4
Analisis data
Membandingkan data yang didapat dari hasil penelitian dengan ketentuan yang
dipersyaratkan Farmakope Indonesia ataupun pustaka lain. Software design expert version
9.0.4.1 . digunakan untuk optimasi dengan parameter sifat fisik granul dan tablet dari keempat
formula. Membandingkan data hasil verifikasi yang diperoleh dengan hasil prediksi berdasarkan factorial design menggunakan uji one sample t-test dengan taraf kepercayaan
95.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Daun Kersen
Kersen merupakan tanaman pohon, tinggi sampai ±10m, perakaran tunggang, persebaran dengan bantuan hewan atau zoogami. Daun tunggal, duduk daun berseling, tepi
daun bergerigi, permukaan daun berbulu trikoma berkelenjar, basis rata membulat, apex runcing-meruncing, pertulangan daun menyirip nervatio pinninervis, tekstur daun lunak
dengan pertulangan yang jelas pada permukaan bawah dan halus pada permukaan atas, daun berwarna hijau, tangkai ±3cm, warna coklat dan berambut halus.
Kunci determinasi tanaman kersen:
1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a, 109b, 119b, 120b, 128b, 129b, 135b, 136b, 139b, 140b, 142b, 143b, 146b, 154b, 155b, 156b, 162b, 163b, 167b, 169b,
171b, 177b, 179a, 180b, 182b, 183b, 184b, 185b, 186b,..... → Familia
: Tiliaceae 1a,....
→ Genus : Muntinga → Spesies : Muntingia calabura L.
Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan menunjukkan kebenaran bahwa tanaman yang digunakan adalah tanaman kersen Muntingia calabura L..
B. Pemeriksaan Serbuk Simplisia dan Ekstrak Kental Daun kersen
Tabel 2. Hasil pemeriksaan organoleptis serbuk simplisia dan ekstrak kental daun kersen
Serbuk simplisia Ekstrak kental
1 Bentuk serbuk
pasta kental
2 Bau khas
Khas 3
Warna hijau kecoklatan
coklat kehitaman 4 Rasa
pahit Pahit
Pemeriksaan daya lekat ekstrak kental daun kersen bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari ekstrak itu sendiri. Hasil uji daya lekat ekstrak kental daun kersen dengan
rata-rata waktu yang diperlukan untuk memisahkan ekstrak dari kedua objek glass adalah 99,67 detik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak kental daun kersen mempunyai daya
lekat dan kekentalan yang besar. Rendemen ekstrak kental daun kersen yaitu 20,32.
5
C. Pemeriksaan Ekstrak Kering Daun Kersen
Ekstrak kental daun kersen dikeringkan dengan menambahkan bahan pengisi amilum. Pengayakan ekstrak kering daun kersen bertujuan agar serbuk yang diperoleh seragam.
Tabel 3. Hasil ekstrak kering 4 formula
Formula Ekstrak kental gram
Pengering amylum gram Ekstrak kering gram
I 13,8 38
44,15 II 13,8
38 43,35
III 13,8 38
43,26 IV 13,8
38 44,97
D. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah granul yang dibuat memenuhi persyaratan sehingga dengan konsentrasi yang tepat dihasilkan kualitas tablet yang baik.
Tabel 4. Hasil pemeriksaan sifat fisik granul ekstrak daun kersen
Pemeriksaan sifat fisik granul Formula
I II III
IV Kecepatan alir gramdetik
12,01 ± 0,38 11,68 ± 0,31
11,50 ± 0,40 11,33 ± 0,16
Pengetapan 16 ± 1
15 ± 1 16 ± 1,73
16 ± 1
Tabel 5. Persamaan factorial design sifat fisik granul kombinasi explotab dan amilum
Pemeriksaan sifat fisik granul Persamaan
Kecepatan alir gramdetik Y= +11,63 – 0,12 A – 0,21 B + 0,040 AB
Pengetapan Y= +15,75 – 0,25 A + 0,25 B + 0,25 AB
Keterangan: Y = respon, A = explotab, B = amilum, AB = interaksi explotab dan amilum
A B
Gambar 1. Contour plot A kecepatan alir granul dan B pengetapan granul fast disintegrating tablet dengan bahan penghancur
explotab dan bahan pengisi amilum.
A B
Gambar 2. Grafik hubungan antara level explotab dan amilum terhadap A kecepatan alir granul dan B pengetapan granul.
Keterangan: : amilum level tinggi
: amilum level rendah
1. Hasil Uji Kecepatan Alir Granul. Kecepatan alir granul yang baik yaitu 100 gram serbuk
yang diuji mempunyai waktu alir kurang dari sama dengan 10 detik atau kecepatan alir ≥10
gdt Hadisoewignyo Fudholi, 2013. Hasil uji kecepatan alir granul semua formula Tabel 4 memiliki kecepatan alir granul yang baik, karena dari hasil penelitian semua formula
menunjukkan kecepatan alirnya lebih dari 10 gdt. Semakin besar kecepatan alir granul menunjukkan sifat alirnya semakin baik, mempermudah pengisian granul dalam ruang
kompresi sehingga diperoleh bobot tablet yang seragam. Persamaan faktorial desain Tabel 5
Design Points 2.66
1.21 X1 = A: Explotab
X2 = B: Amylum
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
kecepatan alir granul gdt
A: Explotab mg B:
A m
y lu
m m
g
11.4 11.6
11.8 12
Prediction 11.46
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Pengetapan Granul
A: Explotab mg B
: Am yl
um m
g
15.2 15.4
15.6 15.8
Prediction 15.90
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
k e
ce pat
a n
al ir
gr a
nul g
d t
11.20 11.40
11.60 11.80
12.00 12.20
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
P enge
tapan G
ranu l
15.00 15.20
15.40 15.60
15.80 16.00
2
Interaction
6 menunjukkan bahwa penambahan explotab dan amilum dapat menurunkan kecepatan alir
granul dengan koefisien regresi explotab - 0,12 dan amilum - 0,21. Penambahan amilum lebih dominan dalam menurunkan kecepatan alir granul. Koefisien regresi interaksi explotab-
amilum mempunyai pengaruh meningkatkan kecepatan alir granul yang ditunjukkan adanya koefisien regresi interaksi yaitu + 0,040. Hasil contour plot Gambar 1A kombinasi explotab-
amilum level rendah pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan kecepatan alir granul, sedangkan kombinasi explotab-amilum level tinggi pada area berwarna biru
menunjukkan penurunan kecepatan alir granul. Interaksi Gambar 2A bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada amilum level tinggi garis berwarna merah dan
amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat menurunkan kecepatan alir granul. Efek amilum level tinggi lebih besar
menurunkan kecepatan alir granul dibandingkan dengan efek amilum level rendah. Penurunan kecepatan alir granul karena explotab dan amilum mempunyai ukuran partikel kurang dari
100 µm, sehingga pengaruh kohesi dan adhesi menjadi lebih besar yang menyebabkan berkurangnya kemampuan alir granul. Explotab dan amilum memiliki partikel yang berbentuk
bulat dan tersusun dari partikel dengan permukaan halus dan licin sehingga mempunyai sifat alir yang lebih baik dibanding partikel dengan bentuk tidak beraturan dan tersusun dari
partikel dengan permukaan kasar, hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan alir granul. Hadisoewignyo Fudholi, 2013. Penambahan explotab konsentrasi
tinggi juga dapat meningkatkan kecepatan alir granul karena sifat mudah mengalir Young, 2009 dari explotab itu sendiri.
2. Hasil Uji Pengetapan Granul.
Granul dikatakan dapat mengalir bebas, jika perubahan volume sesudah pengetapan 20 Hadisoewignyo Fudholi, 2013. Pengetapan
menunjukkan penerapan volume sejumlah granul akibat hentakan atau getaran. Hasil uji pengetapan granul semua formula memiliki indeks pengetapan yang baik Tabel 4.
Persamaan faktorial desain Tabel 5 menunjukkan bahwa penambahan explotab dapat menurunkan indeks pengetapan granul dengan koefisien regresi - 0,25, sedangkan
penambahan amilum dapat meningkatkan indeks pengetapan granul dengan koefisien regresi + 0,25. Penambahan explotab lebih dominan dalam menurunkan indeks pengetapan granul.
Koefisien regresi interaksi explotab-amilum mempunyai pengaruh meningkatkan indeks pengetapan granul ditunjukkan adanya koefisien regresi interaksi + 0,25. Hasil contour plot
Gambar 1B explotab dan amilum semua level pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan indeks pengetapan granul, sedangkan explotab level tinggi dan amilum level
rendah pada area berwarna biru menunjukkan penurunan indeks pengetapan granul. Interaksi Gambar 2B bersifat antagonis ditunjukkan dengan garis berlawanan arah. Pada amilum level
tinggi garis berwarna merah menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat meningkatkan indeks pengetapan granul, sedangkan amilum level rendah garis
7 berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat
menurunkan indeks pengetapan. Variasi ukuran granul yang kecil dari campuran explotab dan amilum akan dapat mengisi ruang kosong antar partikel sehingga menyebabkan terjadinya
penurunan indeks pengetapan granul, sedangkan variasi ukuran granul yang besar dari campuran explotab dan amilum akan sulit mengisi ruang kosong antar partikel sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan indeks pengetapan granul. E. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik
Fast Disintegrating Tablet
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kualitas tablet ekstrak daun kersen dan diharapkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia dan pustaka lain.
Tabel 6. Hasil pemeriksaan sifat fisik tablet
Pemeriksaan sifat fisik tablet Formula
I II III
IV Kekerasan kg
2,63 ± 0,24 2,77 ± 0,58
2,08 ± 0,23 2,61 ± 0,25
Keseragaman bobot mg 350,35 ± 9,33
CV: 2,66 357,35 ± 8,26
CV: 2,31 355,50 ± 6,05
CV: 1,70 346,35 ± 4,20
CV: 1,21 Kerapuhan
0,58 ± 0,15 0,74 ± 0,44
0,56 ± 0,37 0,80 ± 0,62
Waktu hancur menit 0,88 ± 0,04
0,79 ± 0,02 0,86 ± 0,03
0,68 ± 0,02 Daya hancur tablet oleh responden
2,90 2,90
2,95 2,95
Tanggapan rasa responden 3,60
3,45 4,10
3,95
Tabel 7. Persamaan factorial design sifat fisik tablet kombinasi explotab dan amilum
Sifat fisik tablet Persamaan
Kekerasan kg Y= +2,52 + 0,17 A – 0,18 B + 0,097 AB
Keseragaman bobot mg Y= +1,97 – 0,21 A – 0,52 B – 0,035 AB
Kerapuhan Y= +0,67 + 0,100 A + 0,010 B + 0,020 AB
Waktu hancur menit Y= +0,80 – 0,067 A – 0,032 B – 0,023 AB
Daya hancur tablet oleh responden Y= +2,92 + 0,025 B
Tanggapan rasa responden Y= +3,78 – 0,075 A + 0,25 B
Keterangan: Y = respon, A = explotab, B = amilum, AB = interaksi explotab dan amilum
A B
C D
E F
Gambar 3. Contour plot A kekerasan tablet, B keseragaman bobot tablet, C kerapuhan tablet, D waktu hancur tablet metode petridisk, E daya hancur tablet oleh responden dan F tanggapan rasa responden FDT dengan bahan penghancur explotab dan
bahan pengisi amilum.
