PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI.
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Kania Nurul Falah 0906487
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI
Oleh Kania Nurul Falah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Kania Nurul Falah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA
PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. NIP.195704151985031005
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. NIP. 196101061987032002
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001
(4)
i
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH (DPRD) KOTA CIMAHI Oleh:
Kania Nurul Falah 0906487
Skripsi ini dibimbing oleh :
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. dan Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kurang optimalnya disiplin kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi. Untuk pemecahan masalah ini memerlukan data yang digali dari pegawai dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah promosi jabatan dan disiplin kerja pegawai. Indikator yang digunakan untuk variabel promosi jabatan adalah indikator prestasi kerja, kecakapan, senioritas, keadilan, kompetensi dan tanggung jawab. Sedangkan indikator untuk variabel disiplin kerja pegawai adalah kehadiran, ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi dan bekerja dengan etis.
Penelitian ini menggunakan metode survey penjelasan, teknik pengumpulan datanya dengan cara penyebaran angket. Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Jumlah anggota populasi berjumlah 52 orang pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi.
Kesimpulan hasil penelitian menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi.
(5)
ii
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
INFLUENCE OF OCCUPATION PROMOTION TO DISCIPLINE WORK OFFICER IN SECRETARIAT PARLIAMENT AREA ( DPRD) TOWN of CIMAHI
By:
Kania Nurul Falah 0906487
This Script is guided by:
Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. and Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. The examined issue in this study was the low optimal of discipline work officer in Secretariat Parliament Area Town of Cimahi.. The aim of this study was to investigate the influence of occupation promotion to discipline work officer in Secretariat Parliament Area Town of Cimahi.For this trouble-shooting need data dug from officer by using enquette as a means of compiler of data. As for becoming responder in this research is officer in Secretariat Parliament Area Town of Cimahi.
The variables which were examined in this study in the occupation promotion and discipline work officer. The indicators in occupation promotion were labour capacity indicator, efficiency, seniority, justice, responsibility and interest. While the indicators in discipline work officer were the attendance, adherence at regulation of activity, adherence at activity standard, mount high care and work ethically.
Explanatory survey was applied in this study by using questionnaire distribution as the data collection. The instrument used was Likert scale models. The data analysis technique used is a simple regression analysis. Members of a population were 52 officer people in Secretariat Parliament Area Town of Cimahi.
Conclusion of result research that occupation promotion have an effect on positive to discipline work officer in Secretariat Parliament Area Town of Cimahi.
(6)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Kegunaan Teoretik ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORETIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Operasional Variabel Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Operasional Variabel Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.5 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.9.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.9.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN... ..103
(8)
1 Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi pemerintah saat ini adalah berkaitan dengan disiplin kerja pegawai. Pada umumnya suatu intansi pemerintah dipengaruhi oleh faktor lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Lingkungan internal yaitu lingkungan yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, seperti Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berasal dari luar organisasi.
Kelangsungan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang ada baik kualitas maupun kuantitasnya. Mengingat manusia (pegawai) sebagai sumber daya utama dalam suatu organisasi, maka perlu dikembangakan suatu moral pekerja yang layak terhadap pekerjaannya tersebut. Untuk mewujudkan sikap dan tindakan manusia seperti apa yang diharapkan tidaklah mudah. Sebab hal ini berkaitan dengan disiplin para pekerja itu sendiri.
Dengan semakin banyaknya masalah yang dihadapi oleh organisasi pemerintahan, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam meningkatkan kualitas pegawai. Berbagai cara ditempuh untuk meningkatkan kualitas pegawai agar efektivitas dan efisiensi kerja dapat tercapai, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan rasa
(9)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tanggung jawab pegawai dalam memberikan pelayanan hukum adalah dengan adanya program pengembangan karir pegawai. Adapun kebijakan pengembangan
(10)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karir yang dilakukan yaitu dengan melakukan program pendidikan dan pelatihan, mutasi, dan promosi jabatan.
Pegawai memerlukan petunjuk kerja dari perusahaan agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan, dan harus didukung dengan peraturan kerja perusahaan sehingga menciptakan disiplin kerja.
Disiplin kerja pada hakekatnya adalah menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah dibebankan, dimana pembentukannya tidak timbul dengan sendirinya, melainkan harus dibentuk melalui pendidikan formal maupun non formal, serta motivasi yang ada pada setiap pegawai harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian semakin tingginya disiplin kerja setiap pegawai yang didukung oleh keahlian, upah, atau gaji yang layak, maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari instansi itu sendiri.
Pentingnya permasalahan disiplin kerja ini untuk dikaji ialah agar dapat dianalisis secara lebih mendalam sehingga pegawai akan memperbaiki kedisiplinan yang lebih baik serta mendorong untuk mendapat penghargaan dan status ke jejang yang lebih tinggi. Disiplin yang tinggi merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam menunjang keberhasilan dalam bidang pekerjaannya, disamping harus memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan yang tinggi di bidangnya dan kemampuan yang memadai. Hal ini berarti pula bahwa setiap pegawai harus menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya, diikuti dengan semangat dan moral kerja yang tinggi.
