Universitas Sumatera Utara
BAB II STUDI PUSTAKA
II.1 Umum dan Latar Belakang
Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-balok loteng, rangka atap, lintasan crane dalam bangunan pabrik dan
sebagainya yang untuk seterusnya akan melimpahkan semua beban tersebut ke pondasi.
Dengan berbagai macam sebutan, seperti kolom, tiang, tonggak, dan batang desak, batang ini pada hakekatnya jarang sekali mengalami tekanan
aksial saja. Apabila sebuah batang lurus dibebani gaya tekan aksial dengan pemberian beban semakin lama semakin tinggi, maka pada batang tersebut
akan mengalami perubahan. Perubahan dari keadaan sumbu batang lurus menjadi sumbu batang melengkung dinamakan Tekuk.
Pada hakekatnya batang yang hanya memikul tekan aksial saja jarang dijumpai dalam struktur namun bila pembebanan diatur sedemikian rupa
hingga pengekangan restraint rotasi ujung dapat diabaikan atau beban dari batang-batang yang bertemu diujung kolom bersifat simetris dan pengaruh
lentur sangat kecil dibandingkan dengan tekanan langsung maka batang tekan dapat direncanakan dengan aman sebagai kolom yang dibebani secara
konsentris. Dari mekanika bahan diketahui bahwa hanya kolom yang sangat
pendek dapat dibebani hingga mencapai tegangan lelehnya, sedangkan keadaan yang umum yaitu lenturan mendadak akibat ketidakstabilan terjadi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sebelum kekuatan bahan batang sepenuhnya tercapai. Keadaan demikian yang kita sebut dengan tekuk buckling . Jadi pengetahuan tentang
kestabilan batang tekan perlu bagi perencana struktur baja.
Gambar 2.1 Batang yang tertekuk akibat gaya aksial
Batang akan mengalami tekuk kearah sumbu lemah penampangnya. Untuk menghindari terjadinya tekuk, panjang bentang diperkecil dengan cara
memasang pengaku bracing pada arah sumbu lemah kolom.
Pada profil WF disamping, sumbu kuat penampang merupakan sumbu 1-1 , sedangkan
sumbu lemah penampang merupakan sumbu 2-2
Gambar 2.2 Sumbu Lemah Dan Sumbu Kuat Penampang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya, letak pengaku sejajar dengan pusat geser penampang, di mana berada di tengah sumbu lemah kolom. Namun, apabila kondisi
struktur tidak memungkinkan untuk memasang pengaku di tengah sumbu lemah kolom dapat disebabkan oleh adanya dinding atau komponen struktur
maupun non-struktur lain yang menghalangi maka letak pengaku dapat dipindah sehingga tidak tepat berada di tengah sumbu lemah kolom lagi.
Adapun efek yang timbul akibat perpindahan letak pengaku antara lain akan timbul efek torsi pada kolom sehingga akan ada penambahan
tegangan stress yang terjadi.
II.2 Teori Torsi