Genangan dan Permasalahannya Letak Geografis

otomatis pintu klep.Gorong-gorong adalah saluran tertutup pendek yang mengalirkan air melewati jalan raya, jalan kereta api atau timbunan lainnya. Gorong-gorongbiasanya terbuat dari beton dengan tampang bermacam-macam disesuaikan dengan bentuk tampang dilokasi yang akan dibuat gorong- gorong.Saluran drainase yang membuang langsung kelaut dipengaruhi oleh pasang surut, sedangkan drainase yang membuang ke kanal dipengaruhi oleh tinggi banjir. Pada kondisi air dihilir tinggi, baik akibat air pasang maupun air banjir, maka air dari saluran drainase yang ada disekitarnya tidak dapat mengalir kepembuang bahkan mungkin terjadi air balik. Untuk itu perlu perencanaan pintu klep di saluran-saluran tertentu untuk menghindari terjadinya air balik.

2.2 Karakteristik Wilayah Studi

2.2.1 Genangan dan Permasalahannya

Suatu drainase berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan yang mengalir ke tempat yang diinginkan. Besarnya limpasan air permukaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Drainase yang tidak berfungsi dengan baik akan dapat menyebabkan air permukaan tersebut tidak dapat dialirkan ke tempat pembuangan dengan baik. Hal ini akan menyebabkan terjadinya genangan dan banjir di kawasan yang tidaak kita inginkan. Drainase di Kota Sibolga pada umumnya telah bersifat permanen namun hal ini tidak berarti Kota Sibolga terbebas dari banjirgenangan. Beberapa hal yang menyebabkan banjirgenangan di kota Sibolga adalah: 1. Terjadinya penyempitan saluran akibat desakan permukiman. Universitas Sumatera Utara 2. Perubahan tata guna lahan dihulu saluran yang menyebabkan meningkatnya koefisien run of daerah tangkapan debit banjir makin besar. 3. Daerah hulu saluran yang cukup terjal dan perubahan pemanfaatan lahan mengakibatkan saluran sangat banyak mengangkut sedimen yang pada akhirnya menyebabkan pendangkalan saluran dan bahkan tersumbat. 4. Pertemuan saluran yang kurang tertatakurangnya perawatan mengakibatkan terjadinya limpahanberkurangnya kapasitas saluran. 5. Terjadinya penyempitan pada perpotongan jalan yang terjadinya penyempita fasilitas drainase yang ada di bawah jalan. 6. Pemanfaatan daerah pantai sebagai permukiman atau bagunan lain yang tidak terkendali mengakibatkan pembuangan akhir saluran menjadi tidak terkontrol dan tidak terpelihara yang pada akhirnya memperkecil kapasitas saluran.

2.2.2 Letak Geografis

Kota Sibolga terletak di Teluk Tapian Nauli, yaitu di tepi Pantai Barat Pulau Sumatera bagian Utara. Secara geografis wilayah Kota Sibolga berada pada garis 01 o 44” Lintang Utara dan 98 o 47” Bujur Timur yang membujur sepanjang pinggiran pantai arah selatan ke utara menghadap ke Teluk Tapian Nauli dan berbatasan langsung kaki Bukit Barisan dengan komposisi geologi terdiri dari tanah-tanah berbatu alam dan sedimen yang terjadi akibat penimbunan rawa-rawa. Jarak Kota Sibolga ± 344 km Selatan Kota Medan, dan secara fisiknya berada di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah atau dengan kata lain di kelilingi oleh Kabupaten Tapanuli Tengah. Universitas Sumatera Utara Batas-batas wilayah Kota Sibolga adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab. Tapanuli Tengah - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kab. Tapanuli Tengah - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Tapanuli Tengah - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Teluk Tapian NauliSamudera Indonesia Luas wilayah Kota Sibolga adalah 3,536 Ha yang terdiri dari: a. Daratan seluas : 1,364,99 Ha a. Daratan Sumatera : 1.126,67 Ha b. Daratan Kepulauan : 238,32 Ha b. Lautan seluas : 2.171,01 Ha Secara topografi kota ini berada antara 1 – 150 m diatas permukaan laut dan beriklim cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32,90 ˚C. Sementara curah hujan cenderung tidak teratur disetiap tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 798 mm, sedangkan hari hujan terbanyak berada pada bulan Desember mencapai 26 hari. Kota ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 dengan kondisi jalan yang cukup baik. Jaraknya 347 km dari Kota Medan Ibukota Sumatera Utara, membujur sepanjang pantai dari Utara ke Selatan menghadap ke Teluk Tapian Nauli dan berbatasan langsung dengan kaki Bukit Barisan. Letak yang sedemikian rupa mengakibatkan keadaan topografi wilayah Kota Sibolga terdiri dari 2 kategori yaitu pertama : wilayah landaidatar mempunyai kemiringan lahan 0-2 yang luasnya mecapai 29,14 dari total wilayah daratan Kota Sibolga, kedua : wilayah lereng mempunyai kemiringan 40 dengan luasnya mencapai 638,2 ha atau mencapai 59,26 dari total wilayah daratan Kota Sibolga. Universitas Sumatera Utara Secara Administrasi pemerintahan Kota Sibolga terdiri dari 4 Kecamatan dan 17 Kelurahan yaitu: a. Kecamatan Sibolga Utara a. Kelurahan Sibolga Hilir b. Kelurahan Angin Nauli c. Kelurahan Huta Barangan d. Kelurahan Huta Tonga-tonga e. Kelurahan Simare-mare b. Kecamatan Sibolga Kota a. Kelurahan Kota Baringin b. Kelurahan Pasar Baru c. Kelurahan Pasar Belakang d. Kelurahan Pancuran Gerobak c. Kecamatan Sibolga Sambas a. Kelurahan Pancuran Kerambil b. Kelurahan Pancuran Pinang c. Kelurahn Pancuran Dewa d. Kelurahan Pancuran Bambu d. Kecamatan Sibolga Selatan a. Kelurahan Aek Habil b. Kelurahan Aek Maris c. Kelurahan Aek Parombuan d. Kelurahan Aek Muara Pinang Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Topografi Kota Sibolga