Ukuran partikel Sifat-sifat Sedimen

20 2. Kekentalan dinamik η Kekentalan dinamik dipengaruhi partikel sedimen. Untuk larutan yang dicairkan c 0.1 – Einstein 1906, mendapat : η m = η 1 + 2,5 c 2.3 dimana η m adalah koefisien kekentalan dinamik – campuranlarutan sedimen; η adalah koefisien kekentalan dinamik air bersih; dan c merupakan konsentrasi sedimen.

2.2.3 Kerapatan relatif dalam air - ∆ tanpa dimensi

Kerapatan relatif dalam air adalah perbandingan selisih kerapatan suatu zatsedimen dan air terhadap kerapatan air. ∆ = 2.4

2.3 Sifat-sifat Sedimen

Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran butiran dan bentuk, berat jenis dari sedimen dan air, viskositas, dan kecepatan jatuh dan lain-lain.

2.3.1 Ukuran partikel

Sekumpulan sedimen alami memilki bentuk yang tidak seragam. Para geolog mengembangkan klasifikasi untuk menentukan mana yang termasuk pasir, mana yang termasuk kerikil dan sebagainya. Salah satu klasifikasi yang terkenal adalah skala Wenworth yang mengklasifikasikan sedimen oleh ukuran dalam millimeter seperti ditunjukkan dalam tabel 2.2 berikut: Universitas Sumatera Utara 21 Tabel 2.2 Skala Wenworth dari klasifikasi ukuran sedimen Deskripsi Ukuran Skala Wenworth Diameter Ukuran Unified Soil Classification USC Ayakan Ayakan d mm U.S. Bongkah Boulder Brangkal Cobble 256 Brangkal Cobble Kasar 76,2 3 in 64,0 Kerikil KrakalKoral Peeble Halus Gravel 19,0 ¾ in 4,76 No. 4 4,0 Batu Kerikil Granule Kasar 2,0 Sangat Kasar No. 10 Sedang 1,0 No. 20 Kasar 0,5 Sedang Pasir 0,42 No. 40 Pasir Sand 0,25 Sand Halus Halus 0,20 No. 100 Sangat Halus 0,125 No. 140 0,075 No. 200 0,0625 Lanau Silt 0,00391 Lempung Lanau atau Lempung Clay 0,00024 Silt or Clay Koloid Colloid Sumber: Dean and Dalrymple, 2002 Universitas Sumatera Utara 22 Berdasarkan klasifikasi tersebut pasir memilki diameter antara 0,0625 dan 2,00 mm yang selanjutnya dibedakan menjadi lima kelas. Material sangat halus seperti lumpur dan lempung berdiameter di bawah 0,0625 mm yang merupakan sedimen kohesif. Untuk beberapa studi kasus analisa ayakan menggunakan SNI 03-6388-2000 dan SNI 03-6408-2000 seperti pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 berikut ini: Tabel 2.3 Standar ukuran saringan Standar Ukuran mm Alternatif Satuan 75 3 inci 50 2 inci 25 1 inci 9,25 38 inci 4,75 No. 4 2,00 No. 10 0,425 No. 40 0,075 No. 200 Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 2.4 Batasan-batasan ukuran butiran tanah Jenis Butiran Ukuran Butir mm Pasir kasar 2,0 mm – 0,42 mm Pasir halus 0,42 mm – 0,075 mm Lanau 0,075 mm – 0,002 mm Lempung 0,002 mm – 0,001 mm Kolloida 0,001 mm Untuk menentukan batasan dari ukuran dalam suatu sample pasir, harus dilakukan analisis ukuran. Mengayak pasir adalah dimaksudkan untuk menemukan batasan dari ukuran dalam sampel. Biasanya ayakan berupa pan dengan saringan kawat sebagai suatu standar diberikan di dasarnya dan diklasifikasikan seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.2. Ayakan disusun dalam suatu tumpukan di mana untuk ayakan yang lebih besar pada bagian atas dan ayakan yang lebih halus berada di bawahnya. Sampel diletakkan pada ayakan yang paling atas dan ayakan digetarkan sehingga pasir jatuh sejauh mungkin menembus tumpukan ayakan. Ukuran fraksi yang berbeda terjebak dalam ayakan dengan ukuran yang bervariasi. Berat pasir yang tertangkap dalam setiap ayakan ditimbang dan kemudian ditentukan persentase dari berat total sampel yang melewati ayakan. Universitas Sumatera Utara 24

2.3.2 Bentuk partikel