Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental intervensional dengan metode post test design with control, yaitu mengukur nadi pada masa pemulihan setelah kedua kelompok sampel yang diberikan minuman beroksigen dan minuman air putih biasa melakukan latihan fisik, lalu menghitung indeks kesanggupan badan IKB pada kedua kelompok tersebut.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan. Pengambilan dan pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan selama bulan September 2013 sampai dengan bulan November 2013.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012. Subyek penelitian dipilih dengan cara simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana. Pemilihan sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian ini. Kriteria inklusi : - Mahasiswi FK USU Angkatan 2012 - Usia 18-20 tahun - IMT normal - sehat jasmani - tidak melakukan olahraga rutin Kriteria eksklusi : Universitas Sumatera Utara - mempunyai riwayat penyakit beratsistemik - sedang menstruasi Menurut Supranto J 2000 perhitungan sampel untuk penelitian eksperimental secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: t-1 r-1 15 Dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan r = jumlah sampel Kelompok perlakuan pada penelitian ini ada 2 kelompok, maka berdasarkan rumus diatas, jumlah sampel untuk penelitian ini adalah: t-1 r-1 15 2-1 r-1 15 r-1 15 r 15 + 1 r 16 Dari hasil perhitungan rumus diatas, maka diambil jumlah sampel untuk penelitian ini adalah 17 orang per kelompok.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

1. Sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi FK USU angkatan 2012 yang memenuhi kriteria inklusi. 2. Data-data dasar yang diambil dari sampel adalah berat badan, tinggi badan, dan usia yang dicatat dalam satu lembar isian lampiran. 3. Lalu dilakukan pengukuran denyut nadi pada arteri radialis dan frekuensi nafas sampel kemudian dicatat di lembar pengamatan. Universitas Sumatera Utara 4. Kemudian sampel dibagi secara acak sederhana menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol minuman air putih biasa dan kelompok yang diberikan intervensi minuman beroksigen. Lima belas menit sebelum latihan fisik dilakukan, kelompok kontrol diberi 300cc minuman air putih biasa dan kelompok yang diberikan intervensi diberi minuman beroksigen sebanyak 300cc. 5. Saat melakukan Harvard Step Test, sampel hanya menggunakan kaos dan celana olahraga tanpa sepatu, diminta untuk berdiri dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian di depan bangku yang digunakan. 6. Sebuah metronom yang sebelumnya sudah diperiksa ketelitiannya, diatur irama dengan kecepatan 120xmenit. 7. Pada saat tanda “mulai” diberikan, sampel menempatkan salah satu kakinya diatas bangku tepat pada suatu ketukan metronom yang sekaligus merupakan tanda permulaan tes. Pada ketukan metronom yang kedua, sampel menempatkan kedua kakinya diatas bangku. Pada ketukan ketiga sampel turun dan menurunkan dulu kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada ketukan keempat, kakinya yang kedua diturunkan pula, sehingga sampel sekarang berdiri tegak lagi diatas lantai. Siklus ini terus diulangi sampai selama mungkin tapi tidak lebih dari 5 menit. 8. Sampel saat menaiki bangku harus tetap tegak dan tidak boleh membungkuk. 9. Sampel mengikuti irama ketukan metronom dengan tepat, jika ada tanda- tanda gerakan tidak sesuai irama, maka peringatan diberikan supaya kembali mengikuti irama dengan baik. 10. Apabila iramasikap tetap salah selama 10-15 detik. Walaupun sudah diberikan peringatan, maka tes harus dihentikan dan lama masa kerja dicatat. 11. Untuk mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, sampel diizinkan untuk sesekali mengubah langkahnya. 12. Saat tes dihentikan, kedua stopwatch dihentikan. Penghentian stopwatch pertama akan menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan penghentian stopwatch yang kedua merupakan tanda permulaan masa pemulihan sekaligus digunakan untuk menghitung nadi. Universitas Sumatera Utara 13. Nadi dihitung pada arteri radialis di pergelangan tangan dari 1-1,5 menit, 2- 2,5 menit dan 3-3,5 menit. 14. Indeks kesanggupan badan dihitung dengan menggunakan rumus yang ada. 15. Tiap tes didahului oleh suatu tes percobaan guna memberikan kesempatan kepada sampel untuk membiasakan diri naik turun bangku dan mengikuti irama metronom. Test percobaan ini hanya dilakukan sebentar saja. Setelah tidak merasa lelah sama sekali, barulah tes yang sesungguhnya dimulai. 16. Suhu kamar harus berada diantara 25 o C-35 o 17. Setelah selesai melakukan latihan fisik, maka hitung kembali denyut nadi di lokasi yang sama dan frekuensi nafas sampel. Kemudian hitung Indeks Kesanggupan Badan IKB dengan rumus yang ada. C Cara menghitung indeks kesanggupan badan: = Tabel 4.1. Kriteria Indeks Kesanggupan Badan dan Nilainya Kriteria Nilai Hasil Perhitungan IKB Sangat baik 5 90 Baik 4 80-89 Cukup 3 65-79 Sedang 2 50-64 Kurang 1 50 Sumber : Rusip, 2006

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigea dengan Minuman Air Putih ,Biasa Terhadap Tingkat Kebugaran pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2012.

2 48 49

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

2 70 64

Pengaruh Minuman Isotonik, Minuman Beroksigen, dan Minuman Yang Mengandung Vitamin C Terhadap Kebugaran Fisik Setelah Latihan Fisik Dengan Metode Harvard Step Test Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

8 61 60

Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010

4 33 72

Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigen dengan Minuman Air Biasa terhadap Nilai VEP1, KVP, dan Frekuensi Napas pada Latihan Fisik

1 33 63

Hubungan Menstruasi dengan Tingkat Keparahan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kebugaran - Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigea dengan Minuman Air Putih ,Biasa Terhadap Tingkat Kebugaran pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2012.

0 0 10

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 1 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minuman Berenergi - Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 0 11

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 0 13