(11)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai yang bersangkutan maupun bagi organisasi karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab sesorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Bedjo Siswanto (2002 : 291) disiplin kerja adalah :
Suatu sikap menghormati, patuh dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikannya kepadanya.
Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu, disiplin dalam mentaati peraturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan, dan disiplin dalam mekaisme kerja. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka keinginan kita untuk lebih maju dan mendapat kenaikan jabatan (promosi jabatan) juga akan tecapai. Yang menjadi penggerak pada intansi pemerintah yaitu pegawai negeri sipil (PNS). Pegawai negeri sipil (PNS) yang selama ini dipersepsi oleh masyarakat sebagai aparat pemerintah mempunyai tingkat disiplin yang rendah. Kenyataan menunjukkan bahwa masih ada Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin pada saat jam kerja.
Berkaitan dengan pernyataan di atas, peneliti melakukan pengamatan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi yang merupakan instansi pemerintah memiliki jumlah pegawai 52 orang.
Berdasarkan wawancara dengan pegawai di Sekretaris DPRD, fenomena yang menunjukkan masih rendahnya disiplin kerja pegawai yaitu:
(12)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Tingkat kehadiran yang belum optimal,
Salah satu indikasi yang menunjukan bahwa disiplin kerja pegawai di kantor DPRD kota Cimahi belum tercipta secara optimal dapat dilihat
dari tingkat kehadiran pegawai yang tidak stabil. Berikut adalah laporan data kehadiran masuk kerja pegawai di Kantor DPRD kota Cimahi pada tahun 2012.
Tabel 1.1
Persentase Data Absensi Pegawai di Kantor DPRD Kota CimahiTahun 2012
Sumber:unit organisasi Sekretariat DPRD kota Cimahi
96%
86% 88% 92%
94% 96% 89%
4%
14% 12%
8% 6% 4%
11% 0%
20% 40% 60% 80% 100% 120%
Persentase Data Absensi
Rata- rata kehadiran
Rata- rata ketidakhadiran
No. Bulan Wajib hadir
Rata- rata kehadiran
Rata- rata ketidakhadiran
1. Januari 21 hari 96% 4%
2. Februari 21 hari 86% 14%
3. Maret 21 hari 88% 12%
4. April 21 hari 92% 8%
5. Mei 21 hari 74% 6%
6. Juni 21 hari 96% 4%
(13)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1
Persentase daftar hadir pegawai di DPRD kota Cimahi Sumber:unit organisasi Sekretariat DPRD kota Cimahi
Dari gambar 1.1 dapat diketahui bahwa absensi pegawai di DPRD kota Cimahi pada tahun 2012 setiap bulan persentase kehadiran serta keidakhadiran tidak stabil. Dapat terlihat setiap bulan kehadiran dan ketidakhadiran di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi mengalami naik turun. Terlihat pada bulan Februari ketidakhadiran cukup meningkat dari bulan sebelumnya mencapai 14%. Pada bulan Maret ketidakhadiran sedikit megalami penurunan sebesar 12%. Bulan-bulan selanjutnya ketidakhadiran mengalami penurunan meskipun tidak terlalu besar. Kemudian pada bulan Juli ketidakhadiran meningkat kembali menjadi 11%. Penyebab dari masalah tersebut adalah kemangkrian pegawai, datang terlambat dan pulang lebih cepat. Dari pernyataan tersebut hal ini menunjukkan masih banyak para pegawai yang melakukan tindakan tidak disiplin. Hal tersebut dapat menyebabkan pekerjaan sedikit terganggu. Jika hal tersebut terus terjadi, akan berdampak ketidaktercapaian hasil kerja sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai agar tujuan instansi tercapai sesuai dengan rencana. Karena sebagai pegawai yang bekerja di instansi pemerintah pegawai harus selalu menerapkan sikap dan perilaku yang baik dalam bekerja, terutama disiplin kerja. Melihat dan menimbang masalah yang tercantum di atas sangat di harapkan adanya perubahan yang semakin
(14)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
baik. Dengan demikian, Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi perlu menegakkan aturan kerja perusahaan serta harus disosialisasikan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawainya. 2. Masih banyak pegawai yang datang terlambat, pegawai yang pulang
sebelum jam kerja selesai, serta kurangnya pemahaman mereka mengenai pentingnya disiplin.
Pemahaman yang kurang terhadap peraturan kerja serta kurang tegasnya hukuman yang diberikan akan membuat pegawai sering melanggar aturan seperti. Pelanggaran peraturan kerja dapat terjadi di mana saja.
