b. Memimpin,
mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring perkembangan proyek-proyek yang sedang berjalan.
c. Melaporkan proyek-proyek yang sedang berjalan.
16. Head of Information System Bussines Process
Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a.
Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance. b.
Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi perusahaan agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal.
c. Memahami Management Information System Application Support Manager,
IT Quality Manager, Infrastructure, Communication Data Center Operation Manager, Bussines Process dan System Prosedur Manager.
E. Kinerja Usaha Terkini
Selain perkebunan, PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk juga memiliki beberapa unit pabrik pengolahan yang berlokasi di dalam areal kebun untuk
mengolah semua produk yang dihasilkan oleh kebun-kebun milik sendiri. Hal ini bertujuan untuk mencapai efisiensi kerja serta mempermudah pengolahan dan
penghematan biaya khususnya biaya angkut. Lokasi unit pengolahan yang ada di Deli Serdang adalah sebagai berikut:
a. Begerpang POM untuk mengolah kelapa sawit. b. Rambong Sialang Cocoa untuk mengolah biji kakao coklat.
c. Sei Merah Crumb Sibulan Sheet untuk mengolah karet. Dengan adanya pabrik pengolahan karet tersebut maka seluruh hasil
perkebunan dapat diolah sendiri tanpa harus mengirimkannnya ke tempat lain. Semua produk yang dihasilkan merupakan komoditi eksport seperti CPO, Latek
Universitas Sumatera Utara
dan Biji cokelat kering. Oleh karena itu produk tersebut termasuk komoditi yang mutunya diawasi oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Perdagangan.
Hasil produksi akan diekspor dikirimkan ke negara pengimpor khususnya Singapura dan beberapa negara lainnya seperti Amerika, Jerman, Belanda, Italia,
Kanada, dan juga India. Hasil produksi tersebut dikirimkan dengan menggunakan jasa perkapalan melalui pelabuhan Belawan. Barang-barang yang telah
dipersiapkan langsung dimuat ke kapal yang akan membawanya ke negara importer.
Dari tahun ke tahun PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan telah
memiliki metode pengolahan organisasi yang baik. Dengan keberhasilan yang diperoleh PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk telah banyak memberikan
manfaat kepada pemerintah antara lain: a. Penghasil devisa Negara.
b. Memberikan bantuan modal dalam pelaksanaan pembangunan c. Menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan kerja sehingga
dapat mengurangi jumlah pengangguran. d. Memberikan sumbangan kepada negara dalam bidang Pajak Bumi dan
Bangunan, Pajak Perseroan dan Pajak Ekspor. e. Mempertahankan dan melestarikan alam Indonesia.
Untuk memperoleh hasil produksi yang baik serta memperlancar arus perdagangan ekspor maka diperlukan orang-orang yang terampil dan menguasai
bidang kegiatannya. Dalam hal pendayagunaan tenaga kerja PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, sangat kreatif dalam memperkerjakan tenaga kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2000 PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk telah mempekerjakan lebih dari 26.000 tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Untuk kebun di Sumatera
Utara, Jawa, Sulawesi, Sumatera Selatan dan Kalimantan. Jumlah tersebut terdiri dari 513 orang staff, 12.867 orang tenaga kerja tidak tetap. Pengurangan tenaga
kerja tidak tetap sejumlah 8000 orang pada tahun 1999 terjadi karena efisiensi yang dilakukan perusahaan akibat dampak krisis, namun pengurangan tersebut
tidak berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan. Untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan para staff dan karyawan, PT.
PP London Sumatra Indonesia Tbk secara terus menerus melaksanakan program pelatihan dan mengikutsertakan staff dan karyawan pada kursus dan seminar yang
dilaksanakan di dalam maupun di luar perusahaan. Pelatihan yang dilaksanakan dari dalam perusahaan seperti kursus budi daya tanaman dan manajemen
pengolahan tanaman. Selain itu pelatihan yang diperoleh dari luar perusahaan seperti pelatihan administrasi akuntansi, perpajakan, komputer, pengendalian
hama penyakit tanaman, pengolahan dan perencanaan pabrik. Perusahaan juga berusaha untuk tetap memperhatikan kesejahteraan
pekerjaannya dengan memberikan sarana-sarana seperti perumahan, keagamaan, sosial, pelayanan keamanan, kesehatan dan olahraga.
