Pemodelan Pada Program SAP 2000

Universitas Sumatera Utara

IV.2.2 Pemodelan Pada Program SAP 2000

a. Pembentukan grid - Pertama sekali, pilih jenis satuan yang akan digunakan dalam menginput data pada menu yang terletak di sudut kanan bawah layar. - Setelah pilihan satuan muncul, klik pilihan kN, m, C. - Klik ikon New Model yang terletak di pilihan Menu pada sudut kiri atas layar untuk memulai pemodelan - Klik ikon Grid Only pada menu Select Template Gambar 4.8 Tampilan Menu New Model - PadaTampilan Quick Grid Lines, isi : Untuk menu Number of Grid Lines : X Direction = 2 Y Direction = 1 Z Direction = 7 Untuk menu Grid Spacing : X Direction = 6 Y Direction = 1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Z Direction = 2.5 Gambar 4.9 Tampilan Menu Quick Grid Lines - Klik OK, lalu akan muncul tampilan grid yang telah di input - Pada Tool Bar yang terletak di sebelah kiri layar pilih icon Quick Draw Frame Cable Element dan mulai mengklik grid yang tersedia hingga membentuk portal tingkat 3. Catatan : Nomor elemen batang akan sesuai dengan urutan grid yang diklik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10 Tampilan Penomoran Elemen b. Menetapkan Dimensi Profil - Pilih Menu Define → Section Properties → Frame Section - Pada tampilan Frame Properties pilih pilihan Add New Property - Pada tampilan Add Frame Section Property, pilih ikon I Wide Flange - Pada tampilan I Wide Flange Section, isi : Section Name = B WF 300 X 150 Outside Height = 0.3 Top Flange Width = 0.15 Top Flange Thickness = 0.009 Web Thickness = 0.0065 Bottom Flange Width = 0.15 Bottom Flange Thickness = 0.009 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Tampilan I Wide Flange Section untuk Balok - Klik OK, tampilan akan kembali ke Frame Properties - Untuk menetapkan dimensi kolom, lakukan lagi langkah seperti menetapkan dimensi balok, tetapi pada tampilan I Wide Flange Section isi : Section Name = K WF 300 X 300 Outside Height = 0.3 Top Flange Width = 0.3 Top Flange Thickness = 0.015 Web Thickness = 0.010 Bottom Flange Width = 0.3 Bottom Flange Thickness = 0.015 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Tampilan I Wide Flange Section untuk Kolom - Klik OK, tampilan akan kembali ke Frame Properties - Klik Add New Property - Pada tampilan Add Frame Section Property, pilih ikon Channel - Pada tampilan Channel Section, isi : Section Name = BR C 140 X 60 Outside Height = 0.14 Outside Flange Width = 0.06 Flange Thickness = 0.005 Web Thickness = 0.007 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Tampilan Channel Section untuk Pengaku - Klik OK, tampilan akan kembali ke Frame Properties - Tutup tampilan Frame Properties dengan mengklik OK c. Memilih Elemen Sesuai Profil - Untuk memilih elemen kolom, klik elemen 1 sampai 6 dan elemen 8 sampai 13 - Klik Menu Assign → Frame → Frame Section - Pada tampilan Frame Section pilih Section K WF 300 X 300, lalu klik OK Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Tampilan Frame Properties untuk Kolom - Untuk memilih elemen balok, klik elemen 7, 15 dan 17 - Klik Menu Assign → Frame → Frame Section - Pada tampilan Frame Section pilih Section B WF 300 X 150, lalu klik OK Gambar 4.15 Tampilan Frame Properties untuk Balok - Untuk memilih elemen pengaku, klik elemen 14, 16 dan 18 - Klik Menu Assign → Frame → Frame Section - Pada tampilan Frame Section pilih Section BR C 140 X 60, lalu klik OK Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Tampilan Frame Properties untuk Pengaku - Setelah menetapkan dimensi profil, kita akan memperoleh tampilan : Gambar 4.17 Tampilan 3 dimensi Portal d. Input Gaya-Gaya Luar Beban Mati - Klik Frame 15 dan 17 untuk beban lantai Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Klik Assign → Frame Loads → Distributed - Pada tampilan Frame Distributed Load isi : Load Pattern Name = DEAD Units = kN, m, C Uniform Load = 20.172 Gambar 4.18 Tampilan Frame Distributed Dead Load pada Lantai - Klik OK - Klik Frame 7 untuk beban atap - Klik Assign → Frame Loads → Distributed - Pada tampilan Frame Distributed Load isi : Load Pattern Name = DEAD Units = kN, m, C Uniform Load = 4.5 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.19 Tampilan Frame Distributed Dead Load pada Lantai Setelah seluruh beban diinput akan muncul hasil : Gambar 4.20 Tampilan Distributed Dead Load pada Portal Beban Hidup - Klik Frame 15 dan 17 untuk beban lantai - Klik Assign → Frame Loads → Distributed - Pada tampilan Frame Distributed Load isi : Load Pattern Name = LIVE Units = kN, m, C Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Uniform Load = 4.688 Gambar 4.21 Tampilan Frame Distributed Live Load pada Lantai - Klik Frame 7 untuk beban atap - Klik Assign → Frame Loads → Distributed - Pada tampilan Frame Distributed Load isi : Load Pattern Name = LIVE Units = kN, m, C Uniform Load = 2.813 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.22 Tampilan Frame Distributed Live Load pada Atap Setelah seluruh beban diinput akan muncul hasil : Gambar 4.23 Tampilan Distributed Live Load pada Portal Beban Gempa - Klik joint 3 untuk beban gempa lantai 2 - Klik Assign → Joint Loads → Forces - Pada tampilan Joint Forces isi : Load Pattern Name = QUAKE Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Units = kN, m, C Force Global X = 40.841 Gambar 4.24 Tampilan Joint Forces pada Lantai 2 - Klik joint 5 untuk beban gempa lantai 3 - Klik Assign → Joint Loads → Forces - Pada tampilan Joint Forces isi : Load Pattern Name = QUAKE Units = kN, m, C Force Global X = 81.681 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.25 Tampilan Joint Forces pada Lantai 3 - Klik joint 7 untuk beban gempa pada atap - Klik Assign → Joint Loads → Forces - Pada tampilan Joint Forces isi : Load Pattern Name = QUAKE Units = kN, m, C Force Global X = 52.687 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.26 Tampilan Joint Forces pada Atap Setelah seluruh beban diinput akan muncul hasil : Gambar 4.27 Tampilan Beban Gempa pada Portal Keseluruhan beban dikombinasikan sesuai : - COMB 1 = 1,4 D - COMB 2 = 1,2 D + 1,6 L - COMB 3 = 1,2 D + 1,0 E + 1,0 L e. Menentukan eksentrisitas pengaku - Kondisi I Letak pengaku pada sumbu lemah kolom masih di tengah : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 4.28 Kondisi Awal Pengaku - Kondisi II Letak pengaku pada sumbu lemah kolom setelah ada eksentrisitas sebesar 10 cm : Gambar 4.29 Kondisi Pengaku Setelah Diberi Eksentrisitas f. Menjalankan Analisa - Klik Menu Analyze → Run Analyze Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara - Pada Case Name ”MODAL” pilih Do Not Run Case - Klik Run Now Gambar 4.30 Tampilan Run Analyze Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

IV.2.3 Output SAP 2000