Berikut daftar Personal Track Record pegawai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi sebagai berikut:
Tabel 1.2
Personal Track Record PadaTahun 2011- 2012
No. Jenis Pelanggaran
Persentase Pelanggaran Per Tahun
2011 2012
1 Terlambat masuk kerja 3.34 % 3.27 %
2 Pulang sebelum jam kerja
selesai 2.51 % 1.58%
3 Tidak menuruti aturan
perusahaan 2.24 % 2.86 %
Total Pelanggaran Per 2011-2012
8,09% 7.71%
Sumber:unit organisasi Sekretariat DPRD kota Cimahi
Dari data tabel di atas, bisa terlihat bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai pada tahun 2011 dan 2012 cukup mengalami kenaikan dibeberapa point. Untuk mengatasi bentuk pelanggaran disiplin kerja yang terjadi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi, pimpinan memberikan sanksi hukuman setiap pelanggaran yang terjadi. Semua pegawai yang melakukan
(15)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pelanggaran diberikan sanksi hukuman yang setimpal atau sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya. Tetapi dalam hal ini, pegawai tetap saja melakukan kesalahan atau pelanggaran disiplin kerja yang telah dipatuhi sebelum pegawai diterima bekerja.
Tindakan (sanksi hukuman bagi pelanggaran peraturan kerja) yang diberikan oleh pimpinan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi dalam mendisiplinkan pegawainya, dapat dilihat dari tabel 1.3 sebagai berikut:
Tabel 1.3
Data Pelanggaran Pegawai di Kantor DPRD Kota Cimahi Tahun 2012
SANKSI PELANGGARAN
TAHUN
2011 2012
1. Sanksi ringan, terdiri atas : a. Tegoran lisan,
b. Tegoran tertulis,
2. Sanksi sedang, terdiri atas : a. Penundaaan kenaikan gaji b. Penurunan gaji
c. Penundaan promosi jabatan 3. Sanksi berat, terdiri atas :
a. Penurunan pangkat (demosi) b. Pemberhentian
6 kali 4 kali
- 1 kali 1 kali 1 kali
-
5 kali 3 kali
- 1 kali 3 kali
- -
Jumlah Pelanggaran 13 kali 12 kali
Sumber:unit organisasi Sekretariat DPRD kota Cimahi
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui bahwa pegawai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi memberikan sanksi hukuman pelanggaran disiplin kerja kepada para pegawai yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Dengan adanya pelanggaran yang di lakukan oleh para pegawai
(16)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tersebut dapat mempengaruhi produktifitas instansi. Jika dilihat dari tabel di atas diindikasikan adanya masalah disiplin yang perlu dicarikan solusinya. Permasalahan tersebut adalah mengapa jumlah pelanggaran yang dilakukan pegawai semakin bertambah. Sedangkan perusahaan yang mempunyai pegawai yang tidak disiplin akan sulit sekali melaksanakan program-program untuk meningkatkan produktivitas dan akan mustahil untuk dapat merealisasikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas pegawai membutuhkan motivasi atau pendorong untuk meningkatkan disiplin kerja mereka. Salah satu pendorong seseorang bekerja dengan disiplin pada suatu organisasi, intansi pemerintahan atau suatu perusahaan adalah adanya kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada umumnya adalah untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dimiliki sebelumnya. Kesempatan untuk maju dalam organisasi atau instansi dengan memberikan promosi jabatan (kenaikan pangkat).
Pegawai sebagai penggerak dalam sebuah organisasi perlu diupayakan untuk berprestasi, produktif, dan berkualitas mental yang baik. Untuk hal tersebut maka promosi jabatan sebagai salah satu hak dan tujuan mereka dalam bekerja perlu dilaksanakan secara baik, jelas, jujur dan sesuai dengan prosedur sehingga dapat berpengaruh dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.
Untuk itu diperlukan sasaran penilaian kinerja sebagai tolak ukur untuk mempermudah pimpinan dalam menentukan pegawai yang akan mendapat promosi jabatan. Di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pegawai yang ingin
(17)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mendapat promosi jabatan diantaranya: kesetiaan, prestasi kerja, disiplin, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, serta inisiatif. Berikut penilaian kinerja di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota cimahi pada tahun 2012.
Tabel 1.4
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Di Kantor DPRD Kota Cimahi
DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL
UNSUR YANG DINILAI
TAHUN 2012 NILAI
ANGKA SEBUTAN
a.Kesetiaan 85 Baik
b.Prestasi kerja 75,2 Baik
c.Disiplin kerja 73 Cukup Baik
d.Tanggung jawab 80,3 Baik
e.Ketaatan 73 Cukup Baik
(18)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
g.Kerjasama 76 Baik
h.Prakarsa 77,5 Baik
Sumber:unit organisasi Sekretariat DPRD kota Cimahi
Dari tabel di atas menunjukan bahwa data tersebut dapat mempengaruhi penetapan apakah pegawai dapat dipromosikan atau tidak. Dengan adanya penilaian tersebut para pegawai termotivasi untuk lebih baik dalam mengerjakan pekerjaannya. Promosi jabatan yang baik harus berdasarkan objektivitas dan keadilan. Sehingga perlu adanya kajian agar diketahui bagaimana sistem promosi yang ada, mengingat bahwa promosi merupakan salah satu bentuk pengembangan dimana pegawai dapat termotivasi untuk memajukan kompetensi terutama dalam disiplin kerja yang dimiliki.
Dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul “ PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CIMAHI.”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pada umumnya setiap perusahaan menginginkan setiap pegawainya mempunyai disiplin kerja yang tinggi, sehingga dengan demikian tujuan perusahaan akan tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Upaya untuk meningkatkan disiplin kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : susunan kerja yang menyenangkan, pemberian balas jasa lebih besar, serta pemberian promosi jabatan. Dalam hal ini penulis membatasi
(19)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
masalah, hanya pada peningkatan disiplin kerja yang disebabkan oleh promosi jabatan.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian diatas, maka akan diteliti masalah promosi jabatan dan dsiplin kerja pegawai. Dengan demikian dapat didefinisikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efektivitas promosi jabatan di Kantor Sekretariat DPRD Kota Cimahi?
2. Bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kota Cimahi?
3. Adakah pengaruh positif dari efektivitas promosi jabatan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kota Cimahi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penulis mengadakan penelitian ini dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dengan masalah yang diidentifikasikan, kemudian dianalisis dan di tarik kesimpulan.
Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran efektivitas promosi jabatan di Kantor
Sekretariat DPRD Kota Cimahi.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kota Cimahi.
(20)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif dari efektivitas promosi jabatan terhadap tingkat disiplin kerja pegawai di Kantor Sekretariat DPRD Kota Cimahi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretik
Dalam kegunaan teoretik ini diharapkan berguna bagi : 1. Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman khusunya mengenai pengaruh Promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai serta sebagai bahan pembanding antar teori yang didapat dalam bangku kuliah dengan pelaksanaan dilapangan.
2. Pembaca Umum
Hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat menjadi tambahan informasi serta gambaran bagi penulis lain yang berkaitan dengan pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis ini diharapkan berguna bagi : 1. Perusahaan atau instansi
Diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan dalam melaksanakan promosi jabatan sehingga dapat meningkatkan semangat dan disiplin kerja pegawai. Selain itu dapat membantu
(21)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perusahaan meningkatkan dan mempertahankan para pegawai yang memiliki produktivitas yang tinggi.
2. Pihak terkait dan pihak lain
Baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat mengembangkan dan menambah wawasan serta masukan informasi mengenai pengaruh promosi jabatan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.
(22)
51
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian mengenai pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel bebasnya (independent variable), yaitu promosi jabatan sebagai variabel X, sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah disiplin kerja pegawai sebagai variabel Y.
Penelitian dilakukan di kantor DPRD kota Cimahi yang beralamat jalan Dra. Hj. Djulaeha Karmita No. 5 Cimahi. DPRD kota Cimahi merupakan intansi pemerintah dikategorikan sebagai organisasi publik. Peneliti melakukan pengamatan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Cimahi yang merupakan instansi pemerintah memiliki jumlah pegawai 52 orang.
3.2 Metode Penelitian
Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Masri
(23)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis”. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya. (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2010:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik. Dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.
Konsekuensi metode survey eksplanasi ini adalah diperlukannya operasionalisasi variabel-variabel yang lebih mendasar kepada indikator-indikatornya (ciri-cirinya). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini akan digunakan statistika yang tepat untuk tujuan hubungan sebab akibat, yaitu dengan menggunakan Model Struktural. Menurut Harun Al Rasyid, (dalam Ating dan Sambas, 2006:161) model ini akan mengungkapkan besarnya pengaruh variabel-variabel penyebab terhadap variabel akibat.
Dengan penggunaan metode survey eksplanasi ini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel promosi jabatan dan variabel disiplin kerja pegawai. Apakah terdapat pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai dan seberapa besar pengaruh promosi jabatan terhadap disiplin kerja pegawai.
(24)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.3 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam indikator. Sugiyono (2008 : 39) menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu promosi jabatan (X) sebagai variabel independen atau variabel bebas, dan disiplin kerja pegawai (Y) sebagai variabel dependen atau variabel terikat.
3.3.1 Operasional Variabel Promosi Jabatan
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah promosi jabatan. Menurut Alex Nitisemito (1998:82) menyatakan indikator-indikator untuk menentukan promosi jabatan dapat diukur dengan: prestasi kerja, kecakapan, senioritas, keadilan, kompetensi dan tanggung jawab. Untuk mengetahui operasional variabel promosi jabatan dapat digambarkan dalam tabel berikut :
(25)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Operasional Variabel Promosi Jabatan (X)
Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item
Instrumen
Variabel X (Promosi Jabatan)
Promosi jabatan adalah proses kegiatan pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya.
