PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH.

(1)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh Hermawati NIM. 1202648

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Hermawati, 2014

ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Oleh : Hermawati

1202648

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Prof. Dr. Disman. M.Si NIP. 195902091984121001

Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh. M.Pd.MA NIP. 196207021986011002

Mengetahui :

Ketua Prodi Pendidikan IPS

Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd.MA NIP. 196207021986011002


(3)

Hermawati, 2014

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Guru Profesional, Variasi penggunaan media pembelajaran, Dan Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri Kabupaten

Bangka Tengah”, ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014

Yang membuat pernyataan


(4)

Hermawati, 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang menggenggam alam semesta dengan kasih sayang-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW, parasahabatnya dan penerus perjuangan beliau sampai akhir zaman.

Tesis yang berjudui “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”, di dalamnya membahas tentang guru profesional yang dilihat dari kompetensi yang dimiliki oleh guru, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, variasi penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa atau karakteristik siswa agar lebih mudah menerima materi pelajaran, yang diantaranya adalah memanfaatkan media yang berada di sekitar siswa agar materi yang disampaikan dapat diterima dan siswa lebih termotivasi serta dapat membangkitkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran dan dukungan orang tua sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya khususnya pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam pengungkapan, pokok pikiran, tata bahasa maupun kelengkapan pembahasannya. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar karya tukis ini lebih bermanfaat untuk


(5)

Hermawati, 2014

kemajuan pendidikan secara umum dan khususnya dalam proses pembelajaran IPS.

Bandung, Agustus 2014

Hermawati UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan tesis ini, begitu banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaiannya, baik yang secara kasat mata terlihat dan terasa, maupun dorongan moril melalui doa dan dukungan. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut:

1. Bapak Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, M.Pd. MA. Selaku Ketua Prodi Pendidikan IPS dan Selaku Pembimbing II, yang telah memberikan perhatian dan bantuannya selama mengikuti pendidikan di prodi IPS dan selama dalam penyusunan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Disman M.Si. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan semangat dan tanggung jawab membantu, membimbing, memberi petunjuk dan pengarahan kepada peneliti dalam penyusunan tesis ini.

3. Seluruh Dosen dan Staf IPS-UPI Bandung yang telah memberikan ilmu, motivasi, semangat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di Jurusan PIPS.

4. Bapak H. Erzaldi Rosman Djohan, SE. MM. Selaku Bupati Bangka Tengah yang telah memberikan Surat Rekomendasi Tugas Belajar.

5. Bapak Drs. Sugianto, selaku Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah yang initelah memberikan Surat Izin Tugas Belajar.

6. Buat Orang Tuaku dan Adik-adikku yang telah memberikan dukungan dan doanya selama dalam penyelesaian studi ini.


(6)

Hermawati, 2014

8. Buat teman-teman semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih banyak atas dukungan dan doanya dalam penyelesaian studi ini. 9. Dan semua pihak yang tidak tercatat dalam catatan ini.


(7)

Hermawati, 2014

ABSTRAK

Hermawati (1202648). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran, dan Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.

Banyak faktor yang menentukan hasil belajar siswa diantaranya, guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran, dan dukungan orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional terhadap hasil belajar siswa, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah motede survey (survey explanatory research). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada sejumlah siswa dan dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah, dan Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi literatur yaitu penelitian dengan jalan mempelajari buku-buku, dan catatan lainnya yang ada kaitannya dengan materi penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa/siswi SMP Negeri di Kabupaten Bangka Tengah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif guru profesional terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang, variabel variasi penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang, variabel dukungan orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa yaitu berada pada kriteria sedang pada hasil belajar IPS. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua. Untuk itu penulis menyarankan kepada pihak akademisi lainnya, untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut sehingga hasil penelitian dari variabel yang mempengaruhi hasil belajar siswa semakin lengkap, valid dan dapat dipercaya.

Kata Kunci: Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran, Dukungan Orang Tua, Hasil Belajar.


(8)

Hermawati, 2014

ABSTRACT

Hermawati (1202648). The Effects of Student Perceptions of Teachers, Learning Media Usage Variation, and Support Parents Toward Student Achievement On Social Subjects In Secondary Schools Central Bangka regency.

Many factors determine learning outcomes among students, professional teachers, variations in the use of instructional media, and parental support. The purpose of this study is to determine how much influence teachers 'perceptions of students about professional to student learning outcomes, to determine how much influence variation in the use of instructional media on student learning outcomes, and to determine how much influence parents to support students' learning outcomes. The method used in this study is survey (survey explanatory research). For collecting data in this study the researcher used the primary data collection techniques and secondary data collection. Primary data were collected through questionnaires to a number of students and the average value of daily test eighth grade students in the Junior High School Central Bangka regency, and secondary data collection was done through the study of literature is research by studying books, and other records that exist relation to research material. Data analysis techniques in the research conducted by the normality test, multicollinearity, autocorrelation test and test heterokedastisitary. This study was carried out on students/Junior High School student in Central Bangka regency. The results show the positive influence of professional teachers to student learning outcomes that are the criteria being, learning media usage variables variation positive effect on student learning outcomes which are the criteria for being, parental support variable positive effect on student learning outcomes which are the criteria for being IPS on learning outcomes. Based on the findings show that there are other factors that affect student learning outcomes in addition to the professional of teachers, variations in the use of instructional media and the parental support. To the researcher suggests to the other academics to conduct further research and examine factors that affect student learning outcomes so that the results of the study of the variables that affect student learning outcomes more complete, valid and reliable.

Keywords: Professional Teachers, Learning Media Usage Variation, Parent Support, Learning Outcomes.


(9)

Hermawati, 2014

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Pernyataan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Abstrak ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalahan Penelitian ... 7

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D.Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar ... 11

1. Pengertian Hasil Belajar ... 11

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan Hasil Belajar ... 14

B.Guru Profesional ... 16

1. Pengertian Guru Profesional ... 16

2. Ciri dan Syarat-syarat Profesional Guru ... 18

3. Ukuran Kompetensi Kinerja Guru ... 22

a. Kompetensi Pedagogik ... 25

b. Kompetensi Kepribadian ... 25


(10)

Hermawati, 2014

d. Kompetensi Profesional (Akademik) ... 26

C. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 29

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 29

2. Macam Media Pembelajaran ... 30

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 32

4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 34

5. Fungsi Media Pembelajaran ... 35

6. Manfaat Media Pembelajaran ... 36

7. Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ... 37

D. Dukungan Orang Tua ... 38

1. Pengertian Dukungan Orang Tua ... 38

2. Bentuk-bentuk Dukungan Orang Tua ... 38

a. Dukungan Sosial Ekonomi ... 39

b. Dukungan Mental/Agama ... 40

c. Dukungan Moral ... 40

d. Dukungan Pendidikan ... 41

3. Kewajiban Orang Tua ... 42

E. Pembelajaran IPS ... 43

1. Pengertian Pembelajaran IPS ... 43

2. Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 46

F. Penelitian Terdahulu ... 49

G.Kerangka Pemikiran ... 50

H.Hipotesis Penelitian ... 52

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 53

1. Lokasi, dan Subjek Penelitian ... 53

2. Populasi Penelitian... 53

3. Sampel Penelitian ... 54


(11)

Hermawati, 2014

C. Metode Penelitian ... 58

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 59

E. Instrumen Penelitian ... 69

1. Kuesioner ... 69

2. Rata-rata Nilai Siswa Mata Pelajaran IPS ... 70

F. Proses Instrumen Pengembangan ... 70

1. Uji Validitas ... 71

2. Uji Reliabilitas ... 74

G. Teknik Pengumpulan Data ... 74

H. Teknik Analisis Data ... 75

1. Analisis Data Hasil Penelitian ... 75

a. Uji Normalitas ... 75

b. Uji Multikolineritas ... 75

c. Uji Autokorelasi ... 75

d. Uji Heterokedastisitas ... 76

2. Pengujian Hipotesis ... 76

a. Persamaan Regresi Berganda ... 76

b. Uji Hipotesis Regresi Berganda Secara Keseluruhan (Uji F) ... 77

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 79

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 79

2. Gambaran Umum Tanggapan Responden Atas Variabel Penelitian ... 80

a. Guru Profesional ... 80

b. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 88

c. Dukungan Orang Tua ... 95

d. Hasil Belajar ... 101

3. Pengujian Asumsi Klasik ... 102


(12)

Hermawati, 2014

b. Uji Multikolineritas ... 105

c. Uji Autokorelasi ... 106

d. Uji Heterokedastisitas ... 107

4. Pengujian Hipotesis ... 108

a. Hipotesis Pertama ... 108

b. Hipotesis Kedua ... 112

c. Hipotesis Ketiga ... 112

d. Hipotesis Keempat ... 113

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 126

B. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA... 128


(13)

Hermawati, 2014

DAFTAR TABEL

No. Tabel Hal

2.1 Taksonomi Media ... 32

3.1 Populasi ... 54

3.2 Sampel... 57

3.3 Operasional Variabel Guru Profesional ... 59

3.4 Operasional Variabel Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 63

3.5 Operasional Variabel Dukungan Orang Tua... 66

3.6 Operasional Variabel Hasil Belajar ... 69

3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ... 71

3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 74

4.1 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi kepribadian ... 80

4.2 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi pedagogik ... 81

4.3 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi profesional ... 83

4.4 Guru Profesional berdasarkan indikator kompetensi sosial ... 84

4.5 Guru Profesional berdasarkan indikator keseluruhan ... 85

4.6 Gambaran Umum Guru Profesional ... 87

4.7 Variasi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Indikator Efektivitas Media ... 88 4.8 Variasi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan


(14)

Hermawati, 2014

Indikator Kriteria Pemilihan Media ... 90

4.9 Variasi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Indikator Jenis Media Pembelajaran ... 92

4.10 Variasi Penggunaan Media berdasarkan indikator keseluruhan ... 92

4.11 Gambaran Umum Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ... 95

4.12 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Sosial Ekonomi ... 96

4.13 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Mental/Agama ... 97

4.14 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Moral ... 98

4.15 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Dukungan Pendidikan ... 99

4.16 Dukungan Orang Tua Berdasarkan Indikator Keseluruhan ... 100

4.17 Gambaran Umum Dukungan Orang Tua ... 102

4.18 Gambaran Umum Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS ... 103

4.19 Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test ... 104

4.20 Uji Multikolinearitas ... 106

4.21 Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson ... 106

4.22 Hasil Nilai Korelasi Rank Spearman untuk Uji Heteroskedastisitas 107 4.23 Koefisien Determinasi Berganda ... 109

4.24 Pedoman Interpretasi Koefisien Determinasi ... 109

4.25 Hasil Uji F ... 110


(15)

Hermawati, 2014

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

2.1. Variabel Penelitian ... 52 4.1. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 105


(16)

Hermawati, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu proses yang membutuhkan sinergisitas antar berbagai komponen yang terlibat di dalamnya. Pendidikan menyiapkan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional, sosial, spiritual dan kinestetik. Keintegrasian kecerdasan tersebut sangat diperlukan oleh peserta didik untuk menghadapi masa depannya yang penuh tantangan dan perjuangan.

Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Menurut Cronbach dalam Sumardi Suryabrata (2010: 231) menyatakan bahwa “belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjuhkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari penglaman”. Senada dengan pendapat Cronbach, menurut Gagne 1977 dalam Sumardi Suryabrata (2010: 231) bahwa “belajar adalah suatu perubahan prilaku yang relative menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan”. Belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek yang bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat, ada penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna dan mengaitkannya dengan realitas dan adanya perubahan sebagai pribadi. Kegiatan belajar yang diharapkan adalah hasil belajar yang baik. Memperoleh hasil belajar yang baik tidaklah mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya.

Menurut teori belajar konstruktivisme, pengertahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru (Al Muchtar, 2012: 30).


(17)

2

Hermawati, 2014

Hudoyo (2008: 4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang akan mempengaruhi terjadinya proses belajar tersebut.

Dari uraian diatas dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.

Pendidikan formal merupakan salah satu solusi utama untuk membentuk SDM yang berkualitas, karena dengan pendidikan memungkinkan untuk mengembangkan kemampuan akademis maupun keterampilan lain yang dimiliki peserta didik sehingga dapat digunakan dengan efektif dan efesien untuk bekal hidupnya. Tolak ukur keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar, baik tingkat dasar maupun lanjutan merupakan masalah yang selalu dianggap penting karena merupakan suatu bentuk keberhasilan seseorang dalam belajarnya.

Menurut Slamet (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, diantaranya adalah sebagai berikut:

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, individu yang sedang belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar. Faktor internal meliputi minat, jasmani, intelegensi, pengelolaan diri yang tepat, motivasi dan kesehatan. Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, lingkungan sekolah, gaya mengajar guru, fasilitas dan sebagainya.

Menurut Nugroho (2003: 105) “peserta didik yang berprestasi belajar tinggi dengan hasil belajar yang memuaskan cenderung memiliki motivasi daya saing yang kuat dibandingkan dengan peserta didik yang berprestasi rendah”.


(18)

Hermawati, 2014

Patton dalam Hawadi (2004: 60) menjelaskan bahwa “tingkat intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar tetapi hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi, dan hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% lainnya dipengaruhi oleh lingkungan”.

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu kehadiran dan profesionalisme yang sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai, karena guru merupakan salah satu komponen mikro system pendidikan yang sangat strategi dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan persekolahan (Suyanto dan Hisyam, 2000: 27). Menurut Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI pasal 39, dinyatakan bahwa:

(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, Serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.

Guru memiliki peran yang penting, merupakan posisi strategi, dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi.

Syah (1999: 229) menyatakan bahwa "Guru yang berkualitas adalah guru yang berkompetensi, yang berkemampuan untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak". Tanggung jawab guru dalam mendidik siswanya menyangkut berbagai aspek yaitu menyangkut tujuan,


(19)

4

Hermawati, 2014

pelaksanaan, penilaian dan termasuk umpan balik dari penyelenggaraan tugas tersebut. Sedangkan Hamalik dalam Yamin (2011: 7) menjelaskan bahwa guru yang professional harus memenuhi persyaratan, meliputi: (1) Memiliki bakat sebagai guru, (2) Memiliki keahlian sebagai guru, (3) Memiliki keahlian yang baik dan terintergrasi, (4) Memiliki mental yang sehat, (5) Berbadan sehat, (6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, (7) Guru adalah manusia berjiwa pancasila, (8) Guru adalah Warga Negara yang baik. Penilaian kinerja seseorang menurut Schuler dan Jackson (1999:11) salah satunya dapat dilihat berdasarkan hasil (output). Berdasarkan pendapat tersebut maka kinerja guru juga dapat dilihat melalui hasil (output) yang salah satunya adalah hasil prestasi siswa berupa nilai Ulangan Harian atau sejenisnya. Berdasarkan data awal prestasi belajar siswa di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah belum menunjukkan hasil yang memuaskan jika ditinjau dari nilai hasil Ulangan Harian.

Menurut UU No. 14 Tahun 2005, guru adalah “pendidik profesional dengan tugas utama: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.

Tugas guru menurut Usman (2006: 26) sebagai pendidik, pengajar dan melatih berarti “meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dan harus mampu menarik simpati siswa”. Maka pelajaran apapun yang diberikan akan memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

Untuk itulah guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka dari itu seorang guru dituntut untuk mampu mempergunakan hasil dari perkembangan teknologi tersebut dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar dapat tercapai dengan maksimal.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat


(20)

Hermawati, 2014

menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Di sekolah, media pembelajaran memegang peranan sebagai alat yang mendorong belajar siswa lebih efektif. Oleh karena itu guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pengajaran saja, akan tetapi juga harus memilki keterampilan memilih dan menggunakan media pembelajaran dengan baik (Arsyad, 2013: 67).

Agar tercapai sistem pembelajaran yang baik dan pemahaman tentang konsep IPS terpenuhi maka guru harus bisa menvariasi penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa atau karakteristik siswa agar lebih mudah menerima materi pelajaran, yang diantaranya adalah memanfaatkan media yang berada di sekitar siswa agar materi yang disampaikan dapat diterima dan siswa lebih termotivasi serta dapat membangkitkan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Semakin banyak terdapat pilihan dalam unsur-unsur program pengajaran tersebut terutama dalam hal media pembelajaran dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. Alat-alat teknologi juga masuk di persekolahan dan didalam ruangan kelas sebagai alat bantu (media) untuk meningkatkan mutu pendidikan. Teknologi kependidikan (educational technologi) merupakan pengembangan, penerapan, penilaian dari semua sistem, teknik dan peralatan yang digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

Menurut Sudjana dan Rivai (2011:3) media pembelajaran adalah “alat bantu mengajar atau media pengajaran yang merupakan bagian dari teknologi pembelajaran yang pada umumnya berupa alat-alat atau sarana yang dapat digunakan melalui indera mata atau telinga. Wujudnya dari yang sederhana seperti papan tulis, sampai kepada alat-alat elektronik yang mahal seperti komputer dan


(21)

6

Hermawati, 2014

lain-lain. Fungsi alat bantu mengajar sama pentingnya dengan kegiatan mengajar, yang membantu efesiensi pencapaian tujuan yang diharapkan.

Di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah, variasi penggunaan media pembelajaran sering kali masih diabaikan oleh sebagian guru dalam proses pembelajaran. Banyak masalah yang berhubungan dengan variasi penggunaan media pembelajaran ini antara lain: 1) Kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran yang ada, 2) Kurangnya pemanfaatan media yang sudah tersedia oleh guru, 3) Ketersediaan media di setiap lembaga pendidikan masih sangat kurang, 4) Kurangnya dana untuk mengadakan media pembelajaran, 5) dan lain-lain. Tentu saja hal ini akan membawa dampak yang kurang baik terhadap hasil belajar siswa. Dampak yang sangat terasa adalah siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga muncul dampak lanjutan yaitu kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar siswa akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan pada umumnya.

Sebagian besar guru mempunyai anggapan bahwa media pembelajaran itu tidak penting tugas guru hanya mengajar saja. Tugas mengajar merupakan pekerjaan rutinitas yang sehari-harinya tidak perlu adanya perubahan. Setiap terjadi perubahan pada kurikulum, tidak serta merta terjadi perubahan pada proses pembelajaran di sekolah. Hal seperti inilah yang menyebabkan munculnya keterbelakangan dalam peningkatan mutu pendidikan.

Penelitian Schade dalam Munir (2003:4) menyatakan bahwa daya ingat bagi orang yang membaca sendiri adalah yang terendah (1%). Daya ingat ini dapat ditingkatkan sehingga (25% - 30%) dengan adanya bantuan alat pengajaran lain, seperti televisi dan video. Metode pengajaran dan pembelajaran dapat menjadi lebih meningkat sebanyak 60% apabila tiga dimensi digunakan.

Dari hasil observasi awal di lapangan, media pembelajaran yang ada di sekolah seperti komputer, DVD player, proyektor dan lain-lain belum secara maksimal dipergunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS. Fasilitas tersebut hanya digunakan sekali-kali hanya dalam kegiatan tertentu saja. Padahal apabila


(22)

Hermawati, 2014

media tersebut digunakan dalam proses pembelajaran, tentu akan memberikan manfaat yang lebih besar baik bagi siswa maupun guru sendiri. Dari hasil observasi awal terhadap proses belajar mengajar di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah masih terpusat pada penyampaian materi secara konvensional, belum sampai kepada memaksimalkan media pembelajaran yang sudah ada di sekolah. Hal tersebut dapat mengakibatkan rasa bosan para siswa yang selalu dihadapkan pada pola pengajaran yang monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses belajar.

Dalam peningkatan hasil belajar siswa juga tidak lepas dari dukungan orang tua. Diantaranya dukungan sosial ekonomi orang tua kepada anaknya sebagai penunjang dalam memenuhi kebutuhan belajar, dukungan moral orang tua kepada anaknya dapat berupa perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan psikis yang meliputi, berupa kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan pengarahan, dorongan, sehingga memberikan rasa percaya diri pada anak dalam pergaulannya, dukungan mental agama adalah yang tidak kalah penting dari orang tua kepada anaknya, hal ini memberikan pegangan kepada anak untuk mencapai tujuan perjalanan hidupnya kelak, dan dukungan pendidikan berupa bimbingan dan pengawasan terhadap anaknya dalam pendidikan formal dan informalnya, seperti pendidikan aqidah, ibadah, dakwah, dan akhlaq, sehingga menjadikan anaknya seorang yang saleh secara ilmu sosial dan agama. Dengan dukungan tersebut, maka tugas orang tua yang harus diemban selanjutnya adalah mendorong aktivitas belajar anaknya di sekolah dalam rangka mencapai suatu prestasi belajar. Sebaliknya orang tua siswa di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah dalam proses belajar anak, orang tua belum sepenuhnya memberikan dukungan yang berbentuk perhatian, motivasi, bimbingan kepada anak-anaknya.

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka diperlukan usaha-usaha yang sehubungan dengan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar, tetapi juga untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi hasil belajar.


(23)

8

Hermawati, 2014

Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang konseptual dan faktual, maka dapat dikemukakan bahwa permasalahan penelitian ini bertumpu pada pengaruh persepsi siswa tentang profesionalisme guru, variasi penggunaan media pembelajaran dan efektivitas dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”.

C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka secara umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?

2. Bagaimanakan pengaruh persepsi siswa tentang variasi penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?

3. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa tentang dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ?

4. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS?


(24)

Hermawati, 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan informasi mengenai pengaruh guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

b. Untuk dijadikan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalam dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengaruh guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

b. Sebagai bahan kajian dan pengembangan lebih lanjut khususnya tentang pengaruh guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua dengan hasil belajar terhadap kepentingan pendidikan.

F. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa tentang Guru Profesional, Variasi Penggunaan Media Pembelajaran dan Dukungan Orang Tua


(25)

10

Hermawati, 2014

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah”, terdiri dari lima bab.

Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang didalamnya berisi pembahasan tentang: Latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.

Kemudian Bab Kedua berkaitan dengan pembahasan teoritis yang didalamnya mencakup pembahasan tentang: Kajian pustaka, kerangka pemikiran, penelitian terdahulu, dan hipotesis penelitian.

Pada Bab Ketiga dibahas mengenai metodologi penelitian yang didalamnya mencakup pembahasan tentang: Lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, tehnik pengumpulan data dan analisis data.

Sedangkan hasil penelitian dibahas dalam Bab Keempat. Pada bab ini membahas laporan hasil penelitian yang meliputi pengolahan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. dan

Akhir penulisan tesis ini ditutup oleh Bab Kelima yang simpulan dan saran. Tesis ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka, dan beberapa lampiran yang sekiranya mendukung terhadap keabsahan dalam penelitian.


(26)

Hermawati, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Menurut Nasution (1996:43) lokasi penelitian adalah lokasi situasi sosial yang mengandung tiga unsur, yakni: tempat, pelaku, dan kegiatan. Tempat adalah tiap lokasi dimana manusia melakukan sesuatu, pelaku adalah semua orang yang terdapat di lokasi tersebut, sedangkan kegiatan adalah apa yang dilakukan dalam situasi sosial tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti melakukan studi awal penelitian dan telah mendapat persetujuan dari pihak dinas penddikan bangka tengah dan pihak sekolah untuk dilaksanakannya kegiatan penelitian. Dan subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Bangka Tengah.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau satuan analisis. Objek penelitian ini dapat berupa manusia, gejala, organisasi, lembaga, pola sikap, tingkah laku dan lain-lain yang menjadi objek penelitian (Jalalludin:1993:78). Sehubungan hal tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah SMP Negeri di Kabupaten Bangka Tengah. Jumlah sekolah yang menjadi populasi adalah 18 sekolah, yang terdiri dari 2705 siswa kelas VIII. Sekolah tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.1 di bawah ini:


(27)

54

Hermawati, 2014

Tabel 3.1 Populasi

No Sekolah Jumlah Siswa Kelas VIII

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

SMPN 1 Koba SMPN 2 Koba

SMPN 1 Lubuk Besar SMPN 2 Lubuk Besar SMPN 3 Satap Lubuk Besar SMPN 1 Namang

SMPN 2 Namang

SMPN 1 Pangkalan Baru SMPN 2 Pangkalan Baru SMPN 1 Simpangkatis SMPN 2 Simpangkatis SMPN 3 Simpangkatis SMPN 4 Simpangkatis SMPN 1 Sungaiselan SMPN 2 Sungaiselan SMPN 5 Satap Sungaiselan SMPN 6 Satap Sungaiselan SMPN 7 Satap Sungaiselan

220 152 212 180 90 154 120 250 110 198 98 115 170 196 96 68 122 94

Jumlah 2705

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah kumpulan dari unit sampling, ia merupakan subjek dari populasi atau sebagian wakil dari populasi (Arikunto,1993:120). Persyaratan pengambilan sampel yang benar-benar mencerminkan populasi ada empat


(28)

Hermawati, 2014

parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness suatu sampel yaitu a) variabelity populasi, b) besar sampel, c) teknik penentuan sampel, dan d) kecermatan memasukkan ciri-ciri sampel.

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak. Penarikan sampel dari populasi menurut Isaac dan Michael dalam Sugiono (2008:126), yaitu dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

S = Jumlah sampel N = Jumlah populasi P = Proporsi populasi

d2 = Tingkat akuarsi (memakai 5%)

x2 = Tabel Chi-kuadrat yang dipakai pada dk = 1 dengan kesalahan 5% (= 3,841) Untuk presisi tingkat akurasi 5% dengan tingkat kesalahan chi kuadrat 10%, maka diperoleh jumlah sampel:

s

215

responden.

Dari jumlah sampel ditentukan jumlah masing-masing sampel secara proporsionate random sampling dengan rumus:

ni =

Keterangan:

ni = Jumlah sampel menurut straum n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi menurut traum N = Jumlah populasi seluruhnya


(29)

56

Hermawati, 2014

Dalam penelitian ini jumlah SMP Negeri yang dijadikan sampel sebanyak 18 sekolah dengan jumlah siswa 2705 orang, sebagai berikut:

1. SMPN 1 Koba

ni =

=

x 215 = 18 siswa

2. SMPN 2 Koba

ni =

=

x 215 = 12 siswa

3. SMPN 1 Lubuk Besar

ni =

=

x 215 = 17 siswa

4. SMPN 2 Lubuk Besar

ni =

=

x 215 = 14 siswa

5. SMPN 3 Satap Lubuk Besar

ni =

=

x 215 = 7 siswa

6. SMPN 1 Namang

ni =

=

x 215 = 15 siswa

7. SMPN 2 Namang

ni =

=

x 215 = 10 siswa

8. SMPN 1 Pangkalan Baru

ni =

=

x 215 = 20 siswa

9. SMPN 2 Pangkalan Baru

ni =

=

x 215 = 9 siswa

10. SMPN 1 Simpangkatis

ni =

=

x 215 = 16 siswa

11. SMPN 2 Simpangkatis

ni =

=

x 215 = 8 siswa

12. SMPN 3 Simpangkatis

ni =

=

x 215 = 9 siswa

13. SMPN 4 Simpangkatis

ni =

=

x 215 = 14 siswa

14. SMPN 1 Sungaiselan

ni =

=

x 215 = 16 siswa

15. SMPN 2 Sungaiselan

ni =

=

x 215 = 8 siswa


(30)

Hermawati, 2014

17. SMPN 6 Satap Sungaiselan

ni =

=

x 215 = 10 siswa

18. SMPN 7 Satap Sungaiselan

ni =

=

x 215 = 7 siswa Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 2705 siswa. Adapun yang menjadi latar belakang pengambilan sampel kelas VIII, didasari kelas IX harus mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional (UN), sedangkan kelas VIII memiliki pengetahuan lebih banyak dari pada kelas VII.

Jumlah sampel untuk masing-masing sekolah setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Sampel

No Sekolah Jumlah

Siswa Kelas VIII

Jumlah Sampel Yang Diteliti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

SMPN 1 Koba SMPN 2 Koba SMPN 1 Lubuk Besar SMPN 2 Lubuk Besar SMPN 3 Satap Lubuk Besar SMPN 1 Namang

SMPN 2 Namang

SMPN 1 Pangkalan Baru SMPN 2 Pangkalan Baru SMPN 1 Simpangkatis SMPN 2 Simpangkatis SMPN 3 Simpangkatis SMPN 4 Simpangkatis SMPN 1 Sungaiselan SMPN 2 Sungaiselan SMPN 5 Satap Sungaiselan

220 152 212 180 90 154 120 250 110 198 98 115 170 196 96 68 18 12 17 14 7 15 10 20 9 16 8 9 14 16 8 5


(31)

58

Hermawati, 2014 17

18

SMPN 6 Satap Sungaiselan SMPN 7 Satap Sungaiselan

122 94

10 7

Jumlah 2705 215

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey (survey ekplanatory reseach), melalui survey diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Menurut pendapat Singarimbun dan Effendi (1995: 3) bahwa survey adalah suatu usaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan standar pertanyaan yang terpola dan terstruktur serta mengacu pada topik dan judul penelitian, dalam rangka memperoleh gambaran pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data yang dikumpulkan diperoleh melalui alat ukur berupa kuesioner (angket) untuk dianalisis secara kuantitatif dengan statistika korelasi dan regresi sederhana maupun berganda.

C.Metode Penelitian

Sugiyono (2013: 3) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang


(32)

Hermawati, 2014

lain dapat mengamati cara-cara yang dilakukan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Penelitian ini adalah penelitian populasi dari responden siswa-siswi SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangka Tengah. Pendekatan kuantitatif ini menggunakan metode survey, karena mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data pokok.

D.Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Untuk memahami lebih lanjut penelitian ini maka peneliti mengindentikasi variabel secara operasional. Adapun variabel yang akan diteliti di dalam penelitian ini, yakni:

1. Guru Profesioanal

Guru Profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dalam PP 19 tahun 2005 pasal 28 ayat (3) profesional guru meliputi empat kompetensi yaitu: 1) Kompetensi Kepribadian, 2) Kompetensi Pedagogik, 3) Kompetensi Profesional dan 4) Kompetensi Sosial. Bentuk bagan operasional variabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Profesionalisme Guru

Konsep Variabel Indikator Instrumen

Guru Profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Sehubungan dengan itu, kompetensi guru dipersyaratkan

Tingkat Guru Profesional (X1)

Data diperoleh dari

jawaban responden dengan skala likert, 5 option dari indikator kompetensi sebagai berikut: 1. Kompentensi

Kepribadian meliputi: a. Menggunakan

pakaian yang rapi dan sopan ketika mengajar. (1) b. Mengajar tepat

1) Guru memakai pakaian yang rapih dan sopan ketika mengajar. 2) Guru ketika dalam


(33)

60

Hermawati, 2014 dalam PP 19 tahun 2005 pasal 28 ayat (3) yang meliputi empat kompetensi yaitu: 1) Kompetensi Kepribadian, 2) Kompetensi Pedagogik, 3) Kompetensi Profesional dan 4) Kompetensi Sosial.

waktu. (2)

c. Memberikan tugas ketika berhalangan masuk sekolah. (3) d. Menggunakan

bahasa yang dapat di mengerti siswa. (4)

e. Merespon setiap pertanyaan dan pendapat siswa.(5) f. Memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa. (6) g. Mengucapkan salam terlebih dahulu ketika memasuki kelas. (7)

h. Memberikan hukuman yang mendidik ketika siswa melakukan kesalahan. (8) 2. Kompetensi Pedagogik

meliputi: a. Menguasai

karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan interaksi. (9) b. Menggunakan

mengajar tidak tepat waktu

3) Guru memberi tugas kepada siswa ketika tidak masuk sekolah. 4) Guru menggunakan

bahasa yang dapat dimengerti siswa dalam mengajar.

5) Guru merespon setiap pertanyaan dan pendapat dari siswa. 6) Guru memberikan

motivasi dan nasehat kepada siswa.

7) Guru mengucapkan salam terlebih dahulu ketika masuk dalam kelas.

8) Guru memberikan hukuman yang

mendidik ketika siswa melakukan kesalahan.

9) Guru menjadi penengah apabila terjadi perkelahian antar siswa.


(34)

Hermawati, 2014

metode pembelajaran bervariasi. (10) c. Menata materi

pelajaran sesuai dengan

karakteristik peserta didik. (11) d. Memotivasi siswa

agar berprestasi. (12)

e. Berkomunikasi secara afektif, empatik dan santun dengan peserta didik. (13)

f. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. (14) g. Mengadakan

remedial atau pengayaan. (15)

3. Kompetensi

Profesioanal meliputi: a. Menguasai materi,

struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran IPS. (16) b. Mengolah materi

menggunakan metode pembelajaran bervariasi sehingga siswa jenuh. 11) Guru menata materi

pelajaran sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa.

12) Guru memotivasi siswa agar berprestasi dalam belajar.

13) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh siswa.

14) Pada setiap akhir pembahasan materi guru mengadakan evaluasi berupa ulangan harian. 15) Guru mengadakan

remedial apabila ada siswa mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

16) Penguasaan materi oleh guru membuat saya mudah memahami materi pelajaran IPS.


(35)

62

Hermawati, 2014

pembelajaran IPS secara kreatif. (17) c. Mengikuti

kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. (18)

e. Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar. (19)

4. Kompetensi Sosial meliputi:

a. Memperlakukan siswa sama (tidak ada diskriminasi) terhadap siswa. (20)

b. Memperlakukan siswa sama (tidak ada diskriminasi) terhadap siswa. (21)

c. Prilaku dan tutur kata baik dan sopan. (22)

d. Menyapa siswa baik disekolah atau diluar sekolah. (23) e. Memiliki

hubungan yang

pembelajaran IPS secara kreatif sehingga siswat tidak jenuh. 18) Guru menyampaikan

materi tidak hanya berasal dari satu buku saja tetapi juga dari berbagai buku sumber lain atau berita lainnya. 19) Guru memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar.

20) Guru

membeda-bedakan murid laki-laki dengan murid

perempuan. 21) Guru

membeda-bedakan antara murid dari keluarga kaya dengan murid dari keluarga biasa. 22) Prilaku dan tutur kata

guru baik dan sopan di dalam lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah. 23) Guru menyapa siswa,

ketika bertemu di sekolah ataupun di luar sekolah.

24) Guru berkomunikasi secara efektif dengan


(36)

Hermawati, 2014

baik dengan orang tua siswa. (24) f. Memiliki

hubungan yang baik dengan rekan kerja (sesama guru). (25)

orang tua siswa. 25) Guru tidak pernah

membicarakan guru lain baik ketika didalam dan diluar kelas.

2. Variasi Penggunaan Media Pembelajaran

Variasi Penggunaan Media Pembelajaran adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik dari penggunaan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran (Arsyad, 2013: 80).

Tabel 3.4

Operasional Variabel Variasi Penggunaan Media Pembelajaran

Konsep Variabel Indikator Instrumen

Variasi Penggunaan Media Pembelajaran adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan Tingkat Variasi Penggun aan Media Pembela jaran (X2)

Data diperoleh dari

jawaban responden dengan skala likert, 5 option dari indikator media

pembelajaran sebagai berikut:

1. Efektivitas Media meliputi:

a. Media sesuai dengan tujuan dan manfaat materi pembelajaran. (1) b. Media sesuai

dengan tujuan dan manfaat materi pembelajaran. (2) c. Isi media sudah

1) Guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran IPS. 2) Guru menggunakan media

pembelajaran secara bervariasi dan berimbang sehingga siswa tidak bosan.


(37)

64 Hermawati, 2014 atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik dari penggunaan media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaika n isi materi pengajaran. Arsyad (2013: 80) relevan dengan materi yang dipelajari. (3) d. Isi media mudah

untuk dimengerti dan dipahami. (4) e. Isi media sesuai

dengan konsep materi yang dipelajari. (5) f. Media dapat

digunakan dengan mudah dan

fleksibel. (6) g. Penggunaan media

sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa memperoleh informasi tentang pembelajaran IPS yang dipelajari. (7) 2. Kriteria pemilihan media meliputi:

a. Media harus sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa. (8)

b. Media harus sesuai dengan waktu yang tersedia. (9)

c. Media harus sesuai dengan kondisi lingkungan/setting. (10)

d. Kemudahan dalam mengoperasionalka

pembelajaran tidak relevan dengan materi pelajaran. 4) Guru menggunakan media

pembelajaran mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa.

5) Guru menggunakan media sesuai dengan konsep materi yang dipelajari.

6) Guru menggunakan media yang tidak mudah untuk digunakan dan tidak fleksibel.

7) Media pembelajaran yang

digunakan guru membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang materi pelajaran IPS.

8) Media yang digunakan guru sesuai dengan sifat atau karakteristik siswa.

9) Guru menggunakan media sesuai dengan waktu untuk menggunakannya.

10) Guru menggunakan media sesuai dengan kondisi

lingkungan siswa.

11) Media yang digunakan guru mudah dalam


(38)

Hermawati, 2014

n media. (11) e. Ketersediaan

media

pembelajaran. (murah dan mudah diperoleh). (12) f. Keluwesan,

kepraktisan dan ketahanan media. (13)

g. Sesuai taraf

berfikir siswa. (14) h. Penggunaan media

pembelajaran disertai partisipasi siswa. (15)

i. Efektif dan efisiensi dalam menggunakan media. (16)

j. Tidak menakutkan dan menjijikan. (17)

k. Media yang dapat mengundang perhatian dan menarik minat belajar siswa. (18) l. Media harus

terbuat dari bahan yang aman dan tidak

membahayakan bagi guru maupun siswa. (19)

m. Media yang

mengoperasionalkannya.

12) Media yang digunakan oleh guru murah dan mudah diperoleh.

13) Media pembelajaran yang digunakan guru luwes, praktis dan tahan lama.

14) Guru menggunakan media

pembelajaran sesuai dengan taraf berfikir siswa.

15) Guru menggunakan media pembelajaran disertai partisipasi

siswa.

16) Guru secara efektif dan efisien dalam menggunakan media pembelajaran.

17) Media yang digunakan guru tidak menakutkan dan

menjijikkan bagi siswa. 18) Media yang digunakan guru

dapat mengundang perhatian dan menarik minat belajar siswa.

19) Bahan media pembelajaran yang digunakan guru aman dan

tidak membahayakan bagi siswa.


(39)

66

Hermawati, 2014

digunakan tidak menyulitkan siswa dalam belajar. (20) n. Media harus sesuai

dengan strategi pembelajaran. (21) o. Media harus sesuai

dengan evaluasi pembelajaran. (22) p. Terampil dalam

menggunakan media. (23) q. Mendukung isi

bahan pelajaran. (24)

3. Jenis media

Pembelajaran meliputi: a. Media audio. (25) b.Media visual. c. Media audio-visual.

digunakan guru tidak

menyulitkan siswa dalam proses belajar.

21) Guru menggunakan media tidak sesuai dengan strategi

pembelajaran IPS.

22) Media yang digunakan oleh guru sesuai dengan evaluasi

pembelajaran. 23) Guru terampil dalam

menggunakan media pembelajaran.

24) Media yang digunakan guru tepat dalam mendukung isi bahan pelajaran.

25) Guru dalam mengajar menggunakan media audio, visual, dan audio-visual.

3. Dukungan Orang Tua

Dukungan orang tua adalah bantuan yang diberikan orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya (Hasbullah, 2001: 39).

Sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah.

Tabel 3.5

Operasional Variabel Dukungan Orang Tua


(40)

Hermawati, 2014 Dukungan orang tua adalah keefektifan bantuan yang diberikan orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya. Hasbullah (2001:39). Tingkat Dukungan Orang Tua (X3)

Data diperoleh dari jawaban responden dengan skala likert, 5 option dari indikator dukungan orang tua sebagai berikut: 1. Dukungan Sosial

Ekonomi meliputi: a. Peralatan dan

perlengkapan sekolah. (1) b.Transportasi. (2) c. Sarana belajar di

rumah. (3)

d.Baju seragam. (4) e. Ekstrakulikuler. (5)

f. Uang saku. (6) g.Mengikuti les atau

atau kursus (7)

h.Peraturan sekolah. (8)

i. Buku paket atau buku penunjang

1) Orang tua menyediakan peralatan dan perlengkapan sekolah.

2) Orang tua memberi uang transportasi kesekolah. 3) Orang tua menyediakan

meja dan lampu belajar dirumah.

4) Orang tua membelikan baju seragam sekolah.

5) Orang tua menyuruh untuk mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler.

6) Orang tua memberi uang saku kesekolah.

7) Orang tua menyuruh untuk mengikuti les atau kursus pada bidang tertentu seperti, kursus komputer, les bahasa inggris dan lain-lain.

8) Orang tua mendukung peraturan yang ditetapkan sekolah kepada anak, seperti tidak boleh memakai motor dan membawa hp ke sekolah.

9) Orang tua membelikan buku paket atau buku


(41)

68 Hermawati, 2014 lainnya. (9) j. Memenuhi kebutuhan menu makan. (10) 2. Dukungan Mental/

Agama meliputi: a. Kereligiusan

Sholat 5 waktu dan Sholat sunat. (11)

Mengaji. (12) Puasa wajib dan sunat. (13) b.Kepedulian. (14)

c. Mengontrol anak. (15)

d. Menghargai prestasi. (16) 3. Dukungan Moral

meliputi:

a.Bimbingan dan membantu anak. (17)

b. Memotivasi anak. (18)

4. Dukungan

Pendidikan meliputi:

penunjang lainnya.

10) Orang rang tua memenuhi kebutuhan menu makan empat sehat lima sempurna.

11) Orang tua ketika waktu sholat mengajak untuk sholat sama-sama.

12) Orang tua menyuruh untuk melakukan ibadah.

13) Orang tua menyuruh untuk mengikuti kegiatan agama. 14) Orang tua menanamkan

sikap peduli terhadap orang lain.

15) Orang tua mengontrol ketika bermain dan nonton TV.

16) Orang tua menghargai prestasi anak.

17) Orang tua membimbing dan membantu dalam

mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

18) Orang tua selalu memotivasi untuk rajin belajar.


(42)

Hermawati, 2014

a. Aktif dalam Kegiatan sekolah. (19)

b. Undangan sekolah (20)

c. Menjanjikan Pendidikan ketingkat

yang lebih tinggi. (21)

d.Memperhatikan keberangkata anak kesekolah dan pulang sekolah. (22) e.Menyediakan waktu

untuk mengambil raport. (23) f. Memantau

perkembangan anak disekolah. (24) g. Menyediakan waktu

berdiskusi. (25)

19) Orang tua aktif dalam pertemuan komite disekolah.

20) Orang tua hadir tepat waktu ketika diundang ke sekolah. 21) Orang tua menjanjikan

pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.

22) Orang tua memperhatikan keberangkatan anak ke sekolah dan pulang sekolah. 23) Orang tua datang kesekolah ketika pengambilan raport. 24) Orang tua memantau

perkembangan anak

disekolah melalui wali kelas dan guru BK.

25) Orang tua berdiskusi dengan guru tentang kemajuan studi anak.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan keberhasilan peserta didik dalam mengoptimalkan kemampuan dirinya dalam proses belajar. Muhibbin (2008: 141) hasil belajar siswa pada dasarnya merupakan hasil usaha dalam memperoleh kecakapan tertentu dan hasil belajar ini berarti telah terjadi perubahan perilaku pada diri siswa yang telah belajar. Perubahan ini bisa berbentuk sikap, watak, keterampilan dan penyesuaian diri. Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6


(43)

70

Hermawati, 2014

Konsep Variabel Sumber Data Data

Hasil Belajar merupakan

keberhasilan peserta didik dalam

mengoptimalkan kemampuan dirinya dalam proses belajar (Muhibbin,

2008:141).

Hasil Belajar (Y)

Data yang diperoleh dari pihak sekolah tentang rata-rata nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VIII, mata pelajaran IPS.

Rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VIII, mata pelajaran IPS

E.Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengukur guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua, dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dengan teknik skala likert (bervariasi).

Menurut Indriantono dan Bambang Supomo (1999: 104):

“Skala likert merupakan metode mengukur sikap dengan menyatakan setuju

dan tidak setujuannya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu. Skala ini pada umumnya menggunakan lima angka penelitian, yaitu: 1) sangat setuju 2) setuju 3) tidak pasti atau netral 4) tidak setuju, dan 5) sangat tidak

setuju”.

Mengacu pada skala likert diatas, maka diberikan skor pada setiap alternatif yang dipilih oleh responden. adapun skornya sebagai berikut:

Skor 5 untuk jawaban sangat setuju/selalu/sangat sesuai. Skor 4 untuk jawaban setuju/sering/sesuai.

Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju/jarang/tidak sesuai.

Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak sesuai. Untuk pentanyaan yang bersifat negatif, skor yang diberikan dibalik dengan skor yang ada pada jawaban diatas, yaitu:


(44)

Hermawati, 2014

Skor 2 untuk jawaban setuju/sering/sesuai. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu/kadang-kadang. Skor 4 untuk jawaban tidak setuju/jarang/tidak sesuai.

Skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak sesuai. Data kuesioner diuji dengan uji validitas (test of validity) dan uji realibilitas (test of reliability) guna menguji ke akuratan dan kesungguhan dari jawaban responden. Uji validitas dan uji realibilitas akan dilakukan terhadap item-item pertanyaan yang disusun berdasarkan skala likert.

2. Rata-Rata Nilai Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VIII

Hasil belajar mata pelajaran IPS akan diukur dengan menggunakan hasil rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VIII.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap kelompok siswa dari populasi yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrumen dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program anates. Apabila instrumen telah memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas tes, barulah instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket berupa tanggapan siswa selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data penelitian.

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, instrumen tersebut harus memiliki tingkat kesahihan serta keterandalan (validitas dan reliabilitas).

Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1998: 135) menyatakan bahwa:

”Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid

dan reliabel”.


(45)

72

Hermawati, 2014 sebagai beriku: 1. Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:137). Pengujian instrumen pengumpul data dilakukan terhadap 30 siswa orang responden secara acak diluar anggota sampel penelitian.

Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel

dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi persyaratan rhitung > rtabel.

Secara teknis operasional uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa instrumen tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpul data yang sah.

Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrumen validitas, maka item-item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item-item yang tidak valid dari seluruh intrumen tersebut disusun kembali untuk kemudian disebar kepada responden anggota sampel penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen

No r hitung r table Valid/Tidak

Valid Keterangan

X1.1 -0.041 0.297 Tidak Valid Dibuang

X1.2 0.433 0.297 Valid Dipakai

X1.3 0.440 0.297 Valid Dipakai

Lanjutan Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen

X1.4 0.364 0.297 Valid Dipakai

X1.5 0.527 0.297 Valid Dipakai

X1.6 0.491 0.297 Valid Dipakai

X1.7 0.248 0.297 Tidak Valid Dibuang

X1.8 0.448 0.297 Valid Dipakai


(46)

Hermawati, 2014

X1.10 0.187 0.297 Tidak Valid Dibuang

X1.11 0.513 0.297 Valid Dipakai

X1.12 0.465 0.297 Valid Dipakai

X1.13 0.254 0.297 Tidak Valid Dibuang

X1.14 0.411 0.297 Valid Dipakai

X1.15 0.454 0.297 Valid Dipakai

X1.16 0.504 0.297 Valid Dipakai

X1.17 0.712 0.297 Valid Dipakai

X1.18 0.727 0.297 Valid Dipakai

X1.19 0.294 0.297 Tidak Valid Dibuang

X1.20 0.320 0.297 Valid Dipakai

X1.21 0.503 0.297 Valid Dipakai

X1.22 0.489 0.297 Valid Dipakai

X1.23 0.449 0.297 Valid Dipakai

X1.24 0.358 0.297 Valid Dipakai

X1.25 -0.060 0.297 Tidak Valid Dibuang

X2.1 0.408 0.297 Valid Dipakai

X2.2 0.632 0.297 Valid Dipakai

X2.3 0.368 0.297 Valid Dipakai

X2.4 0.584 0.297 Valid Dipakai

X2.5 0.460 0.297 Valid Dipakai

X2.6 0.509 0.297 Valid Dipakai

X2.7 0.571 0.297 Valid Dipakai

X2.8 0.548 0.297 Valid Dipakai

X2.9 0.513 0.297 Valid Dipakai

X2.10 0.631 0.297 Valid Dipakai

X2.11 0.650 0.297 Valid Dipakai

X2.12 0.303 0.297 Valid Dipakai

X2.13 0.730 0.297 Valid Dipakai

X2.14 0.663 0.297 Valid Dipakai

X2.15 0.537 0.297 Valid Dipakai

X2.16 0.661 0.297 Valid Dipakai

X2.17 -0.278 0.297 Tidak Valid Dibuang Lanjutan Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen

X2.18 0.549 0.297 Valid Dipakai

X2.19 0.285 0.297 Tidak Valid Dibuang

X2.20 0.503 0.297 Valid Dipakai

X2.21 0.520 0.297 Valid Dipakai


(47)

74

Hermawati, 2014

X2.23 0.438 0.297 Valid Dipakai

X2.24 0.349 0.297 Valid Dipakai

X2.25 0.527 0.297 Valid Dipakai

X3.1 0.415 0.297 Valid Dipakai

X3.2 0.295 0.297 Tidak Valid Dibuang

X3.3 0.504 0.297 Valid Dipakai

X3.4 0.436 0.297 Valid Dipakai

X3.5 0.472 0.297 Valid Dipakai

X3.6 0.277 0.297 Tidak Valid Dibuang

X3.7 0.486 0.297 Valid Dipakai

X3.8 0.228 0.297 Tidak Valid Dibuang

X3.9 0.331 0.297 Valid Dipakai

X3.10 0.590 0.297 Valid Dipakai

X3.11 0.544 0.297 Valid Dipakai

X3.12 0.237 0.297 Tidak Valid Dibuang

X3.13 0.370 0.297 Valid Dipakai

X3.14 0.464 0.297 Valid Dipakai

X3.15 0.405 0.297 Valid Dipakai

X3.16 0.504 0.297 Valid Dipakai

X3.17 0.665 0.297 Valid Dipakai

X3.18 0.391 0.297 Valid Dipakai

X3.19 0.348 0.297 Valid Dipakai

X3.20 0.517 0.297 Valid Dipakai

X3.21 0.412 0.297 Valid Dipakai

X3.22 0.603 0.297 Valid Dipakai

X3.23 0.566 0.297 Valid Dipakai

X3.24 0.250 0.297 Tidak Valid Dibuang

X3.25 0.647 0.297 Valid Dipakai

Keterangan: X1 dipakai sebanyak 19 item soal X2 dipakai sebanyak 23 item soal X3 dipakai sebanyak 20 item soal

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel menurut Sugiono (2010: 172) adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Salah satu bentuk pengujian reabilitas adalah


(48)

Hermawati, 2014

dengan internal consistency dengan teknik KR. 20. Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk (n-2) maka

item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.

Secara teknis operasioanal uji reliabilitas intrumen dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Dari hasil pengujian, menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliable. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Tingkat Guru Profesional (X1) 0.763 0.396 Reliabel Tingkat Variasi Penggunaan

Media Pembelajaran (X2) 0.855 0.396 Reliabel

Tingkat Dukungan Orang Tua

(X3) 0.829 0.396 Reliabel

G.Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian sesuai dengan ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Pengumpulan data primer dan sekunder dalam penelitian ini, menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Pengumpulan data primer dilakukan melalui:

Penyebaran kuesioner kepada sejumlah siswa dan dari nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII di SMP Negeri Kabupaten Bangka Tengah.

2. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui:

Studi literatur yaitu penelitian dengan jalan mempelajari buku-buku, dan

catatan lainnya yang ada kaitannya dengan materi penelitian. H. Teknik Analisis Data


(49)

76

Hermawati, 2014

Teknik analisis menggunakan pendekatan statistic parametric jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsi-asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas atau non parametric. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi tersebut maka dilakukan dengan uji normalitas,

uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh persepsi siswa tentang guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran, dan dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa menggunakan uji normalitas dengan cara melihat grafik normal PP Plot. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan tehnik Kolmogorov Smirnov Test, dengan bantuan SPSS Versi 20 for Windows, terhadap data variabel Guru Profesional ( ), Variasi Penggunaan Media Pembelajaran ( ), Dukungan Orang Tua ( ), terhadap Hasil Belajar (Y). Kriteria pengujian normalitas data adalah jika nilai probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan bantuan program SPSS Versi 20 for Windows. Apabila nilai tolerance value dibawah 0,1 dan VIF diatas 5, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas (Santoso, 2010: 206).

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi juga disebut Independent Errors. Regresi Berganda mengasumsikan residu observasi seharusnya tidak berkorelasi (atau bebas). Asumsi ini bisa diuji dengan teknik statistik Durbin Watson, yang menyelidiki korelasi berlanjut antar error (kesalahan).Durbin Watson menguji apakah residual yang berdekatan saling berkorelasi. Statistik pengujian bervariasi antara 0 hingga 4 dengan nilai 2 mengindikasikan residu tidak berkorelasi. Nilai > 2


(50)

Hermawati, 2014

mengindikasikan korelasi negatif antar residu, di mana nilai < 2 mengindikasikan korelasi positif. Dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 20 for Windows.

Dengan melakukan uji Durbin Watson, dapat diketahui apakah terdapat autokorelasi antar sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu. Secara umum, kriteria yang digunakan adalah:

Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif

Jika dU < d < 4 – dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif

Jika dL ≤ d ≤ dU atau 4 –dU ≤ d ≤ 4 – dL, pengujian tidak meyakinkan.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso, 2010: 207). Pendeteksian ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitas melalui bantuan program SPSS Versi 20 for Windows. Apabila nilai probabilitasnya > nilai alpanya 0,05 maka dapat dipastikan model tidak mengandung unsur heterokedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis penelitian yang dirumuskan didukung atau tidak oleh data empirik. Uji hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi sederhana maupun berganda.

a. Persamaan Regresi Berganda

Berdasarkan hasil penelitian akan diperoleh konstanta dan koefisien regresi untuk persamaan regresi berganda. Persamaan regresi berganda secara umum adalah:


(51)

78

Hermawati, 2014

Dimana: Y = Hasil Belajar Siswa X1 = GuruProfesional

X2 = Variasi Penggunaan Media Pembelajaran X3 = Dukungan Orang Tua

= Intersip/nilai konstanta

1, 2, 3 = Koefesien regresi variabel X1, X2 dan X3

= Error (kesalahan)

b. Uji Hipotesis Regresi Berganda Secara Keseluruhan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Formulasi uji f:

=

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

k = Parameter (jumlah variabel independent) n = Jumlah observasi

F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel. (Gujarati, 2001: 120).

Adapun ketentuan uji f adalah sebagai berikut:

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak Kriteria uji F adalah:

1. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (keseluruhan variabel

bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

2. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (keseluruhan variabel

bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan (overall significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk mengetahui seberapa pengaruhnya.


(1)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Hendaknya komunikasi antara guru dengan kepala sekolah lebih diintensifkan, melalui forum diskusi yang khusus diadakan untuk membahas permasalahan etos kerja, kedisiplinan dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek mental kerja.

5. Berdasarkan hasil penelitian bahwa masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain guru profesional, variasi penggunaan media pembelajaran dan dukungan orang tua. Untuk itu penulis menyarankan kepada pihak akademisi lainnya, untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut sehingga hasil penelitian dari variabel yang mempengaruhi hasil belajar siswa semakin lengkap, valid dan dapat dipercaya.


(2)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anni. (1991). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arif, R. (2009), Media Pendidikan, Bandung: CV. Alfa beta.

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bumi Aksara.

____. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-12.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

____. (2010). Media pembeajaran. Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Alma. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Alma dan Gunawan. (2003). Media dan lab IPS. Jakarta: Proyek pengembangan Pendidikan Guru. Depdikbud.

Bloom (1997) Taxonomy of Educational Objecctives (two vols: The Affective Domain The Cognitive Domain). New York. David Mckay.

Deparmen Pendidikan Nasional (2003), Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi).

Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ____. (2009). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gujarati, D. (1998). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Guci Aksara. ____. (2002). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.


(3)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasbullah. (2001). Efektivitas Dukungan Orang Tua. Jakarta: Gaung Persada Press.

Hawadi, R. (2004). Akselerasi: A- Z Informasi; Program percepatan belajar dan anak berbakat intelektual. Jakarta: Grasindo.

Hudoyo. (2008). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Indriantono dan Bambang S. (2003).ProsedurPenelitian. Jakarta: Bina Aksara. Illyas, R. (2009). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Izbuh Agung.

Jalalludin. (1993). Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Maryani, E. (2006). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Mudhoffir. (1999). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muhadi, Y. (2008). Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Muhibin Syah. (2008). Ilmu dan aplikasi pendidikan. Bandung: PT IMTIMA. Munir. (2003). Penggunaan Teknologi Multimedia terhadap Motivasi Belajar

Anak-anak Prasekolah dalam Pembelajaran Literasi. Mimbar pendidikan No.3 Tahun 2003 Hal. 9-17. Bandung: UPI.

Muslieh. (2011).Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Jakarta: Reliko Aditama.

Muslieh. (2008). KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetens idan Kontekstual: Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta Reliko Aditama.

Nasution, N. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nugroho. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pengertian Pendidikan IPS menurut NCCS http://www. social studies. org/ standart/ exec. html (13/ 19/12).


(4)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rustaman, N.Y., et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: FMIPA UPI.

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sagala, S. (2005).Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : CV. Alfabet. Sapriyadi. (2002). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Singarimbun dan Effendi. (1995). Penelitian Pendidikan Prosedur Strategi. Bandung: Angkasa.

Slamet. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumardi, S. A. (2010). Teori Belajar Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudarminta. (2012). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Sudjana, N. (2006). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. ____. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdikarya.

____. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N dan Rivai. (2011). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2007) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Angkasa. ____, (2010) Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Angkasa.

____, (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suryabrata, S. (2010). PsikologiPendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Supriyadi. (2002). Guru di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia.

Suyanto dan Hasim (2000). Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Milinium III. Yogyakarta: Adi Cipta.


(5)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suwarma, A.M. (2012). Inovasi dan Transpormasi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Somantri. N. M, et al. (2001). Inovasi Pembelajaran IPS. Bandung: Risqi Press. Soekirno, M. (2003). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta: CV Rajawal. Supriyadi. (2002). Guru di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Mengajar. Bandung: Pustaka Bani Qurais.

____. (2010). "Guru dalam Era Transisi: Tantangan, Peluang, dan Transisi”. Makalah dalam Seminar Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum Brbasis Kompetensi. Bandung.

Suryabrata, M. (2010). Pisikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

____. (2009). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa. Jakarta: CV Rajawali.

Somantri. (2001). Menggagas Pendidikan Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, M. (2006). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. PT. Remaja Rosda Karya.

Thoha, R. J. (2000). Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: GrafindoPersada.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2003, tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Restindo Mediatama.

Undang-undang No. 19 tahun 2005 (Penjelasan) tentang Standar Kompetensi. Bandung. Sinar Grafika.

____, Tentang Standar Nasional Pendidikan. Bandung: Sinar Grafika

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Sisdiknas). Bandung: Sinar Grafika.

Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. BAB XI pasal 39.


(6)

Hermawati, 2014

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG GURU PROFESIONAL, VARIASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, DAN DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI KABUPATEN BANGKA TENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Usman, M. U. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 70

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL Pengaruh Intensitas Belajar Kelompok Dan Persepsi Siswa Tentang Ketrampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonom

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII DI SMP NEGERI I CEPOGO BOY

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIY

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Wedi Ta

0 0 17

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kela

0 0 17

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kela

0 0 16

HUBUGAN PERAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 LABUAN KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

0 0 23