Tujuan APN TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan APN harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan dimanapun peristiwa tersebut terjadi. Persalinan dapat terjadi di rumah, Puskesmas ataupun rumah sakit, sedangkan penolong persalinan, mungkin adalah bidan, dukun, dokter umum atau spesialis obstetri, ginekologi. Asuhan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari ibu dan bayi baru lahir, maupun disesuaikan dengan lingkungan dimana tempat asuhan diberikan. Banyak orang tahu apa tugas seorang bidan di masyarakat. Peranannya dalam membantu proses persalinan seorang ibu sangatlah besar. Di satu sisi, sebagian masyarakat tradisional masih mempercayakan proses persalinan ke dukun bayi. Di satu sisi, tingginya angka kematian melahirkan jadi persoalan pelik. Masyarakat belum paham sepenuhnya proses persalinan yang aman. Data di Provinsi Jawa Timur menunjukkan, pada 2005 rata-rata kelahiran hidup adalah 36 ribu sampai 46 ribu jiwa. Sementara di Jember sendiri, angka kelahiran hidup ibu dan bayi rata-rata adalah 28 ribu jiwa. Suharti, 2006

2.2. Tujuan APN

Tujuan utama Asuhan Persalinan Normal APN adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi, menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Universitas Sumatera Utara Pergeseran paradigma tersebut antara lain : 2.2.1 Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri. Pada setiap pertolongan persalinan, dilakukan upaya preventif terhadap perdarahan pascapersalinan, seperti misalnya manipulasi seminimal mungkin, penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pasca persalinan. 2.2.2 Episiotomi Episiotomi tidak merupakan tindakan rutin karena dengan perasat khusus, penolong persalinan dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu dan seluruh tubuh bayi tanpa laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum. 2.2.3 Retensio plasenta Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. 2.2.4 Mencegah partus lama Untuk mencegah terjadinya partus lama Asuhan Persalinan Normal APN mengandalkan penggunaan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan. 2.2.5 Mencegah Asfiksia Bayi Baru Lahir Upaya pertama pencegahan asfiksia bayi baru lahir adalah dengan membersihkan muka dan jalan napas, sesaat setelah ekspulsi kepala. Kemudian Universitas Sumatera Utara dilakukan penghisapan lendir secara benar, segera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan mekanisme pernapasan berjalan spontan dan normal serta dapat mencegah terjadinya hipotermia. Perubahan paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi menjadi pencegahan terjadinya komplikasi diakui dapat membawa perbaikan kesehatan kaum ibu di Indonesia. Depkes, 2004

2.3. Langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal APN

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011

0 37 82

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

1 73 65

Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 34 167

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 19

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 12

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 41

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 1 4

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 47