Pengalihan Saham menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Pasar Modal

“Para pihak yang melakukan transaksi elektronik harus menggunakan sistem elektronik yang disepakati” Dari kedua Pasal ini diberikan kebebasan kepada para pihak untuk dapat melakukan transaksi elektronik ke dalam kontrak elektronik dengan bentuk apa saja tetapi kontrak elektronik tau transaksi elektronik tersebut juga dibatasi, dimana para pihak harus menggunakan sistem elektronik yang telah disepakati.

B. Pengalihan Saham menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Pasar Modal

Pasar modal adalah sebuah tempat modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal pihak investor dan orang yang membutuhkan modal pihak issueremiten untuk mengembangkan investasi. Dalam UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. 47 Para pelaku pasar modal ini ada 6 enam pihak, yaitu: 48 1. Emiten, yaitu badan usaha perseroan terbatas yang menerbitkan saham untuk menambah modal, atau menerbitkan obligasi untuk mendapatkan utang dari para investor di Bursa Efek. 2. Perantara Emisi, yang meliputi 3 tiga pihak: 47 Muttaqin, Hidayatullah, Telaah Kritis Pasar Modal Syariah, http:www.e- syariah.orgjurnal?p=11, Diakses tanggal 5 Agustus 2011. 48 http:islam-full.blogspot.com201101jual-beli-saham-dalam-pandangan-islam.html. Diakses tanggal 5 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara a. Penjamin Emisi underwriter, yaitu: perusahaan perantara yang menjamin penjualan emisi, dalam arti, jika saham atau obligasi belum laku, penjamin emisi wajib membeli agar kebutuhan dana yang diperlukan emiten terpenuhi sesuai rencana; b. Akuntan Publik, yaitu pihak yang berfungsi memeriksa kondisi keuangan emiten dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh emiten wajar atau tidak. c. Perusahaan Penilai appraisal, yaitu perusahaan yang berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap emiten, apakah nilai aktiva emiten wajar atau tidak. 3. Badan Pelaksana Pasar Modal, yaitu badan yang mengatur dan mengawasi jalannya pasar modal, termasuk mencoret emiten delisting dari lantai bursa dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar peraturan pasar modal. Di Indonesia Badan Pelaksana Pasar Modal adalah BAPEPAM Badan Pengawas dan Pelaksana Pasar Modal yang merupakan lembaga pemerintah di bawah Menteri Keuangan. 4. Bursa Efek, yakni tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang didirikan oleh suatu badan usaha. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek, yaitu Bursa Efek Jakarta BEJ yang dikelola PT Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya BES yang dikelola oleh PT Bursa Efek Surabaya. 5. Perantara Perdagangan Efek, yaitu makelar pialangbroker dan komisioner yang hanya lewat kedua lembaga itulah efek dalam bursa Universitas Sumatera Utara boleh ditransaksikan. Makelar adalah perusahaan pialang broker yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan. Adapun komisioner adalah pihak yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan sendiri atau untuk orang lain dengan memperoleh imbalan. 6. Investor, yaitu pihak yang menanamkan modalnya dalam bentuk efek di bursa efek dengan membeli atau menjual kembali efek tersebut. Dalam pasar modal, proses perdagangan efek saham dan obligasi terjadi melalui tahapan pasar perdana primary market, kemudian pasar sekunder secondary market. Pasar perdana adalah penjualan perdana saham dan obligasi oleh emiten kepada para investor, yang terjadi pada saat IPO Initial Public Offering atau penawaran umum pertama. Kedua pihak yang saling memerlukan ini tidak bertemu secara fisik dalam bursa, tetapi melalui pihak perantara seperti dijelaskan di atas. Dari penjualan saham dan efek di pasar perdana inilah pihak emiten memperoleh dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan usahanya. 49 Adapun pasar sekunder adalah pasar yang terjadi sesaat atau setelah pasar perdana berakhir. Maksudnya, setelah saham dan obligasi dibeli investor dari emiten, investor tersebut lalu menjual kembali saham dan obligasi kepada investor lainnya, baik dengan tujuan mengambil untung dari kenaikan harga capital gain maupun untuk menghindari kerugian capital loss. Perdagangan di pasar sekunder inilah yang secara reguler terjadi di bursa efek setiap harinya. 50 49 Ibid 50 Ibid Universitas Sumatera Utara Istilah transaksi bursa dirumuskan dalam Pasal 1 ayat 28 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995, yaitu: “Transaksi bursa adalah kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa, atau kontrak lain mengenai efek atau harga efek. Proses transaksi meliputi empat aspek pokok, yaitu transaksi, kliring, penyelesaian transaksi settlement dan registrasi. Penyelenggaraan kegiatan kliring di pasar modal adalah PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia KPEI yang melakukan penyelesaian transaksi. Adapun kliring dan penyelesaian transaksi tersebut terdiri dari: 1. Kliring dan penyelesaian transaksi ekuiti, yakni dilakukan dengan menggunakan netting dan novasi. Kliring secara netting dengan novasi diterapkan bagi seluruh transaksi bursa yang terjadi di setiap segmen pasar, baik pasar regular, pasar segera maupun pasar tunai. 2. Kliring dan penyelesaian transaksi derivative Sistem yang memadukan teknologi client server dan web base tersebut menangani keseluruhan proses kliring, penyelesaian transaksi, administrasi dan pelaporan, hingga risk monitoring transaksi KBIE.

C. Transaksi Saham melalui Internet di Pasar Modal

Dokumen yang terkait

Pencemaran Nama Baik Melalui Situs Jejaring Sosial Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

1 37 128

Transaksi Jual Beli Saham Dengan Hak Membeli Kembali (REPO) Di Pasar Modal

5 120 179

Analisis Yuridis Atas Perjanjian Jual Beli Rumah Melalui Pengembang Pada PT. Indo Mega Sentosa Di Kota Batam

3 68 121

Perlindungan Hukum Nasabah Bank Dalam Cyber Crime Terhadap Internet Banking Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

4 66 152

Analisis Yuridis Mengenai Perjanjian Jual Beli yang Dibuat Melalui Media Elektronik Berdasarkan kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

0 0 31

PENGALIHAN SAHAM ATAS NAMA DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM PERSEROAN TERBATAS TERBUKA MELALUI INTERNET DIKAIKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR.

0 0 1

KEDUDUKAN DROPSHIPPER DALAM JUAL BELI MELALUI MEDIA INTERNET BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG.

0 0 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE PRODUK FASHION BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 15

TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI MEDIA INSTAGRAM MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 1 9

PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE) STUDI TINDAK PIDANA PENIPUAN JUAL BELI MELALUI INTERNET - Unissula Repository

0 0 12