2.3.1 Penambahan Ketebalan Basis Gigitiruan
Untuk mencegah terjadinya fraktur, kekuatan basis gigitiruan dapat ditingkatkan dengan menambah ketebalan basis gigitiruan. Hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan Orsi IA 2004, menyatakan nilai kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas dengan merek QC 20 dengan ketebalan 2,5 mm adalah 947,7
Kgcm
2
.
38
Menurut Tarik dkk 2009, basis gigitiruan resin akrilik yang lebih tebal memiliki kekuatan transversal yang lebih besar sehingga dapat mencegah terjadinya
fraktur. Pada penelitian tersebut, Tarik dkk membuat sampel dengan tiga ketebalan yang berbeda. Pada ketebalan 1,5 mm, 2,5 mm, 3 mm berturut-turut dihasilkan
kekuatan transversal sebesar 750 Kgcm
2
, 821,38 Kgcm
2
dan 938,95 Kgcm
2
. Semakin tebal basis gigitiruan, semakin besar pula kekuatan transversalnya.
23
Hasil penelitian Ozlem dkk 2010, menyatakan kekuatan transversal resin akrilik
polimerisasi panas merek Acron HC dengan ketebalan 3 mm adalah 1155,33 Kgcm
2
.
17
McCabe menyimpulkan kekuatan transversal yang biasanya menjadi penyebab frakturnya basis gigitiruan sangat tergantung kepada derajat ketebalan suatu
basis gigitiruan.
18
Basis yang tebal menyebabkan perasaan tidak nyaman pada pasien, kesulitan berbicara dan keluhan karena gigitiruan yang digunakan berat.
19,20
Menambah ketebalan pada basis gigitiruan rahang atas dapat mengganggu pergerakan prosesus
koronoideus selama pergerakan rahang bawah. Selain itu, mempertebal daerah palatal pada gigi anterior rahang atas dapat menyebabkan kesulitan mengucapkan huruf
āSā.
21
Dalam pembuatan gigitiruan, ketebalan basis berdasarkan anatomi rongga mulut bervariasi, tidak mungkin dengan satu ketebalan yang sama. Keadaan ini
Universitas Sumatera Utara
tergantung kepada bentuk anatomi dan resorpsi linggir alveolaris. Menurut Kimura dkk, ketebalan basis gigitiruan pada daerah palatal dan bukal berkisar 1,5 milimeter
sedangkan daerah alveolar berkisar 3-4,5 milimeter. Haslinda 1996 dalam
penelitiannya menyatakan terdapat perbedaan kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas yang signifikan pada ketebalan 1,5 mm, 3 mm dan 4,5 mm.
22
2.3.2 Penambahan Serat Kaca 2.3.2.1 Pengertian