Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan suatu proses yang membutuhkan sinergisitas antar berbagai komponen yang terlibat di dalamnya. Pendidikan menyiapkan peserta
didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional, sosial, spiritual dan kinestetik. Keintegrasian kecerdasan tersebut sangat diperlukan oleh
peserta didik untuk menghadapi masa depannya yang penuh tantangan dan perjuangan.
Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Menurut Cronbach dalam Sumardi Suryabrata 2010: 231 menyatakan bahwa
“belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjuhkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari penglaman”. Senada dengan pendapat Cronbach, menurut
Gagne 1977 dalam Sumardi Suryabrata 2010: 231 bahwa “belajar adalah suatu
perubahan prilaku yang relative menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan”. Belajar adalah
sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek yang bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat, ada
penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna dan mengaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi. Kegiatan belajar yang diharapkan
adalah hasil belajar yang baik. Memperoleh hasil belajar yang baik tidaklah mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya.
Menurut teori belajar konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa
harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan
sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru Al Muchtar, 2012: 30.
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hudoyo 2008: 4 mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui
orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya
proses belajar tersebut. Dari uraian diatas dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut
konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses
menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.
Pendidikan formal merupakan salah satu solusi utama untuk membentuk SDM yang berkualitas, karena dengan pendidikan memungkinkan untuk
mengembangkan kemampuan akademis maupun keterampilan lain yang dimiliki peserta didik sehingga dapat digunakan dengan efektif dan efesien untuk bekal
hidupnya. Tolak ukur keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar, baik tingkat dasar maupun lanjutan
merupakan masalah yang selalu dianggap penting karena merupakan suatu bentuk keberhasilan seseorang dalam belajarnya.
Menurut Slamet 2003:54, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut: Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, individu
yang sedang belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar. Faktor internal meliputi minat, jasmani,
intelegensi, pengelolaan diri yang tepat, motivasi dan kesehatan. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, lingkungan sekolah, gaya mengajar
guru, fasilitas dan sebagainya. Menurut Nugroho
2003: 105 “peserta didik yang berprestasi belajar tinggi dengan hasil belajar yang memuaskan cenderung memiliki motivasi daya saing
yang kuat dibandingkan dengan peserta didik yang berprestasi r endah”.
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Patton dalam Hawadi 2004: 60 menjelaskan bahwa “tingkat intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar tetapi hanyalah
salah satu faktor yang mempengaruhi, dan hasil belajar siswa disekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 lainnya dipengaruhi oleh
lingkungan”. Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk
terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu
kehadiran dan profesionalisme yang sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai,
karena guru merupakan salah satu komponen mikro system pendidikan yang sangat strategi dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan
persekolahan Suyanto dan Hisyam, 2000: 27. Menurut Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39, dinyatakan
bahwa: 1
Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. 2
Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan bimbingan dan pelatihan, Serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan
tinggi.
Guru memiliki peran yang penting, merupakan posisi strategi, dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai
pendidik, pengajar
dan pelatih.
Mendidik berarti
meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi.
Syah 1999: 229 menyatakan bahwa Guru yang berkualitas adalah guru yang berkompetensi, yang berkemampuan untuk melaksanakan kewajiban-
kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Tanggung jawab guru dalam mendidik siswanya menyangkut berbagai aspek yaitu menyangkut tujuan,
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan, penilaian dan termasuk umpan balik dari penyelenggaraan tugas tersebut. Sedangkan Hamalik dalam Yamin 2011: 7 menjelaskan bahwa guru
yang professional harus memenuhi persyaratan, meliputi: 1 Memiliki bakat sebagai guru, 2 Memiliki keahlian sebagai guru, 3 Memiliki keahlian yang
baik dan terintergrasi, 4 Memiliki mental yang sehat, 5 Berbadan sehat, 6 Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, 7 Guru adalah manusia
berjiwa pancasila, 8 Guru adalah Warga Negara yang baik. Penilaian kinerja seseorang menurut Schuler dan Jackson 1999:11 salah satunya dapat dilihat
berdasarkan hasil output. Berdasarkan pendapat tersebut maka kinerja guru juga dapat dilihat melalui hasil output yang salah satunya adalah hasil prestasi siswa
berupa nilai Ulangan Harian atau sejenisnya. Berdasarkan data awal prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah belum menunjukkan
hasil yang memuaskan jika ditinjau dari nilai hasil Ulangan Harian. Menurut UU No. 14 Tahun 20
05, guru adalah “pendidik profesional dengan tugas utama: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
Tugas guru menurut Usman 2006: 26 sebagai pendidik, pengajar dan melatih berarti “meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi di sekolah dan harus mampu menarik simpati siswa”. Maka pelajaran
apapun yang diberikan akan memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Untuk itulah guru memegang peranan penting dalam proses belajar
mengajar di sekolah, maka dari itu seorang guru dituntut untuk mampu mempergunakan hasil dari perkembangan teknologi tersebut dalam kegiatan
belajar mengajar agar hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh
sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan
dan tuntutan
zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran
yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Di sekolah, media pembelajaran memegang peranan sebagai alat yang
mendorong belajar siswa lebih efektif. Oleh karena itu guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pengajaran saja, akan tetapi juga harus memilki
keterampilan memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan baik Arsyad, 2013: 67.