Design Points 2.66
1.21 X1 = A: Explotab
X2 = B: Amylum
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Kekerasan Tablet kg
A: Explotab mg B:
Am y
lum m
g
2.2 2.4
2.6
Prediction 2.45219
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Keseragaman Bobot Tablet CV
A: Explotab mg B:
Am y
lum m
g
1.4 1.6
1.8 2
2.2 2.4
2.6
Prediction 1.56
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Kerapuhan Tablet
A: Explotab mg B:
Am y
lum m
g
0.6 0.65
0.7 0.75
Prediction 0.70
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Waktu Hancur Tablet Metode Petridisk menit
A: Explotab mg B:
A m
y lu
m m
g
0.7 0.75
0.8 0.85
Prediction 0.761938
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Daya Hancur Responden
A: Explotab mg B: Am
y lu
m m
g 2.91
2.92 2.93
2.94 Prediction
2.94
14.00 17.50
21.00 24.50
28.00 17.50
30.63 43.75
56.88 70.00
Tanggapan Rasa Responden
A: Explotab mg B:
A m
y lu
m m
g
3.5 3.6
3.7 3.8
3.9 4
Prediction 3.93
8
A B
C D
E F
Gambar 4. Grafik hubungan antara level explotab dan amilum terhadap A kekerasan tablet, B keseragaman bobot tablet, C kerapuhan tablet, D waktu hancur tablet metode
petri dish, E daya hancur tablet oleh responden dan F tanggapan rasa responden.
Keterangan: : amilum level tinggi
: amilum level rendah
1. Hasil Uji Kekerasan Tablet. Uji kekerasan tablet bertujuan agar tablet tidak rusak atau
pecah saat proses pengepakan maupun distribusi karena adanya tekanan atau benturan. Kekerasan tablet dapat mempengaruhi waktu hancur karena jika tablet terlalu keras maka
waktu hancur tablet semakin lama, sebaliknya jika kekerasan tablet kurang maka waktu hancur tablet semakin cepat tablet mudah hancur. Hasil uji kekerasan tablet semua formula
Tabel 6 memenuhi persyaratan. Persamaan faktorial desain Tabel 7 menunjukkan bahwa penambahan explotab dapat meningkatkan kekerasan tablet dengan koefisien regresi + 0,17,
sedangkan penambahan amilum dapat menurunkan kekerasan tablet dengan koefisien regresi – 0,18. Koefisien regresi interaksi explotab-amilum mempunyai pengaruh meningkatkan
kekerasan tablet yang ditunjukkan adanya koefisien regresi interaksi yaitu + 0,097. Hasil contour plot
Gambar 3A kombinasi explotab level rendah dan amilum level tinggi pada area berwarna biru menunjukkan penurunan kekerasan tablet, sedangkan kombinasi explotab dan
amilum semua level pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan kekerasan tablet. Interaksi Gambar 4A bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada amilum level
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
Ke ker
a san
T abl
et k
g
2 2.2
2.4 2.6
2.8
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
Ke ser
a gam
an Bobo t Tabl
et C
V
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00 2.20
2.40 2.60
2.80
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
K e
ra puh
an Tabl et
0.55 0.60
0.65 0.70
0.75 0.80
0.85
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
Wa ktu
H anc
ur T a
b let
Me tod
e P
e tr
idis k
m en
it
0.65 0.7
0.75 0.8
0.85 0.9
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
D a
ya H
a n
c ur
R e
spon den
2.89 2.90
2.91 2.92
2.93 2.94
2.95
Interaction
A: Explotab mg B: Amylum mg
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
Tangga pan Rasa
Res ponde
n
3.40 3.50
3.60 3.70
3.80 3.90
4.00 4.10
Interaction
9 tinggi garis berwarna merah dan amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan
semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat meningkatkan kekerasan tablet. Efek amilum level rendah lebih besar meningkatkan kekerasan tablet dibandingkan dengan efek
amilum level tinggi. Penambahan explotab lebih dominan dalam menghasilkan kekerasan
tablet. Peningkatan kekerasan tablet juga dapat terjadi karena adanya penambahan bahan amilum yang mempunyai sifat selain sebagai bahan pengisi juga sebagai bahan pengikat.
Peningkatan jumlah bahan pengikat akan meningkatkan kekerasan tablet Hadisoewignyo Fudholi, 2013. Begitu juga dengan penurunan kekerasan tablet terjadi karena penurunan
konsentrasi amilum dan peningkatan konsentrasi explotab akan menurunkan kekerasan tablet. 2. Hasil Uji Keseragaman Bobot Tablet.
Hasil keseragaman bobot tablet Tabel 6 menunjukkan bahwa keempat formula memenuhi uji keseragaman bobot tablet menurut
Farmakope Indonesia edisi III. Persamaan faktorial desain Tabel 7 menunjukkan bahwa penambahan explotab dan amilum dapat menurunkan keseragaman bobot tablet dengan
koefisien regresi explotab - 0,21 dan amilum - 0,52. Koefisien regresi interaksi explotab- amilum juga mempunyai pengaruh menurunkan keseragaman bobot tablet yang ditunjukkan
adanya koefisien regresi interaksi yaitu – 0,035. Penambahan amilum lebih dominan dalam menurunkan keseragaman bobot tablet. Hasil contour plot Gambar 3B kombinasi explotab-
amilum level tinggi pada area berwarna biru menunjukkan penurunan keseragaman bobot tablet, sedangkan kombinasi explotab-amilum level rendah pada area berwarna merah
menunjukkan peningkatan keseragaman bobot tablet. Interaksi Gambar 4B bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada amilum level tinggi garis berwarna merah dan
amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat menurunkan keseragaman bobot tablet. Efek amilum level tinggi lebih
besar menurunkan kecepatan alir granul dibandingkan dengan efek aamilum level rendah. Pengujian kecepatan alir granul berhubungan dengan keseragaman pengisian ruang cetakan
yang akan mempengaruhi keseragaman bobot Hadisoewignyo Fudholi, 2013. Campuran explotab dan amilum dengan ukuran partikel yang besar, bentuk partikel yang bulat dan
tersusun dari partikel dengan permukaan halus dan licin akan menghasilkan kecepatan alir yang baik. Kecepatan alir yang baik akan mempermudah pengisian ruang cetakan sehingga
akan meningkatkan keseragaman bobot tablet. Sebaliknya campuran explotab dan amilum dengan ukuran partikel yang kecil, bentuk partikel yang tidak beraturan dan tersusun dari
partikel dengan permukaan yang tidak rata akan menurunkan kecepatan alir granul sehingga
menurunkan keseragaman bobot tablet.
10
3. Hasil Uji Kerapuhan Tablet. Kerapuhan FDT tidak boleh lebih dari 1 Ratnakar
Prajapati, 2011. Hasil uji kerapuhan menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan Tabel 6. Persamaan faktorial desain Tabel 7 menunjukkan bahwa penambahan
explotab dan amilum dapat meningkatkan kerapuhan tablet dengan koefisien regresi explotab + 0,100 dan amilum + 0,010. Koefisien regresi interaksi explotab-amilum mempunyai
pengaruh meningkatkan kerapuhan tablet ditunjukkan adanya koefisien regresi interaksi yaitu + 0,020. Penambahan explotab lebih dominan dalam meningkatkan kerapuhan tablet. Hasil
contour plot Gambar 3C kombinasi explotab dan amilum semua level pada area berwarna
biru menunjukkan penurunan kerapuhan tablet, sedangkan kombinasi explotab-amilum level tinggi pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan kerapuhan tablet. Interaksi
Gambar 4C bersifat antagonis Bolton, 1997 ditunjukkan dengan garis berlawan arah. Pada amilum level tinggi garis berwarna merah menunjukkan semakin banyak explotab yang
ditambahkan dapat meningkatkan kerapuhan tablet, begitu juga pada amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat
meningkatkan kerapuhan tablet. Efek amilum level tinggi lebih besar meningkatkan kerapuhan tablet dibandingkan dengan efek amilum level rendah. Kerapuhan tablet dapat
meningkat karena pengaruh penambahan bahan explotab yang berfungsi sebagai bahan penghancur untuk menanggulangi sifat kedua dari amilum yaitu sebagai bahan pengikat.
