1.140 .295
Within Groups 6382285714285.710 27 236380952380.952
(6)
Lampiran 5.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 .923 1.083
X2 .949 1.054
X3 .955 1.047