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk juga mengelola lahan perkebunan milik masyarakat yang disebut dengan plasma. Adapun kebun pengolahan Plasma
Estate tersebut antara lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 2.2 Estate Milik PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk
No Nama Kebun Daerah
Propinsi Keterangan
1. Air Bening
Musi Rawas South Sumatera Oil Palm Estate
2. Bukit Hijau
Musi Rawas South Sumatera Oil Palm Estate
3. Dwi Makmur
Musi Rawas South Sumatera Oil Palm Estate
4. Eka Sari
Musi Rawas South Sumatera Oil Palm Estate
5. Marga Sido
Musi Rawas South Sumatera Oil Palm Estate
6. MuaraKelingi Musi Rawas
South Sumatera Oil Palm Estate 7.
Pelita Jaya Musi Rawas
South Sumatera Oil Palm Estate 8.
Tirta Agung Musi Banyuasin
South Sumatera Oil Palm Estate 9.
Suka Damai Musi Banyuasin
South Sumatera Oil Palm Estate 10. Arta Kencana
Lahat South Sumatera Oil Palm Estate
11. Bebah Permata
Ogan Komering Ilir South Sumatera Rubber Estate
12. Kubu Pakaran Ogan Komering Ilir South Sumatera Rubber Estate 13. Tulung Gelam Ogan Komering Ilir South Sumatera Rubber Estate
14. Tibona Ogan Komering Ilir South Sumatera Rubber Estate
Sumber : PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk F. Rencana Kegiatan Perusahaan
PT PP London Sumatra Indonesia melakukan buy back pada dua transaksi yang berbeda transaksi pertama pada 13 November 2008 lalu membeli 377.500
saham dengan harga Rp. 2.142,17 per saham dan mengeluarkan dana sebesar
Universitas Sumatera Utara
Rp. 801.870,000 dengan Indopremier Securities, yang bertindak sebagai pelaksana buy back. Sementara aksi buy back kedua pada 16 November 2008
dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia BEI dengan jumlah saham yang dibeli sebanyak 2.768.000 saham yang dibeli dengan harga Rp. 2.251,31 per
saham. PT. PP London Sumatra Indonesia telah menggunakan dana sebesar Rp. 6,230,000,000 sehingga total saham yang dibeli sebesar 3.145.500 saham dengan
nilai transaksi Rp. 7,030.000.000 dan menganggarkan dana sebesar Rp. 627,700.000.000 untuk buy back saham, dimana jumlah maksimal saham yang
bakal di buy back sebanyak 20 . PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, juga mengakusisi sekaligus tiga
perusahaan kelapa sawit yaitu Tani Musi Persada 20.000 Ha, Tani Andalas Persada 10.000 Ha dan Sumatra Agri Sejahtera 16,000 senilai Rp.
48.000.000.000. Pada tahun 2009 PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, juga mengalokasikan dana US 100. 000.000 untuk membiayai ekspansi seperti
pembangunan pabrik kelapa sawit disejumlah lokasi perkebunannya. Disamping perusahaan kini juga berencana mengembangkan lahan sawit di Sumatra Selatan
hingga 46.000 Ha. Pada tahun 2009. PT. PP London Sumatra Indonesia menargetkan pertumbuhan produksi Crude Palm Oil CPO meningkat sebesar
10 dari realisasi tahun sebelumnya. Pencapaian produksi tersebut dilakukan dengan mengacu kriteria yang ditetapkan dalam Roundtable for Suistainable Palm
Oil RSPO atau lebih dikenal dengan minyak sawit lestari. Berdasarkan strategi yang dilakukan, diharapkan lima tahun ke depan,
PT. PP Lonsum Indonesia Tbk memperoleh dua keuntungan, yakni harga jual CPO yang tinggi dan biaya produksi yang efisien dibanding perusahaan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Rencana pengambilalihan dapat memperkuat bisnis model perkebunan Grup IndoAgri, antara lain: mengembangkan usaha inti perkebunan, memperluas lahan
dan perkebunan yang telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan produksi, memenuhi kebutuhan internal untuk CPO dan menjadi produsen atas bibit kelapa
sawit unggul. Realisasi rencana jangka panjang Grup Indo Agri memiliki 250.000 Ha
perkebunan kelapa sawit. Total lahan perkebunan dan total lahan yang telah ditanami kelapa sawit meningkat sekitar 387.483 Ha dan 138.081 Ha. Secara
keseluruhan luas lahan yang telah ditanami sekitar 165.000 Ha termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN
A. Perencanaan Biaya Penjualan