Bahan pengikat dapat memberikan kekuatan dan mengurangi friabilitas tablet Siregar, 2010. 4. Hasil Uji Waktu Hancur Tablet.
Uji waktu hancur tablet digunakan untuk mengetahui kecepatan hancurnya tablet ketika diletakkan di lidah. Uji waktu hancur tidak dapat mewakili
kondisi dalam mulut maka uji waktu hancur dilakukan dengan cara meletakkan tablet di tengah cawan petri berisi 10 mL air. Waktu dihitung mulai dari meletakkan tablet sampai
tablet hancur sempurna Mangal et al., 2012. Pengaruh kekerasan tablet dan kerapuhan tablet dapat dilihat pada uji waktu hancur. Semakin tinggi kekerasan tablet menggambarkan
semakin lama waktu hancur tablet. Semakin tinggi kerapuhan tablet menggambarkan semakin mudah tablet untuk hancur. Persyaratan waktu hancur tablet untuk sediaan FDT adalah 15
detik sampai 3 menit Mehta et al., 2013. Hasil dari semua formula menunjukkan hasil 1 menit memenuhi persyaratan. Persamaan faktorial desain Tabel 7 menunjukkan bahwa
penambahan explotab dan amilum dapat menurunkan waktu hancur tablet dengan koefisien regresi explotab - 0,067 dan amilum - 0,032. Koefisien regresi interaksi explotab-amilum
mempunyai pengaruh menurunkan waktu hancur tablet yang ditunjukkan adanya koefisien regresi interaksi yaitu -0,023. Penambahan explotab lebih dominan dalam menurunkan waktu
hancur tablet. Hasil contour plot Gambar 3D kombinasi explotab-amilum level tinggi pada
11 area berwarna biru menunjukkan penurunan waktu hancur tablet, sedangkan kombinasi
explotab dan amilum semua level pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan waktu hancur tablet. Interaksi Gambar 4D bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada
amilum level tinggi garis berwarna merah dan amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat menurunkan waktu hancur
tablet. Efek amilum level tinggi lebih besar menurunkan waktu hancur tablet dibandingkan dengan efek amilum level rendah. Semakin banyak explotab dan amilum yang ditambahkan
dapat meningkatkan kerapuhan tablet sehingga dapat menurunkan waktu hancur tablet. Penambahan amilum konsentrasi tinggi saat pentabletan akan meningkatkan kekerasan tablet,
dengan penambahan bahan explotab yang mempunyai fungsi sebagai bahan penghancur dengan mekanisme swelling dapat menyebabkan penurunan waktu hancur tablet karena
disintegrasi terjadi dengan penyerapan air yang cepat, selain itu peningkatan tekanan
kompresi tablet juga tampaknya tidak berpengaruh pada waktu hancur Mangal et al., 2012. 5. Hasil Uji Daya Hancur Tablet Oleh Responden
. Uji daya hancur tablet oleh responden bertujuan untuk menggambarkan waktu hancur tablet secara langsung pada responden
manusia. Hasil uji daya hancur tablet responden dilakukan dengan cara mengelompokkan dan memberikan penilaian dari 3 kriteria penilaian. Persamaan faktorial desain Tabel 7
menunjukkan bahwa penambahan amilum juga dapat meningkatkan daya hancur tablet oleh responden dengan koefisien regresi +0,025. Hasil contour plot Gambar 3E semua area
menunjukkan daya hancur tablet responden yang baik karena mendekati nilai 3 cepat. Kombinasi explotab dan amilum semua level pada area berwarna biru menunjukkan
penurunan daya hancur tablet oleh responden, sedangkan kombinasi explotab dan amilum semua level pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan daya hancur tablet oleh
responden. Interaksi Gambar 4E bersifat sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada amilum level tinggi garis berwarna merah dan amilum level rendah garis berwarna hitam
menunjukkan semakin banyak explotab yang ditambahkan dapat berefek konstan pada daya hancur tablet oleh responden, hal ini dikarenakan dari keempat formula menunjukkan masing-
masing 2 data yang nilainya sama. Peningkatan daya hancur tablet oleh responden terjadi karena penambahan bahan explotab yang mempunyai sifat sebagai bahan penghancur.