Sumber : Alex S. Nitisemito (1996:81)
Prestasi kerja 1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
Interval 1
2
Kecakapan 1. Kemampuan komunikasi
2. Sosialisasi antar personal
Interval
3,4
5
Senioritas 1. Promosi atas dasar masa kerja
2. Promosi atas dasar penglamanan kerja
Interval
6
7
Keadilan 1. Objektivitas penilaian promosi jabatan 2. Kecermatan penilaian promosi jabatan Interval 8 9
Kompetensi 1. Keahlian
2. Kreativitas 3. Keterampilan Interval 10 11 12 Tanggung jawab
1. Ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan
2. Ketelitian dalam bekerja
Interval
13
(26)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.3.2 Operasional Variabel Disiplin Kerja
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah disiplin kerja. Bedjo S.Siswanto (2005: 291) mengemukakan bahwa ada beberapa indikator dari disiplin kerja yaitu: Kehadiran, Ketaatan pada peraturan kerja, Ketaatan pada standar kerja, Tingkat kewaspadaan tinggi. Bekerja dengan etis.
Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item
Instrumen Variabel Y
(Disiplin Kerja )
Disiplin kerja adalah :
“Suatu sikap
menghormati, patuh dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikannya kepadanya”.
Kehadiran 1. Kehadiran pegawai tempat waktu 2. Kehadiran pegawai
salama bekerja
Interval 1
2 Ketaatan
pada peraturan kerja
1. Ketaatan pada peraturan 2. Mengikuti pedoman
kerja
3. Pemahaman pegawai atas peraturan kerja
Interval 3 4 5 Ketaatan
pada standar 1. Pekerjaan sesuai fungsi dan tugasnya
2. Bekerja sesuai jam kerja
3. Tanggung jawab pada pekerjaan
Interval 6
7 8 Tingkat
kewaspadaan tinggi
1. Pemakaian peralatan bekerja secara efektif dan efisien
2. Kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan
Interval 9
10
Bekerja dengan etis
1. Memiliki perilaku yang baik saat bekerja
(27)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Operasional Variabel Disiplin Kerja (Y)
3.4 Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data.Dalam penelitian yang dilakukan penulis, sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder . Data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Sumber data primer, merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari bagian sekertariat DPRD kota Cimahi. Sedangkan sumber data sekunder, merupakan sumber data yang diperoleh penulis tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literatur, hasil observasi maupun laporan-laporan dan arsip atau dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.
3.5 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:138). Dalam suatu penelitian, populasi juga merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian yang dapat berupa benda-benda, manusia atau pun peristiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian.
Sumber : Bedjo Siswanto (2002 : 291)
2. Frekuensi pegawai dalam mengikuti pembinaan etika kerja
(28)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2002:72) mengungkapkan bahwa : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai di Sekretariat DPRD kota Cimahi yang berjumlah 52 orang.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis menggunakan teknik serta alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data sebagai berikut :
1. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, gambaran promosi jabatan dan gambaran disiplin kerja pegawai di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Cimahi.
2. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman dan opini responden terhadap promosi jabatan dan disiplin kerja pegawai yang berlangsung saat itu. Untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpulan data yaitu instrumen berbentuk kuesioner, langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
(29)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a) Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.
b) Menetapkan bentuk angket.
c) Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.
d) Dalam pengisian angket, responden memilih alternatif jawaban yang tersedia dengan cara rentang nilai antara 1 sampai 5 pada salah satu alternative jawaban yang telah disediakan.
