volume penjualan, Strategi ini bermanfaat agar perusahaan memiliki suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu pasar yang akan dimasukinya,
sehingga apabila strategi dijalankan dengan baik maka perusahaan akan dapat meningkatkan penjualan dan memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis
lainnya kajian yang akan dibahas dalam skrifsi ini adalah “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Penjualan Pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
Medan” B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut Sesuai dengan judul Skripsi minor ini yaitu, Perencanaan dan Pengawasan
Biaya Penjualan maka untuk menjelaskan permasalahan yang dijadikan dasar penulis skripsi minor penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perencanaan dan Pengawasan Biaya penjualan yang tetapkan
untuk memenuhi kebutuhan informasi yang di perlukan oleh manajemen pemasaran.
2. Apakah Perencanaan dan Pengawasan Biaya Penjualan yang di lakukan
dapat meningkatkan laba perusahaan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian adalah: 1.
Untuk mengetahui Perencanaan dan Pengawasan Biaya Penjualan yang di tetapkan oleh perusahaan
2. Mengidentifikasikan masalah yang timbul dalam Perencanaan dan
Pengawasan Biaya Penjualan guna meningkatkan laba.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian yang di lakukan adalah:
1. Bagi Penulis
Diperoleh penerapan teori dalam praktek sehingga dapat memahami dan mengetahui khususnya mengenai Perencanan dan pengawasan biaya
Penjualan yang di pelajari dibangku kuliah.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan agar memperoleh masukan- masukan atau Informasi yang berguna sehubungan dengan pelaksanaan
Perencanaan dan Pengawasan Biaya Penjualan
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Dapat di gunakan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi yang melakukan penelitian yang sama dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas
Sejalan dengan perkembangan sejarah perkembangan Indonesia, baik masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaaan dan masa
pembangunan saat ini, perusahaan di Indonesia khususnya dikawasan Sumatera Utara yang dikenal dengan daerah perkebunan yang banyak mengalami
perkembangan. Berbagai perusahaan perkebunan mengalami kesempatan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di daerah Sumatera Utara ini.
Kesempatan ini diambil oleh Horrison Crossfield Ltd, yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Pada
mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang
disyahkan resident Sumatera Timur. Dalam rangka Konfersi Undang-Undang Pokok Agraria Tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 1371. Pada tahun 1962
perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di
Sumatera Indonesia. PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk didirikan dengan akte pendirian
No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapkan notaris Raden Kardiman di Jakarta, dan naskah No. 20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat dihadapkan notaris
yang sama. Kemudian timbul pergolakan akibat adanya perubahan situasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris. Pemerintah Indonesia berniat
mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya kepada Bangsa
Universitas Sumatera Utara
Indonesia. Pengambilalih ini segera dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 oleh Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia BPPARI dan
perkebunan ini diganti namanya PT. PP Dwikora I II. Kemudian berdasarkan ketetapan Presiden No. 6 tahun 1967, diadakanlah
suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison Crossfield Ltd, dan anak perusahaannya. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai
tanggal 20 Maret 1968. Dengan adanya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan perusahaan tersebut oleh Pemerintah Republik Indonesia
dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan diganti kembali namanya menjadi PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk. Dalam perjanjian itu disebutkan hak-hak eksploitasi termasuk menguasai dan menjual hasil produksi dan hak untuk menanam semua
jenis tanaman. Pada tanggal 21 November 1991, PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk,
melakukan merger dengan beberapa perusahaan di bawah ini: a. PT Nagodang Plantation Company
b. PT Seibulan Plantation Company c. PT Perusahaan Perkebunan bajue Kidoel
d. PT Perusahaan Perkebunan Sulawesi Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT. PP
London Sumatra Indonesia Tbk, status PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah perusahaan Penanaman Modal Asing PMA berdasarkan Surat Ketua
Badan Penanaman Modal Tanggal 12 November 1991 No. 794IIIPMA1991. Pada tanggal 27 Juli 1994, kepemilikan saham PT. PP London Sumatra Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Tbk sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi saham mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 1998 kepemilikan saham
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah Pan London Sumatra Plantation dengan komposisi saham sebesar 47,23 Commerzbank SEA Ltd. Singapura
sebesar 5,83 dan sisanya 46,94 dimiliki oleh masyarakat. Sejak tahun 1996, perusahaan ini menjadikan perusahaan yang Go Public.
Dengan demikian PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, telah dituntut untuk menjalankan aktifitasnya secara lebih profesional lagi.
B. Jenis UsahaKegiatan