Penambahan bahan amilum dapat menurunkan daya hancur tablet oleh responden karena amilum punya sifat lain sebagai pengikat. Konsentrasi explotab tinggi dan amilum rendah
menurunkan waktu hancur teblet dan meningkatkan daya hancur tablet oleh responden.
6. Hasil Uji Tanggapan Rasa Responden.
Uji tanggapan rasa bertujuan untuk mengetahui cita rasa tablet ekstrak daun kersen. Uji tanggapan rasa penting untuk dilakukan karena
12 menggambarkan formula yang dapat diterima atau tidak oleh konsumen. FDT merupakan
tablet yang hancur di mulut maka FDT ekstrak daun kersen harus memiliki rasa yang manis. Persamaan faktorial desain Tabel 7 menunjukkan bahwa penambahan explotab dapat
menurunkan tanggapan rasa responden dengan koefisien regresi – 0,075. Penambahan amilum dapat meningkatkan tanggapan rasa responden dengan koefisien regresi + 0,25. Penambahan
amilum lebih dominan dalam meningkatkan tanggapan rasa responden. Amilum dalam proses hidrolisis parsial dengan enzim
α-amilase akan menghasilkan maltodekstrin yang dapat
mempengaruhi rasa manis Anwar, 2012.
Gambar 5. Diagram Pie rasa formula fast disintegrating tablet yang dapat diterima.
Hasil contour plot Gambar 3F kombinasi explotab level tinggi dan amilum level rendah pada area berwarna biru menunjukkan penurunan tanggapan rasa responden,
sedangkan kombinasi explotab level rendah dan amilum level tinggi pada area berwarna merah menunjukkan peningkatan tanggapan rasa responden. Interaksi Gambar 4F bersifat
sinergis ditunjukkan dengan garis searah. Pada amilum level tinggi garis berwarna merah dan amilum level rendah garis berwarna hitam menunjukkan semakin banyak explotab yang
ditambahkan dapat menurunkan tanggapan rasa responden. Berdasarkan rasa dari keempat formula, responden diminta untuk memilih satu formula yang dapat diterima. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa formula IV paling banyak diterima oleh responden dengan nilai
persentase sebesar 65 Gambar 5. F. Optimasi
Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Kersen dengan Bahan Penghancur Explotab dan Bahan Pengisi Amilum
Penentuan titik optimum FDT ekstrak daun kersen dengan bahan penghancur explotab dan bahan pengisi amilum menggunakan metode desain faktorial melalui penelusuran sifat
fisik granul dan sifat fisik tablet yang diambil dari percobaan dan dimasukkan ke dalam program Design Expert version 9.0.4.1. Kecepatan alir dan pengetapan merupakan parameter
sifat fisik granul yang diamati. Kekerasan, keseragaman bobot, kerapuhan, waktu hancur, daya hancur tablet oleh responden dan tanggapan rasa responden merupakan parameter sifat
fisik tablet yang diamati. Penentuan titik optimum ini bertujuan untuk mendapatkan daerah optimum pada contour plot superimposed keseluruhan dari contour plot.
