3. Menjaga hukum dan ketertiban;
4. Menghukum pelanggar kejahatan sesuai dengan prinsip keadilan.
5. Membantu korban kejahatan.
37
Fungsi utama dari polisi adalah menegakkan hukum dan melayani kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tugas polisi
adalah melakukan pencegahan terhadap kejahatan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Sebagai usaha pemberian perlindungan kepada masyarakat, maka
polisi melibatkan keikutsertaan masyarakat melalui berbagai program pemberian informasi yang luas tentang kejahatan di lingkungan tempat tinggal masyarakat,
melakukan pendidikan tentang tanggung jawab masyarakat terhadap upaya pencegahan kejahatan dan pemberian informasi terkini tentang upaya
penanggulangan kejahatan dengan melakukan pengamanan swadaya masyarakat. Selain itu juga, secara formal tugas polisi memainkan peranan penting dalam
mekanisme sistem peradilan pidana, yaitu dengan memproses tersangka pelaku kejahatan dnegan mengajukannya ke proses penuntutan di pengadilan.
38
2. Landasan Konsepsional
a. Penyidik adalah pejabat Polisi Negara RI atau pejabat Pegawai Negeri Sipil
tertentu yang diberi kewenagan khusus oleh UU untuk melakukan penyidikan.
39
b. Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian dari
agama Islam. Konsepsi Hukum Islam yaitu dasar dan kerangka hukumnya
37
Ibid.
38
Ibid, hal. 41.
39
Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Cara Pidana.
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan oleh Allah, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubungan-hubungan
lainnya karena manusia yang hidup di dalam masyarakat itu mempunyai berbagai hubungan.
40
Sebagai sistem hukum, ia memiliki beberapa istilah kunci yang perlu untuk dipahami terlebih dahulu yaitu :
1 Hukum
Peraturan-peraturan atau seperangkat norma yang mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat baik peraturan atau norma itu berupa
kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat maupun peraturan atau norma yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakkan oleh
penguasa. 2
Hukum dan ahkam Hukum artinya norma atau kaidah yakni ukuran, tolok ukur, patokan,
pedoman yang dipergunakan untuk menilai tingkah laku atau perbuatan manusia dan benda. Dalam sistem hukum Islam ada lima hukum atau
kaidah yang dipergunakan sebagai patokan mengukur perbuatan manusia baik di bidang ibadah maupun di lapangan muamalah yaitu jaiz atau
mubah, sunnat, makruh, wajib dan haram. 3
Syariah atau syariat
40
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam : Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Cetakan Ketujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1999, hal. 38
.
Universitas Sumatera Utara
Secara harfiah syariat yaitu jalan ke sumber mata air yakni jalan lurus yang harus diikuti oleh setiap muslim. Syariat merupakan jalan hidup
muslim. Syariat memuat ketetapan Allah dan ketentuan rasulnya baik berupa larangan maupun berupa suruhan meliputi seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia. c.
Jinayat, yang memuat aturan-aturan mengenai perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman, baik dalam jarimah hudud maupun dalam jarimah
ta’zir. Yang dimaksud dengan jarimah adalah perbuatan pidana. Jarimah hudud adalah perbuatan pidana yang telah ditentukan bentuk dan batas
hukumannya dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad hudud jamak dari hadd = batas. Jarimah ta’zir adalah perbuatan pidana yang bentuk dan
ancaman hukumannya ditentukan oleh penguasa sebagai pelajaran bagi pelakunya.
d. Penegakan hukum law enforcemen Menurut Black’s Law Dictionary,
diartikan sebagai “the act of putting something such as a law into effect; the execution of a law; the carrying out of a mandate or command”. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa penegakan hukum merupakan usaha untuk menegakkan norma-norma dan kaidah-kaidah hukum sekaligus nilai-nilai
yang ada di belakangnya. Aparat penegak hukum hendaknya memahami benar-benar jiwa hukum legal spirit yang mendasari peraturan hukum yang
harus ditegakkan, terkait dengan berbagai dinamika yang terjadi dalam proses pembuatan perundang-undangan law making process.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu dalam Black’s Law Dictionary, dengan editor Bryan A. Garner menerjemahkan penegakan hukum sebagai pertama; The detection and
punishment of violations of the law. The term is not limited to the enforcement of criminal laws, for example, the Freedom of Information Act contains an
exemption for law-enforcement purposes and furnished in confidence. That exemption is valid for the enforcement of a variety of noncriminal laws such
as national-security laws as well as criminal laws. Kedua; Criminal justice. Ketiga; Police officers and other members of the executive branch of
government charged with carrying out and enforcing the criminal law.
Satjipto Rahardjo
membedakan istilah
penegakan hukum
law enforcement dengan penggunaan hukum the use of law. Penegakan hukum dan penggunaan hukum adalah dua hal yang berbeda. Orang dapat
menegakkan hukum untuk memberikan keadilan, tetapi orang juga dapat menegakkan hukum untuk digunakan bagi pencapaian tujuan atau kepentingan
lain. Menegakkan hukum tidak persis sama dengan menggunakan hukum. Penegakan hukum merupakan sub-sistem sosial, sehingga
penegakannya dipengaruhi lingkungan yang sangat kompleks seperti perkembangan politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, iptek, pendidikan dan
sebagainya. Penegakan hukum harus berlandaskan kepada prinsip-prinsip negara hukum sebagaimana tersirat dalam UUD 1945 dan asas-asas hukum yang
berlaku di lingkungan bangsa-bangsa yang beradab seperti the Basic Principles of Independence of Judiciary, agar penegak hukum dapat
menghindarkan diri dari praktik-praktik negatif akibat pengaruh lingkungan yang sangat kompleks tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-
kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.
41
Pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang
netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut.
Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi penegakan hukum, adalah : 1. Faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi pada undang-undang saja.
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum. 4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan. 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
41
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI, Press, 1984, hal 16.
Universitas Sumatera Utara
Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada
efektivitas penegakan hukum.
G. Metode Penelitian