d. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. e.
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
f. Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
g. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha
Kena Pajak; dan h.
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
C. Dasar Pengenaan Pajak DPP dan Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Dalam Pasal 1 ayat 17 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 tahun 2009 merumuskan Dasar Pengenaan Pajak
adalah : -
Harga jual DPP untuk penyerahan Barang Kena Pajak -
Penggantian DPP untuk penyerahan Jasa Kena Pajak -
Nilai Impor harga impor CIF + Bea Masuk -
Nilai Ekspor -
Nilai lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Dalam pasal 1 ayat 18 Harga jual adalah nilai berupa uang
termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai yang dipungut berdasarkan Undang-Undang inidan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian dari Penggantian adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa
karena penyerahan Jasa Kena Pajak, tidak termasuk pajak yang dipungut berdasarkan Undang-Undang ini dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa
Kena Pajak danatau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan bea masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
kepabeanan dan cukai untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
yang dipungut menurut Undang-Undang ini. Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya
yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari
suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk
mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain.
Universitas Sumatera Utara
Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud adalah setiap kegiatan mengeluarkan Barang Kena Pajak Berwujud dari dalam Daerah
Pabean ke luar Daerah Pabean. Ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud dalam sukardji
2010:53 adalah setiap kegiatan pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari dalam Daerah Pabean di luar Daerah Pabean.
a. Tarif Pajak Pertambahan Nilai
Seperti kita ketahui di Legal karakteristik Pajak Pertambahan Nilai, di Indonesia menganut tarif tunggal dalam pemungutannya.
Tarif Pajak Pertambahan Nilai diatur dalam pasal 7 Undang- Undang Nomor 42 tahun 2009.
- Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10 sepuluh
persen. -
Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas ekspor Barang Kena Pajak adalah 0 nol persen.
1. Ekspor Barang Kena Pajak berwujud
2. Ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud
3. Ekspor Kena Pajak
Dengan Peraturan Pemerintah Tarif Pajak Pertambahan Nilai dapat diubah serendah-rendahnya 5 lima persen dan setinggi-
tingginya 15 lima belas persen. Dalam PPN di Indonesia tarif 0 sebenarnya merupakan tarif
teknis berdasarkan pertimbangan ekonomi yang dikenakan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Ekspor Barang Kena Pajak, dimaksudkan supaya Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dam Jasa Kena Pajak yang
terkait dapat dikreditkan sehingga tidak perlu dibebankan sebagai biaya. Dengan demikian, dalam harga ekspor benar-benar bersih dari
unsur PPN di dalam negeri sehingga dapat dijamin bahwa netralitas PPN terhadap perdagangan internasional dapat benar-benar direalisasi.
D. Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Permohonan