Contoh :
5 --- --- 3 --- 2 --- 1 Petunjuk :
• Kearah skor besar berarti perbuatan sering dilakukan • Kearah skor kecil berarti perbuatan tidak pernah dilakukan
Setelah data terkumpul dari responden penelitian, maka selanjutnya dilakukan pengelompokan data didasarkan pada jenis data, selanjutnya penganalisaan data disajikan dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan uraian dan penjelasan.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2008 : 137) “valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan instrumen
(30)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Jumlah Angket untuk Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item
1 Promosi Jabatan (Variabel X) 14
2 Disiplin Kerja Pegawai (Variabel Y) 12
Jumlah 26
Sumber Hasil pembuatan angket
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Arikunto (2002:158) memberikan definisi validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r
(Suharsimi Arikunto, 1998) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
(31)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
i
X
= Jumlah skor item ke i
2 1
X = Kuadrat skor item ke i
2
i
X
= Jumlah dari kuadrat item ke i Y
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y
= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY
X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respoden
Adapun langkah-langkah dalam uji validitas instrumen angket yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
(32)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
2. Jika rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20
dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung>
rtabel maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel
maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Jabatan (X) No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,52585 0,444 Valid
2 0,55441 0,444 Valid
3 0,4997 0,444 Valid
4 0,54832 0,444 Valid
(33)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6 0,55139 0,444 Valid
7 0,58591 0,444 Valid
8 0,42985 0,444 Tidak Valid
9 0,58051 0,444 Valid
10 0,66719 0,444 Valid
11 0,71175 0,444 Valid
12 0,60309 0,444 Valid
13 0,61703 0,444 Valid
14 0,58435 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Berdasarkan Tabel 3.4 di atas pengujian validitas terhadap 14 item untuk Variabel (X) Promosi Jabatan menunjukkan sebanyak 1 item tidak valid. Sebanyak 13 item dinyatakan valid. Dengan demikian item yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data Variabel Promosi Jabatan berjumlah 13 item.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Pegawai (Y) No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,5863 0,444 Valid
2 0,6527 0,444 Valid
3 0,6744 0,444 Valid
4 0,6441 0,444 Valid
5 0,5544 0,444 Valid
6 0,5471 0,444 Valid
7 0,7084 0,444 Valid
8 0,4238 0,444 Tidak Valid
9 0,564 0,444 Valid
10 0,539 0,444 Valid
11 0,542 0,444 Valid
12 0,5803 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Selanjutnya pengujian terhadap 12 item angket untuk Variabel (Y) Disiplin Kerja Pegawai , menunjukkan sebanyak 11 item dinyatakan valid dan sebanyak 1 item dinyakan tidak valid. Dengan demikian item yang dapat
(34)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data Variabel Disiplin Kerja Pegawai berjumlah 11 item.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.6
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No Variabel
Jumlah Item Angket Sebelum Uji
Coba
Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid
1 Promosi Jabatan (X) 14 13 1
2 Disiplin Kerja Pegawai (Y) 12 11 1
Total 26 24 2
Sumber: Hasil pengolahan data
Item angket yang tidak valid berada pada dimensi yang berbeda, sehingga meskipun item angket dibuang angket yang lain masih dianggap representatif untuk mengukur dimensi yang dimaksud.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:123).
(35)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Oleh karena instrumen yang dirancang tidak menggunakan pembobotan skala dikotomi (1 dan 0) maka teknik pengujian yang cocok adalah dengan menggunakan teknik alpha, sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi (2002;171) bahwa “teknik alpa digunakan untuk mecari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Dengan alpha dilakukan untuk jenis data interval/essay. Sebagaimana diungkap oleh Suharsimi A (1993:236), formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu :
21 2 11 1 1 i k k r Keterangan : r11 = reliabilitas
k = banyaknya bulir pertanyaan Σσb2 = jumlah varians butir
σt2 = varians total
Dimana :
i² =
∑ ∑
(Varians skor tiap butir soal)
t² = ∑∑
(Varians total)
Keterangan:
t² = Varians total
∑
X = Jumlah skor item N = Jumlah respondenLangkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:
(36)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan isi angket.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan. 5) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden
pada tabel pembantu.
6) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
2b
dengan rumus:
n n x x 2 2 2
Sumber : Suharsimi (2002:171)Keterangan:
² = Varians ∑X = Jumlah skor N = Jumlah peserta tes 7) Menghitung nilai koefisien Alfa.
r11 =
1 -
∑
8) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)=n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.
9) Membuat kesimpulan dengan membandungkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05.
a) Jika r11 hitung > r tabel, maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
b) Jika r11hitung ≤ r tabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
(37)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Ket.
rhitung rtabel
1. Promosi Jabatan (X) 0,844 0,444 Reliabel
2. Disiplin Kerja Pegawai (Y) 0,811 0,444 Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel. Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.
Setelah menyelesaikan proses pengolahan data di atas dan terkumpul sesuai dengan jumlah yang diinginkan, selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif dan analisis parametrik.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah gambaran variabel-variabel yang diteliti; dan (2) untuk melihat ada tidaknya pengaruh antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
(38)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Langkah kerja analisis data desriptif meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.
(39)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
Berkaitan dengan analisis data deskriptif yaitu dengan penyajian data melalui tabel dan grafik, sehingga terlihat gambaran mengenai promosi jabatan dan gambaran disiplin kerja di Sekretariat DPRD kota Cimahi. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala interval seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel. Dan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. 3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, jika data berdistribusi normal maka proses selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannnya menggunakan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas
(40)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan uji Liliefors. Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid,2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan Maman, 2009:73), sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis
statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004): H0 : X mengikuti distribusi normal
H1 : X tidak mengikuti distribusi normal
3.9.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung χ2> nilai tabel, maka H0 menyatakan varians skornya
homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
2 1 2
. 10
ln B dbLogS
(41)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sumber : (Ating dan Sambas, 2006:294)
Dimana :
S12 = varians tiap kelompok data
db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = ( Log S2gab) (∑db1)
S2gab = varians gabungan =
db S db
S gab i
2
2 .