13
Tabel 8. Parameter kriteria uji fast disintegrating tablet
Parameter Kriteria Keterangan
Kecepatan alir granul gramdetik 11,33 – 12,01
Maksimal Pengetapan granul
15,00 – 16,00 In range
Kekerasan tablet kg 2,08 – 2,77
Maksimal Keseragaman bobot teblet CV
1,21 – 2,66 Minimal
Kerapuhan tablet 0,56 – 0,80
Minimal Waktu hancur menit
0,68 – 0,83 Minimal
Daya hancur tablet oleh responden 2,90 – 2,95
Maksimal Tanggapan rasa responden
3,45 – 4,01 Maksimal
Berdasarkan kriteria pada parameter di atas didapatkan formula optimum melalui pendekatan desain faktorial dengan program Design Expert version 9.0.4.1. Penggabungan
dari parameter kriteria tersebut menunjukkan titik formula optimum dengan sifat fisik granul dan sifat fisik tablet yang baik.
Gambar 6. Contour plot super imposed tablet ekstrak daun kersen dengan bahan penghancur explotab dan bahan pengisi amilum.
Titik optimum diperoleh berdasarkan contour plot superimposed daerah berwarna
kuning menunjukkan daerah yang memenuhi persyaratan. Formula optimum terpilih pada komposisi explotab 22,55 mg dan amilum 61,78 mg menunjukkan sifat fisik granul dan sifat
fisik tablet yang optimal. Hasil tersebut didapat berdasarkan nilai kecepatan alir granul 11,46 gdt, pengetapan granul 15,90, kekerasan tablet 2,45 kg, CV keseragaman bobot tablet
0,70, waktu hancur tablet 0,76 menit, daya hancur tablet oleh responden 2,94, dan tanggapan rasa responden 3,39.
G. Hasil Uji Sifat Fisik Granul dan Sifat Fisik Tablet Formula Optimum
Formula optimum explotab 22,55 mg dan amilum 61,78 mg dicampur dengan bahan lain dan di granul. Kemudian diuji sifat fisik granul yaitu kecepatan alir granul dan
pengetapan. Dilakukan pengujian granul dan penabletan. Kemudian diuji sifat fisik tablet yaitu kekerasan, keseragaman bobot, kerapuhan, waktu hancur, daya hancur tablet oleh
responden dan tanggapan rasa responden.
Tabel 9. Formula optimum fast disintegrating tablet ekstrak daun kersen
Bahan Formula optimum mg
Ekstrak daun kersen 46
Explotab 22,55 Amilum 61,78
Mg stearat 3,5
Aspartam 49 Talk 167,17
Bobot tablet 350
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
17.50 25.00
32.50 40.00
47.50 55.00
62.50 70.00
Overlay Plot
A: Explotab B:
A m
y lu
m
Waktu Hancur Tablet Metode Petridisk : 0.830
14.00 16.00
18.00 20.00
22.00 24.00
26.00 28.00
17.50 25.00
32.50 40.00
47.50 55.00
62.50 70.00
Desirability
A: Explotab B:
A m
y lum
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000
0.100 0.200
0.300 0.400
0.400 0.500
Prediction 0.511
14
Tabel 10. Hasil uji sifat fisik granul dan tablet formula optimum
Uji sifat fisik Hasil
Kecepatan alir granul gdt 11,34 ± 0,69
Pengetapan granul 14,33 ± 0,58
Kekerasan tablet kg 2,74 ± 0,07
Keseragaman bobot tablet CV 2,29
Kerapuhan tablet 0,45 ± 0,07
Waktu hancur menit 0,77 ± 0,02
Daya hancur tablet oleh responden 2,85 ± 0,37
Tanggapan rasa responden 3,70 ± 0,47
H. Hasil Verifikasi Formula Optimum