Alur Penelitian METODE PENELITIAN

76 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Uji-F Uji-f digunakan untuk mengetahui pengaruh atau kontribusi variabel independent secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Jika nilai F- hitung ≤ F-tabel maka Ho diterima, namun jika nilai Ft-hitung F-tabel maka Ho ditolak. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai F yaitu sebagai berikut Sugiyono, 2008:286:     2 2 1 1 R m m N R F    

G. Alur Penelitian

Penelitian ini dimulai masalah yang timbul dari hasil studi lapangan dan kepustakaan yang kemudian dilakukan penentuan lokasi dan subjek yang akan diteliti. Dalam lingkungan tempat penelitian, dikumpulkan data yang dibutuhkan namun sebelumnya dibuat isntrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya yang akan digunakan sebagai salah satu alat pengumpulan data. Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut, kemudian disusun dalam sebuah laporan hasil penelitian, dan mengambil kesimpulan. Berikut digambarkan dengan bagan mengenai alur penelitian yang dilakukan: 77 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bagan 3.2. Alur Kegiatan Penelitian Persiapan Penelitian Studi Lapangan Studi Kepustakaan Masalah Penyusunan Instrumen Uji Coba Butir Soal Hasil Revisi Butir Soal Penentuan Lokasi dan Subjek Penelitian Analisis Data Penyusunan Laporan Kesimpulan Pengumpulan Data 117 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkugan masyarakat, sama-sama memiliki peranan penting dan tanggunga jawab terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik. Lingkungan sosial peserta didik yang menerapkan sikap cinta terhadap tanah air dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari maupun tidak, dapat membentuk peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kecintaan terhadap bangsanya. Adapun kesimpulan secara khusus yang berkenaan dengan rumusan masalah dan hipotesis penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: Pertama, lingkungan keluarga dapat memberikan kontribusi berarti terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa keluarga yang peduli dan dapat menerapkan sikap kongkrit cinta terhadap tanah air dalam kegiatan sehari-hari mulai dari hal sederhana seperti membiasakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di rumah sampai dengan memperkenalkan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, dapat membentuk peserta didik menjadi pribadi yang tidak hanya mengaku mencintai negaranya dengan kata-kata, melainkan mau mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh para pejuang dengan menunjukkan prestasi yang dapat meningkatkan nama baik negara dimata dunia.