kesegaran dan ketententeraman pada tanah retak
Ayo, Upik Jangan kau enggan melangkah
Mari sini, kita bermain di luar Tak usah takut hujan
kita akan bercengkrama dengannya
Rasakan, rasakan rasa hangat saat ia jannjikan kedewasaan
memekarkan tubuhmu meranumkan dadamu
Suatu hari, kau akan membuktikan
setiap orang memanggilmu ‘dara’ Saat itu,
kau akan percaya hujan tak pernah berbohong
1. Lapis Suara Sound Stratum
Puisi-puisi itu terdiri atas satuan-satuan suara: suara suku kata, kata, frase, dan kalimat. Lapis bunyi dalam sajak itu ialah seluruh satuan bunyi yang
tersusun darinrangkaian fonem, suku kata, kata, frase, dan kalimat. Lapis bunyi
Universitas Sumatera Utara
yang akan dibaicarakan di sini ialah bunyi atau pola bunyi yang bersifat “istimewa” atau khusus yang dipergunakan untuk mendapatkan efek kepuitisan
atau nilai seni. Bait pertama pada puisi Hujan 2 tidak ada asonansi maupun aliterasi.
Pada bait kedua terdapat pengulangan kata rasakan dan aliterasi n, yaitu: janjikan, pepohonan, kesegaran, dan ketentraman. Bait ketiga tidak ada asonansi dan
aliterasi. Pada bait keempat terdapat pengulangan kata rasakan dan aliterasi m dan asonansi u berturut-turut yaitu: memekarkan, meranumkan, tubuhmu, dan dadamu.
Pada bait kelima ada rangkaian bunyi yang bertolak dari pola kau akan…… diisi oleh kata yang lain yang mengikutinya, disusun Pitaloka secara berurutan dalam
setiap baris. Apabila kata-kata yang mendampingi pola kau akan… disusun, maka keadaannya dapat dilihat sebagai berikut:
kau akan membuktikan kau akan percaya
Hujan 2, hlm. 22 Puisi Hujan 2 ini mempunyai bunyi-bunyi yang dominan adalah vokal
bersuara berat au dan u yang digunakan sebagai lambang rasa sedih.
2. Lapis Arti Units of Meaning
Dalam sebuah puisi terdapat satuan terkecil berupa fonem. Satuan fonem berupa suku kata dan kata-kata kemudian bergabung menjadi kelompok
kata, kalimat, alinea, bait, bab, dan seluruh cerita. Itu semua merupakan satuan arti Pradopo, 1999.
Bait pertama dan ke-3 menunjukkan bahwa akibat banjir bandang banyak korban terutama anak-anak menjadi takut dan trauma apabila hujan
Universitas Sumatera Utara
datang. Bait ke-2 dan ke-4 menggunakan pengulangan kata rasakan yang menunjukkan ajakkan dan usaha menghibur korban banjir bandang terutama anak-
anak Upik untuk bersyukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yaitu dengan adanya hujan. Bait terakhir menunjukkan tanda bahwa adanya sesuatu yang indah
kepada anak-anak korban banjir bandang tersebut.
3. Lapis Objek