Kania Nurul Falah, 2013 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
RJK
TC
=
2
k JK
TC
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error RJK
E
dengan rumus: RJK
E
=
k n
JK
12. Mencari nilai F
hitung
dengan rumus: F
hitung
=
RJK RJK
TC
13. Mencari nilai F
tabel
pada taraf signifikansi 95 atau
= 5 menggunakan rumus:
F
tabel
= F
1- α dk TC, dk
dimana db TC = k-2 dan db E = n-k 14. Membandingkan nilai uji F
hitung
dengan nilai F
tabel
kemudian membuat kesimpulan.
15. Menentukan kriteria pengukuran Jika F
hitung
F
tabel
artinya data berpola linier Jika F
hitung
≥ F
tabel
artinya data berpola tidak linier
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin 2011:78,
“Hipotesis merupakan pernyataan jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian
untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametik
analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel.
Kania Nurul Falah, 2013 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah- langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis Statistik
H : β= 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi
jabatan terhadap disiplin kerja pegawai. H
1
: β≠ 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji
F, yaitu: Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Mencari jumlah kuadrat regresi JK
Reg[a]
dengan rumus:
n Y
JK
a g
2 Re
2. Mencari jumlah
kuadrat regresi
JKReg[b│a]
dengan rumus:
∑ ∑ ∑
3. Mencari jumlah kuadrat residu JK
Res
dengan rumus:
Re |
Re 2
Re a
g a
b g
s
JK JK
Yi JK
4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJK
Reg[a]
dengan rumus : RJK
Reg[a]
= JK
Reg[a]
5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi RJK
Reg[b│a]
dengan rumus: RJK
Reg[b│a]
= JK
Reg[b│a]
6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
Res
dengan rumus:
7. Menguji Signifikansi dengan rumus:
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk
db
reg
= 1 dan db
res
= n-2
Kania Nurul Falah, 2013 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F
tabel
= F
1-a
db
regba
db
res
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji FF
tabel
, maka tolak H yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara penilaian kinerja terhadap motivasi kerja.
5. Membuat
kesimpulan. Somantri
dan Muhidin,
2006:246
75
Kania Nurul Falah, 2013 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPRD Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
98
Kania Nurul Falah, 2013 Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah DPRD Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum promosi jabatan yang dilaksanakan di Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria efektif.
Adapun skor tertinggi berada pada indikator prestasi kerja,artinya kualitas dan kuantitas para pegawai sesuai dengan target jumlah pekerjaan yang
ditetapkan dan sudah efektif. Sedangkan untuk skor terendah berada pada indikator keadilan
artinya sistem keadilan dalam proses penilaian yang untuk
menetapkan promosi jabatan belum cukup efektif. 2.
Gambaran secara umum tingkat disiplin kerja pegawai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi selama ini ada pada tingkat sedang. Hal ini
terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria sedang. Adapun skor tertinggi berada pada indikator ketaatan pada standar kerja,
artinya dalam bekerja pegawai sudah sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan kepadanya, sedangkan untuk skor terendah berada pada tingkat
kewaspadaan dalam bekerja artinya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan belum cukup tinggi.