Hipotesis Penelitian Kerangka Pemikiran

13 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang diambil oleh peneliti mengenai rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana dugaan tersebut diambil berdasarkan teori-teori yang ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sugiyono 2007:96 bahwa “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Hipotesis dikatakan sebagai dugaan atau jawaban sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori yang relevan saja, namun belum dibuktikan oleh fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data sehingga jawaban-jawaban tersebut belum menjadi jawaban yang empiris. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas penulis mengajukan beberapa hipotesis yang sesuai dengan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut: 1 Lingkungan keluarga sebagai sumber pembelajaran sejarah dapat memberikan kontribusi berarti terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik SMA di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. 2 Lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran sejarah dapat memberikan kontribusi berarti terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik SMA di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. 3 Lingkungan masyarakat sebagai sumber pembelajaran sejarah dapat memberikan kontribusi berarti terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik SMA di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. 14 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4 Lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, secara bersama-sama memberikan kontribusi berarti terhadap sikap nasionalisme peserta didik SMA di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

F. Kerangka Pemikiran

Sikap nasionalisme peserta didik seperti yang dipaparkan sebelumnya di mana bentuknya bukan lagi bersatu untuk berjuang melawan penjajah seperti yang dilakukan oleh para pejuang terdahulu, namun berjuang melawan penjajah di era millenium ketiga ini perlu dilakukan dengan cara menanamkan sikap-sikap seperti kejujuran, disiplin, toleran, peduli dan menghargai orang lain, tidak mudah putus asa bermental positif, bertanggung jawab, percaya diri, produktif, kreatif, cerdas, mandiri, menjaga dan memelihara lingkungan, memperhatikan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat serta menjadikan agama sebagai landasan dalam berpikir serta filter dalam melakukan segala sesuatu. Sikap yang disebutkan di atas, akan lebih mudah diterima dan diterapkan oleh peserta didik jika mereka melihat contoh kongkrit dari orang-orang yang berada di sekitar mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Baron dan Donn Byrne 2003:123 bahwa “salah satu sumber penting yang jelas-jelas membentuk sikap kita adalah mengadopsi sikap tersebut dari orang lain melalui proses pembelajaran sosial”. Dengan kata lain, sikap dan pandangan kita terhadap sesuatu terbentuk ketika kita berinteraksi dengan orang lain, sehingga keadaan, sifat dan sikap lingkungan sosial tempat peserta didik berada sangat berpengaruh 15 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu terhadap pembentukan sikap nasionalisme peserta didik karena lingkungan sosial merupakan tempat peserta didik berinteraksi dalam kehidupan sehari-harinya. Williams, Harkins, dan Karau 2003 dalam Taylor, Letitia A. P, dan David O. S 2009:365 menjelaskan bahwa “kehadiran orang lain terkadang memperkuat da n terkadang menghambat kinerja atau prestasi individu”. Jika dikaitkan dengan sikap nasionalisme peserta didik, maka pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa sikap dan perilaku orang-orang yang berada di lingkungan sosial peserta didik yang memperlihatkan rasa cinta terhadap tanah air yang tinggi maka akan memberikan pengaruh yang positif terhadap sikap nasionalisme peserta didik, begitupun sebaliknya. Berikut kerangka pemikiran yang digambarkan melalui bagan, dimana pemetaannya dilandasi oleh asumsi yang terbentuk dari teori-teori terkait: 16 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu LINGKUNGAN KELUARGA  Penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari bergaul, berpakaian  Pola asuh atau cara didik orang tua  Pola hidup anggota keluarga  Penanaman nilai-nilaiadab tata krama etika dalam berinteraksi dengan orang tua, teman sebaya, dan anggota masyarakat lainnya  Hubungan orang tua dengan anak  Hubungan anak dengan anggota keluarga lainnya LINGKUNGAN SEKOLAH  Metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar  Penampilan guru dalam mengajar  Sikap guru terhadap peserta didik  Sikap peserta didik terhadap guru etika  Gaya hidup teman-teman sekolah  Hubungan pesertadidik dengan pesertadidik lainnya  Penanaman nilai-nilai kedisiplinan dan motivasi LINGKUNGAN MASYARAKAT  Nilai-nilai keagamaan yang tertanam dalam masyarakat  Norma yang berlaku dalam masyarakat  Sikap dan gaya hidup anggota masyarakat  Hubungan peserta didik dengan anggota masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial L I N G K U N G A N S O S I A L SIKAP NASIONALISME  Menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan  Memperhatikan dan menghargai normanilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat  Menghargai orang lain termasuk para pahlawan  Jujur  Cerdas  Bertanggung jwab  Mandiri  Percaya diri  Produktif  Kreatif  Bermental positif  Peduli terhadap orang lain  Memiliki motivasi yang tinggi dalam menuntut ilmu  Peduli atau ramah terhadap lingkungan  Memiliki disiplindan komitmen yang tinggi terhadap kewajiban  Menciptakan hubungan sosial yang serasi  Mampu mengembangkan aspirasi dan menampilkan diri Diadopsi dari Baron dan Donn Byrne 2005; Darmawan dan Momon Sudarma 2011; Maryani 2010; dan Wiriaatmadja 2011 Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran 46 Rinda Wati, 2012 Kontribusi Lingkungan Sosial Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Terhadap Pembentukan Sikap Nasionalisme Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kuantitatif dengan desain survey. Singarimbun dan Sofian Effendi 1995:3 menjelaskan bahwa “penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”. Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian survey ini yaitu untuk memperoleh gambaran umum sebuah populasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Fraenkel dan Norman 2007:398 bahwa “the major purpose of surveys is to describe the characteristics of a population ”, tujuan umum survey yaitu untuk menggambarkan karakteristik sebuah populasi. Dalam hal ini, yang ingin diketahui oleh peneliti yaitu tentang bagaimana lingkungan sosial dapat memberikan kontribusi kepada peserta didik mengenai pembentukan sikap nasionalisme mereka. Selain itu, survey dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan keuntungan sebagaimana yang dikatakan oleh Fawler 1988; Babbie 1990; Sudman dan Bradburn 1986; Fink dan Kosecoff 1985 dalam Creswell 2002:113 mengenai beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan desain survei, yaitu bahwa “keuntungan desain survei diantaranya penghematan desain, cepatnya perubahan dalam pengumpulan data, serta mampu untuk mengidentifikasi sifat- sifat suatu populasi dari sekelompok kecil individu”,