48
2.6.2 Profil pantai berlumpur
Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar kelaut. Selain itu kondisi
gelombang di pantai tersebut relatif tenang sehingga tidak mampu membawa dispersi sedimen tersebut ke perairan dalam di laut lepas. Sedimen suspensi tersebut dapat
menyebar pada suatu daerah perairan yang cukup luas sehingga membentuk pantai yang luas, datar, dan dangkal. Kemiringan dasar lautpantai sangat kecil
Biasanya pantai berlumpur sangat rendah dan merupakan daerah rawa yang terendam air pada saat muka air tinggi pasang. Daerah ini sangat subur bagi tumbuhan
pantai seperti pohon bakau mangrove. Mangrove adalah tumbuhan berwujud semak dan pohon dengan akar tunjang, yaitu akar yang banyak tumbuh dari batang menjadi
penopang tumbuhan tersebut. Selain itu ada juga mangrove yang mempunyai akar pernapasan yang menyembul dari tanah. Magrove dengan akar tunjang dan akar
pernapasan yang menyembul dari tanah. Mangrove dengan akar tunjang dan akar pernapasan tang begitu ruwet di pantai dapat menangkap lumpur sehingga terjadi
sedimentasi. Hutan bakau ini dapat berfungsi sebagai peredam energi gelombang, sehingga pantai dapat terlindung terhadap erosi.
Pada umumnya sedimen yang berada di daerah pantai perairan pantai, muara pantai atau estuari, teluk adalah sedimen kohesif dengan diameter butiran sangat kecil,
yaitu dalam beberapa mikron. Sifat-sifat sedimen lebih tergantung pada gaya-gaya permukaan daripada gaya berat. Gaya-gaya permukaan tersebut adalah gaya tarik dan
gaya tolak. Apabila resultannya merupakan gaya tarik, partikel akan berkumpul dan membentuk flokon dengan dimensi yang jauh lebih besar daripada dimensi partikel
Universitas Sumatera Utara
49 individu. Fenomena ini disebut dengan flukoasi. Sebagian besar sedimentasi yang terjadi
di perairan pantai merupakan hasil flukoasi sedimen kohesif. Lee 1995 mengemukakan bahwa gelombang pecah tidak selalu menjadi dasar
dissipasi energi di daerah buih surf zone untuk profil pantai berlumpur, tetapi juga efek viskositas kekentalan mengakibatkan disipasi energi gelombang. Oleh karena itu, Lee
1995 mengembangkan persamaan untuk profil pantai berlumpur adalah sebagai berikut.
K
L
= K M
G
N
L
O
L
2.19 dimana
K = tinggi gelombang pada jarak J J = jarak dari garis pantai sampai ke batas onshore
k = koefisien
2.7 Bangunan Pelindung Pantai