Step Test Protocol Harvard Step Test

aliran darah ke organ-organ yang tidak terlalu aktif selama melakukan latihan fisik, seperti ginjal, hati dan organ-organ pada saluran pencernaan Powers, 2007. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan membuat sistem kardiovaskuler lebih efisien dalam hal memompa darah dan mengantarkan oksigen ke otot-otot yang dipergunakan saat berolahraga Suleman, 2011. Gambar 2.1. Distribusi cardiac output selama istirahat dan berolahraga Powers, 2007

2.3. Step Test

2.3.1. Step Test Protocol

Step test protocol adalah salah satu metode untuk pengukuran tingkat kebugaran. Step test mudah untuk dilakukan karena orang-orang sudah familiar dengan stepping exercise dan tidak membutuhkan peralatan yang sulit dan mahal Powers, 2007. Frekuensi melangkah pada step test dihitung dan disesuaikan dengan irama metronom. Dalam satu siklus, terdapat empat hitungan langkah, yaitu naik, naik, turun, turun up, up, down, down. Subjek yang melakukan step test harus melangkah dengan mengikuti irama yang sesuai dari metronom. Diketahui terdapat tiga metode step test, yaitu metode Sharkey, metode Kash dan metode Harvard yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode Sharkey Universitas Sumatera Utara menggunakan bangku setinggi 40cm untuk laki-laki dan 33cm untuk perempuan. Naik turun bangku dilakukan sebanyak 90xmenit selama 5 menit. Sedangan metode Kash menggunakan bangku setinggi 30cm untuk laki-laki dan perempuan lalu naik turun bangku dilakukan sebanyak 96xmenit selama 3 menit Rusip, 2006.

2.3.2. Harvard Step Test

Harvard step test adalah suatu tes kesanggupan badan dinamisfungsional. Syarat tes kesanggupan badan dinamis yang baik menurut Harvard adalah sebagai berikut: a. Tes harus memberikan pembebanan pada berbagai otot yang besar sehingga kesanggupan seseorang lebih dibatasi oleh kemampuan susunan kardiovaskuler dan pernafasan jantung-paru dibanding kelelahan otot itu sendiri. b. Tes harus sedemikian berat sehingga tidak lebih daripada 23 bagian yang di tes dapat menyelesaikan tes itu. c. Tes harus dapat dikerjakan dengan baik tanpa memerlukan suatu keterampilan yang luar biasa. Alat yang dipergunakan pada Harvard Step Test: 1. Bangku setinggi 45cm untuk laki-laki, 43cm untuk perempuan 2. Stopwatch 3. Metronom Perincian penyelenggaraan Harvard Step test: 1. Sampel hanya menggunakan kaos dan celana olahraga tanpa sepatu, diminta untuk berdiri dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian di depan bangku yang akan digunakan. 2. Sebuah metronom yang sebelumnya sudah diperiksa ketelitiannya, diatur irama dengan kecepatan 120xmenit. Universitas Sumatera Utara 3. Pada saat tanda “mulai” diberikan, sampel menempatkan salah satu kakinya diatas bangku tepat pada suatu ketukan metronom yang sekaligus merupakan tanda permulaan tes. Pada ketukan metronom yang kedua, sampel menempatkan kedua kakinya diatas bangku. Pada ketukan ketiga sampel turun dan menurunkan dulu kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada ketukan keempat, kakinya yang kedua diturunkan pula, sehingga sampel sekarang berdiri tegak lagi diatas lantai. Siklus ini terus diulangi sampai selama mungkin tapi tidak lebih dari 5 menit. 4. Sampel saat menaiki bangku harus tetap tegak dan tidak boleh membungkuk. 5. Sampel harus mengikuti irama ketukan metronom dengan tepat, jika ada tanda-tanda gerakan tidak sesuai irama, maka peringatan diberikan supaya kembali mengikuti irama dengan baik. 6. Apabila iramasikap tetap salah selama 10-15 detik, walaupun sudah diberikan peringatan, maka tes harus dihentikan dan lama masa kerja dicatat. 7. Untuk mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, sampel diizinkan untuk sesekali mengubah langkahnya. 8. Saat tes dihentikan, kedua stopwatch dihentikan. Penghentian stopwatch pertama akan menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan penghentian stopwatch yang kedua merupakan tanda permulaan masa pemulihan sekaligus digunakan untuk menghitung nadi. 9. Nadi dihitung pada arteri radialis di pergelangan tangan dari 1-1,5 menit, 2-2,5 menit dan 3-3,5 menit. 10. Indeks kesanggupan badan dihitung. 11. Tiap tes didahului oleh suatu tes percobaan guna memberikan kesempatan kepada sampel untuk membiasakan diri naik turun bangku dan mengikuti irama metronom. Test percobaan ini hanya dilakukan sebentar saja. Setelah tidak merasa lelah sama sekali, barulah tes yang sesungguhnya dimulai. 12. Suhu kamar harus berada diantara 25 o C-35 o C Universitas Sumatera Utara Cara menghitung indeks kesanggupan badan: = Tabel 2.1. Kriteria Indeks Kesanggupan Badan dan Nilainya Kriteria Nilai Hasil Perhitungan IKB Sangat baik 5 90 Baik 4 80-89 Cukup 3 65-79 Sedang 2 50-64 Kurang 1 50 Sumber : Rusip, 2006

2.4. Oksigen

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigea dengan Minuman Air Putih ,Biasa Terhadap Tingkat Kebugaran pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2012.

2 48 49

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

2 70 64

Pengaruh Minuman Isotonik, Minuman Beroksigen, dan Minuman Yang Mengandung Vitamin C Terhadap Kebugaran Fisik Setelah Latihan Fisik Dengan Metode Harvard Step Test Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

8 61 60

Gambaran Gangguan Haid Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tingkat I Angkatan 2010

4 33 72

Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigen dengan Minuman Air Biasa terhadap Nilai VEP1, KVP, dan Frekuensi Napas pada Latihan Fisik

1 33 63

Hubungan Menstruasi dengan Tingkat Keparahan Dismenore Primer pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kebugaran - Perbandingan Pengaruh Minuman Beroksigea dengan Minuman Air Putih ,Biasa Terhadap Tingkat Kebugaran pada Mahasiswa FK USU Angkatan 2012.

0 0 10

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 1 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minuman Berenergi - Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 0 11

Perbandingan Pengaruh Minuman Berenergi dan Olahraga terhadap Performa Kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

0 0 13