37
Tabel 6. Persentase Mata Pencaharian Penduduk di Desa Banyumas Berdasarkan Tahun 2012
Pekerjaan Laki - Laki
Perempuan Persentase
Orang Orang
Petani 271
229 56.18 Buruh Tani
145 105 28.09
PNS 32
23 6.18 Ahli Kesehatan
5 6 1.24
PRT -
28 3.15 Polisi dan POLRI
35 - 3.93
Arsitektur 1
- 0.11 Seniman
1 - 0.11
Pensiunan 9
- 1.01 Jumlah
499 391
100.00
Sumber: Monografi desa 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Banyumas Induk adalah Petani kelapa, kelapa sawit, kakao,
cengkeh, kakao, dan tanaman lainnya dengan persentase 55,18. Sedangkan mata pencaharian penduduk paling banyak kedua adalah buruh tani sebesar 28,09
, dan yang paling sedikit adalah arsitektur dan seniman dengan persentase sebesar 0,11.
4.4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam suatu desa akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan desa. Sarana dan prasarana di Desa Banyumas Induk
cukup memadai. Hal ini dapat dilihat bahwa sarana penting seperti sarana pendidikan tersedia mulai dari TK hingga SMA. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 7. Sarana dan Prasarana di Desa Banyumas Berdasarkan Tahun 2010.
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah unit
1. Sarana Pendidikan
- TPAMDA
- Taman Kanak-kanak TK
- Sekolah Dasar SD
- Sekolah Menengah Pertama
SMP -
Sekolah Menengah Atas SMA Tempat Ibadah
- Gereja
- Mesjid
- Mushalla
Sarana Kesehatan - Puskesmas
2 1
2 1
1
3 5
1
Sumber: Monografi Desa 2012 4.5.
Karakteristik Petani Sampel Umur
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur
petani kecenderungan kemampuan bekerja semakin menurun. Hal ini berpengaruh pada produktivitasnya dalam mengelola usahataninya. Kegiatan usahatani banyak
mengandalkan fisik. Keadaan umur petani rata-rata 34,7 tahun dengan interval antara 21-66 tahun. Klasifikasi petani menurut kelompok umur terlihat pada tabel
berikut: Tabel 8. Umur Petani Responden di Desa Banyumas Induk Berdasarkan Tahun
2012.
No. Kelompok
Umur Tahun
Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
20-50 50
28 2
93,33 6,66
Jumlah 30
100 Sumber: Lampiran 1
Berdasarkan tabel diatas persentase terbesar di daerah penelitian berada pada kisaran umur 20-50 tahun dengan persentase sebesar 93,33. Artinya petani
Universitas Sumatera Utara
39
sampel di daerah penelitian berada pada usia produktif yang masih berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.
Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola usahatani. Respon petani dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan
usahataninya sangat erat dengan pendidikan formal. Berikut ini tabel tingkat pendidikan petani di daerah penelitian:
Tabel 9. Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Banyumas Induk Berdasarkan Tahun 2012.
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3.
4 Sekolah Dasar
Pendidikan Menengah SMP Pendidikan Menengah SMA
Strata 1 1
28 1
3,33 93,33
3,33
Total 30
100 Sumber: Data dari lampiran 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata petani memiliki tingkat pendidikan menengah, yaitu 90 sedangkan sisanya memiliki tingkat sekolah
dasar dan tidak sekolah.
Pengalaman Bertani
Faktor yang cukup berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usahatani adalah pengalaman bertani. Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani
maka akan semakin baik pula pengelolaan usahataninya. Rata-rata pengalaman petani mengolah usahatani kakao dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 10. Klasifikasi Petani Sampel Berdasarkan Pengalaman Bertani di Desa
Banyumas Induk Berdasarkan Tahun 2012. No.
Pengalaman Bertani
Tahun Jumlah
Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 0-10
11-20 21-30
31-40
40 13
12 4
1 43,33
40 13,33
3,33
Jumlah 30
100 Sumber: Data dari lampiran 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase jumlah yang mempunyai pengalaman bertani paling lama adalah berada pada kisaran 11-20 tahun, dengan
persentase 43. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani sangat bervariasi.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN