Pelaporan Implementasi Pemungutan Pajak Orang Pribadi bagi Penduduk Asing atau

commit to user 53

8. Pelaporan

Sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Perpajakan, Surat Pemberitahuan SPT mempunyai fungsi sebagai suatu sarana bagi WP orang asing di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu Surat Pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak baik yang dilakukan WP sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ke-3, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan. Dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah juga mengawasi pelaksanaan hal-hal tersebut di atas di lingkungan wilayahnya. Sehingga Surat Pemberitahuan mempunyai makna yang cukup penting baik bagi WP maupun aparatur petugas pajak dan pelaporan pajak disampaikan WP orang asing ke KPP dimana WP terdaftar. SPT dapat dikenakan kepada WP orang asing dibedakan sebagai berikut : a. SPT Masa, yaitu SPT yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan. b. SPT Tahunan, yaitu SPT yang digunakan untuk pelaporan tahunan. Ada beberapa jenis SPT Tahunan : 1 Badan 2 Orang Pribadi 3 Pasal 21 Saat ini seluruh KPP Pratama dalam waktu dekat WP orang asing penyampaian SPT Tahunan PPh akan dapat dilakukan secara online melalui aplikasi e-SPT. Keterlambatan pelaporan untuk keterlambatan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Khususnya mulai tahun 2008 dikenakan denda commit to user 54 sebesar Rp100.000,- seratus ribu rupiah dan SPT tahunan PPh Badan dikenakan denda sebesar Rp1.000.000,- satu juta rupiah. c. Kewajiban Dalam Hal Diperiksa No Jenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu Pelaporan Masa 1 PPh Pasal 2126 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut 2 PPh Pasal 2326 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut 3 PPh Pasal 25 angsuran Pajak untuk wajib Pajak orang pribadi dan badan Tgl. 15 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut PPh Pasal 25 angsuran Pajak untuk wajib Pajak kriteria tertentu yang diperbolehkan melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu SPT Masa Akhir masa Pajak terakhir Tgl 20 setelah berakhirnya masa Pajak terakhir 4 PPh Pasal 22, PPN PPn BM oleh Bea Cukai 1 hari setelah dipungut 7 hari setelah pembayaran 5 PPh Pasal 22 - Bendaharawan Pada hari yang sama saat penyerahan Tgl. 14 bulan berikut commit to user 55 Pemerintah barang 6 PPh Pasal 22 – Pertamina Sebelum Delivery Order dibayar  7 PPh Pasal 22 - Pemungut tertentu Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut 8 PPh Pasal 4 ayat 2 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut PPh Pasal 15 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut Pph Pasal 4 ayat 2, Pasal 15. 21,23 PPN dan PPnBM untuk wajib Pajak criteria tertentu Sesuai batas waktu per SPT masa Tanggal 20 setelkah berakhirnya masa Pajak terakhir 9 PPN dan PPn BM – PKP Tgl. 15 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut 10 PPN dan PPn BM – Bendaharawan Tgl. 17 bulan berikut Tgl. 14 bulan berikut 11 PPN PPn BM - Pemungut Non Bendaharawan Tgl. 15 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut Tahunan 1 PPh - Badan, OP, PPh Tgl. 25 bulan ketiga setelah akhir bulan ketiga setelah commit to user 56 Pasal 21 berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak 2 PBB 6 enam bulan sejak tanggal diterimanya SPPT ---- 3 BPHTB Dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak atas tanah dan bangunan ---- Gambar 4. Kewajiban Dalam Hal Diperiksa Untuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2010 bagi WP orang asing batas waktu pembayarannya adalah sebelum SPT Tahunan PPh tersebut disampaikan, sedangkan untuk pelaporannya khusus untuk SPT Tahunan Badan paling lama 4 empat bulan setelah akhir tahun Pajak. Untuk menguji kepatuhan WP orang asing dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap WP orang asing. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan tehadap WP yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan WP diterapkan kepada seluruh WP termasuk WP orang asing. d. SPT PPh Orang Pribadi bagi Orang Asing harus mengisi, antara lain : 1 Lembar Isian Wajib Pajak; 2 Formulir 1770 Induk; commit to user 57 3 Formulir 1770-I-1 Lampiran 1, Halaman 1; 4 Formulir 1770-I-2 Lampiran 1, Halaman 2; 5 Formulir 1770-II Lampiran 2; 6 Formulir 1770-III Lampiran 3; 7 Formulir 1770-IV Lampiran 4; 8 Perincian PPh Bulanan; 9 Surat Norma Penghitungan hanya bagi Orang Asing yang sudah terdaftar dapat mengajukan, termasuk WP Dalam Negeri; 10 Formulir 1770-S Induk; 11 Formulir 1770-S-I Lampiran 1; 12 Formulir 1770-S-II Lampiran 2; 13 Formulir 1770-SS. e. Kewajiban seorang WP yang diperiksa adalah : 1 Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan khususnya untuk jenis pemeriksaan kantor tempat WP bekerja. 2 Memperlihatkan danatau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas WP, atau objek yang terutang Pajak. Khusus untuk pemeriksaan lapangan, WP orang asing wajib memberikan kesempatan untuk mengakses danatau mengunduh data yang dikelola secara elektronik. 3 Memberikan kesempatan kepada WP orang asing untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan lainnya guna kelancaran pemeriksaan. 4 Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas surat pemberitahuan hasil pemeriksaan. 5 Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh akuntan publik khususnya untuk jenis pemeriksaan kantor. commit to user 58 f. Pengawasan. 1 Kewajiban Memberi Data Setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktort Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga UU Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pengawasan kepatuhan pelaksanaan kewajiban perpajakan sebagai konsekuensi penerapan self assessment, data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan yang bersumber dari instansi pemerintah, lembaga, asosiasi dan pihak lain sangat diperlukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, hasil wawancara dengan Bapak A’an selaku petugas Sub.Bagian Umum dan informasi KPP Pratama Surakarta pada hari kamis 19 Mei 2011, dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi khusus WP orang asing , para Kepala KPP se- Indonesia juga melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk mendapatkan data tentang keberadaan dan kegiatan usaha WP orang asing , KPP Pratama Surakarta melakukan kerjasama antara lain dengan pihak Badan Koordinasi dan Penanaman ModalDaerah atau dengan Kantor Wilayah Depnaker untuk mendapatkan data Ijin Kerja Tenaga Asing IKTA, Kantor Imigrasi untuk mendapatkan data jumlah orang asing dan maksud kedatangannya dan instansi terkait lainnya. Data dan Informasi dimaksud adalah data dan informasi orang pribadi warga negara asing yang dapat menggambarkan kegiatan atau usaha, peredaran usaha, penghasilan danatau kekayaan yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai nasabah debitur, data transksi keuangan dan lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan atau laporan kegiatan commit to user 59 usaha yang disampaikan kepada instansi lain di luar Direktorat Jenderal Perpajakan. Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan dan untuk setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain kewajiban memberikan data dan informasi tentang WP orang asing yang berkaitan dengan perpajakan dapat dikenakan pidana.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Pemungutan PPh Orang