Sambas Ali Muhidin, (2010:96) Langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
Model Tabel Uji Bartlett
Sampel db = n-1 Si2 Log Si2 db.Log Si2 db. Si2
1
2
3
...
∑
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010:97) 3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.
6. Menghitung nilai χ2.
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada a = 0,05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator..
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai χ2
hitung < nilai χ2 tabel, artinya H0 diterima atau variasi data
dinyatakan homogen.
Nilai χ2 hitung ≥ nilai χ2
tabel, artinya H0 ditolak atau variasi data
(42)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.9.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linieritas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
JKReg[a] =
n Y 2
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] =
n Y X XY
b. .
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
JKRes = Y JKReg[b\a] JKReg[a]
2
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:
RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan
rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes =
2
Re
n JK s
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
k n Y Y 2 2Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes–JKE
(43)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu RJKTC = k2
JKTC
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE = n k
JK
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
RJK RJKTC
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau
= 5% menggunakanrumus:
Ftabel = F (1-α) (dk TC, dk) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel kemudian membuat
kesimpulan.
15. Menentukan kriteria pengukuran
Jika Fhitung< Ftabel artinya data berpola linier
Jika Fhitung≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier
3.10 Pengujian Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametik analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel.
(44)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis Statistik
H0 : β= 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi
jabatan terhadap disiplin kerja pegawai.
H1 : β≠ 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari promosi jabatan
terhadap disiplin kerja pegawai
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
nY JK g a
2
Re
2. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[b│a]) dengan rumus:
(∑ ∑ ∑
) 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:
) ( Re )
| ( Re 2
Res Yi JK gba JK ga
JK
4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[a]) dengan rumus :
RJKReg[a] = JKReg[a]
5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b│a]) dengan rumus: RJKReg[b│a] = JKReg[b│a]
6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
7. Menguji Signifikansi dengan rumus:
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk dbreg = 1 dan dbres = n-2
(45)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara penilaian kinerja terhadap motivasi kerja.
(46)
75
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
(47)
98 Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum promosi jabatan yang dilaksanakan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria efektif. Adapun skor tertinggi berada pada indikator prestasi kerja,artinya kualitas dan kuantitas para pegawai sesuai dengan target jumlah pekerjaan yang ditetapkan dan sudah efektif. Sedangkan untuk skor terendah berada pada indikator keadilanartinyasistem keadilan dalam proses penilaian yang untuk menetapkan promosi jabatan belum cukup efektif.
2. Gambaran secara umum tingkat disiplin kerja pegawai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi selama ini ada pada tingkat sedang. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria sedang. Adapun skor tertinggi berada pada indikator ketaatan pada standar kerja, artinya dalam bekerja pegawai sudah sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan kepadanya, sedangkan untuk skor terendah berada pada tingkat kewaspadaan dalam bekerja artinya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan belum cukup tinggi.
(48)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diperoleh kesimpulan bahwa promosi jabatan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi artinya variabel promosi jabatan menjadi variabel prediktor yang cukup diperhitungkan bagi variabel disiplin kerja pegawai.
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:
1) Salah satu indikator pada variabel promosi jabatan yang perlu ditingkatkan lagi yaitu indikator keadilan dalam penetapan pegawai dalam promosi jabatan. Untuk itu, perlu adanya objektivitas serta kecermatan penilaian promosi dalam menetapkan pegawai yang akan di promosikan jabatannya ke jabatan yang lebih baik atau lebih tinggi dari jabatan sebelumnya. Keadilan pegawai perlu diperhatikan oleh perusahaan mengingat pegawai merupakan salah satu aset penting yang dimiliki. Tetapi peneliti menemukan analisis deskripsi menunjukkan bahwa promosi jabatan pada DPRD kota Cimahi sudah efektif, namun keadaan demikian minimal terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah.
2) Variabel disiplin kerja terlihat masih belum cukup optimal. Salah satunya terlihat pada indikator kewaspadaan dalam bekerja yang masih belum terlaksana secara efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari skor jawaban responden yang masih rendah mengenai kewaspadaan dalam bekerja. Oleh karena itu, berkenaan dengan kegiatan bekerja, tingkat disiplin kerja harus
(49)
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lebih ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan peralatan bekerja sesuai dengan fungsinya serta lebih waspada dalam bekerja sehingga dapat tercapai kerja yang efektif dan efisien. Perusahaan juga harus bisa menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap karyawan agar disiplin kerja pegawai meningkat.
3) Mengingat promosi jabatan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai, maka usaha untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawai perlu memperhatikan prosedur promosi jabatan yang dilakukan perusahaan. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk penelitian berikutnya perlu menindak lanjuti dengan memperluas ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperluas populasi dan sampel.
(1)
75
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
(2)
98
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum promosi jabatan yang dilaksanakan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi dapat dikatakan efektif. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria efektif. Adapun skor tertinggi berada pada indikator prestasi kerja,artinya kualitas dan kuantitas para pegawai sesuai dengan target jumlah pekerjaan yang ditetapkan dan sudah efektif. Sedangkan untuk skor terendah berada pada indikator keadilanartinyasistem keadilan dalam proses penilaian yang untuk menetapkan promosi jabatan belum cukup efektif.
2. Gambaran secara umum tingkat disiplin kerja pegawai di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi selama ini ada pada tingkat sedang. Hal ini terlihat pada skor rata-rata jawaban responden ada pada kriteria sedang. Adapun skor tertinggi berada pada indikator ketaatan pada standar kerja, artinya dalam bekerja pegawai sudah sesuai dengan fungsi dan tugas yang diberikan kepadanya, sedangkan untuk skor terendah berada pada tingkat kewaspadaan dalam bekerja artinya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan belum cukup tinggi.
(3)
99
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diperoleh kesimpulan bahwa promosi jabatan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Perwakilan Rakyat Daerah kota Cimahi artinya variabel promosi jabatan menjadi variabel prediktor yang cukup diperhitungkan bagi variabel disiplin kerja pegawai.
5.2 Saran
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa saran yakni:
1) Salah satu indikator pada variabel promosi jabatan yang perlu ditingkatkan lagi yaitu indikator keadilan dalam penetapan pegawai dalam promosi jabatan. Untuk itu, perlu adanya objektivitas serta kecermatan penilaian promosi dalam menetapkan pegawai yang akan di promosikan jabatannya ke jabatan yang lebih baik atau lebih tinggi dari jabatan sebelumnya. Keadilan pegawai perlu diperhatikan oleh perusahaan mengingat pegawai merupakan salah satu aset penting yang dimiliki. Tetapi peneliti menemukan analisis deskripsi menunjukkan bahwa promosi jabatan pada DPRD kota Cimahi sudah efektif, namun keadaan demikian minimal terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hal-hal yang lemah.
2) Variabel disiplin kerja terlihat masih belum cukup optimal. Salah satunya terlihat pada indikator kewaspadaan dalam bekerja yang masih belum terlaksana secara efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari skor jawaban responden yang masih rendah mengenai kewaspadaan dalam bekerja. Oleh karena itu, berkenaan dengan kegiatan bekerja, tingkat disiplin kerja harus
(4)
100
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lebih ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan peralatan bekerja sesuai dengan fungsinya serta lebih waspada dalam bekerja sehingga dapat tercapai kerja yang efektif dan efisien. Perusahaan juga harus bisa menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap karyawan agar disiplin kerja pegawai meningkat.
3) Mengingat promosi jabatan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai, maka usaha untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawai perlu memperhatikan prosedur promosi jabatan yang dilakukan perusahaan. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk penelitian berikutnya perlu menindak lanjuti dengan memperluas ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperluas populasi dan sampel.
(5)
1
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
a. Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
A.S. Moenir. (1983) .Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.
Edy. Sutrisno (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Fathoni, H. Abdurrahmat. (2006). Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Rineka Cipta.
Faisal,Sanapiah. (2007) .Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo.
______. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 2. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Grensing-Pophal, Lin. (2006). Human Resources Book: Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis. Jakarta: Prenada.
Hasibuan, Malayu. (2005). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
______ .(2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
______.(2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Husnan, Heidjrahman Suad. (2002). Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE.
I.S. Levine .Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh Iral Soedjono (1980). Jakarta: Bhineka Cipta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahan. Bandung: Reflika Aditama.
Miner, J.B., ( 1988 ), Organizational Behavior : Performance and Productivity, USA : Random House Business Divisio.
Moekijat, 1985. Manajemen Kepegawaian. Bandung: Alumni.
______ .1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju
Muhidin, Sambas A. dan Somantri, Ating.(2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Nitisemito, Alex S. (1996). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Galia Indonesia.
(6)
2
Kania Nurul Falah, 2013
Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
______ .(1998). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Galia Indonesia.
______ .(2004). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: Galia Indonesia.
Nasir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Notoatmojo. S. (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Jakarta.
Sastrohadiwiryo, B.Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Edisi 2 Jakarta: PT. Bumi Aksara.
______ . (2005). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Mas
Siagian, Sondang P. (2005). Fungsi-fungsi Manajerial Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
_______. (2004). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta. _______. (2005). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta _______. (2008). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta Susanto, Astrid S., 1974, Komunikasi dalam Praktek dan Teori, Jilid I , Bandung: Bina Cipta. Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Karya Adhika Utama.
Saydam, Gouzali. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia jilid 1. Jakarta: PT. Gunung Agung
Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Karya Adika Utama
Tu’u Tulus. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Gramedia Tohardi, Ahmad. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Mandar Maju