Profil pantai berpasir Karakter Profil Pantai

43 Secara umum, bentuk profil alami pantai dibagi atas dua bagian menurut jenis sedimen penyusunnya, yaitu: profil pantai berpasir coarse-grained profiles dan profil pantai berlumpur fine-grained profiles.

2.6.1 Profil pantai berpasir

Pada umumnya profil pantai berpasir mempunyai bentuk serupa seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.4 dalam gambar tersebut pantai dibagi menjadi backshore dan foreshore. Batas antara kedua zona adalah puncak berm, yaitu titik dari runup maksimum pada kondisi gelombang normal biasa. Runup adalah naiknya gelombang pada permukaan miring. Runup gelombang mencapai batas antara pesisir dan pantai hanya selama terjadi gelombang badai. Surfzone terbentang dari titik dimana gelombang pertama kali pecah sampai titik runup di sekitar lokasi gelombang pecah. Di lokasi gelombang pecah terdapat longshore bar, yaitu gundukan pasir di dasar yang memanjang sepanjang pantai. Selama kondisi gelombang biasa tidak ada badai pantai dalam keadaan keseimbangan dinamis. Selama terjadinya gelombang tersebut sejumlah pasir bergerak pada profil pantai, tetapi angkutan netto pada suatu lokasi yang ditinjau sangat kecil. Pada saat gelombang pecah, sebagian besar energi gelombang dihancurkan dalam turbulensi. Butir pasir digerakkan dari dasar dan tersuspensi oleh turbulensi. Pecahnya gelombang tersebut menghempaskan massa air ke pantai dengan membawa pasir tersebut. Massa air tersebut menghancurkan sisa energinya dengan runup ke pantai. Sebagian air yang naik tersebut akan kembali ke laut melalui permukaan pantai. Air yang kembali tersebut kurang turbulen, sehingga pasir yang terangkut ke arah laut tidak Universitas Sumatera Utara 44 sebanyak yang terangkut ke arah darat, sehingga pada kondisi gelombang kecil tersebut terbentuk pantai secara perlahan-lahan. Aliran kembali dari air dan pasir yang terjadi sepanjang dasar menuju offshore bar di sisi luar gelombang pecah. Pada saat terjadi badai, dimana gelombang besar dan elevasi muka air diam lebih tinggi karena adanya setup gelombang dan angin, pantai dapat mengalami erosi. Gambar 2.5 menunjukkan proses terjadinya erosi pantai oleh gelombang badai dengan puncak gelombang sejajar garis pantai. Gambar 2.5.a adalah profil pantai dengan gelombang normal yang terjadi sehari-hari. Pada saat terjadi badai yang bersamaan dengan muka air tinggi, gelombang mulai mengalami sand dunes, dan membawa material ke arah laut dan kemudian mengendap gambar 2.5.b. gelombang badai yang berlangsung cukup lama semakin banyak mengerosi bukit pasir sand dunes seperti terlihat pada gambar 2.5.c. Setelah badai reda gelombang normal kembali. Selama terjadinya badai tersebut terlihat perubahan profil pantai. Dengan membandingkan profil pantai sebelum dan sesudah badai, dapat diketahui volume sedimen yang tererosi dan mundurnya garis pantai gambar 2.5.d. Setelah badai berlalu, kondisi gelombang normal kembali. Gelombang ini akan mengangkut sedimen yang telah diendapkan di perairan dalam selama badai, kembali ke pantai. Gelombang normal yang berlangsung dalam waktu panjang tersebut akan membentuk pantai kembali ke profil semula. Dengan demikian profil pantai yang ditinjau dalam satu periode panjang menunjukkan kondisi yang stabil dinamis. Apabila gelombang yang terjadi membentuk sudut dengan garis pantai, maka akan terjadi dua proses angkutan sedimen yang bekerja secara bersamaan, yaitu komponen tegak lurus dan sejajar garis pantai. Sedimen yang tererosi oleh komponen Universitas Sumatera Utara 45 tegak lurus dan sejajar garis pantai gambar 2.5 akan terangkut oleh arus sepanjang pantai sampai ke lokasi yang cukup jauh. Akibatnya apabila ditinjau di suatu lokasi, pamtai yang mengalami erosi pada saat terjadi badai tidak bisa terbentuk kembali pada saat gelombang normal, karena material yang tererosi telah terbawa ke tempat lain. Dengan demikian, untuk satu periode waktu yang panjang, gelombang yang datang dengan membentuk sudut terhadap garis pantai dapat menyebabkan mundurnya erosi garis pantai. Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 2.5 Proses pembentukan pantai Triadmodjo, 1999 Sand dunes seperti yang telah disebutkan diatas biasanya terdapat pada pantai berpasir. Pada saat air pasang bagian atas dari foreshore akan terbentuk dan menjadi kering selama air surut. Angin yang berhembus ke arah darat dapat mengangkut pasir yang Universitas Sumatera Utara 47 kering tersebut ke arah darat di backshore atau lebih jauh lagi di pesisir dan membentuk sand dunes. Sand dunes ini dapat berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap serangan gelombang. Profil pantai berpasir didominasi oleh pasir dalam ukuran yang besar hingga pasir ukuran yang kecil dimana sedimen dianggap tidak kohesif diameter lebih besar dari 0,0625 mm. Profil pantai berpasir didominasi oleh pasir dalam ukuran yang besar hingga pasir ukuran yang kecil di mana sedimen dianggap tidak kohesif diameter 0,064 mm. Persamaan profil pantai berpasir telah diberikan oleh Bruun 1954 dan Dean 1977 dan arah koordinat dari parameter pantai terdapat pada Gambar 2.6 sebagai berikut: ℎ = IJ C 2.18 dimana h = kedalaman air m A = parameter skala profil y = jarak dari garis pantai m n = konstanta. Gambar 2.6 Arah koordinat parameter pantai Dean and Dalrymple, 2002 Universitas Sumatera Utara 48

2.6.2 Profil pantai berlumpur