Kala Satu Persalinan Kala Dua Persalinan

2.4 Kala Satu Persalinan

Kala satu dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap 10 cm. Proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten 8 jam serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif 7 jam serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. Saifuddin, 2001 Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm. Persalinan kala satu dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten pembukaan serviks kurang dari 4 cm 8 jam dan fase aktif pembukaan serviks dari 4 ke 10 cm. Affandi, 2002 2.4.1 Menyiapkan Kelahiran Dalam menyiapkan kelahiran mempunyai tujuan yaitu : 1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi seperti : a. Ruangan yang hangat dan bersih b. Sumber air bersih yang mengalir c. Air desinfeksi tingkat tinggi DTT d. Kamar mandi yang bersih e. Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan f. Penerangan yang cukup g. Tempat tidur yang bersih untuk ibu dan bayi h. Meja yang bersih untuk peralatan persalinan 2. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat esensial 3. Menyiapkan rujukan Universitas Sumatera Utara 4. Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan, antara lain : a. Memberikan dukungan emosional b. Membantu pengaturan posisi c. Memberikan cairan dan nutrisi d. Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur e. Pencegahan infeksi 5. Melakukan upaya pencegahan infeksi PI yang direkomendasikan Pada fase aktif persalinan partograf digunakan sebagai alat bantu yang tujuan utamanya adalah untuk : a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam. b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

2.5 Kala Dua Persalinan

Kala dua persalinan dimulai dari pembukaan lengkap 10 cm sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Tanda dan gejala kala dua persalinan adalah : 1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi 2. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vaginanya. 3. Perineum terlihat menonjol. 4. Vulva-vagina dan sfigter ani terlihat membuka. 5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah. Universitas Sumatera Utara 2.5.1 Persiapan Penolong Persalinan Penolong persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi seperti yang dianjurkan termasuk diantaranya cuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi. 2.5.2 Persiapan Tempat Persalinan, Peralatan dan Bahan Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan baik, termasuk partus set, perlengkapan menjahit dan resusitasi bayi baru lahir. Semua perlengkapan dan bahan-bahan dalam set tersebut harus dalam keadaan steril. 2.5.3 Persiapan Tempat dan Lingkungan untuk Kelahiran Bayi Persiapan untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir harus dimulai sebelum bayi lahir. Siapkan lingkungan yang sesuai untuk kelahiran bayi dengan memastikan bahwa ruangan tersebut bersih dan bebas dari tiupan angin. 2.5.4 Persiapan Ibu dan Keluarga seperti : 1. Asuhan sayang ibu 2. Membersihkan perineum ibu 3. Pengosongan kandung kemih 2.5.5 Asuhan Bayi Baru Lahir BBL Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan bayi, maka Universitas Sumatera Utara penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Penatalaksanaan awal bayi baru lahir adalah dengan melaksanakan pelayanan atau perawatan neonatal esensial bayi baru lahir, meliputi : persalinan yang bersih dan aman; stabilisasi suhumenjaga agar bayi tetap hangat; memulai pernapasan spontan; ASI dini dan eksklusif; pencegahan infeksi dan pemberian imunisasi

2.6 Kala Tiga Persalinan

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011

0 37 82

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

1 73 65

Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 34 167

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 19

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 12

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 41

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 1 4

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 47