Agar tercapai sistem pembelajaran yang baik dan pemahaman tentang konsep IPS terpenuhi maka guru harus bisa menvariasi penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa atau karakteristik siswa agar lebih mudah menerima materi pelajaran, yang diantaranya
adalah memanfaatkan media yang berada di sekitar siswa agar materi yang disampaikan dapat diterima dan siswa lebih termotivasi serta dapat
membangkitkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Semakin banyak terdapat pilihan dalam unsur-unsur program pengajaran tersebut terutama dalam
hal media pembelajaran dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. Alat-alat teknologi juga masuk di persekolahan dan didalam ruangan kelas
sebagai alat bantu media untuk meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi kependidikan educational technologi merupakan pengembangan, penerapan,
penilaian dari semua sistem, teknik dan peralatan yang digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Menurut Sudjana dan Rivai 2011:3 media pembelajaran adalah “alat bantu mengajar atau media pengajaran yang merupakan bagian dari teknologi
pembelajaran yang pada umumnya berupa alat-alat atau sarana yang dapat digunakan melalui indera mata atau telinga. Wujudnya dari yang sederhana seperti
papan tulis, sampai kepada alat-alat elektronik yang mahal seperti komputer dan
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
lain-lain. Fungsi alat bantu mengajar sama pentingnya dengan kegiatan mengajar, yang membantu efesiensi pencapaian tujuan yang diharapkan.
Di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah, variasi penggunaan media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh sebagian guru dalam proses
pembelajaran. Banyak masalah yang berhubungan dengan variasi penggunaan media pembelajaran ini antara lain: 1 Kurangnya kemampuan guru dalam
menerapkan media pembelajaran yang ada, 2 Kurangnya pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru, 3 Ketersediaan media di setiap lembaga
pendidikan masih sangat kurang, 4 Kurangnya dana untuk mengadakan media pembelajaran, 5 dan lain-lain. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang
kurang baik terhadap hasil belajar siswa. Dampak yang sangat terasa adalah siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul dampak
lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar siswa akan
berdampak pada rendahnya mutu pendidikan pada umumnya. Sebagian besar guru mempunyai anggapan bahwa media pembelajaran itu
tidak penting tugas guru hanya mengajar saja. Tugas mengajar merupakan pekerjaan rutinitas yang sehari-harinya tidak perlu adanya perubahan. Setiap
terjadi perubahan pada kurikulum, tidak serta merta terjadi perubahan pada proses pembelajaran di sekolah. Hal seperti inilah yang menyebabkan munculnya
keterbelakangan dalam peningkatan mutu pendidikan. Penelitian Schade dalam Munir 2003:4 menyatakan bahwa daya ingat
bagi orang yang membaca sendiri adalah yang terendah 1. Daya ingat ini dapat ditingkatkan sehingga 25 - 30 dengan adanya bantuan alat pengajaran lain,
seperti televisi dan video. Metode pengajaran dan pembelajaran dapat menjadi lebih meningkat sebanyak 60 apabila tiga dimensi digunakan.
Dari hasil observasi awal di lapangan, media pembelajaran yang ada di sekolah seperti komputer, DVD player, proyektor dan lain-lain belum secara
maksimal dipergunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS. Fasilitas tersebut hanya digunakan sekali-kali hanya dalam kegiatan tertentu saja. Padahal apabila
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
media tersebut digunakan dalam proses pembelajaran, tentu akan memberikan manfaat yang lebih besar baik bagi siswa maupun guru sendiri. Dari hasil
observasi awal terhadap proses belajar mengajar di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah masih terpusat pada penyampaian materi secara
konvensional, belum sampai kepada memaksimalkan media pembelajaran yang sudah ada di sekolah. Hal tersebut dapat mengakibatkan rasa bosan para siswa
yang selalu dihadapkan pada pola pengajaran yang monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses belajar.
Dalam peningkatan hasil belajar siswa juga tidak lepas dari dukungan orang tua. Diantaranya dukungan sosial ekonomi orang tua kepada anaknya sebagai
penunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar, dukungan moral orang tua kepada anaknya dapat berupa perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan psikis yang
meliputi, berupa kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan pengarahan, dorongan, sehingga memberikan rasa percaya diri pada anak dalam
pergaulannya, dukungan mental agama adalah yang tidak kalah penting dari orang tua kepada anaknya, hal ini memberikan pegangan kepada anak untuk mencapai
tujuan perjalanan hidupnya kelak, dan dukungan pendidikan berupa bimbingan dan pengawasan terhadap anaknya dalam pendidikan formal dan informalnya,
seperti pendidikan aqidah, ibadah, dakwah, dan akhlaq, sehingga menjadikan anaknya seorang yang saleh secara ilmu sosial dan agama. Dengan dukungan
tersebut, maka tugas orang tua yang harus diemban selanjutnya adalah mendorong aktivitas belajar anaknya di sekolah dalam rangka mencapai suatu
prestasi belajar. Sebaliknya orang tua siswa di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah dalam proses belajar anak, orang tua belum
sepenuhnya memberikan dukungan yang berbentuk perhatian, motivasi, bimbingan kepada anak-anaknya.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka diperlukan usaha-usaha yang sehubungan dengan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar, tetapi
juga untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi hasil belajar.
Hermawati, 2014 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan
Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri
Kabupaten Bangka Tengah”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian