BAB V P E N U T U P
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis MRA di bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H
1
diterima. Hasil uji t memperoleh nilai t
hitung
= 2,782 diterima pada taraf signifikansi 5 p0,05. Hasil pengujian koefisien determinasi memperoleh
nilai Adjusted R
2
sebesar 0,177, artinya sekitar 17,7 variasi dari kepuasan pemakai dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi pemakai.
2. Interaksi partisipasi pemakai dan budaya organisais berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H
2
diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai t
hitung
untuk interaksi partisipasi dan kompleksitas tugas sebesar 3,009 diterima pada taraf signifikansi 5 p0,05. Kemudian hasil
analisis dengan metode MRA persamaan 2 dan 3 menunjukkan hasil yang berbeda b
2
=0;b
3
? 0. Artinya kompleksitas tugas merupakan pure moderator
yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.
3. Interaksi partisipasi pemakai dan kompleksitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H
3
diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai t
hitung
untuk interaksi partisipasi dan kompleksitas sistem sebesar 2,668 diterima pada taraf signifikansi 5 p0,05. Kemudian hasil analisis dengan
73
metode MRA persamaan 4 dan 5 menunjukkan hasil yang sama b
2
? 0;b
3
? 0. Artinya kompleksitas sistem merupakan quasi moderator yang
berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.
4. Interaksi partisipasi pemakai dan pengaruh pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H
4
diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai t
hitung
untuk interaksi partisipasi dan pengaruh pemakai sebesar 2,760 diterima pada taraf signifikansi 5 p0,05. Kemudian hasil analisis dengan
metode MRA persamaan 6 dan 7 menunjukkan hasil yang berbeda b
2
=0;b
3
? 0. Artinya pengaruh pemakai merupakan pure moderator yang
berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Keterbatasan dalam mengambil jumlah sampel penelitian, yaitu terbatas pada
perguruan tinggi di Surakarta, sehingga hasil penelitian kurang menggambarkan fenomena yang sesungguhnya terjadi.
2. Keterbatasan penggunaan metode survai bahwa peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden, dapat saja pengisian kuesioner ini dilakukan
oleh orang lain yang tidak sesuai dengan karakteristik dan pendapat responden yang bersangkutan.
C. Saran